Integritas Ibadah Kristen
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Integritas ibadah Kristen
Yesaya 1:10-20
Integritas:
·
kwalitet / keadaan yang utuh / sempurna / sehat.
·
kwalitet / keadaan dari prinsip moral yang sehat.
·
kelurusan / kejujuran / ketulusan.
Yes 1:10-20 - “(10) Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia
Orang sering
beranggapan bahwa Tuhan selalu mau menerima orang yang berdoa, berbakti /
beribadah kepadaNya. Tetapi dalam bacaan ini kita melihat bahwa
itu salah. Tuhan ternyata menolak ibadah dari
orang-orang Yehuda.
Ini terlihat dari:
Yes 1:11-15:
KJV/RSV:
‘vain’ (= sia-sia).
NIV: ‘meaningless’
(= tidak berarti).
NASB: ‘worthless’
(= tidak berharga).
Persembahan
mereka ditolak, dan perhatikan bahwa persembahan mereka bukanlah persembahan
yang jelek, tetapi sebaliknya, persembahan yang bagus! Tetapi
persembahan mereka yang bagus ini sia-sia, tidak berarti, tidak berharga di
hadapan Tuhan. Mungkin di hadapan manusia, persembahan
mereka sangat dihargai, tetapi di hadapan Tuhan semua sia-sia.
Mungkin mereka mau menyogok Tuhan dengan persembahan ini.
Tetapi Tuhan bukan seseorang yang bisa disogok!
Matthew
Henry: “When sinners are under the judgments of
God they will more easily be brought to fly to their devotions than to forsake
their sins and reform their lives. Their country was now desolate, and their
cities were burnt (v. 7), which awakened them to bring their sacrifices and
offerings to God more constantly than they had done, as if they would bribe God
Almighty to remove the punishment and give them leave to go on in the sin. ...
Many that will readily part with their sacrifices will not be persuaded to part
with their sins” (= Ketika
orang-orang berdosa ada di bawah penghakiman Tuhan, mereka akan
dengan lebih mudah dibawa terbang kepada ibadah-ibadah mereka dibanding
meninggalkan dosa-dosa mereka dan mengubah hidup mereka. Negeri mereka kini
sunyi sepi, dan kota-kota mereka habis terbakar (ay. 7), yang membangkitkan
mereka untuk membawa korban-korban dan persembahan-persembahan mereka pada
Tuhan secara lebih konstan dibanding yang mereka telah lakukan, seolah-olah
mereka akan menyuap Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menghilangkan hukuman dan
membiarkan mereka untuk terus di dalam dosa. ... Banyak yang akan
dengan siap berpisah dengan korban-korban mereka, tidak akan terbujuk untuk
berpisah dengan dosa-dosa mereka).
Bdk. 1Sam 15:22 - “Tetapi jawab Samuel: ‘Apakah TUHAN
itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada
mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada
korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”.
Matthew Henry: “sacrifice, without obedience, is a jest, an affront and
provocation to God” (= korban,
tanpa ketaatan, adalah suatu olok-olok, suatu penghinaan dan provokasi pada Tuhan).
Matthew Henry: “sin is very hateful to God, so hateful that it makes even men’s
prayers and their religious services hateful to him” (= dosa sangat menimbulkan kebencian bagi Tuhan, begitu menimbulkan
kebencian sampai membuat bahkan doa-doa manusia dan ibadah-ibadah keagamaan
mereka menimbulkan kebencian bagiNya).
Kalau manusia, pada waktu
menghadapi orang lain yang menjengkelkan, tetapi mau memberi uang / sesuatu
yang baik kepadanya, ia mau menerimanya. Tetapi Tuhan
tidak demikian! Kalau saudara menjengkelkan Dia dengan dosa-dosa saudara, maka Ia menolak persembahan saudara, tak peduli betapa banyaknya
dan bagusnya persembahan saudara!
Tuhan menolak ibadah mereka, dan bahkan tak menginginkan mereka
datang ke BaitNya.
Juga perayaan-perayaan yang mereka adakan semua dtolak oleh
Tuhan. Jadi, ada kemungkinan kalau saudara merayakan
Doa mereka juga ditolak / tak didengar / tak digubris oleh
Tuhan.
