Roti Hidup
oleh: Pdt. Budi Asali, MDiv.
ROTI HIDUP
I) Latar belakang ajaran ini.
Yesus
mengajarkan diriNya sebagai Roti Hidup dengan latar belakang pemberian makan
5000 orang menggunakan 5 roti dan 2 ikan, yang diceritakan dalam Yoh 6:1-15.
Yesus
memang sering melakukan sesuatu yang bersifat jasmani, dengan tujuan
mengajarkan sesuatu yang bersifat rohani tentang diriNya.
Misalnya:
Mat 8:16-17 - “(16) Menjelang malam dibawalah kepaada
Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir
roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. (17) Hal itu
terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: ‘Dialah yang
memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.’”.
Banyak orang, berdasarkan text ini, lalu menekankan Yesus sebagai
penyembuh dari penyakit jasmani. Juga kata-kata ‘oleh
bilur-bilurNya kita menjadi sembuh’ (Yes
53:5b) sering diterapkan sedemikian rupa untuk mengatakan bahwa orang Kristen
harus sembuh dari sakit.
Tetapi ini tidak mungkin karena kontext dari Yes 53 itu jelas merupakan
kontext rohani.
Yes 53:4-6 - “(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam
oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat
seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi
TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian”.
Jadi,
baik ‘penyakit’ maupun ‘sembuh’ dalam text Yes 53 ini harus diartikan secara
rohani.
Demikian juga
pada waktu Petrus mengutip text Yes 53 itu,
ia menerapkannya secara rohani.
1Pet 2:22-25
- “(22) Ia tidak berbuat dosa, dan tippu tidak ada dalam mulutNya. (23)
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil. (24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuhNya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran. Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh. (25) Sebab dahulu
kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan
pemelihara jiwamu”.
Lalu
bagaimana mungkin Matius mengutip Yes 53 itu dan menerapkannya secara jasmani?
Satu-satunya penjelasan adalah seperti yang saya katakan di atas. Yesus sering
melakukan sesuatu yang bersifat jasmani, dengan tujuan untuk mengajarkan
sesuatu yang bersifat rohani tentang diriNya sendiri.
Calvin:
“Matthew quotes this prediction, after having related that Christ cured
various diseases; though it is certain that he was appointed not to cure
bodies, but rather to cure souls; for it is of spiritual disease that the
Prophet intends to speak. But in the miracles which Christ performed in
curing bodies, he gave a proof of the salvation which he brings to our souls.
That healing had therefore a more extensive reference than to bodies, because
he was appointed to be the physician of souls; and accordingly Matthew applies
to the outward sign what belonged to the truth and reality” (= Matius mengutip ramalan ini, setelah
menceritakan bahwa Kristus menyembuhkan bermacam-macam penyakit; sekalipun sudah
tentu bahwa Ia ditetapkan bukan untuk menyembuhkan tubuh, tetapi untuk
menyembuhkan jiwa; karena adalah penyakit rohanilah yang dibicarakan oleh sang
nabi. Tetapi dalam mujijat-mujijat yang dilakukan Kristus dalam menyembuhkan
tubuh, Ia memberi suatu bukti tentang keselamatan yang Ia bawa kepada jiwa kita.
Karena itu kesembuhan itu mempunyai hubungan yang lebih luas dengan jiwa dari
pada tubuh, karena Ia ditetapkan sebagai dokter untuk jiwa; dan sesuai dengan
itu Matius menerapkan pada tanda lahiriah apa yang termasuk pada kebenaran
dan kenyataan) - hal 115.
Sekarang,
kembali pada topik kita tentang Yesus sebagai Roti Hidup. Ia melakukan mujijat
dengan melipat-gandakan 5 roti dan 2 ikan sehingga berlebihan untuk memberi
makan 5.000 orang lebih (tanpa menghitung wanita dan anak-anak).
II) Yesus adalah ‘roti hidup’.
1) Roti.
Kalau Ia
menggunakan 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5.000 orang itu, mengapa ia
menyatakan diri sebagai ‘Roti Hidup’ dan
bukan sebagai ‘ikan hidup’? Karena roti di sana sama
seperti nasi di sini. Banyak orang Indonesia merasa belum makan kalau belum
makan nasi. Jadi, makan nasi sepertinya merupakan suatu keharusan / kebutuhan
yang mutlak. Demikian juga di sana roti merupakan kebutuhan mutlak. Itu makanan
pokok. Tetapi ikan tidak demikian. Tentang ikan orang beranggapan, kalau ada
baik, tetapi kalau tidak ada ya tidak apa-apa, karena bisa digantikan dengan
yang lain. Karena itu, seandainya Yesus menyatakan diri sebagai ‘ikan
hidup’, maka akan menimbulkan kesan bahwa Ia bukanlah kebutuhan
pokok / kebutuhan mutlak bagi kita. Ada baik, tak ada ya tidak
apa-apa. Ia bisa digantikan dengan yang lain.
