oleh
: Pdt. Budi Asali M.Div.
Diubah lewat kebenaran
Yang dimaksud dengan ‘kebenaran’ tentu saja adalah Firman
Tuhan.
Yoh
Dan yang dimaksud dengan ‘diubah’ tentu adalah ‘diubah
ke arah yang positif’.
Bahwa Firman Tuhan memang berguna untuk hal tersebut,
bisa kita lihat dari ayat-ayat ini:
1.
Yoh 15:3
- “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu”.
2.
Maz 119:9
- “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu”.
3.
Yer
Apa yang harus kita lakukan dengan Firman Tuhan supaya
Firman Tuhan itu bisa mengubahkan hidup kita ke arah yang positif?
1) Mendengar Firman Tuhan.
Yak
a) Yang dimaksud dengan ‘cepat
mendengar’, adalah ‘cepat mendengar Firman’, bukan cepat mendengar gossip, fitnah, rahasia orang, omongan cabul, dan sebagainya. Ini
bisa melalui khotbah di kebaktian, Pemahaman Alkitab, seminar, camp / retreat, cassette, dan sebagainya.
b) Sekalipun kita harus cepat
mendengar Firman, itu tidak berarti bahwa kita harus cepat mendengar seadanya
khotbah, karena ada banyak khotbah yang sebetulnya bukanlah Firman Tuhan! Orang kristen harus membedakan antara khotbah dan
Firman, karena pada jaman sekarang ada banyak sekali khotbah yang hanya
dipenuhi dengan lelucon, kesaksian, cerita, dan sebagainya, yang sama sekali
tidak menjelaskan Firman! Juga banyak khotbah yang sama sekali tidak didasarkan
atas Firman, tetapi hanya didasarkan atas illustrasi, pengalaman, dan
sebagainya. Khotbah yang semacam itu tentu bukan Firman Tuhan! Kita harus selektif, bukan
berdasarkan pengkhotbahnya, tetapi berdasarkan beritanya. Ahli Taurat / orang
Farisipun harus didengarkan kalau beritanya benar (Mat 23:1-3), dan sebaliknya,
orang yang bisa melakukan mujijat / rasul / malaikatpun tidak perlu dipedulikan
kalau beritanya salah (Ul 13:1-5
Kis
Mat 23:1-3 - “(1)
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-muridNya, kataNya:
(2) ‘Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. (3)
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu,
tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka
mengajarkannya tetapi tidak melakukannya”.
Ul 13:1-5 - “(1)
Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia
memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, (2) dan apabila tanda atau
mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita
mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,
(3) maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu;
sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu
sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu. (4) TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan
Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya, suaraNya harus kamu dengarkan,
kepadaNya harus kamu berbakti dan berpaut. (5) Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum
mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah
membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah
perbudakan--dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang
diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus
kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu”.
Kis
Gal 1:6-9 - “(6)
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, (7) yang
sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. (8) Tetapi sekalipun kami atau
seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang
berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. (9)
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau
ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang
telah kamu terima, terkutuklah dia”.
c) Kita harus cepat mendengar Firman,
tak peduli firman itu merupakan teguran.
Memang Firman bisa menghibur
kita pada waktu mengalami kesukaran / penderitaan, tetapi Firman juga
berfungsi untuk menyatakan kesalahan / menegur (bdk. 2Tim
2Tim
Karena itu, jangan hanya mau
mendengar yang enak-enak saja, yang
berupa teguran juga harus mau didengar.
Banyak contoh dalam Kitab Suci
dimana seseorang menjadi marah karena Firman Tuhan berupa teguran disampaikan
kepadanya. Bdk. Gal
d) Kita harus mau mendengar Firman
yang rumit / sukar.
Orang yang hanya mau mendengar
Firman Tuhan yang gampang dikatakan sebagai orang yang lamban mendengar oleh
Kitab Suci.
Ibr
Juga jemaat Korintus dikritik
oleh Paulus karena terus menerus hanya bisa menerima susu dan tidak bisa
menerima makanan keras.
