oleh
: Pdt. Budi Asali M.Div.
1) Tuhan
tidak mendengar / tidak menggubris doa itu.
Hal itu bisa terjadi, karena:
a) Orang yang berdoa itu bukan anak
Allah / belum percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh.
Dasarnya:
·
Yoh 14:6
dan 1Tim 2:5.
Yoh 14:6 - “Kata
Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
1Tim 2:5 - “Karena
Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”.
Kedua ayat ini menunjukkan
bahwa hanya melalui Yesus kita dapat datang kepada Bapa. Orang yang belum
percaya kepada Yesus, dosa-dosanya belum beres, dan dosa-dosanya itu memisahkan
dia dengan Allah yang maha suci.
Yes 59:1-2 - “(1)
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan
pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia
menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala
dosamu”.
·
Yoh
Ayat ini menunjukkan bahwa doa
harus dinaikkan ‘dalam nama Yesus’.
Jangan berpikir bahwa ini
berarti bahwa kita harus sekedar mengucapkan kata-kata ‘dalam
nama Yesus’
pada akhir doa itu. Sama sekali tidak. Mengapa? Karena dalam Kitab Suci tidak
pernah ada doa yang diakhiri dengan kata-kata ‘dalam
nama Yesus’.
Bahkan pada waktu Yesus mengajarkan doa
Bdk. Ibr
Dalam persoalan ini ada satu hal
yang perlu diwaspadai: Kalau pada suatu waktu kita memegangi dosa tertentu
secara sengaja / sadar, maka mungkin sekali kita takut berdoa, karena kita tahu
Allah tidak akan mendengarkan doa kita. Ini adalah sesuatu yang wajar. Tetapi
sebaliknya, kalau kita hidup saleh, dan kita lalu berdoa dengan keyakinan bahwa
doa kita pasti didengar karena kita sudah hidup saleh, maka itu salah!
Bagaimanapun salehnya kita hidup, kita masih penuh dengan dosa, dan karena itu
setiap saat kita harus sadar bahwa kita hanya bisa diterima oleh Allah karena
jasa penebusan Kristus!
Penerapan:
¨ Kalau saudara bukanlah orang
yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, dan saudara merasa heran mengapa
doa saudara selama ini tidak dikabulkan oleh Tuhan, maka pertama-tama datanglah
dan percayalah kepada Yesus!
¨ Kalau saudara adalah orang
kristen dan suatu hari saudara memberikan counseling
kepada orang yang belum percaya yang sedang mengalami kesukaran, janganlah
saudara menyuruh dia berdoa. Injili dia lebih dulu dan desak dia untuk percaya
kepada Yesus, baru suruh dia berdoa untuk problemnya. Beri orang itu pengertian
bahwa hanya melalui Yesus orang bisa datang kepada Bapa.
Catatan: Kadang-kadang Tuhan bisa
mengabulkan doa orang yang belum percaya, dengan tujuan mempertobatkan orang
itu.
b)
Yes 59:1-2 - “(1)
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan
pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia
menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala
dosamu”.
Contoh dosa yang bisa menghalangi
doa:
·
tidak
perduli pada teguran / nasehat Firman Tuhan.
Amsal 1:24-31 - “(24)
Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang
menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, (25) bahkan, kamu mengabaikan
nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (26) maka aku juga akan
menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke
atasmu, (27) apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka
melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang
menimpa kamu. (28) Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak
akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.
(29) Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut
akan TUHAN, (30) tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
(31) maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh
rencana mereka”.
Zakh 7:8-13 - “(8)
Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya: (9) ‘Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan
kasih sayang kepada masing-masing! (10) Janganlah menindas janda dan anak
yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam
hatimu terhadap masing-masing.’ (11) Tetapi mereka tidak mau menghiraukan,
dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan
mendengar. (12) Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya
jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam
melalui rohNya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang
murka yang hebat dari pada TUHAN. (13) ‘Seperti mereka tidak mendengarkan
pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil,
firman TUHAN semesta alam”.
·
ada
niat jahat dalam hati.
Maz 66:18 - “Seandainya
ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar”.
·
ada
kesombongan, khususnya kesombongan rohani.
Luk 18:9-14 - “(9)
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah
semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: (10) ‘
·
tidak
mau menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
Amsal
·
ada
berhala.
Yer
2) Tuhan
mendengar doa itu, tetapi tidak mengabulkannya.