Tetapi
dengan Ia menyatakan diri sebagai ‘Roti Hidup’,
maka akan timbul suatu pemikiran bahwa Ia merupakan kebutuhan pokok / kebutuhan
mutlak bagi kita! Kita tidak bisa berpikir, ada Yesus baik, tak ada Yesus ya
tidak apa-apa! Kebutuhan kita terhadap Dia tidak bisa digantikan oleh apapun /
siapapun.
Bdk.
Ef 2:12 - “bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak
termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan
yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia”.
Yoh 15:5
- “Akulah pokok anggur dan kamulah rannting-rantingnya. Barangsiapa tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa”.
KJV: ‘without me ye can do nothing’ (= tanpa Aku
kamu tidak bisa berbuat apa-apa).
RSV/NIV/NASB: ‘apart from Me you can do nothing’
(= terpisah dari Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa).
Tanpa Yesus, kita adalah:
·
ranting pohon anggur
tanpa pokoknya.
Yoh 15:4 - “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku”.
·
domba tanpa gembala.
Bil 27:17
- “yang
mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk,
supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai
gembala.’”.
1Raja 22:17
- “Lalu
jawabnya: ‘Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti
domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini
tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat.’”.
Yes 13:14
- “Seperti
kijang yang dikejar-kejar dan seperti domba yang tidak digembalakan,
demikianlah mereka akan berpaling, masing-masing kepada bangsanya, dan
melarikan diri, masing-masing ke negerinya”.
Mat 9:36
- “Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala”.
·
orang berdosa tanpa
Penebus / Juruselamat.
Ibr 9:22 - “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah,
dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.
·
orang tanpa terang.
·
orang sakit tanpa
dokter / tabib.
·
murid tanpa guru.
Bdk. Fil 4:13 - “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku”. Ini terjemahannya kurang tepat.
KJV: ‘I can do all things through Christ which
strengtheneth me’ (= Aku bisa melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang
menguatkan aku).
2) Hidup.
Kata
‘hidup’ ini ditambahkan untuk lebih menunjukkan akibat / hasil yang terjadi
kalau orang memakan roti itu.
Yoh 6:33-35,48-51,58
- “(33) Karena roti yang dari Allah iaalah roti yang turun dari sorga dan yang
memberi hidup kepada dunia.’ (34) Maka kata mereka kepadaNya:
‘Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.’ (35) Kata Yesus kepada mereka:
‘Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi,
dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi. ... (48)
Akulah roti hidup. (49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. (50)
Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak
akan mati. (51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau
seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’ ... (58)
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa
makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.’”.
Yang saya
beri garis bawah tunggal merupakan akibat / hasil yang terjadi kalau seseorang
makan Roti Hidup itu. Orang itu:
a) ‘tidak akan lapar lagi dan tidak akan haus lagi’
(ay 35b).
·
‘tidak akan lapar / haus lagi’
artinya ‘dipuaskan’.
·
Dalam bahasa Yunaninya, kata-kata ‘tidak
akan’ yang muncul 2 x itu kedua-duanya menggunakan double negatives (= dua kali kata ‘tidak’), dan ini menunjukkan suatu penekanan.
b) ‘ia akan hidup selama-lamanya’ (ay
51,58).
Ada
beberapa hal yang akan saya soroti / jelaskan:
1. Orang yang makan
Roti Hidup mendapatkan hidup kekal.
a. Ada
kontras antara mereka yang makan manna dan mereka yang makan Roti Hidup:
·
Yang makan manna telah mati.
Perhatikan
bagian yang saya beri garis bawah ganda yang menunjukkan bahwa mereka yang
makan manna semuanya telah mati (ay 49,58a).
·
Yang makan Roti Hidup akan hidup.
Siapa
yang makan Roti Hidup ini tidak akan mati, tetapi akan hidup selama-lamanya (ay
50,51,58), atau akan mendapatkan hidup kekal!
b. Makan
Roti Hidup berarti percaya kepada Yesus.
Ay 35:
“Kata Yesus kepada mereka: ‘Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu,
ia tidak akan haus lagi”.
Jadi,
makan roti hidup itu berarti bahwa kita harus datang dan percaya kepada
Kristus.
