Era Gereja Tuhan Diberkati

KUNCI MEMPEROLEH BERKAT TUHAN (1)

( Warta Sepekan GBI Bethany, 04 Juli 1999 )

 

'Datanglah firman Tuhan semesta alam kepadaku, bunyinya, Beginilah firman Tuhan semesta alam:

Waktu puasa dalam bulan yang keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan damai' - Zakaria 8:18-19

Perikop atau judul firman di atas adalah Keselamatan bagi Israel. Dalam bulan-bulan tersebut Tuhan berjanji akan memberikan berkat-berkat.

Berkat apa yang Tuhan janjikan?

'Dan kalau dahulu engkau telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!' (ayat 13)

Beginilah firman Tuhan semesta alam: "Masih akan datang  lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota. Dan penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam! Kamipun akan pergi! Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan."

Beginilah firman Tuhan semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!" (ayat 20-23)

Ini merupakan nubuatan bagi orang Israel. Bagi kita, sejak awal tahun lalu ayat-ayat ini telah berbicara kepada kita. Pada bulan Maret yang lalu saya pernah bertanya kepada saudara apa mau menerima berkat Tuhan?

Penuaian jiwa-jiwa itu disertai dengan berkat-berkat materi. Bulan ke-4, sewaktu kita merayakan Paskah di Istora, sekali lagi Tuhan mengulangi hal itu. Tuhan juga berjanji kepada kita seperti apa yang Tuhan ucapkan kepada bangsa Israel di ayat 13 itu: kalau dahulu engkau menjadi kutuk, sekarang engkau akan menjadi berkat.  Karena itu jangan takut, kuatkanlah hatimu! Akan banyak bangsa yang akan mencari Tuhan. Kita akan dipakai untuk banyak bangsa. Banyak kesaksian yang menyatakan bahwa gereja kita akan Tuhan pakai untuk banyak bangsa.

Pada bulan puasa ke-4, 5, 7 dan 10 akan menjadi suatu sukacita, perayaan, hari-hari yang menyenangkan bagi kaum Yehuda. Yehuda artinya pujian. Yehuda adalah mereka yang suka berdoa, menyanyi dan menyembah Tuhan. Kalau kita termasuk kaum Yehuda maka mulai bulan yang ke-4, 5, 7 dan 10 merupakan masa sukacita bagi kita semua. Ini yang Tuhan janjikan kepada kita semua.

Kalau kita dulu menjadi kutuk, sekarang akan menjadi berkat dan akan banyak orang yang akan datang kepada kita karena mereka mendengar bahwa Allah menyertai kita. Tuhan menyertai kita lebih lagi pada hari-hari terakhir ini.

Hari-hari ini gereja memasuki masa gereja yang diberkati. Bagi kita yang tahu dan yakin akan hal ini maka ini akan terjadi dalam kehidupan kita.

Pada bulan-bulan puasa tersebut di atas akan merupakan masa kegirangandan sukacita bagi kaum Yehuda. Minyak sukacita akan dicurahkan kepada kita semua. Untuk itu cintailah kebenaran dan damai.

Kalau kita menginginkan berkat-berkat Tuhan ini maka cintailah kebenaran dan damai. Sedapat-dapatnya, kalau hal itu tergantung kepadamu, hendaklah engkau hidup damai dengan semua orang, demikian firman Tuhan.

Dalam mendapatkan berkat-berkat ini Tuhan menuntun kita melalui kisah Yosua. Baca kitab ini. Baca berulang-ulang!

Pada waktu Musa mati, Tuhan berkata kepada Yosua. 'Hamba-Ku Musa sudah mati. Karena itu bersiaplah. Seberangi sungai Yordan, kamu dan seluruh bangsa ini, untuk memasuki tanah perjanjian, tanah Kanaan. Tanah yang melimpah susu dan madu. Tanah yang kamu injak akan Kuberikan kepadamu.'

Orang Israel yang bersama Yosua itu sudah 40 tahun ada di padang gurun; tempat yang gersang, kering, dan sedikit ada kehidupan. Padang gurun ini berbicara tentang kehidupan yang tidak enak.

Setelah 40 tahun Tuhan mau merubah kehidupan mereka menjadi kehidupan yang enak dengan kelimpahan susu dan madunya.

Mulailah Yosua mengadakan persiapan untuk memasuki tanah perjanjian itu.

