vHari ini Tanggal
 
KAJIAN UTAMA
 
      f
Kajian Utama
Kembali ke Masjid
Futur Jama'i
Cerdik seperti ular, jinak seperti merpati
 
   
   
Berita
Militer dan organisasi Islam
 
   
Cermin
Amin dan bacaan Al Fatihah makmun
Hubungan Islam dan kristen
   
Penyakit Hati
Percaya Takhayul
Mengikuti Hawa Nafsu
Taklid dalam Ibadah
   
Iptek
Keajaiban Lebah Madu
   
Tips
Berpikir Praktis,.....
Hemat waktu, ambil jalan pintas !
   
Humor
Kastubi memburu nabi
   
   
Heboh Search
Heboh
   
Jajak Pendapat
Apa yang menarik dari Web ini ?
Informasi MUA
Buletin Al Fath
Mutiara Hadits
Opini
Mutiara Kalbu
Sirah

Current results
Free Web Polls
   
 

'Futur Jama'i'
dan Kejayaan Islam

Sekiranya seruan ini dapat menjelma menjadi angin, biarlah ia menembus ke setiap hati para pejuang, menelusup kedalam bagian yanng paling putih, menjaganya supaya tetap bersih dan suci. Agar senantiasa hadir keperkasaan. Yang senantiasa mampu menentang kelemahan. Supaya senantiasa mampu menentang kelemahan. Supaya senantiasa tertorehkan catatan emas. Hingga senantiasa jaya, Islam dan kaum Muslimin.
(Dari hati yang senantiasa risau dengan kerisauan)