Ini berbeda dengan yang
no 1 di atas. Yang no 1 di atas doanya tidak digubris; sedangkan yang
no 2 ini doanya didengar, tetapi tidak dikabulkan.
Illustrasi: Kalau anak tetangga minta
sesuatu kepada saudara, saudara tidak menggubrisnya, karena anak itu bukan anak
saudara. Tetapi kalau anak saudara minta sesuatu yang kurang baik kepada
saudara, saudara mendengarnya tetapi tidak mengabulkannya.
Hal ini bisa terjadi karena:
a) Apa yang kita minta itu tidak baik dalam pandangan
Tuhan.
Mat
Jangan pernah berpikir bahwa
asal saudara beriman dan tekun, doa saudara pasti akan dikabulkan. Pandangan
ini sangat populer pada jaman ini tetapi salah! Juga jangan hanya menyoroti
Mat 7:7 yang berbunyi: “‘Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu”, dan
menganggap bahwa Tuhan pasti mengabulkan permintaan apapun. Mat 7:7 ini
harus ditafsirkan dengan memperhatikan Mat 7:11, dan Mat 7:11nya
dengan jelas menunjukkan bahwa Tuhan hanya mengabulkan doa kita kalau
permintaan kita itu baik, dan yang dimaksud dengan ‘baik’ tentu ‘baik
dalam pandangan Tuhan’.
Illustrasi: seorang bapa yang bijaksana
pasti menyensor permintaan anaknya. Hanya bapa yang bodoh yang memberi apapun
yang diminta anaknya, dan sikap seperti itu pasti akan mencelakakan anaknya.
Misalnya anak usia 8 tahun minta sepeda motor.
Dan ingat bahwa Tuhan mempunyai
pemikiran yang jauh lebih tinggi / sangat berbeda dengan kita
Yes 55:8-9 - “(8)
Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu,
demikianlah firman TUHAN. (9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah
tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu”.
Karena itu, bisa saja apa yang ‘baik’ dalam pandangan kita adalah ‘tidak
baik’ dalam
pandangan Tuhan, dan Ia tidak memberikannya kepada kita.
Bdk. 2Kor 12:7-10 - “(7)
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar
biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan
Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. (8) Tentang hal
itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur
dari padaku. (9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karuniaKu bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.’ Sebab itu terlebih
suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
(10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di
dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab
jika aku lemah, maka aku kuat.
Ayat ini menunjukkan bahwa doa
Pauluspun ditolak oleh Tuhan karena dianggap tidak baik.
b) Doa itu tidak sesuai dengan kehendak / rencana Tuhan.
Sebelum permulaan segala jaman,
Tuhan sudah membuat / menetapkan suatu rencana, yang pasti akan
dilaksanakanNya. Kalau kita berdoa tak sesuai dengan rencanaNya itu, Ia tidak
akan mengabulkan doa kita.
1Yoh
Bdk. Mat
Bahkan doa Yesus yang tidak
sesuai kehendak / rencana Allah tidak dikabulkan.
Mat 26:39 - “
Karena itulah maka dalam Doa
Bapa Kami, Yesus mengajar kita untuk berdoa ‘Jadilah kehendakMu’ (Mat 6:10a).
c) Doa itu hanya untuk memuaskan nafsu kita.
Yak 4:3 - “Atau
kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu”.
Dan kalau Tuhan menolak
mengabulkan permintaan kita, kadang-kadang Dia memberikan kita sesuatu yang
lain sebagai gantinya, yang tidak pernah kita inginkan, tetapi yang sebetulnya
membawa kebaikan bagi kita.
‘Streams
in the Desert’, vol 2, Jan 7: “The Lord’s answers to prayers are
infinitely perfect, and they will show that often when we were asking for a
stone that looked like bread, He was giving us bread that to our shortsightedness
looked like stone” (=
Jawaban-jawaban Tuhan terhadap doa-doa adalah sempurna secara tak terbatas, dan
mereka menunjukkan bahwa seringkali pada saat kita meminta untuk suatu batu
yang kelihatannya seperti roti, Ia memberikan kepada kita roti yang bagi
penglihatan kita yang cupet terlihat seperti batu).
3) Tuhan mendengar doa itu, tetapi
menunda pengabulannya.
Ini bisa terjadi karena:
a) Waktu Tuhan belum tiba, atau,
karena Tuhan punya rencana dengan penundaan itu.