Sekarang mari
kita memperhatikan bagian lain dari kitab Yesaya.
Yes 58:1-4 - “(1) Serukanlah kuat-kuat, janganlah
tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada
umatKu pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! (2) Memang
setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalanKu. Seperti
bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya
mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka
mendekat menghadap Allah, tanyanya: (3) ‘Mengapa kami berpuasa dan Engkau
tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan
Engkau tidak mengindahkannya juga?’ Sesungguhnya, pada hari puasamu
engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
(4) Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul
dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa
seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi”.
Mereka
mendekat kepada Tuhan, belajar Firman Tuhan, tetapi dari kata-kata ini jelas
Tuhan tidak menyukai semua ini. Mereka berpuasa, dan ini kelihatannya dilakukan
sambil berdoa, tetapi Tuhan tak mempedulikan mereka.
1) Dari ay 13,15, dan juga dari Yes 58:3,4
jelas terlihat bahwa ibadah, doa, puasa, persembahan mereka ditolak karena
dosa-dosa mereka.
Ay 13b:
“Kalau kamu
merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak
tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan”.
Ay 15:
“Apabila kamu
menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan mukaKu, bahkan sekalipun
kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu
penuh dengan darah”.
Yes 58:3-4 - “(3) ‘Mengapa kami berpuasa dan
Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan
diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?’ Sesungguhnya, pada hari
puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua
buruhmu. (4) Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi
serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan
caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat
tinggi”.
Memang dosa memisahkan kita
dari Tuhan yang maha suci, dan menyebabkan kebaktian, doa,
persembahan, dan semua aktivitas rohani yang kita lakukan, tak digubris oleh
Tuhan.
Maz 24:3-6 - “(3) ‘Siapakah yang boleh naik ke
atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya
yang kudus?’ (4) ‘Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang
tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. (5) Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari
Allah yang menyelamatkan dia. (6) Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan
Dia, yang mencari wajahMu, ya Allah Yakub.’ Sela”.
Ini menunjukkan ibadah akan ditolak oleh Tuhan kalau ada dosa.
Mat 5:23-24 - “(23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan
sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, (24) tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan
saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”.
Ini
menunjukkan bahwa persembahan ditolak oleh Tuhan kalau ada dosa.
Amsal 28:9 - “Siapa
memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah
kekejian”.
Ini
menunjukkan bahwa doa ditolak oleh Tuhan kalau ada
dosa.
Amsal
1:24-28 - “(24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang
yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, (25) bahkan, kamu
mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (26) maka aku juga
akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang
ke atasmu, (27) apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka
melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang
menimpa kamu. (28) Pada waktu itu mereka akan berseru
kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi
tidak akan menemukan aku”.
Ini merupakan sesuatu yang menakutkan. Kalau
pada saat Tuhan berbicara, menegur, menasehati kita, kita tidak mempedulikan,
maka pada saat kita mengalami kesukaran / bencana dan kita berdoa, Tuhan yang
tidak mempedulikan doa kita, dan bahkan mengolok-olok
kita. Lalu siapa yang bisa menolong kita pada saat itu?
Matthew Henry: “There are many who are strangers,
nay, enemies, to the power of religion, and yet seem very zealous for the show
and shadow and form of it. This sinful nation, this seed of evil-doers, these
rulers of Sodom and people of Gomorrah, brought, not to the altars of false
gods (they are not here charged with that), but to the altar of the God of
Israel, sacrifices, a multitude of them, as many as the law required and rather
more - not only peace-offerings, which they themselves had their share of, but
burnt-offerings, which were wholly consumed to the honour of God; nor did they
bring the torn, and lame, and sick, but fed beasts, and the fat of them, the
best of the kind. They did not send others to offer their sacrifices for them,
but came themselves to appear before God. They observed the instituted places
(not in high places or groves, but in God's own courts), and the instituted
time, the new moons, and sabbaths, and appointed
feasts, none of which they omitted. Nay, it should seem, they called
extraordinary assemblies, and held solemn meetings for religious worship,
besides those that God had appointed. Yet this was not all: they applied to
God, not only with their ceremonial observances, but with the exercises of
devotion. They prayed, prayed often, made many prayers, thinking they should be
heard for their much speaking; nay, they were fervent and importunate in
prayer, they spread forth their hands as men in earnest. Now we should have
thought these, and, no doubt, they thought themselves, a pious religious people;
and yet they were far from being so” (= Ada
banyak orang-orang asing, tidak, musuh-musuh, bagi kuasa agama, tetapi nampak
sangat bersemangat akan pertunjukan dan bayang-bayang dan bentuk darinya.