Dalam Risalah pergerakan jilid 1, As-yahid, As-yahhid Hasan Al-banna menklasifikan sook pemuda menjadi dua kelompok
Kelompok pertama adalah sekelompk pemuda yang tumbuh dalam situasi bangsa yang dingin dan tenang. Kekuasaan pemrintah telah tertanam kuat dan kemamkmuran telah dilaksanakan oleh rakyatnya. Sehingga aktiitas pemuda tersebut telah dirasakan oleh rakyatnya. Sehingga aktivitas pemuda tersebut lebih banyak tertuju kepada dirinya sendiri daripda umatnya. Dia pun snderung bermain-main dan berhura-hura karena merasa tenang jiwanya dan lega hatinya.
Kelompok kedua adalah pemuda yang tumbuh dalam suasana bangsa yang keras dan bergejolak. Kondisi bangsa sedang dikuasai oleh lawannya dan dalam semua uusan diperbudak oleh musuhnya. Bangsa ini berjuang semampunya utuk mengembalikan hak yang dirampas, taag air yang terjajah, dan kebebasan, kemuliaan, serta nilai-nilai agung yang hilang. Kondisi itu menyebabkan lahirnya kesadaran untuk berbuat lebih banyak unutk bangsa daripada untuk dirinya sendiri. Jika ia lakukan hal itu maka ia akan beruntung dengan mendapatkan kebaikan segera di medan kemenangan dan kebaikan yang tertunda beruppa pahala dari Allah.
Kedalam kelompok manakah kita menggolongkan diri kita. kelomopok pertama ataukah kelompok yang kedua. permasalahannya adalah pernyataan tersebut tidak mampu dijaga dengan kesadaran akan tuntutan yang harus dipenuhi.
keterlibatan kita dalam pusaran dakwah seolah bagaikan benda yang terapung pada aliran sungai. Akhirnya kondisi kita dalam aktifitas dakwah selalu dalam kondisi pas-pasan. Asalkan tidak tersangkut atau terlempar dari aliran dakwah, cukuplah.
Mungkin tidak semua, namun ketika kelemahan diri selalu di toleransi dengan alasan manusiawi, maka termasuk didalamnya. Mungkin perlu perenungan bahwa seringkali kita berlaru-larut dalam kelemahan. memasuki hari dengan minim persiapan. Lalai dalam mengkoordinasikan diri. dan cukup puas dengan apa yang sudah dicapai. Hal itu untuk melihat bahwa sesungguhnya apa yang bisa kita lakukan jauh lebih besar dari yang telah kita lakukan. Namun apa yang kita kesiapan kita untuk berbuat lebih besar terlalu kecil dan sederhana.
Lihatlah bahwa ternyata tidak sedikit permasalahan - permasalahan organisasi dakwah justru lahir dari dalam. Sengketa komunikasi menyebabkan lahirnya penyakit hati, entah berupa perasaan tidak enakan sampai kepermasalahan fitnah interaksi. Buruknya amal jama'i seolah penyakit kronis yang selalu timbul setiap massa. Bahkan lebih paah terjebak kedalam orintasi yang lemah, sehingga berputar dalam da'wah yang hambar dan monoton. dalam skala kecil, ini bisa kita istilahkan futur jama'i. Futur jama'i tidak diartikan bahwa seluruh aktivitasnya berada dalam keadaan futur. Melainkan lebih dimaksudkan untuk suasana dan kondisi dakwah yang tidak sehat pada suatu kelompok atau organisasi dakwah.
Bisa jadi diantara mereka ada yang sangat sehat keimanannya, namun hal itu tidak mampu memnoengaruhi kondisi lingkungannya. Yang terlihat seolah-olah setiap aggotanya menyumbang kesalahan dan kelemahan sehingga turut andil dalam melemahkan kondisi jama'ah. inilah yang segera perlu dibenahi, jika kita ingin menggolongkan diri kita ke dalam golongan yang kedua.
Kesadaran yang dapat menguatkan kondisi keimanan secara jama'i harus tetap di jaga.
Apa saja yang disekitar kita, ulai dari sekedar informasi, pengaturan ruang, bahkan pesan-pesan tertulis dimading dan buku-buku pesan. Semuanyya harus diarahkan ke target pengkondisian ruhhiyah dan fikiriah.
Kita berharap bahwa keimanan kita adalah keimanan yang hidup. Yang menjelma menjadi semangat besat yang mampu mengarahkan semua kelemahan dan ketidak berdayaan. Keimanan yang melahirkan ekspresi perkasa, Menbuat orang percaya bahwa dengannya kita mampu menghancurkan gunung, mengarungi lautan dan melintasi lautan, dan melintasi seluruh bahaya yang menantang kita sampai jelas Islam ini menang bersama kita dan kita menang bersamanya.
Inilah pekerjaan-pekerjaan besar kita. Memperluas pengaruh keimanan tersebut, agar senakin banyak umat ini yang memiliki iman-iman yang hidup. Iman yang mendorong mereka secara sadar tunduk patuh pada ketetapan Allah dalam kehidupan ini. Sekecil apapun usaha kita ke arah sana, maka ia adalah bagian yang penting untuk melengkapi kebutuhan perjuangan yang kita bangun dengan berjama'ah. Mungkin kita perlu mema'nai kembali tetes-tetes keringat dan guratan-guratan yang ada pada diri kita. Bahwa itu semua adalah prestasi-prestasi kita yang harus kita hargai. Semua itu adalah instrumen-instrumen penting dari sebuah kata yang tidak sederhana ya'itu PERJUANGAN !!!
Tentunya setelah kesadaran itu hadir idak perlu lagi kelemahan dan keterlenaan. Dan futur pun baik secara pibadi maupun jama'i hanyalah sekedar sa'at unutk beristirahat karena setelah itu karya besar siap ditorehkan, merampungkan perjuangan, Menggapai kejayaan Islam. Wallahu a'lam bis showwab.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RIADHUS SHALIHIN I  
       
 
 
© Musholla Ulul Al Baab Politeknik Negeri Malang
Jl. Veteran PO.BOX 04 Malang 65145 Telp. ( 0341 ) 551341 Pes. 307
Kritik,Pesan, dan Saran kirim ke : Ulul_albaab@bolehmail.com