CARA MUDAH BERDAKWAH

Disalin dari salah satu posting dari peserta milis Isnet (Islamic Network)  

 

  1. Tanya : Saya mulai terbuka hati menerima Islam, mulai bersedia meninggalkan sikap bermain main, tidak serius dalam beragama semenjak saya mendengar dakwah dakwah yang menyentuh dari beberapa orang da’i. Bersamaan dengan tumbuhnya kesadaran tadi, ketika diri tengah terus melangkah di perjalanan [sabilillah], saya terkenang teman teman lama yang dulu seia sekata dalam kejahiliyyahan, saya telah tertolong, tapi bagaimana dengan mereka. Saya ingin berdakwah, tapi apa yang harus saya katakan, harus dari mana memulainya ??

 

  1. Tanya : Mengapa saya harus berdakwah, tidakkah cukup dengan tanggung jawab saya atas diri saya sendiri ? Sekarang saya sudah berubah, tidak lagi seperti dulu. Ini saja memerlukan disiplin diri yang kuat, penjagaan yang ketat, kalau saya berdakwah apa malah tidak jadi terpecah konsentrasi ? Saya harus jaga diri, ditambah lagi dengan menjagai prilaku orang lain .....

 

 

  1. Saya malu berdakwah, kelakuan saya sendiri masih amburadul. Saya takut terkena murka, Apa artinya bicara baik bila diri sendiri masih berantakan.

 

 

  1. Tanya : Bagaimana dengan ayat yang mengancam keras orang orang yang mengatakan sesuatu sedang dia tidak memperbuatnya [S.61:2-3]. Begitu pula dengan celaan atas orang yang menyuruh fihak lain berbuat baik sedang dirinya sendiri dibiarkan [S.2:44].

 

 

Tanya : Bagaimana mungkin saya berdakwah, padahal ilmu saja masih kurang, saya perlu ditolong agar ilmu bisa bertambah, jiwa saya saja masih labil, pendirian belum teguh.

 

  1. Baiklah kini saya mengerti dan saya percaya bahwa kemampuan berdakwah itu tidaklah datang dengan ditunggu tapi mesti dicari di lapangan dakwah itu sendiri. Saya pun yakin bahwa keadaan diri pun akan diperbaikiNya, sepanjang niat tidak menipu dan tulus ingin baik. Saya bersyukur atas hadirnya orang yang pernah mendakwahi saya, hingga dengan itu saya selamat dari keterlenaan. Kini saya pun perlu bonus bonus tambahan, mengingat kurangnya amal amal saya, saya ingin ada orang lain yang mendapat hidayah Alloh lewat perantaraan usaha saya. Sebab Nabi SAW ada bersabda: "Bila satu orang saja mendapat hidayah dengan sebab perantaraan usahamu, bagimu pahala yang lebih baik dari dunia dan seisinya !" Tapi bagaimana yah, bukan tidak tertarik dengan pahalanya, cuma bagaimana memulainya. Kalau dakwah kan harus ada muqoddimahnya ..... Padahal saya paling terbata bata kalau membaca bahasa arab di depan umum

 

  1. Tanya : Terus bagaimana kalau saya menthok di tengah jalan, awalnya sih memang tenang, tapi apa tidak jadi blingsatan kalau di tengah tengah ceramah saya tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan. Masa harus berhenti begitu saja, diakhiri dengan senyum getir dan muka merah, malu .....kayaknya endak akan kuat mental kalau sampai begitu ....

Setelah selesai, akhiri dengan kata : "Barangkali baru itu yang bisa saya fahami, semoga kesungguhan kita bersama untuk mengundang bimbingan Ilahi yang membawa kita pada kemampuan berislam yang senantiasa lebih baik dari sebelumnya, Aamiin, Wassalamu’alaikum warohmatulloh ...." Selesailah perjalanan kita yang pertama, mudah bukan .....

 

  1. Tanya : Baru belajar ceramah sudah mengupas Quran ??? wah wah apa tidak kualat tuh. Quran khan firman Alloh, kalau apa yang kita bahas tidak sesuai dengan Maqshud Nya apa tidak malah cilaka ?! Sudah kita sendiri ngaco, orang lain lagi disesatkan ??

  1. Tanya: Gampang itu khan kalau tidak ada yang nanya, bagaimana kalau ketika kita membahas ayat yang gampang, terus ada yang bertanya dengan tingkat kerumitan yang tinggi, apa tidak bengong di tengah ceramah ?

 

  1. Wah malu dong kalau begitu, masih sudah ngomong lama lama, sudah buka Quran sana sini, giliran ditanya malah bilang tidak tahu. Kalau ilmu belum cukup jangan ngomong di depan umum !

 

  1. Anda bisa bilang begitu, tapi kalau dijatuhkan di depan umum, khan yang malu saya ...

Back to "Kumpulan Artikel"