Lingkup
kerja dikembangkan pada tahun 1975 oleh Standards
Planning and Requirements Committee (SPARC)
dari American National Standards Institute
(ANSI) yang direferensikan oleh keduanya untuk
basis data. Bersama hal ini juga sebagai satu
kesatuan adalah teknik pendiagraman Bachman
yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan
basis data yang saling terkait.
A.
Lingkup Kerja Menunjukkan Level-Level data
dalam Basis Data
Level-level
data dideskripsikan dibawah ini
1. Level External
User lanjut dan programmer aplikasi
Menampilkan orientasi basis data kepada user
sistem. Level ini temasuk subskema
2. Level Konsep
Admin basis data dan programmer aplikasi
Menampilkan semua basis data. Level ini termasuk
skema
3. Level Internal
Admin basis data dan programmer sistem
Menampilkan hubungan antara satu kesatuan
basis data. Level ini termasuk Link
4. Level Organisasi Fisik Programmer sistem
Menampilkan layout data fisik pada media penyimpan
sekunder. Level ini termasuk Organisasi data
1.
Level Data Eksternal
1.a.
Sub Skema dan Bahasa Manipulasi Data
Suatu DBMS memperbolehkan sub skema yang berbeda
digunakan ketika menulis program atau ketika
selesai melakukan penyelidikan online terhadap
bahasa manipulasi data. Model referensi ANSI/SPARC
tidak didisain untuk standarisasi pada bahasa
manipulasi data dari DBMSs. Hanya saja, model
referensi ini menunjukkan suatu jalan yang
harus ditempuh user sistem untuk menampilkan
data.
1.b.
Struktur Bahasa Query
Suatu model data dari berbagai jenis jarang
digunakan tanpa sebuah fasilitas kemudahan
bahasa untuk merepresentasikan dan memanipulasi
pemodelan data tersebut. Model relasi dan
beberapa variasinya ada yang didasari atas
kumpulan teori dan bahasa formal yang disebut
relasi Aljabar, tetapi walau bagaimanapun
keistimewaan ini hanya bagi user lanjut karena
banyak orang yang tidak mahir dalam bahasa
formal ini. SQL (Struktured Query language)
telah dikembangkan untuk mengantisispasi hal
tersebut karena lebih praktis, seperti bahasa
inggris. Tetapi logika dari struktur bahasa
query adalah logika dari kumpulan teori dan
relasi Aljabar yang pada realitasnya masih
penting untuk dikuasai.
B.
Teknik Diagram yang Berhubungan erat dalam
Satu kesatuan
Teknik
diagram ini terbagi menjadi tiga elemen yakni
satu kesatuan, hubungan, dan atribut, dimana
konstruksi dari ketiganya merupakan konsep
yang independen bebas dari mekanisme ketidakleluasaan
fisik. Kotak merepresentasikan entitas sedangkan
segitiga dan garis yang berhubungan menunjukkan
keterkaitan.
C.
Teknik Diagram Bachman
Teknik
diagram ini menggunakan tiga hal yaitu :
1.
Entitas lain yang ditampilkan pada kotak horisontal,
misalkan isi data base dari sebuah universitas
meliputi : Jadwal kelas, fakultas, mahasiswa,
dan ruangan. Ditentukan bahwa atribut data
didasarkan pada entitas yang dikumpulkan dalam
satu kelompok dan ditempatkan pada kotak horisontal
yang berdekatan. Misalkan jadual kelas isinya
adalah : nomor kelas, seksi, nomor fakultas,
pendaftaran, nomor ruangan, hari dan waktu
pertemuan. Nama isi yang disajikan tadi adalah
atribut data pertama sehingga tidak ada entitas
yang memiliki nama yang sama.
2.
Kunci Utama diberi garis bawah.
3.
Hubungan erat antara entitas-entitas yang
ada ditunjukkan dengan garis-garis, garis
dan panah digunakan pada diagram untuk menunjukkan
bagaimana keterkaitan dan hubungan antara
entitas yang bisa dikaitkan dengan tiga cara
yang berbeda yakni, satu ke satu entitas,
satu ke banyak entitas, atau banyak ke banyak
entitas
2.
Data Level Konsep
Level ini mempunyai dua tujuan :
v
Untuk merepresentasikan kebutuhan akan data
yang lengkap dan akurat
v
Mengembangkan kemudahan untuk memahami skema
bagi user, programer, atau orang yang akan
memelihara struktur basis data tersebut.
Pemodelan
merupakan suatu cara untuk memvisualkan keterkaitan
data yang abstrak dalam sebuah data base.