Bangsa penuh dosa ini, benih pelaku-pelaku kejahatan ini, para pemimpin Sodom
dan rakyat Gomora ini, membawa, bukan kepada altar-altar para dewa palsu
(mereka di sini bukanlah didakwa tentang itu), tetapi kepada altar dari Tuhan
Israel, korban-korban, sejumlah banyak darinya, sebanyak yang diwajibkan hukum dan
agak lebih - bukan hanya korban pendamaian, yang mana mereka sendiri mempunyai
bagian mereka, tetapi korban bakaran, yang mana secara keseluruhan dimakan bagi
kehormatan Tuhan; bukan pula mereka membawa yang koyak, dan timpang, dan sakit,
tetapi binatang-binatang peliharaan, dan lemak mereka, yang terbaik dari
jenisnya. Mereka tidak mengirimkan orang-orang lain untuk
mempersembahkan korban-korban mereka bagi mereka, tetapi mereka datang sendiri
untuk menghadap Tuhan. Mereka mematuhi tempat-tempat
yang ditetapkan (bukan di tempat-tempat tinggi atau hutan-hutan kecil, tetapi
di pelataran-pelataran Tuhan), dan waktu yang ditetapkan, bulan-bulan baru, dan
hari-hari sabat, dan perayaan-perayaan yang ditentukan, tidak satupun yang
mereka hilangkan. Tidak, itu perlu terlihat, mereka mengadakan
perkumpulan-perkumpulan luar biasa, dan mengatur pertemuan-pertemuan khidmat
untuk ibadah keagamaan, di samping yang Tuhan telah tentukan. Sekalipun begitu
ini bukanlah semua: mereka melakukan untuk Tuhan, tidak hanya dengan ketaatan
ibadat mereka, tetapi dengan pelaksanaan-pelaksanaan ibadah. Mereka berdoa,
sering berdoa, melakukan banyak doa, berpikir mereka mesti
didengar untuk bicara mereka yang banyak; tidak, mereka sungguh-sungguh dan
mendesak di dalam doa, mereka merentangkan tangan mereka seperti
manusia-manusia yang tekun. Sekarang kita perlu sudah
pikirkan ini, dan, tidak diragukan, mereka pikir diri mereka, suatu orang-orang
religius yang alim; tetapi mereka jauh dari menjadi demikian).
2) Dosa-dosa mereka terlihat dari:
a) Yes 1:2-4 - “(2) Dengarlah, hai langit, dan
perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: ‘Aku membesarkan anak-anak dan
mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku. (3)
Lembu mengenal pemiliknya, tetapi
Ini bukan
hanya menunjukkan bahwa mereka berdosa, tetapi juga bahwa mereka membalas kasih
Tuhan dengan dosa.
Matthew
Henry: “God’s gracious dealings with such a
peevish provoking people as they were: ‘I have nourished and brought them up as
children; they have been well fed and well taught’ (Deut. 32:6); ‘I have
magnified and exalted them’ (so some), ‘not only made them grow, but made them
great - not only maintained them, but preferred them - not only trained them up,
but raised them high.’ Note, We owe the continuance of our lives and comforts,
and all our advancements, to God’s fatherly care of us and kindness to us” (= Kebaikan Tuhan berhadapan dengan
orang-orang yang menggusarkan kejengkelan seperti mereka: 'Aku sudah memelihara
dan membesarkan mereka sebagai anak-anak; mereka telah diberi makan dengan baik
dan diajar dengan baik' (Ul 32:6); 'Aku sudah membesarkan dan mengagungkan
mereka' (maka beberapa), 'tidak hanya membuat mereka bertumbuh, tetapi membuat
mereka besar - tidak hanya merawat mereka, tetapi lebih menyukai mereka - tidak
hanya meningkatkan mereka, tetapi mengangkat tinggi mereka.' Catatan,
Kita berhutang kelanjutan dari hidup kita dan kenyamanan-kenyamanan, dan semua
kemajuan-kemajuan kita, pada perhatian kebapakan dan kebaikan Tuhan kepada kita).
