Apa yang Menggerakkan Kehidupan Anda?
oleh: Pdt. Budi Asali, MDiv.
Macam-macam motivator / tujuan hidup yang salah:
1) Uang / kekayaan.
2) Kesuksesan (dalam
study, pekerjaan, dsb).
3) Sex,
kesenangan.
4) Makan.
5) Keluarga.
Semua motivator /
tujuan yang bersifat duniawi sudah pasti
salah. Tetapi yang kelihatannya
rohanipun bisa salah, misalnya: orang yang terus menekankan gerejanya sendiri, sehingga mengabaikan Tuhannya, atau menekankan pelayanan begitu rupa sehingga mengabaikan
doa dan
belajar Firman Tuhan.
Motivator / tujuan hidup
yang benar harus adalah Tuhan sendiri. Kita harus hidup dengan
tujuan menyenangkan dan memuliakan Tuhan. Ini tak berarti lalu keluarga,
pekerjaan, study diabaikan. Kalau demikian, itu menjadi tidak menyenangkan.
1Tim 5:8 - “Tetapi
jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman”.
Kol 3:23 - “Apapun
juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia”.
Jadi, keluarga, pekerjaan,
study harus dilakukan dengan baik, tetapi itu bukan tujuan akhirnya. Tujuan
akhirnya haruslah Tuhan sendiri.
1) Kita
harus hidup dengan tujuan menyenangkan / memperkenan hati Tuhan.
Kol 1:9-10
- “(9) Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti
berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan
pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, (10)
sehingga hidupmu layak di hadapanNya serta berkenan kepadaNya dalam segala hal,
dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam
pengetahuan yang benar tentang Allah”.
1Tes 4:1
- “Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan
Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya
berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu
melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi”.
2)
Kita harus hidup dengan tujuan memuliakan
Tuhan.
1Kor 10:31
- “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”.
Beri
contoh bagaimana seseorang bisa memuliakan Tuhan dengan makan atau tidak makan,
tidur atau tidak tidur.
Apa yang harus kita lakukan
untuk itu?
1)
Percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat.
Yoh 6:29 - “Jawab Yesus kepada mereka:
‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.’”.
Kita tidak
mungkin menyenangkan Allah tanpa mempercayai Yesus, karena tak
mempercayai Yesus atau menolak Yesus
sama dengan
tak mempercayai Allah / menolak Allah sendiri.
Juga tanpa
iman kepada Yesus, dosa-dosa kita tak bisa
dibereskan, dan ini menyebabkan murka Allah tetap ada di atas
kita.
Yoh 3:36 - “Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh
hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada
Anak, ia tidak akan melihat
hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’”.
2)
Mentaati Tuhan.
Jelas bahwa
dosa menyakiti hati Allah dan memalukan Allah, dan sebaliknya, ketaatan menyenangkan Dia dan memuliakan Dia.
Mat 5:16 - “Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga.’”.
3)
Memikirkan motivasi setiap tindakan kita.
Jadi,
pada waktu saudara berkerja, pikirkanlah: apakah dengan pekerjaan ini saya
menyenangkan dan memuliakan Tuhan? Pada waktu saudara melakukan apapun,
pikirkanlah pertanyaan tersebut.
Illustrasi:
ada 3 tukang bangunan membangun sebuah gereja. Mereka ditanya: apa yang kamu
lakukan? Yang pertama menjawab: aku sedang menumpuk bata dan semen untuk
membangun tembok. Yang kedua menjawab: aku sedang mencari nafkah untuk
keluargaku. Yang ketiga menjawab: aku sedang membangun gereja sebagai tempat
berbakti sehingga Tuhan dipermuliakan. Pekerjaan mereka sama, tetapi tujuan /
motivasinya sangat berbeda.
Ingat
juga bahwa perbuatan yang rohani dan baikpun menjadi dosa kalau motivasinya
salah. Herodes juga membangun Bait Allah, tetapi apa motivasinya? Mungkin hanya
untuk menyenangkan / mengambil hati orang-orang Yahudi.
Kalau saudara
pergi ke gereja hanya sebagai
suatu kebiasaan, atau untuk mencari
teman, dsb, maka itu menjadi
salah. Kalau saudara memberi
persembahan supaya diberkati oleh Tuhan, maka itu
juga menjadi salah. Kalau saudara melayani hanya supaya dianggap
sebagai orang kristen yang aktif
dalam gereja, maka itu tentu
juga salah. Saudara harus pergi ke
gereja, berdoa, memberi persembahan dsb, untuk menyenangkan
dan memuliakan Tuhan.
-AMIN-