Apa yang harus kita lakukan pada akhir jaman ini ?

BANGUN KUBU DOAMU !

( Warta Sepekan GBI Bethany, 23 Mei 1999 )

 

Apakah kita benar-benar sudah mengerti dan menyadari, bahwa setiap kita bangun pagi, itu berarti hari kedatangan Tuhan Yesus sudah mendekat lagi ? Kalau kita sudah menyadari hal ini, apa dan bagaimana persiapan kita untuk menyongsong hari itu ?

Dalam menghadapi hal itu, kita, umat Tuhan, akan terbagi dalam tiga kelompok; kelompok yang acuh tak acuh, dengan bersikap kalau hari itu datang ya biarlah, dengan keadaan saya yang sekarang ini, karena saya orang Kristen, pasti diangkat. Kalau tidak, ya apa kata nanti. Kelompok yang panik, dengan melakukan segala cara dan kekuatan dan pikiran untuk mempaersiapkan dirinya sehingga menjadi 'lupa diri'. Segala sesuatu yang bersifat 'keduniawian' ditinggalkan dan hidup menyendiri untuk menanti-nanti hari itu dengan hati yang tegang, jangan-jangan ?! Kelompok murid Yesus, dengan sikap tenang, sikap seorang murid yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Tahu apa yang harus dipersiapkan dan tahu apa yang harus dilakukan.

Kita termasuk di kelompok yang mana ?

Sekarang ini, hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk menjemput gereja kudus-Nya sudah semakin dekat. Bahkan ada nabi Tuhan mengingatkan, 'Hari-hari ini, kita yang sudah menyiapkan diri, sewaktu-waktu dengan mendadak, akan mendengar tiupan sangkakala malaikat yang memberi tanda Tuhan Yesus sudah datang !' Dan terjadilah hal yang kita mimpi dan dambakan. Mereka yang sudah mati di dalam Kristus akan dibangkitkan, dan kita yang masih hidup dan memenuhi syarat untuk diangkat, dalam waktu sekejap, tubuh akan diubahkan menjadi tubuh kemuliaan, dan bersama-sama naik, terbang ke awan-awan yang permai dan berkilauan, di mana Tuhan Yesus Kristus dengan segala kemuliaan dan kekudusan-Nya sudah menanti untuk menyambut kita. Untuk seterusnya kita bersama-sama Dia menuju ke sorga untuk perjamuan kawin Anak Domba !

Sementara itu di bumi terjadi kekacauan yang luar biasa. Terjadi kengerian yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Kekacauan terjadi karena Antikris dan pengikut-pengikutnya memburu untuk menganiaya dan membunuh umat percaya yang tertingal. Kuasa dan kekuatan Antikris dan pengikutnya dinyatakan dengan sepenuhnya karena tidak ada lagi kekuatan yang menahannya, sebab gereja-gereja kudus Tuhan sudah diangkat dari dunia.

Bukan itu saja, kekacauan juga terjadi karena Allah yang murka dengan geraman-Nya menghukum umat manusia yang mendurhaka kepada-Nya, sehingga pada akhirnya, manusia yang selamat dari kematian tinggal sedikit saja (untu jelasnya baca peristiwa ini di kitab Wahyu).

Tetapi firman Tuhan menyebutkan, bahwa sebelum hari kedatangan Tuhan Yesus akan terjadi goncangan-goncangan di dunia, dan juga penganiayaan-penganiayaan kepada umat percaya. Goncangan dan penganiayaan inilah yang sekarang sedang kita alami. Kalau kita melihat, mendengar atau mengalami hal ini, berarti Tuhan Yesus segera datang. Semua ini memang harus terjadi, agar Tuhan bisa melihat, siapa yang memang tidak tergoncangkan imannya. Keadaan di mana hal-hal yang bisa tergoncang sedang digoncang, dan yang tidak bisa digoncang akan muncul dalam kemenangan dengan kuasa Tuhan.

Dalam keadaan yang demikian, setan mengira dia bisa menguasai peristiwa yang mencekam ini. Goncangan yang sedang dan akan terjadi itu bukan setan yang memegang kendali. Orang-orang kudus Tuhan benar-benar akan diuji saat goncangan terjadi. Tuhan tetap yang memegang kendali atas goncangan, dan Tuhan yang menguasai segala sesuatu !

Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: 'Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.' Ungkapan satu kali lagi menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena Ia menjadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan (Ibrani 12:26-27).

Ada nabi Tuhan yang mengatakan bahwa selama goncangan yang sekarang sedang berlangsung, suatu kekuatan baru akan mengalir kepada umat Tuhan. Kita telah menyaksikan gerakan besar dari Roh Kudus pada hari-hari akhir ini yang memenuhi hati kita dengan kasih dan penyembahan yang begitu dalam yang tidak pernah kita kenal dan alami sebelumnya. Pada saat yang sama ada kelesuan, kesuaman, dan ketidakpedulian yang terjadi pada gereja-gereja yang telah mapan, dan juga terjadi pelonggaran dan penurunan standar kekristenan. Kedua gerakan yang berlawanan ini terjadi secara bersamaan sebelum kedatangan Tuhan Yesus. Hal inilah yang akan memisahkan mereka yang murni dan bersungguh-sungguh dengan mereka yang dangkal dan penuh kompromi.