1Kor 3:1-3a - “(1)
Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu
seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum
dewasa dalam Kristus. (2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan
keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat
menerimanya. (3a) Karena kamu masih manusia duniawi”.
Memang mula-mula tentu kita
harus minum susu / belajar yang gampang dulu. Tetapi sebagaimana seorang bayi
tidak bisa tumbuh dengan baik kalau terus hanya diberi susu, demikian juga
dengan kerohanian seseorang tidak mungkin bisa tumbnuh dengan baik kalau hanya
diberi susu / pelajaran yang gampang. Ia membutuhkan mekanan keras / pelajaran
yang lebih dalam / sukar.
Dan Firman itu memang amat
dalam dan luas, dan mencakup hal-hal yang sukar, bahkan sangat sukar. Kalau
kita hanya mau belajar yang mudah, dan kita tidak mau mempelajari secara
teliti dan mendalam, maka kita hanya akan mendapat kulitnya saja! Kalau kita
mau mempelajari secara mendalam, maka dibutuhkan jerih payah. Sedikitnya kita
harus mau memeras otak pada waktu mendengar Firman Tuhan.
Illustrasi: Kalau kita hanya mau
mendapatkan batu yang tidak terlalu berharga, kerikil dsb, maka kita tidak
perlu bersusah payah. Tetapi kalau kita mau mendapatkan batu yang berharga,
seperti intan dsb, maka kita harus menggali! Demikian juga kalau saudara tidak
mau bersusah payah dalam belajar Firman, maka yang saudara dapatkan hanyalah
‘kerikil’, tetapi kalau saudara mau bersusah payah dalam menggali Firman,
saudara akan mendapatkan ‘intan’!
Juga bdk. 2Pet
Hal-hal yang sukar dalam Firman
Tuhan ini bisa menjadi semacam jerat bagi orang-orang yang tidak terlalu niat
belajar. Mereka memutar-balikkan hal-hal sukar yang tidak mereka mengerti
tersebut, dan semua itu akhirnya membinasakan mereka.
Kesaksian: saya dulu sukar dalam
mempelajari buku Calvin / Louis Berkhof, sekarang gampang, karena saya tekuni.
Yang sukar sekarang adalah bukunya John Owen.
2) Kita harus membaca Firman Tuhan.
Mungkin dalam Kitab Suci lebih
banyak ayat yang menekankan bahwa kita harus mendengar Kitab Suci /
Firman Tuhan, dan tidak terlalu banyak ayat yang menyuruh kita membaca
Kitab Suci / Firman Tuhan. Mengapa? Mungkin karena pada saat itu tak banyak
orang memiliki Kitab Suci, dan tak banyak / tak ada buku-buku rohani. Jadi
mereka harus mendengar. Mereka harus bertemu setiap hari untuk bisa mendengar
Kitab Suci / Firman Tuhan.
Tetapi tetap ada ayat-ayat yang
memberi petunjuk tentang membaca Kitab Suci / Firman Tuhan seperti Yes
34:16 Mat 12:3,5 Mark 12:40 Kis 8:28,30
2Kor 1:13 2Kor 3:14,15 1Tim 4:13.
1Tim
Disamping, karena jaman
sekarang Kitab Suci dan buku-buku rohani dengan mudah didapatkan, maka kita
bisa mengisi diri kita dengan Firman Tuhan dengan cara membacanya. Saudara
bahkan bisa menggunakan internet untuk ini.
a) Buku-buku rohani dan bahan-bahan di
internet, sama seperti khotbah, harus diseleksi, karena ada banyak yang
sebetulnya bukan Firman Tuhan.
Pertanyaan untuk direnungkan:
saudara mempunyai berapa banyak buku sekuler, dan berapa banyak buku rohani?
Dan berapa banyak waktu yang saudara gunakan untuk membaca buku sekuler, dan
berapa banyak yang saudara gunakan untuk membaca buku rohani?
