Institute for Comprehensive Studies on Community Issues 
    :: menempatkan ide-ide yang berserakan di masyarakat menjadi wacana bersama bagi kebaikan bangsa ::
Home | Profil | Kajian | Hasil Diskusi | Serba Serbi | Keanggotaan | Forum Interaktif | Links

Serba Serbi

Rubrik Serba serbi ini berisikan karya atau kiriman anggota ICSCI yang bersifat ringan, lugas dan santai. 
Serba serbi dapat berupa Puisi, Kata mutiara, Prosa Singkat, Pantun dan Renungan, Humor  yang juga merupakan bentuk Manifesto dari anggota mailing list ICSCI dalam mengakhiri tema diskusi ataupun posting yang dikategorikan sebagai serba serbi.

salam,
Redaksi ICSCI


Perempuan Jawa dan Pakaiannya
oleh: Ilya F. Maharika

Perempuan memakai jarik, laki-laki juga berjarik.
Perempuan memakai baju kebaya warna-warni, laki-lakinya bersurjan berbunga
warna-warni.
Perempuan memakai sanggul dari rambut buatan, yang laki-laki memakai
blangkon yang bertelur di belakang..persis sanggul.
jaman dulu, konon yang laki-laki juga berambut panjang yang diuwel-uwel.

Di dapur atau di sawah jarik dicincing dan rambut asli diuwel-uwel seperti
sanggul,
ketika perang jarik bisa dicincing tinggi sepinggang
di rumah jarik diubet-ubet tidak karuan
bertamu jarik diwiru mlipit tujuh atau sembilan kali, sanggul palsu dipasang
"nggandhul"

Laki-laki perempuan sama saja..tetap dengan jarik dan rambut asli atau palsu
yang diuwel-uwel.

Datang Yves Saint Laurent, Chanel, Hugo Boss dan Levi's
Bayi laki-laki hadiahnya berwarna biru...bayi perempuan merah jambu.
Anak laki.laki dandan ala koboi...perempuannya seperti putri salju...asli.
Dewasanya baju dan celananya berkancing ada yang dari kanan dan dari kiri.
Namun setelah jadi bapak-ibu.........
Laki-laki pakai jas dan dasi, dan perempuannya....(ihik)........pakai kebaya
dan jarik...pakai sanggul lagi.

Marburg, 10.01.02.


KO = Kata Orang
(kiriman dari Rosdiana Sijabat)

Meja kerja laki-laki berantakan
    KO : Dia memang pekerja keras
Meja kerja perempuan berantakan
    KO : Cewek apa'an tuh? Ngrapiin meja aja nggak becus...
Laki-laki bekerja menikah
    KO : Dia pasti akan bekerja lebih baik karena hidupnya bakalan lebih teratur
Perempuan bekerja menikah
    KO : Deeuuuuuu...paling entar habis hamil juga keluar dia...
Laki-laki ngobrol saat jam kerja
    KO : Kalau udah ngomongin bisnis, lupa lunch.
Perempuan ngobrol saat jam kerja
    KO : Dasar tukang ngrumpi !!!
Laki-laki nggak ada di meja kerja
    KO : Sedang tugas luar
Perempuan nggak ada di meja kerja
    KO : Jangan2 ngluyur ke mall
Laki-laki keluar dapet pekerjaan baru
    KO : Emang pintar cari prospek dia...
Perempuan keluar dapet pekerjaan baru
    KO : Emang perempuan nggak bisa dipercaya
Foto keluarga di meja laki-laki
    KO : Hem...bapak teladan and setia
Foto keluarga di meja perempuan
    KO : Ah dia sich emang mentingin keluarga daripada kerjaan...
Laki-laki nongkrong di depan komputer
    KO : Memang kalo ide sedang datang suka lupa waktu
Perempuan nongkrong di depan komputer
    KO : Wah ... kayak laki2 aja.
Laki-laki selingkuh
    KO : Memang kodratnya...
Perempuan selingkuh
    KO : Idiiiihhhh amit-amit
Laki-laki bujang usia tiga lima
    KO : Matang
Perempuan bujang usia tiga lima
    KO : Perawan Tua
Laki-laki banyak teman lawan jenis
    KO : Pasti humoris, enak diajak ngomong, pantes diajak jalan
Perempuan banyak teman lawan jenis
    KO : Piala bergilir
Laki-laki dapat promosi jabatan
    KO : Emang kalo' prestasi bagus rejeki nggak kemana
Perempuan dapat promosi jabatan
    KO : Ssstt..Boss ada mau.
Laki-laki kepala botak
    KO : Lambang bonafide and matang.
Perempuan kepala botak
    KO : ... baru kena tipes