Contoh:
·
Yusuf
dalam Kej 40:1-41:45.
Sekalipun tidak dikatakan bahwa
Yusuf berdoa supaya Tuhan membebaskannya dari penjara itu, tetapi jelas bahwa
sebagai seseorang yang rohani, ia pasti berdoa. Tetapi ternyata pembebasannya
tertunda sampai 2 tahun. Tetapi dari penundaan itu muncul hal yang luar biasa,
yaitu Yusuf menafsirkan mimpi Firaun sehingga akhirnya ia menjadi orang kedua
di seluruh Mesir, yang menolong dan menyelamatkan bangsa
·
Maria
dan Marta dalam Yoh 11:3-6.
Yoh 11:3-6 - “(3)
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim
kabar kepada Yesus: ‘Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.’ (4) Ketika Yesus
mendengar kabar itu, Ia berkata: ‘Penyakit itu tidak akan membawa kematian,
tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan
dimuliakan.’ (5) Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. (6)
Namun setelah didengarNya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari
lagi di tempat, di mana Ia berada”.
Seandainya Tuhan Yesus langsung
datang dan mengabulkan doa mereka, maka hanya akan terjadi penyembuhan orang
sakit. Tetapi dengan Dia menunda 2 hari, baru datang, maka terjadi pembangkitan
seseorang dari antara orang mati! Ini tentu lebih memuliakan nama Tuhan dari
pada sekedar penyembuhan orang sakit. Tetapi tentu saja kita tak bisa berharap
bahwa Ia akan selalu mau membangkitkan orang yang sudah mati (bdk. Ibr 9:27).
b) Tuhan mau menguji ketekunan kita.
Luk 18:1-8 - “(1)
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka
harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. (2) KataNya: ‘Dalam sebuah
c) Adanya ‘sabotase’ dari setan.
Daniel
Memang ada perdebatan dalam
persoalan ini, tetapi saya berpendapat bahwa ‘pemimpin kerajaan orang
Tentu saja setan hanya bisa
menyabotase doa kita / menunda pengabulan doa kita, kalau Tuhan mengijinkan hal
itu.
4) Tuhan
mendengar doa itu dan langsung mengabulkannya.
Contoh: 1Raja 18:36-38 - “(36)
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan
berkata: ‘Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah
diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku
ini hambaMu dan bahwa atas firmanMulah aku melakukan segala perkara ini. (37)
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa
Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat
kembali.’ (38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu
api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya”.
‘Streams in the Desert’, vol 3,
Sept 5: “Prayer
is one of the most sacred and precious privileges vouchsafed to mortals. The
following is a scene from the life of that mighty Elijah in prayer, Chas. G.
Finney. The summer of 1853 was unusually hot and dry; pastures were scorched.
There seemed likely to be a total crop failure. At the church in Oberlin the
great congregation had gathered as usual. Though the sky was clear the burden
of Finney’s prayer was for the rain. ‘We do not presume, O Lord, to dictate to
Thee what is best for us; yet Thou didst invite us to come to Thee as children
to an earthly father and tell Thee all our wants. We want rain. Our pastures
are dry. The earth is gaping open for rain. The cows are wandering about and
lowing in search of water. Even the squirrels are suffering from thirst. Unless
Thou givest us rain our cattle will die, and our harvest will come to naught.
O, Lord, send us rain, and send it now! This is an easy thing for Thee to do.
Send it now, Lord, for Christ’s sake.’ In a few minutes he had to cease
preaching; his voice could not be heard because of the roar and rattle of the
rain!”
(= Doa adalah salah satu dari hak-hak yang paling kudus dan berharga yang
dianugerahkan kepada manusia. Yang berikut ini adalah suatu adegan dari
kehidupan ‘Elia yang perkasa dalam doa’, Chas G. Finney. Musim panas tahun 1853
sangat panas dan kering;
a) Doa setiap orang kristen bisa
dikabulkan.
b) Bukan hanya Tuhan yang bisa
mengabulkan doa; setan juga bisa.
Setan bisa mengabulkan doa
seseorang yang dinaikkan dengan cara yang salah, dengan tujuan supaya orang itu
terus berdoa dengan cara yang salah.
Ingat! Apakah Tuhan menjawab doa kita dengan ‘tidak’,
tunggu’, atau ‘ya’, semuanya adalah untuk kebaikan kita.
Ro
-AMIN-