Matthew Henry: “The sagacity of the ox and the ass,
which are not only brute creatures, but of the dullest sort; yet the ox has
such a sense of duty as to know his owner and to serve him, to submit to his
yoke and to draw in it; the ass has such a sense of interest as to know has
master’s crib, or manger, where he is fed, and to abide by it; he will go to
that of himself if he be turned loose. A fine pass man has come to when he is
shamed even in knowledge and understanding by these silly animals, and is not
only sent to school to them (Prov. 6:6-7), but set in a form below them (Jer.
8:7), taught more than the beasts of the earth (Job 35:11) and yet knowing
less” (= Kecerdikan dari lembu jantan dan keledai, yang bukanlah hanya
makhluk kasar, tetapi dari jenis yang paling bodoh; sekalipun begitu lembu
jantan mempunyai rasa kewajiban dengan mengenal pemiliknya dan melayaninya,
untuk tunduk pada kuknya dan menariknya; keledai mempunyai rasa perhatian dengan
paham memiliki tempat tidur bayi, atau palungan tuannya, dimana ia diberi
makan, dan menaatinya; ia akan pergi ke situ dengan sendirinya jika ia dilepas.
Seorang dengan nilai bagus telah sampai pada saat ia dipermalukan
bahkan di pengetahuan dan pemahaman oleh binatang-binatang pandir ini, dan tidak
hanya dikirim untuk belajar kepada mereka (Ams. 6:6-7), tetapi diatur dalam
suatu bentuk di bawah mereka (Yer. 8:7), diajar lebih dari binatang di bumi
(Ayub 35:11) tetapi mengetahui lebih
sedikit).
Amsal 6:6-8 - “(6) Hai pemalas, pergilah kepada
semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: (7) biarpun tidak ada
pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, (8) ia
menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu
panen”.
Yer 8:7 - “Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya,
burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu
kembalinya, tetapi umatKu tidak mengetahui hukum TUHAN”.
Ini
mirip dengan Ul 32:5-18, dimana
Ul
32:5-18 - “(5) Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anakNya,
yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit. (6) Demikianlah
engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak
bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau,
yang menjadikan dan menegakkan engkau? (7) Ingatlah kepada zaman dahulu kala,
perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka
mereka mengatakannya kepadamu. (8) Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik
pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah
anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan
anak-anak
Penerapan:
Tuhan sudah
menjadi manusia, dalam diri Yesus Kristus, dan menderita dan mati bagi saudara. Dengan ini Ia
juga sudah menunjukkan kasihNya kepada saudara. Tetapi bagaimana
balasan saudara? Apakah saudara mengasihi Dia,
mentaati Dia, melayani Dia, memuliakan Dia? Atau sebaliknya, sama seperti orang-orang Yehuda pada jaman Yesaya, saudara
membalas kasih Tuhan dengan meninggalkan Dia, dengan berbuat dosa dsb?
Matthew Henry: “All the instances of God’s favour
to us, as the God both of our nature and of our nurture, aggravate our
treacherous departures from him and all our presumptuous oppositions to him” (= Segala hal tentang kebaikan Tuhan kepada kita, sebagai Tuhan
dari hakekat kita dan dari pemeliharaan kita, memperburuk pembelotan kita yang
berkhianat dari Dia dan semua penentangan kita yang congkak kepadaNya).
b) Sebutan ‘manusia
Ay 10: “Dengarlah firman TUHAN, hai
pemimpin-pemimpin, manusia
Matthew Henry: “When the rulers were bad, no wonder
the people were so” (= Ketika para
pemimpin jahat, tidak heran rakyat juga demikian).
c) Yes 1:21-23 - “(21) Bagaimana ini,
d) Tak mau mendengar Firman Tuhan.
Yes 1:2 - “Dengarlah,
hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: ‘Aku
membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku”.
