MEMBANGUN PERADABAN ISLAM
From: "Abu Al Fatih" <abu_fatih@hotmail.com>
To: ums@bumi.net.id
Cc: nhosen@metz.une.edu.au, spt@indosat.co.id
Subject: Membangun Peradaban
Date: Sun, 25 Oct 1998 20:50:43 PST
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Saya tertarik dengan salah satu statement mas Hamzah :
>
>Keterjebakan pada pencarian konsep yang disepakati ini terjadi
>karena kurang dipelajarinya bagaimana sebuah masyarakat atau
>sebuah peradaban terbentuk.
Saya ingin mengusulkan salah satu tema pembahasan kita selanjutnya adalah seputar "bagaimana sebuah peradaban terbentuk".
Dan sebagai "presenter" pertama,
saya berharap mas Hamzah bisa menguraikan lebih lanjut tentang gagasan "membentuk peradaban" ini, yang dikatakan bukan sekedar "pencarian konsep" saja. Dimanakah letak perbedaan yang mendasar diantara keduanya. Kemudian apa sajakah unsur-unsur pembentuk peradaban itu. Faktor apa saja yang dapat membuat suatu peradaban itu kuat atau runtuh. Peradaban apakah yang akan menjadi trend setter di masa mendatang (kita ambil abad 21 sebagai proyeksinya).
Bagaimana yang lain ; Mas Hosen dan Mas Nurfarid, setuju ... ?
Bila setuju,
Insya Allah diskusi akan kita lanjutkan dengan tema baru ini
Wassalam
Abu Al Fatih
Date: Tue, 22 Oct 1996 16:22:48 +0700
From: Hamzah <ums@bumi.net.id>
To: Nadirsyah Hosen <nhosen@metz.une.edu.au>
CC: Abu Al Fatih <abu_fatih@hotmail.com>, spt@indosat.co.id
Subject: [japri] Membangun Peradaban Islam
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Secara umum terbentuknya peradaban selalu dimulai dengan terbentuknya "minoritas kualitatif", yang memiliki pemikiran yang "khas" terutama pada level vision, mission dan values. Minoritas kualitatif ini sangat setia dengan pemikirannya yang khas dan mereka memiliki courages yang adekuat untuk bertindak sesuai dengan pemikirannya tersebut, sehingga mereka menjadi uswah dan inspirator bagi mayoritas kuantitatif. Fungsi inspirator terjadi karena mereka melakukan apa yang dalam ilmu manajemen sekarang dinamakan sebagai leadership, yakni vision sharing , mission sharing, values sharing , dan courages sharing . Aktivitas leadership menciptakan peran serta umat sehingga terjadilah interaksi atas dasar vision, mission dan values yang khas; interaksi-interaksi inilah yang secara gradual membentuk elemen-elemen peradaban dus peradaban itu sendiri.
Pada materi Ushul Manhaj li Iqaamatiddin, saya sudah sebutkan bahwa "minoritas kualitatif" untuk pembentukan peradaban islam adalah qiyadah rasyidah dan qaidah sholabah. Bang Nadir, mas Saptadi dan mas Abu al Fatih mestinya membantu merumuskan karakteristik "minoritas kualitatif" tersebut nih.
Untuk bahasan awal saya rasa itu dulu, selanjutnya saya uraikan beberapa pemikiran yang saya harap bisa menjembatani antara - menggunakan bahasa bang Nadir - karakteristik dan perhatian khusus yang dimiliki oleh mereka yang IAIN dan non IAIN.
Menurut saya ada empat kegiatan yang harus dilaksanakan oleh umat islam:
Pada kegiatan 1-3 tidak dikenal pembagian antara periode mekah dan madinah, seluruh materi islam boleh disampaikan dan dipelajari, sampai pada tingkat penguasaan yang bagaimanapun, sampai pada tingkat keahlian yang bagaimanapun.
Untuk kegiatan 4, karena berhubungan dengan pelaksanaan syariat islam baik yang bersifat fardhi ataupun yang bersifat jama'i maka di sini bisa bahkan harus dilakukan pentahapan, sebab pelaksanaan syariat islam selalu saja membutuhkan kekuatan efektif yang bermacam-macam dan berjenjang-jenjang.
Itu dulu saja, semuanya masih pemikiran kasar, mohon diberi masukan yang banyak.
Untuk bang Nadir, Alhamdulillah atas kelahiran putri pertamanya, semoga kebaikan selalu dicurahkan Allah kepada keluarga bang Nadir.
Oya saya sedang belajar membuat web, alamatnya
https://members.tripod.com/~elfaruq ; tapi semuanya masih acak-acakan. Mohon masukannya, terutama berkenaan dengan "hit counter" dan "buku tamu".
Wassalaamu'alaikum wr.wb.
Hamzah
Back to "Discussion Note"