2 hal
ini, yaitu ‘datang’ dan ‘percaya’
kepada Yesus, sebetulnya tidak perlu dibedakan. ‘Datang kepada
Yesus’ sebetulnya sama saja dengan ‘percaya kepada
Yesus’.
Jadi,
siapapun yang datang / percaya kepada Yesus mendapatkan hidup kekal.
c. Janji
hidup kekal itu menunjukkan bahwa keselamatan tidak bisa hilang!
Janji
bahwa orang yang memakan Roti Hidup itu akan mendapat hidup selama-lamanya /
hidup kekal itu, menunjukkan bahwa Yesus / Kitab Suci mempercayai bahwa keselamatan
tidak bisa hilang! Dari mana bisa ditafsirkan demikian? Karena orang yang
makan Roti Hidup, bukan diberi ‘hidup bersyarat’, atau ‘hidup
sementara’, tetapi ‘hidup yang
kekal’. Kalau karena dosa atau godaan setan seseorang yang
sudah diselamatkan bisa murtad dan akhirnya terhilang / binasa (seperti yang
diajarkan oleh Arminianisme), maka itu berarti pada waktu ia percaya, kepada
dia hanya diberikan ‘hidup bersyarat / sementara’,
bukan ‘hidup yang kekal’!
Pada
waktu Adam dan Hawa diciptakan, maka mereka memang hanya mempunyai hidup
bersyarat, yaitu: mereka tetap hidup asalkan / selama mereka tidak makan
buah terlarang itu (Kej 2:16-17). Kalau mereka memakan buah itu mereka
akan mati. Jelas bahwa mereka tidak mempunyai ‘hidup kekal’
tetapi hanya mempunyai ‘hidup bersyarat’. Tetapi
kepada kita makan Roti Hidup, tidak diberikan hidup bersyarat seperti itu,
melainkan hidup kekal. Karena itu jelas bahwa keselamatan itu
tidak bisa hilang!
Hal-hal
lain dalam kontext ini yang menunjukkan bahwa keselamatan tidak bisa hilang adalah
apa yang dikatakan Yesus dalam ay 39-40: “(39) Dan
inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang
telah diberikanNya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman. (40) Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap
orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal,
dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.’”.
Mula-mula
Yesus menyatakan doktrin ini secara negatif, dimana Ia mengatakan bahwa Bapa
menghendaki supaya orang yang sudah diberikanNya kepada Yesus tidak ada
yang hilang (ay 39). Lalu Yesus menyatakan doktrin ini secara positif,
dimana Ia mengatakan bahwa Bapa menghendaki supaya setiap orang yang percaya
kepada Yesus beroleh hidup yang kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman (ay
40).
Catatan:
dalam Kitab Suci ada banyak sekali ayat yang mendukung doktrin keselamatan tidak bisa hilang ini, seperti:
·
Yoh 10:28-29 - “(28)
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29)
BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun
tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa”.
·
Ro 5:9-10 - “(9)
Lebih-lebih, karena kita sekaraang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka
Allah. (10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan
Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah
diperdamaikan, pasti akan diselamatkan
oleh hidupNya!”.
·
Ro 8:29-30 - “(29) Sebab semua
orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (30) Dan mereka
yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka
yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang
dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya”.
·
Ro 8:38-39 - “(38) Sebab aku
yakin, bahwa baik maaut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39)
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu
makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.
·
1Kor 1:8-9 - “(8) Ia juga
akan meneguhkan kamuu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat
pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu
kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia”.
·
Fil 1:6 - “Akan hal ini
aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara
kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus”.
·
1Pet 1:4-5 - “(4) untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. (5) Yaitu kamu, yang dipelihara
dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan
yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir”.
·
1Yoh 2:18-19 - “(18)
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu
dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak
antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak
sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi
hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita”.
·
Yudas 24-25 - “(24) Bagi Dia,
yang berkuasa mennjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu
dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya, (25)
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia
adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin”.
2. Iman /
kepercayaan kepada Yesus harus berhubungan dengan / mencakup penebusanNya di
kayu salib untuk dosa-dosa kita.
Ay
51,53-56: “(51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti
yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’
... (53) Maka kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu
tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. (54) Barangsiapa makan dagingKu dan
minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia
pada akhir zaman. (55) Sebab dagingKu adalah benar-benar
makanan dan darahKu adalah benar-benar minuman. (56)
Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia”.