Yogyakarta,  11-01-2002



Wanita Malam
oleh: Adhitya Wardhono

Seperti biasanya
Jika matahari sudah lelah bekerja seharian
Jika cahaya jutaan kunang-kunang memancarkan saripati cahayanya.

Malam telah membawa ke padang  hitam luas lapang
Semakin jelas malam pun kian dingin setajam jarum
dengan hanya berteman lampu redup remang-remang
sedikit agak genit seperti merahnya rona pelangi bibirnya
Dengan dandanan bak kue lapis...warna warni
Kunang-kunang itupun menanti di pinggir jalan
Menanti kumbang yang terjaring lengok geliat pinggulnya

Namun dengan  sedikit awas
agar tidak tewas...begitu katanya.
Kumbang itu tidak mau rejekinya menguap malam ini.

Marburg, 11 Desember 2001 (dari kumpulan puisi pribadi)



Wanita dan Negara
(kiriman Asep Mulyana)

"Wanita adalah tiang negara. Jika baik wanita, maka baiklah negara. Jika rusak wanita maka rusaklah negara."



Tuhan Telah Mati?

Kita telah membunuh Tuhan.
Dengan menjadikan-Nya
Tuhanku,
Tuhan kamu,
Tuhan kami,
Tuhan mereka,
Tuhan kelompok ini,
Tuhan kelompok itu,
Tuhan partai ini,
Tuhan partai itu,
Tuhan negara ini,
Tuhan negara itu,
Tuhan agama ini,
Tuhan agama itu.
Tuhan-tuhan ini mati bersama mereka.

Kita telah membunuh Tuhan.
Tuhan Realitas Tertinggi tak mungkin dibagi dan dimiliki sendiri.
Yang tak pernah mati seandainya aku, kamu, kami, mereka, kelompok ini,
kelompok itu, partai ini, partai itu, negara ini, negara itu, agama ini,
agama itu mati.
 

Tuhan Itu Satu

Tuhan Pagan
Tuhan Hindu
Tuhan Budhha
Tuhan Yahudi
Tuhan Kristen
Tuhan Islam
Itu satu.
Pikiran kita yang menjadikan Yang Satu menjadi banyak rupa.
Pikiran yang menjadikan bunuh-membunuh diantara kita.
 
 

Masalah kita

Tanyakan kepada para tetua jahiliyah Arab siapa Tuhanmu?
Siapa yang memberimu rejeki? Siapa yang membangun alam semesta?
Allah! Jawab mereka.
Tanyakan kepada manusia jaman sekarang pertanyaan yang sama.
Allah! Jawab kita dengan serempak.

Tanyakan kepada para tetua jahiliyah apakah kamu mempercayainya?
Kami percaya! Jawab mereka.
Tanyakan kepada manusia jaman sekarang pertanyaan yang sama.
Kami percaya! Jawab kita dengan serempak!

Bukan kepercayaan pada Tuhan masalah kita,
Tapi bagaimana mewarisi sifat Tuhan dalam kehidupan lah yang kita tidak
bisa.
 
 

Untuk Orang Islam

Kata Tuhan,
Islam ada sejak Nabi Adam,
bersinambungan turun melalui
Ibrahim,
Musa,
Daud,
Isa,
hingga Muhammad.
Namun,
kenapa Orang Islam tidak percaya pada pewaris-pewaris mereka?

Apakah Orang Islam ingin lebih Islam dari Muhammad hingga harus membenci
Yahudi dan Nasrani?
Apakah Orang Islam ingin minta perhatian lebih dari Tuhan hingga harus
mencela Yahudi dan Nasrani?

Ilya Maharika
Marburg, 11 Apr. 2002



 
 
 
 
 
 back :: next