Kemuliaan Tuhan Sedang Turun

JANGAN MELIHAT-LIHAT - KUDUSKAN DIRI!

( Warta Sepekan GBI Bethany, 07 November 1999 )

Ringkasan kotbah Pdt Niko Njotorahardjo di Senayan pada 10 Oktober 1999



Berita tentang kemuliaan Tuhan merupakan berita utama saat ini. Tuhan sedang memenuhi gereja-Nya pada hari-hari ini.

Apa yang terjadi kalau kemuliaan Tuhan memenuhi gereja-Nya?

Pertama-tama akan terjadi unity, baik suami-isteri, anak-orang tua, dll. sehingga dunia akan melihatnya dan akan memuliakan Tuhan Yesus Kristus. Akan terjadi penuaian besar-besaran! Tetapi ingat, Iblis tidak senang kalau ada unity di antara kita.

Yang kedua, gereja Tuhan akan diberkati. Kemuliaan Tuhan itu dalam bahasa Yunaninya disebut ‘doxa’, yang artinya Dia sendiri, Tuhan sendiri, dan segala yang Dia miliki itu diberikan kepada kita. Dunia akan melihat hal ini dan akan menyebabkan terjadi penuaian jiwa besar-besaran.

Dalam Zakharia 8:19 menyebutkan, 'Beginilah firman Tuhan semesta alam: Waktu puasa dalam bulan keempat, dalam bulan kelima, dalam bulan ketujuh dan dalam bulan kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan damai!' Bulan ke-4, 5, 7 dan 10 akan menjadi masa kegirangan dan sukacita bagi kaum Yehuda, mereka yang suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Mereka akan bersuka-cita karena adanya berkat jasmani, rohani dan materi yang dilimpahkan.

Pada waktu acara Feast of Tabernacle (Pesta Pondok Daun) di Israel, ada sekitar 100 bangsa yang hadir di mana kita memberkati mereka. Peserta dari Indonesia pada saat itu yang terbanyak, sekitar 650 orang.

Setelah dari acara di Israel ini Tuhan menyuruh kita pergi ke Wales, untuk membagikan api yang berlipat-lipat ganda besarnya. Pada waktu kami ada di Menara Doa Wales, semua yang ada di tempat itu tidak sanggup untuk berdiri maupun duduk, tetapi rebah di lantai, karena kemuliaan Tuhan yang ada.

Masa dimana kita menjadi berkat bagi bangsa-bangsa memang benar-benar sudah terjadi.

Tahun depan kita di undang lagi untuk datang ke Israel untuk memberkati sekitar 200 bangsa!

Yang ketiga, Roma 8:29-30, ‘Sebab semua orang yang dipilihnya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukann-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.’ Kita ditentukan untuk menjadi gambaran Anak-Nya, dipilih, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan!

Dimuliakan artinya dibuat serupa dengan gambaran Yesus; dibuat untuk menjadi mempelai Kristus; dibuat sempurna, tidak bercacad dan bernoda. Tetapi ingat untuk dimuliakan itu tidak gampang.

Serupa dengan gambaran Kristus: Filipi 2:5-11 menyebutkan, 'Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai miliki yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

'Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

'Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan', bagi kemuliaan Bapa!'


Kita harus menaruh pikiran dan perasaan Kristus. Pikiran dan perasaan Kristus itu tersebutkan di ayat-ayat tersebut. Taat sampai mati! Contoh lain adalah Daud dalam kisahnya dengan Simei, dimana Daud tidak memakai kuasa dan otoritasnya. Taat!

Menjadi mempelai Kristus: Ester 2:12-13 menunjukkan bagaimana proses persiapan untuk menjadi mempelai wanita. 'Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.

'Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.'


Selama dua belas bulan calon mempelai itu dipesiapkan dengan wangi-wangian agar berbau harum.