Pada level konsep ada tiga model data utama
yang digunakan untuk merepresentasikan keterkaitan
data, yaitu
1.a.
Model Data Hirarki
Model ini sudah cukup dikenal dimana data
direpresentasikan sebagai pohon yang terstruktur
dari atas kebawah dan saling berhubungan.
Simpul paling atas adalah root. Model ini
sekaligus paling mudah dipahami oleh pengguna
data base pada umumnya tetapi model ini kurang
bisa merepresentasikan data base yang kompleks.
1.b.
Model Data Jaringan Kerja (NetWork)
Suatu data model jaringan kerja bisa menjadi
simpel juga bisa kompleks. Pemodelan kompleks
digunakan untuk menunjukkan semua kemungkinan
hubungan keterkaitan yang ada antara entitas
dalam suatu basis data, tetapi model ini bisa
menjadi sulit dipahami karena banyaknya, karena
akan terlihat sebuah model jaringan menjadi
sangat begitu kompleks dan komprehensif.
1.c.
Model Data Relasional
Model ini dapat menggambarkan semua hubungan
antara entitas sekaligus relatif lebih mudah
dipahami. Sebuah relasi merupakan tabel dua
dimensi yang merepresentasikan setiap entitas.
Setiap kolom menggambarkan atribut data sedang
setiap baris merepresentasikan sebuah record.
3.
Level Data Internal
1.a.
Pengurutan File-file
Suatu standarisasi sekuensial file merupakan
satu cara yang sederhana untuk mengumpulkan
data. Seperti gambaran dua entitas universitas
yaitu JADUAL KELAS DAN ANGGOTA FAKULTAS, dijadikan
kedalam dua bagian file sekuensial. Dua file
tidak bisa menepati deret yang sama dalam
satu waktu untuk itu perlu pemecahan lain,
yang biasa ialah dengan mengurutkan file-file
untuk laporan pertama, selanjutnya mengurutkan
file-file tersebut kembali dan menjadikannya
laporan kedua
1.b.
Link List
Link list menggunakan ekstra penamaan field
yang disebut pointer untuk mengumpulkan record-record.
Pointer field berisi nomor record relatif
dari record berikutnya pada tampilan tersebut.
Suatu nomor record relatif adalah nomor record
permulaan dari awal suatu file. Pointer link
record dinamakan bersama-sama dalam deret
nomor kelas. Setiap nomor link dapat dimasukan
untuk merepresentasikan deret logika yang
berbeda dari suatu data.
1.c.
Inverted List
Satu dari bagian belakang link list diproses
dengan cepat ini membutuhkan waktu yang lama
untuk mencari record-record yang berhubungan
sebelum menemukan record yang lebih spesifik.
Metode lain link data adalah inverted list
untuk mempercepat proses pencarian tersebut
4.
Pendekatan Terhadap Analisis Data
Seorang
sistem analis menentukan data apa saja yang
diperlukan oleh sebuah organisasi. Selain
itu ia juga menentukan bagaimana data-data
tersebut dihubungkan secara bersama-sama.
Analisis data bukanlah pekerjaan yang mudah
karena seorang analis harus mengantisipasi
keperluan masa depan suatu organisasi dan
mengkreasikan suatu basis data agar lebih
fleksibel untuk di update sewaktu-waktu. Oleh
karena itu dua dasar pendekatan pada analisis
data adalah berorientasi pada proses dan berorientasi
pada informasi.
1.a.
Pendekatan Berorientasi Proses
Pendekatan
ini bekaitan dengan aliran data dari kumpulan
proses yang spesifik dimana keluarannya diuji
dan memproses aplikasi untuk mendeterminasikan
data yang diinginkan dari suatu sistem. Yang
harus diperhatikan dalam menggunakan pendekatan
ini adalah pada : semua laporan yang sudah
tersedia, layar tampilan, kalkulasi, keputusan
yang diperlukan untuk suatu aplikasi. Field-field
data diidentifikasikan dan format-format recordnya
di kendalikan.
Pendekatan
ini bekerja sangat baik jika seorang sistem
analis mengetahui lebih lanjut output dari
suatu sistem. Pendekatan ini juga sangat cocok
untuk aplikasi akunting.
1.b.
Pendekatan Berorientasi Informasi
Seorang sistem analis yang menggunakan pendekatan
ini bersama-sama user mendeterminasikan apakah
suatu data layak menjadi bagian dari basis
data. Selanjutnya seorang analis mengidentifikasikan
isi data dan harus diupayakan dapat menghasilkan
sebuah struktur yang mudah dimodifikasi, meminimalisasi
kelebihan data, dan dapat dihubungkan bersama-sama
apabila diperlukan.