Janji Bapa

HATI YANG BARU (3)

( Warta Sepekan GBI Bethany, 27 Juni 1999 )

 

Tetapi alkitab itu sendiri tidak berbahaya. Saya banyak memakai alkitab. Kalau tidak ditempatkan di tempat yang sebenarnya bisa membahayakan bagi sementara orang : perjanjian baru (new covenant) itu Roh; perjanjian lama (old covenant) itu merupakan huruf-huruf yang tertulis.

Kita harus berbicara untuk Roh yang menghidupkan, dan tidak hanya mengutip atau mengulang kata-kata yang tertulis. Penggenapan firman itu ada kehidupan Kristus yang ditaruh di dalam kita. Yesus mengatakan, 'Barang siapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci : Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.' Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.' (Yohanes 7:38,39)

Ini merupakan janji Bapa. Dari dalam diri kita akan mengalir aliran-aliran kehidupan - ini bukan karena membaca atau mencoba menggenapi firman dengan kekuatan sendiri.

Kalau kita punya satu gelas air, entah dari mana asalnya, itu berbeda dengan kalau kita punya sumber air sendiri yang ada dalam diri kita yang mengalir keluar dengan derasnya sebagai sungai dari dalam diri kita.

Penggenapan janji Bapa itu bukan sekedar baptisan Roh Kudus yang 'kecil' saja, yang kita warisi dari saudara-saudara Pantekosta lama (di mana saya berasal). Di awal abad ini Roh Kudus mulai bergerak kembali ke gereja, dan orang-orang  Pantekostalah yang pertama kali membuat pernyataan iman bersama tentang masalah itu. Mereka melembagakan pengalaman baptisan Roh Kudus yang pada saat itu baru merupakan awal pemulihan gereja Tuhan. Mereka pada saat itu mengatakan seperti ini (sesuai dengan pengakuan gerejanya), 'Kami percaya akan baptisan Roh Kudus menurut Kisah 2:4.'

Jika kita percaya hanya pada Kisah 2:4 apakah ini berarti kita hanya menerima Kisah 2:4 saja ?! bagaimana dengan Kisah 5,6,7,8,31,32,33 ? bagaimana dengan untuk saling memberi, dan menjual milik, dan yang lain-lain ? Kita tidak akan banyak memperhatikan ayat-ayat tersebut. Ini masalahnya.

'Mengapa ?' saya bertanya dalam hati, 'apakah mereka sudah sekian lama mengakui 'Saya percaya menurut Kisah 2:4' dan tidak 'saya percaya dari Kejadian sampai Wahyu ?'

Jadi kalau kita memang berpegang pada pengakuan iman tersebut, maka setelah membaca Kisah 2:4 pengakuan kita seharusnya berbunyi, 'Saya percaya akan baptisan Roh Kudus menurut alkitab dari Kejadian sampai Wahyu.' Kisah 2:4 itu merupakan bagian kecil dari apa yang sesungguhnya Bapa janjikan.

Kita tidak bisa megingkari bahwa Allah memakai gereja Pantekosta mula-mula itu di abad ini. Kita tidak dapat mengingkari bahwa gereja inilah yang merupakan denominasi yang berkembang pesat di Amerika Latin. Yang menerangi sesuatu yang tersembunyi selama berabad-abad. Gereja Pantekosta menekankan adanya karunia Roh Kudus di hari-hari sekarang ini.

Tetapi hal yang disayangkan ialah kalau ada seseorang yang membuat suatu denominasi yang hanya berdasarkan pada satu doktrin saja. Kalau ini dilakukan maka akan kehilangan banyak doktrin yang lain, sebab yang sebenarnya ialah Yesus itu termanifestasi dalam seluruh Tubuh Kristus, atau gereja Tuhan, bukan hanya di satu sektor atau satu sektor atau satu gereja saja.

Yesus memberikan masing-masing pemimpin gereja sepotong kecil yang merupakan bagian dari suatu gambar. Jika masing-masing kita datang bersama-sama dengan potongan gambar masing-masing, kita baru bisa melihat gambar seutuhnya. Tetapi kalau ada orang yang mendapatkan satu bagian gambar, kemudian berdasarkan pengalamannya itu langsung mendirikan suatu denominasi dan menyalahkan denomidasi yang lain, ini yang salah.