Enam bulan pertama calon mempelai diberi minyak mur. Dengan dibungkus oleh pakaian pengantin lengkap dia harus berdiri di suatu tempat dimana dari bawah dia diasapi dengan asap minyak mur. Asap mur ini akan masuk ke tubuhnya melalui celah-celah dan sela-sela pakaiannya. Ini dilakukan terus-menerus selama enam bulan! Dia rela menderita supaya berbau wangi. Agar wangi di hadapan
Tuhan kita juga harus menerima perlakukan seperti itu. Wangi itu artinya menderita.

Setelah itu calon mempelai kemudian dipoles dengan minyak mur supaya kulitnya lembut. Kita kalau menghadap Tuhan Yesus harus pula berhati lembut.

Enam bulan berikutnya calon mempelai diberi kosmetik, dipoles, supaya berkilauan. Demikianlah juga kalau kita harus menghadap Kristus.

Untuk menjadi orang Kristen yang sampai tingkat dimulaikan ini memang tidak gampang!

Di Matius 7-21-23 menyebutkan, 'Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.'

'Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

'Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!'


Tidak semua orang yang berseru-seru Tuhan, Tuhan, akan masuk ke Kerajaan Sorga, tetapi mereka yang melakukan kehendak Bapa.

Ada empat hal yang harus dilakukan oleh orang Kristen: harus melakukan firman Tuhan; harus memasuki aniaya; harus mengampuni musuh dan harus menyangkal diri. tetapi walau bagaimanapun juga kita harus mengucap syukur dalam segala hal!

Menjadi sempurna. Yakobus 3:2 menyebutkan, 'Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.' Bahwa orang sempurna adalah orang yang tidak bersalah dengan kata-katanya.Pada saat kita sudah dimuliakan, kalau tadinya kita melakukan sesuatu yang tidak benar tidak apa-apa, sekarang menjadi apa-apa.

Ingat kembali kisah Simei dengan Daud. Daud sudah menampuni Simei tetapi Tuhan tidak. Lebih baik kita diam daripada berbicara yang tidak benar.

Kalau kemuliaan Tuhan turun akan terjadi apa yang disebutkan di Keluaran 19:18-19, 'Gunung Sinai ditutupi awan seluruhnya dengan asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api; asapnya membumbung seperti asap dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.' Banyak orang yang gemetar sangat sebab ada guruh, kilat, awan gelap, api, dll. yang menakutkan.

Pesan ini pertama kali Tuhan untuk disampaikan di doa para pemimpin pada tanggal 4 September 1999. Hari itu bersamaan dengan pengumuman hasil jajak pendapat Timor Timur, yang akibat dari pengumuman ini kita sudah mengetahui akibatnya. Hal-hal lain yang mencekam terjadi juga di Taiwan dengan goncang gempanya dengan ribuan orang terjebak. Amerika Serikat dengan 2,6 juta mengungsi akibat dilanda ‘huricane’. Gempa bumi di Turki. Jepang dengan kecelakaan nuklirnya. Inggris ada 26 meninggal karena kecelakaan kereta api. Meksiko dengan badainya menyebabkan ratusan orang meninggal dunia!

Tuhan itu tahu bagaimana cara untuk menggentarkan orang. Dia tahu bagian-bagian sensitif orang dan bangsa yang bisa menggentarkannya. Dan bagian ini yang Dia sentuh.

Kita harus tahu tanda-tanda akhir jaman ini. Kalau kemuliaan Tuhan turun orang akan dijadikan gemetar dan akan berhenti berbuat dosa. Anak-anak-Nya akan lebih bersungguh-sungguh kepada Tuhan.

Perhatikan hal ini. Tuhan sedang mendemonstrasikan kemuliaan-Nya di dunia.

Berkaitan dengan hal ini ada peringatan Tuhan di ayat 21-22. Dia memerintahkan Musa, 'Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan Tuhan hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. Juga para imam yang mendekat kepada Tuhan haruslah menguduskan dirinya, supaya Tuhan jangan melanda mereka.' Jangan menembus untuk melihat-lihat tetapi harus sungguh-sungguh mengambil bagian. Harus sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhan dan menguduskan diri.

Sekarang kemuliaan Tuhan sedangn turun. Jangan melihat-lihat. Kuduskan diri!



ke renungan yang lain