"MENGUKUR TINGGI DAN DALAMNYA"

"Tampak seorang yang memegang tali pengukur ........."- Zakaria 2: 1

    Nabi Zakaria dalam pengelihatannya melihat seseorang yang baru mengukur kota Yerusalem dalam rangka pembangunannya kembali (Za 2:2, Yeh 40:3), juga Yohanes penginjil dan rasul juga diberi sebatang buluh, sebagai tongkat pengukur dan disuruh: "Ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan juga mereka yang beribadah di dalamnya" (Why 11:1). Umat Allah dilindungi oleh Allah dari kebinasaan.

    Tuhan masih tetap menghitung umatNya. Hari pertama lahirnya Gereja, Tuhan juga menghitung jumlah umatNya, dan waktu itu terdapat tiga ribu orang beriman (Kis 2:41). Tuhan tidak hanya mengukur atau menghitung jumlah umatNya, tetapi lebih-lebih kadar kesucian mereka. Dan nantinya serta akhirnya Gereja akan menentukan selaras dengan pedoman Tuhan, yakni: Jemaat yang "cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi jemaat yang kudus dan tidak bercela" (Ef 5:27). Ini menuntut kita selain tetap getol mewartakan kabar gembira bagi orang-orang yang ingin mengenal dan menerima Kristus, juga perlu kita perhatikan kadar keKristenan kita. Bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas umat yang menjadi perhatian kita.

     Maka kita tidak akan heran, bila Tuhan juga akan menghitung jumlah waktu, talenta, kekayaan dan hal-hal lainnya lagi, yang dianugerahkan kepada kita masing-masing. Bila Tuhan memberi lima talenta, Ia inginkan mendapatkan kembali dua kali lipat atau lima lebih. (Mat 25:15 dst)

    Tuhan saat ini juga mengukur kita masing-masing. Ia memberikan kelimpahan rahmatNya agar kita bisa memenuhi apa yang menjadi kehendakNya sebelum pengukuran akhir di Hari Pengadilan kelak. Bagaimana Anda sekarang bila Tuhan meneliti dan mengukur diri Anda ??
 

Sie. Pewarta, INSP: Zakaria 2:1.