Gereja Katolik dahulu waktu menolak Marthin Luther itu salah. Jika mereka mau mendengarkan dia pada saat itu, keseluruhan gereja Katolik akan bisa diperbaharui. Berapa banyak anak-anak Tuhan, yang sebenarnya berdedikasi dengan gerejanya, tetapi dilemparkan keluar karena tidak menyetujui sebagian ajaran di gereja itu ?

Bukan hanya gereja, para penginjil juga melakukan hal yang sama. Kita hanya mau mendengarkan dan melibatkan diri kepada mereka-mereka yang melakukan seperti apa yang kita lakukan. Dengar ini, jika gereja Pantekosta lama mau menyebarkan kasih seperti mereka menyebarluaskan bahasa lidah, dunia bisa jadi akan menuliskan sejarah yang berbeda di abad ini. Jika gereja Pantekosta lama, dengan keberhasilan yang telah mereka capai, khususnya di dunia ketiga mau lebih menekankan buah Roh menurut Galatia 5:22-23 seperti mereka telah melakukanya dengan bahasa lidah, pasti sekarang ini dunia sudah terombak.

Kita sudah memulai dengan Roh tetapi jangan mengakhirinya dengan huruf, dan bertengkar satu dengan tang lain, siapapun kita.

Lalu apa arti baptisan Roh Kudus yang 'kecil' ini bila dibandingkan dengan janji Bapa ? Kita menyembah Tuhan dengan bahasa lidah itu bagus,. Tetapi ini bukanlah janji Bapa secara seutuhnya.

Pengalaman yang kita peroleh itu seperti masuk ke sungai yang airnya hanya sampai ke pergelangan kaki saja. Tentu saja mereka yang tadinya hidup di padang gurun - yang kering kehausan, selama bertahun-tahun, atau selama hidupnya - pada saat mereka mencelupkan kakinya ke air yang dangkal itu, mereka merasakan bahwa inilah yang disebut dengan kepenuhan itu.

Tetapi sayangnya mereka tetap tinggal di tempat itu. Kalau kita mengajak anak kita, 'Ayo pergi ke sungai.' yang kita maksudkan adalah tepi sungai. Tetapi kalau Tuhan mengatakan , 'Ayo pergi ke sungai.' yang Dia maksudkan adalah menceburkan diri masuk ke sungai.

Kadang-kadang ada seorang penginjil datang ke gereja kita dan membikin air sungai sedikit beterbangan mengenai muka, wajah dan badan orang. Kita serentak berteriak, 'Kebangunan rohani ! Kebangunan rohani !' Tetapi sewaktu penginjil itu pergi, kita tetap tidak mau beranjak dari sungai yang dangkal itu.

Kita banyak mengalami pengalaman-pengalaman yang seperti ini.

Seharusnya kita harus berjalan terus ke tengah sungai sampai kita tidak bisa merasakan dasarnya, sampai kita dihanyutkan oleh aliran sungai itu. Sungai Allah akan menghanyutkan kita karena air itu mengalir ke mana Allah mengalir. Saat ini kita banyak mengarahkan Roh Kudus dengan berbagai cara. ini bisa terjadi karena kita masih berdiri di dasar sungai dan kuat untuk menentang arus sungai - dan kita bisa pergi ke mana kita suka. Tetapi pada saat kita mengapung, saat kita berserah tanpa melakukan perlawanan apa-apa terhadap arus sungai, arus sungai akan mampu menghanyutkan kita.

Sungai itu adalah perjanjian baru.

Di alkitab hanya ada satu janji - janji Bapa, Roh Kudus. Semua janji-janji lain sebagai pelengkap saja dari janji ini. Tetapi puji Tuhan, jika kita percaya akan baptisan Roh Kudus yang 'kecil', Allah sebenarnya sedang membawa kita ke janji yang sepenuhnya itu.

 

Bahan renungan disadur dari "The Promise of the Father" - Disciple - oleh Juan Carlos Ortiz

 

 

 

ke renungan yang lain