Kesaksian: saya diberi buku Da Vinci Code, yang merupakan
buku sekuler yang dikatakan sangat bagus, tetapi saya malas membaca buku
sekuler. Saya rasa dari pada memboroskan waktu, tenaga, dan pikiran saya untuk
buku sekuler, saya lebih baik menggunakannya untuk buku rohani.
b) Dalam membaca Alkitab langsung, ada
hal-hal yang perlu diperhatikan:
·
Disiplinlah dalam membaca Kitab
Suci setiap hari, sedapat mungkin pada jam yang sama. Ini supaya kita tidak
‘lupa’.
·
Usahakanlan membaca 3 pasal
sehari atau lebih. Kalau saudara membaca 3 pasal sehari, seluruh Kitab Suci
akan selesai dalam waktu kurang lebih 1 tahun.
·
Jangan membaca 3 pasal
berurutan dari Kejadian sampai Wahyu, karena kalau sampai pada bagian-bagian
yang membosankan, ini bisa menyebabkan saudara malas membaca / tidak mendapat
apa-apa. Sebaiknya 3 pasal dipecah dalam 3 bagian. Jadi misalnya 1 pasal dari
Kejadian, 1 pasal dari Mazmur, 1 pasal dari Matius. Ini bisa mengatasi
kebosanan, karena bacaan menjadi lebih bervariasi.
·
Jangan pusing kalau tidak
mengerti apa yang saudara baca. Ambil yang saudara mengerti saja, sedangkan
yang tidak saudara mengerti bisa saudara tanyakan kepada orang yang lebih
mengerti, kalau ada kesempatan untuk itu.
3) Pada waktu mengisi diri kita dengan
Firman, kita harus mau menerima Firman dalam bermacam-macam bentuk. Misalnya:
exposisi, topik, hal-hal doktrinal, hal-hal tentang moral / etika, hal-hal yang
teoretis maupun praktis. Ini seperti kalau saudara makan makanan jasmani, harus
ada karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, air, dsb.
4) Dalam mengisi diri kita dengan
Firman Tuhan, kita harus melakukannya dengan tekun.
Orang yang betul-betul percaya
kepada Kristus, pasti tekun dalam mendengar / belajar Firman Tuhan (Yoh
Yoh
2Yoh 9 - “Setiap
orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar
dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia
memiliki Bapa maupun Anak”.
Amsal
NIV: “Stop
listening to instruction, my son, and you will stray from the words of
knowledge”
(= Berhentilah mendengar instruksi, anakku, dan engkau akan menyimpang /
tersesat dari kata-kata pengetahuan).
Karena itu jangan pernah berpikir bahwa setelah
sekian lama belajar Firman, maka saudara sudah mempunyai cukup pengertian, dan
saudara lalu tidak merasa perlu untuk belajar lebih banyak. Amsal
Kita tidak boleh hanya menjadi
pendengar saja; kita juga harus mentaati Firman.
Yak
Mengapa kita harus taat?
1) Orang yang tidak taat adalah orang yang menipu dirinya
sendiri (Yak
Kata ‘menipu’ ini sebetulnya
berarti ‘menipu dengan argumentasi’.
a) Orang yang tidak taat sering
mempunyai argumentasi untuk membenarkan diri.
Ini merupakan tindakan menipu
diri sendiri!
b) Menipu diri sendiri juga bisa
terjadi dengan berkata: yang penting saya mau dengar / belajar Firman Tuhan.
Tetapi perlu saudara ingat bahwa Tuhan ingin saudara belajar / mendengar Firman
supaya saudara mentaati Firman itu!
2) Mendengar tanpa taat tidak ada gunanya.
Yak
Ayat ini menggambarkan orang
yang mendengar tanpa taat sebagai orang yang setelah melihat dirinya dalam
cermin, tidak melakukan apa-apa untuk membetulkan apa yang salah di wajahnya.
Lalu apa gunanya ia melihat pada cermin?
Kata ‘seorang’ dalam ay 23
sebetulnya adalah ‘a man’ (= seorang
laki-laki). Mungkin sekali sengaja diambil orang laki-laki dan bukannya orang
perempuan, karena orang perempuan pasti tidak akan bercermin dengan cara
seperti itu.
3) Karena mendengar tanpa taat bukan
hanya tidak berguna, tetapi bahkan merugikan, karena akan mengakibatkan hukuman
yang lebih hebat (Luk
Luk