Dalam
ay 51 ini Yesus mengatakan bahwa roti yang Ia berikan adalah dagingNya
yang akan Ia berikan untuk hidup dunia, dan dalam ay 53-56 Ia
berbicara tentang ‘makan dagingNya dan minum darahNya’.
Ini jelas merupakan sesuatu yang bersifat simbolis, bukan hurufiah. Simbol
tentang apa? Jelas bahwa di sini Ia berbicara tentang salib yang akan
terjadi, karena pada saat itulah tubuh / dagingNya dihancurkan dan darahNya
dicurahkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dengan cara itulah Ia bisa menjadi
Roti Hidup yang memberi hidup kepada dunia. Dengan kata-kata ini Yesus
menunjukkan bahwa kepercayaan kepadaNya harus berhubungan dengan penebusan di
kayu salib, dan kalau tidak itu bukanlah iman yang sejati.
William
Hendriksen: “To believe in Christ means to
accept him as the Crucified One. Apart from that voluntary sacrifice, Christ
ceases to be bread for us in any sense” (= Percaya kepada Kristus berarti menerima Dia sebagai Orang yang
tersalib. Terpisah dari pengorbanan sukarela itu, Kristus berhenti menjadi roti
bagi kita dalam arti apapun).
Penerapan:
·
Jangan hanya percaya kepada Yesus sebagai
pemberi berkat, pelaku mujijat, penyembuh penyakit, dsb. Yang terutama saudara
harus percaya kepada Dia sebagai Juruselamat / Penebus dosa yang sudah mati
menggantikan saudara.
·
Dalam penginjilan, khususnya kepada orang
yang selalu menekankan Yesus sebagai pemberi berkat, pelaku mujijat, penyembuh
dsb, hal ini harus saudara tekankan! Desak mereka untuk percaya dan menerima
Yesus sebagai Juruselamat, bukan sekedar sebagai dokter, pelaku mujijat,
pemberi kekayaan, dsb.
Bdk. 1Kor
15:19 - “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh
pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari
segala manusia”.
3. Yesus
mengajarkan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Dia (Yesus adalah satu-satunya
jalan keselamatan).
Hal ini
Ia ajarkan:
a. Secara positif.
Ia
mengatakan bahwa orang yang memakan Dia / memakan roti hidup / memakan
dagingNya dan meminum darahNya, mendapat hidup yang kekal.
Ay 50,51,54,57b,58b:
“(50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya,
ia tidak akan mati. (51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau
seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’ ... (54) Barangsiapa
makan dagingKu dan minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku
akan membangkitkan dia pada akhir zaman. ... (57) Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan
Aku, akan hidup oleh Aku. (58) Inilah roti yang telah turun dari sorga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa
makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.’”.
Ini
menjamin bahwa orang yang percaya kepada Yesus pasti mendapatkan hidup kekal.
b. Secara negatif.
·
Ia mengatakan bahwa siapa yang tidak makan
dagingNya dan minum darahNya tidak mempunyai hidup yang kekal.
Ay 53:
“Maka kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu”.
Ini
menjamin bahwa orang yang tidak percaya kepada Yesus pasti binasa / masuk neraka!
·
Ia mengatakan bahwa yang makan manna
(berarti tidak makan Roti Hidup) telah mati.
Perhatikan
bahwa manna itu bukannya beracun, dan karena itu tidak bisa secara aktif
membunuh mereka. Tetapi karena manna itu tidak bisa
memberikan hidup kekal, maka akhirnya mereka yang memakannya akan mati.
Illustrasi:
kalau ada penyakit yang mematikan yang hanya bisa disembuhkan dengan obat A,
maka orang yang makan apapun yang lain, selain obat A itu, biarpun apa yang ia
makan itu tidak beracun, tetap akan mati.
Penerapan:
Apapun
yang saudara lakukan, kalau itu tidak memberikan hidup kekal kepada saudara,
pada dasarnya, dan pada akhirnya, itu akan membunuh saudara. Ini berlaku baik
pada waktu saudara:
·
hanya menekankan hal-hal duniawi / jasmani
saja.
·
ikut agama-agama yang tidak bisa memberikan
hidup kekal kepada saudara.
·
ikut gereja-gereja Kristen yang tidak
memberitakan Injil, tetapi hanya mengajarkan ajaran moral dan etika. Ini
sebetulnya tidak berbeda dengan ikut agama-agama lain.
·
ikut gereja yang injili tanpa percaya
Yesus.
Bdk.
ay 27: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan
diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah,
dengan meteraiNya.’”.
Penerapan:
Kalau
saudara memberitakan Injil, tidak sukar memberitakan ajaran positifnya, tetapi
apakah saudara juga memberitakan ajaran negatifnya?