Di kisah persiapan Yosua untuk memasuki tanah perjanjian ini ada suatu kunci mengapa dia berhasil. Di tanah perjanjian itu mereka berhasil merebut berkat-berkat yang telah Tuhan sediakan.

Kita semua sudah diberkati oleh Tuhan, dan berkat-berkat itu sudah Tuhan sediakan. Tetapi untuk mendapatkan berkat-berkat itu kita harus merebutnya.

Perjalanan Yosua ke tanah perjanjian bisa dibagi menjadi dua bagian: sebelum berperang dan sesudah berperang. 

Sebelum berperang, masa persiapan, bisa dibagi lagi menjadi dua: sebelum dan sesudah menyeberangi sungai Yordan. Di masa persiapan inilah bisa ditemukan kunci untuk mendapatkan berkat.

Pertama-tama Tuhan menemui Yosua dan memberitahu kalau Tuhan menyuruh dia masuk tanah perjanjian, untuk masuk dan merebut berkat-berkat di tanah perjanjian.  Karena Yosua tahu bahwa merebut itu artinya berperang, Yosua takut dan gentar. Dia ragu-ragu, mampukah dia membawa seluruh umat Israel yang begitu besar untuk masuk dan berperang. Pada saat itulah Tuhan berkata kepada Yosua, 'Kuatkan dan teguhkanlah hatimu!' Untuk mendapatkan berkat yang Tuhan janjikan kita harus merebutnya dengan berperang.

Walaupun situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi pada saat ini sulit, Tuhan berkata kepada kita masing-masing seperti pada saat Dia berkata kepada Yosua, 'Kuatkan dan teguhkanlah hatimu!'

Seperti Tuhan telah berpesan kepada Yosua pada saat itu, demikian juga pesan-pesan-Nya kepada kita hari ini.  Kuatkan dan teguhkan hatimu. Jangan takut dan gentar, karena Tuhan menyertai kita.

Boleh saja keadaan sekarang bergejolak, tetapi Tuhan tetap mengatakan bahwa kita sedang memasuki jaman di mana gereja diberkati.

Jangan lihat keadaan!

Setelah hati Yosua teguh, langkah kedua, dia bangun pagi-lagi. Bangun pagi di alkitab berarti masuk dalam doa, pujian dan penyembahan kepada Tuhan.  Setelah melakukan hal ini baru Yosua mengatur pasukannya.

Yang ketiga, dia diminta untuk mengikuti tabut Allah. Tabut Allah itu berbicara tentang tuntunan Tuhan.  Kalau kita ada tuntunan Tuhan, dengan datang di kebaktian tiap Minggu, ikuti! Tetapi jangan terlalu dekat dengan tabut. Harus ada jarak 2000 hasta atau sekitar 900 meter.

Mengapa?

Harus ada jarak yang tidak terlalu dekat atau terlalu jauh. Harus pas (tepat), artinya, kita harus jalan bersama-sama. Terlalu dekat artinya sok tahu, sok rohani. Terlalu jauh artinya tidak rohani. Tetapi dalam jarak yang tepat seperti yang Tuhan minta. Ikuti tuntunan Tuhan. Kita perlu tuntunan Tuhan dan melakukannya maka berkat itu akan kita peroleh.

Langkah berikutnya, Tuhan minta Yosua menguduskan dirinya sebab Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib.

Kalau kita melihat hari-hari ini banyak orang yang di luar yang tidak kudus, tetapi Tuhan justru minta kepada kita untuk hidup kudus. Tanpa kekudusan tidak seorangpun melihat Tuhan. Kalau ingin mendengar Tuhan, kuduskan dirimu!

Langkah berikutnya, mulai masa persiapan untuk menyeberangi sungai Yordan.

Dalam hal ini yang sangat penting adalah faktor persatuan dan kesatuan, unity, di antara mereka.

Pertama-tama para imam, empat orang, yang memikul tabut Allah, harus bersama-sama masuk ke dalam air. Untuk ini dibutuhkan kesatuan. Keempat-empatnya harus sepakat untuk masuk ke sungai Yordan.

Begitu mereka mulai mencelupkan kaki ke dalam air, sungai itu mulai terbelah menjadi dua, sehingga terbentuklah jalan yang kering. Mereka menyeberangi selama musim menuai, sekitar satu bulan. Ini berarti setiap harinya yang menyeberang sebanyak 70 ribu orang.

(bersambung)

 

Ringkasan kotbah di Senayan 2 Mei 1999 oleh Pdt Niko Njotorahardjo

 

 

 

ke renungan yang lain