Matthew Henry: “The prophet, though he speaks in
God’s name, yet, despairing to gain audience with the children of his people,
addresses himself to the heavens and the earth, and bespeaks their attention
(v. 2): Hear, O heavens! and give ear, O earth! Sooner
will the inanimate creatures hear, who observe the law and answer the end of
their creation, than this stupid senseless people” (= Sang nabi, meskipun ia berbicara di dalam
nama Tuhan, sekalipun begitu, berputus-asa untuk memperoleh pendengar dengan
anak-anak dari orang-orangnya, mengutarakan dirinya kepada langit dan bumi, dan
memohon perhatian mereka (ay. 2): Dengar, Oh langit! dan berilah telinga, Oh
bumi! Akan lebih cepat makhluk-makhluk yang mati mendengar,
yang mengamati hukum dan menjawab akhir dari penciptaan mereka, dibanding
orang-orang bodoh yang tidak berakal ini).
Ul 32:1
- “‘Pasanglah
telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan
mulutku”.
Maz 50:3-4 - “(3) Allah kita datang dan tidak
akan berdiam diri, di hadapanNya api menjilat, sekelilingNya bertiup badai yang
dahsyat. (4) Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada
bumi untuk mengadili umatNya”.
Mikha 6:1-2 - “(1) Baiklah dengar firman yang
diucapkan TUHAN: Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan
gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! (2) Dengarlah, hai
gunung-gunung, pengaduan TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi!
Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umatNya, dan Ia beperkara dengan
Ul 30:19 - “Aku memanggil langit dan bumi
menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan
kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik
engkau maupun keturunanmu”.
Tak semua
Yehuda pada saat itu brengsek.
Matthew Henry: “Note, (1.) In the worst of times
there is a remnant preserved from iniquity and reserved for mercy, as Noah and
his family in the deluge, Lot and his in the destruction of Sodom. Divine grace
triumphs in distinguishing by an act of sovereignty. (2.) this
remnant is often a very small one in comparison with the vast number of
revolting ruined sinners. Multitude is no mark of the true church. Christ’s is
a little flock. (3.) it is God’s work to sanctify
and save some, when others are left to perish in their impurity. It is the work
of his power as the Lord of hosts. Except he had left us that remnant, there
would have been none left; the corrupters (v. 4) did what they could to debauch
all, and the devourers (v. 7) to destroy all, and they would have prevailed of
God himself had not interposed to secure to himself a remnant, who are bound to
give him all the glory” (= Catatan,
(1.) Di dalam zaman yang terburuk ada suatu sisa dipelihara dari kejahatan dan
disediakan untuk kemurahan hati, seperti Nuh dan keluarganya di dalam air bah,
Lot dan keluarganya di dalam pembinasaan
Kalau mereka bertobat, Tuhan akan mengampuni dan menerima mereka kembali.
Ay 16-20: “(16) Basuhlah, bersihkanlah dirimu,
jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. Berhentilah berbuat
jahat, (17) belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang
kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! (18)
Marilah, baiklah kita berperkara! - firman TUHAN -
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;
sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu
domba. (19) Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan
memakan hasil baik dari negeri itu. (20) Tetapi jika kamu
melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.’ Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya”.
1) Di sini ada perintah untuk bertobat, dan ini terdiri dari 2 bagian:
a) Mereka harus berhenti berbuat dosa (ay 16).
b) Mereka harus belajar berbuat baik (ay 17).
Matthew Henry: “They must learn to do well. This
was necessary to the completing of their repentance. Note, It is not enough
that we cease to do evil, but we must learn to do well” (= Mereka harus belajar untuk berbuat baik. Ini
diperlukan untuk melengkapi pertobatan mereka. Catatan, Tidak cukup
bahwa kita berhenti melakukan kejahatan, tetapi kita harus belajar untuk berbuat baik).
2)
Tak peduli dosa merah seperti
kirmizi / kain kesumba, akan menjadi putih seperti salju
/ bulu domba. Artinya, tak peduli dosa mereka sehebat apa,
mereka tetap akan diampuni.
3)
Kalau saudara ingin ibadah,
persembahan, doa, aktivitas rohani saudara diterima
oleh Tuhan, saudara juga harus bertobat. Dalam Perjanjian Baru, pertobatan
mencakup 2 hal:
1) Datang kepada Kristus, percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan
Juruselamat.
2) Bertobat dari dosa-dosa saudara dan melakukan hal-hal yang baik.
Maukah
saudara? Tuhan memberkati saudara.
-AMIN-