III) Tanggapan kita.
1) Kita bisa memberikan tanggapan negatif, yaitu
dengan tidak percaya pada apa yang Yesus janjikan / katakan.
Perhatikan
reaksi / tanggapan orang-orang Yahudi tentang claim Yesus sebagai Roti Hidup
yang bisa memberikan hidup kekal itu.
Ay 41-42:
“(41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah
mengatakan: ‘Akulah roti yang telah turun dari sorga." (42) Kata mereka:
‘Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana
Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?’”.
Mereka
tidak bisa menerima claim Yesus yang
menyatakan bahwa diriNya bisa memberikan hidup yang kekal, karena mereka
meninjau / melihat Yesus secara jasmani, dan secara jasmani Yesus tidak
mempunyai sesuatu yang istimewa, sebaliknya berasal dari keluarga miskin.
Bdk.
Mat 13:54-57 - “(54) Setibanya di tempat asalNya, Yesus
mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan
berkata: ‘Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan
mujizat-mujizat itu? (55) Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya
bernama Maria dan saudara-saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? (56) Dan
bukankah saudara-saudaraNya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana
diperolehNya semuanya itu?’ (57a) Lalu mereka kecewa dan menolak Dia”.
Ini
menggenapi nubuat firman Tuhan dalam Yes 53:2b-3 - “(2b)
Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan
rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. (3) Ia dihina dan dihindari
orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia
sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia
tidak masuk hitungan”.
Penerapan:
Hati-hatilah
supaya saudara tidak menilai gereja, hamba Tuhan, buku rohani, orang kristen,
secara jasmani! Ada banyak gereja, hamba Tuhan, buku rohani, orang kristen yang
penampilan luarnya hebat, tetapi sebetulnya brengsek. Sebaliknya ada banyak
gereja, hamba Tuhan, buku rohani, orang kristen yang penampilan luarnya jelek,
tetapi sebetulnya bagus.
2) Kita bisa memberikan tanggapan yang positif,
yaitu dengan percaya pada kata-kata Yesus, dan mau ‘memakan Roti Hidup’ itu.
Ay 28-29:
“(28) Lalu kata mereka kepadaNya: ‘Apakah yang harus kami perbuat, supaya
kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?’ (29) Jawab Yesus
kepada mereka: ‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.’”.
a) Kata ‘pekerjaan’
dalam ay 28 ada dalam bentuk jamak (ERGA = works), tetapi kata ‘pekerjaan’
dalam ay 29 ada dalam bentuk tunggal (ERGON = work). Jadi, Yesus memaksudkan: hanya satu hal yang Allah
kehendaki untuk kamu lakukan, yaitu percaya kepada Dia (Yesus)!
b) Calvin berkata
bahwa pada waktu Yesus menyebut iman sebagai work / pekerjaan, Ia tidak berbicara dengan akurasi yang ketat.
Tentu bukan maksud Calvin untuk mengatakan bahwa Yesus salah bicara! Maksudnya
ia menggunakan kata itu bukan dalam arti theologis yang ketat.
Alasan
Calvin adalah: Ro 3:27-28 mengatakan bahwa iman tidak termasuk sebagai work / pekerjaan.
Ro 3:27-28
- “(27) Jika demikian, apakah dasarnyaa untuk bermegah? Tidak ada!
Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28)
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia
melakukan hukum Taurat”.
Bdk.
Ro 11:6 - “Tetapi jika
hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab
jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia”.
Catatan:
sebetulnya, dengan membandingkan pertanyaan dalam ay 28 (dimana kata ‘pekerjaan’ menggunakan
bentuk jamak) dengan jawaban dari Yesus dalam ay 29 (dimana untuk kata ‘pekerjaan’
Ia menggunakan bentuk tunggal, sudah jelas bahwa Yesus membedakan kedua hal
itu.
Kekristenan
yang benar sangat menekankan ‘keselamatan karena iman’, dan ini tidak bisa
disamakan dengan ‘keselamatan karena pekerjaan / perbuatan baik’ karena iman
bukan merupakan pekerjaan.
Penutup / kesimpulan.
Yesus telah menjadi Roti
Hidup dengan mengorbankan tubuh / daging dan darahNya di kayu salib. Hanya
kalau saudara mau percaya kepada Dia sebagai penebus / Juruselamat saudara,
maka saudara mendapatkan hidup kekal. Kalau tidak, saudara akan masuk ke neraka
selama-lamanya. Maukah saudara percaya dengan sungguh-sungguh kepada Yesus?
-AMIN-