--------------------------------------------------------------------------------

Senin, 6 April 1998

--------------------------------------------------------------------------------

Terkait Politik, Hilangnya Haryanto Taslam

Jakarta, Kompas

Hilangnya Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Haryanto Taslam sangat diduga keras ada kaitannya dengan politik karena yang bersangkutan selama ini dikenal sebagai aktivis politik PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Demikian penegasan Sekjen DPP PDI pimpinan Megawati (DPP PDI Perjuangan) Alex Litaay dalam keterangan persnya, Sabtu (4/4) petang. Litaay didampingi Mangara Siahaan dan Suparlan serta Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) mengatakan, keterangan pers tersebut baru bisa dilaksanakan setelah pihaknya melakukan cek dan cek ulang ke berbagai pihak, termasuk secara informal kepada instansi keamanan.

Menurut Litaay, sejak 9 Maret hingga saat ini Haryanto Taslam tidak ada kontak lagi dengan DPP PDI Perjuangan. "Dapat kami katakan bahwa Saudara Haryanto Taslam dinyatakan hilang," katanya.

Haryanto raib bersama mobilnya bermerek Mitsubishi Lancer, berwarna biru metalik, nomor polisi B 2863 UO. Dugaan keras hilangnya Taslam ada kaitannya dengan kegiatan politik, selain karena aktivitas Taslam yang begitu tinggi di DPP PDI juga karena saat hilang berbarengan dengan pelaksanaan Sidang Umum MPR. Taslam di DPP PDI dikenal sebagai penghubung utama berbagai kegiatan.

Mangara Siahaan mengatakan, dirinya sempat kontak untuk terakhir kalinya dengan Taslam, 8 Maret sekitar pukul 16.00 melalui telepon genggam. "Dia baru bilang 'Ra gawat...' lalu telepon terputus," cerita Siahaan.

Rekan sekerja Taslam, Irmadi Lubis menceritakan, dirinya sempat mengantar Taslam untuk suatu urusan dan check in di hotel Mega Matra Jl Matraman Jakarta Pusat. Taslam menumpang kendaraan Lubis dan turun di depan toko foto Fuji Jl Matraman. Hari Minggunya, Taslam sempat kembali ke rumah dan setelah maghrib kembali ke hotel dengan membawa mobilnya sendiri. Tanggal 9 Maret pagi, Taslam sempat mengontak warga PDI dan check out dari Mega Matra pukul 12.30. "Sejak itu, tidak ada lagi kontak dari dia," kata Alex.

Menurut rencana, Rabu (8/4) keluarga Haryanto Taslam didampingi DPP PDI Perjuangan dan TPDI akan melaporkan hilangnya Haryanto Taslam ke Polda Metro Jaya dan Komnas HAM.

"Kami tidak menuduh siapa pun. Namun kami punya pengalaman dengan hilangnya secara misterius warga kami terutama sehubungan peristiwa 27 Juli," kata Alex. Dalam kasus tersebut, ungkap Alex, tercatat 23 warga PDI hilang. "Enam orang sudah kembali, dan lainnya masih missing sampai sekarang," katanya.

Ditanya bagaimana pengalamannya saat dirinya yang juga sempat diculik saat ramainya penggulingan Megawati, Litaay mengatakan, "Saya akan mengelak jika ditanya itu karena tidak relevan dengan hilangnya Saudara Taslam," katanya.

Sambut ABRI

Alex Litaay mengatakan, pihaknya menyambut baik dan sangat menghargai pernyataan pimpinan ABRI yang telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mencari mereka yang hilang selama ini. "Kami akan membantu sepenuh hati usaha ini agar berhasil dengan baik. Untuk itu sekali lagi bantuan seluruh masyarakat sangat kami harapkan," katanya.

Dikatakan, bila mereka yang hilang ini tidak segera ditemukan dalam keadaan selamat, pihaknya khawatir kasus-kasus tersebut akan menjadi preseden buruk yang menyangkut jaminan keamanan dan hak hidup warga negara. "Juga dapat merusak citra bangsa kita. Kita dapat dianggap sebagai bangsa yang tidak menghormati hukum dan hak asasi manusia, bahkan tidak beradab," katanya. (ush)