Tuhan mengungkapkan ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi agar kita menyiapkan diri. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan yang remuk jiwanya (Mazmur 34:19).

Kalau segala sesuatu digoncangkan, orang-orang Kristen juga ada di tempat yang sama. Tetapi mereka seharusnya tidak tergoncangkan. Kita tidak boleh takut terhadap goncangan apapun. Kita harus siap dengan iman yang tertanam hanya kepada firman Tuhan yang tidak pernah gagal !

Untuk menghadapi goncangan-goncangan yang sekarang sudah terjadi maupun yang akan datang, kita tidak boleh sendirian, sebab firman Tuhan mengatakan, 'Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.' (Pengkotbah 4:12). Kita akan dapat mengadakan persekutuan untuk ini dalam kubu-kubu doa.

Apakah kubu doa itu ?

Kubu doa ialah persekutuan antar tetangga, yang bisa dimulai dengan dua atau tiga orang, yang diadakan di rumah-rumah dengan waktu (sekitar satu jam) yang disepakati bersama, untuk memuji dan menyembah Tuhan, berdoa (untuk pemerintah setempat, jiwa-jiwa setempat, mengikat kuasa kegelapan, melepaskan orang-orang yang terikat dan memberkati daerah setempat), mendengar pernyataan Tuhan, dan mendapat pengajaran Tuhan. (Untuk selanjutnya, kubu doa bisa dikembangkan lebih lanjut untuk sesama karyawan, sesama profesi, sesama hoby, dan seterusnya).

Dengan membangun dan terlibat dalam kubu doa, kita akan melakukan perintah Tuhan yang disebutkan di Ibrani 10:25, 'Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan  oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.' Dan seperti apa yang telah dilakukan oleh jemaat mula-mula yang disebutkan di Kisah 2:46-48, 'Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.'

Dengan melalui kubu doa ini, Tuhan akan leluasa untuk bekerja dan memanifestasikan kuasa-Nya melalui umat-Nya, seperti apa yang telah Dia lakukan di jemaat mula-mula, dengan perkara-perkara supra alami-Nya.

Kristus, Sang Mempelai Pria, segera datang. Calon mempelai wanita, gereja-Nya, kita semua, harus mempersiapkan diri dan bersolek, berhias diri, bagi Dia. Bersolek dalam mengenal Dia lebih lagi, bersolek dalam mengasihi Dia, bersolek dalam melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya, bersolek dalam memenangkan banyak jiwa bagi Kristus, bersolek dalam mendatangi tempat-tempat tawanan (rohani) dan melepaskannya, bersolek dalam kekudusan dan kesucian sehingga pada saat hari besar itu datang, pakaian kita, mempelai-mempelai Kristus, benar-benar putih berkilau-kilauan tanpa ada noda atau kerut atau semacamnya. Dalam keadaan yang demikian ini kita akan disambut oleh Sang Mempelai Pria di awan-awan yang permai dan pergi ke Sorga untuk merayakan pesta kawin Anak Domba disertai dengan gemuruhnya sorak-sorai para penghuni Sorga !

Siapa yang tidak ingin merayakan pesta yang luar biasa ini ?!

Hari ini, setiap kita harus mulai mengambil bagian untuk mulai bersolek. Untuk mulai berhias diri untuk Kekasih kita, Yesus Kristus. Kalau ada di antara kita yang belum mulai, sekaranglah waktunya. Tidak ada kata terlambat sebelum benar-benar hari itu datang. Masih ada waktu, walaupun tidak banyak lagi. Mulailah melakukan langkah pertama. Mulailah kita mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan kita. Mulailah mengadakan persekutuan pribadi dengan Dia. Mulailah mengenal Dia lebih intim lagi. Yesus itu sudah mengasihi kita dan sudah memilih kita. Dia tidak akan pernah menolak siapapun juga karena memang Dia mengasihi seluruh dunia ini. Yang menghambat adalah, kita sendiri yang sebenarnya menolak kasih Kristus. Kita sendiri yang tidak mau untuk dijadikan calon-calon mempelai-Nya. Kita sendiri yang sebenarnya telah menolak Dia !

Mari, menjelang kedatangan hari mulia itu, kita mulai melakukan bagian kita. Kita mulai membangun kubu-kubu doa kita. Melalui kubu-kubu doa inilah kita akan dibimbing untuk mengerti lebih dalam dan melakukan apa yang sebenarnya Tuhan Yesus inginkan dari kita, calon-calon mempelai-Nya.

Mulailah hari ini mengambil langkah untuk membangun kubu-kubu doamu. Dan lihat, Allah sendiri nanti yang akan menyelesaikannya bagimu.   Dan lihat bagaimana kemuliaan-Nya akan dinyatakan melalui kita semua.

Tuhan memberkati.

 

 

 

ke renungan yang lain