List of speakers and biographies

 

Daftar pembicara dan riwayat hidup pembicara

 

 

Speaker

Bahasa Indonesia

English

ABEL, Jose

Presiden, Yayasan Pertanian, Kehewanan, Perikanan dan Kehutanan Timor Lorosae (ETAVFFA)

President, East Timor Agriculture, Veterinary, Fisheries and Forestry Association (ETAVFFA)

ABRANTES, Alvaro

ETTA Sanitasi dan Perairan

ETTA Water and Sanitation

ADHIKARY, Sharad

Penasihat Kesehatan Lingkungan di Timor Lorosae untuk Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO).

WHO Consultant on Environmental Health in East Timor.

ALKATIRI, Mari            

Menteri Perekonomian, ETTA

Economy Minister, ETTA

ALVES, Maria Olandina Caeiro

Directur, (ET-WAVE Perempuan Timor Loro Sae melawan Kekerasan, dan Pengasuhan Anak)

Director, (ET-WAVE East Timor Women against Violence and for Children Care)

ANTONIO, Mrs. Ella S.

Manajer Daerah Earth Council untuk Asia dan Pacific

 

Earth Council. Area Manager for Asia and Pacific

AWIATI, Mrs Wiwiek

Direktur Utama, Indonesian Center for Environmental Law (Pusat Hukum Lingkungan Hidup Indonesia) (ICEL) and Dosen di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia

Executive Director, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) and Lecturer in the Faculty of Law, University of Indonesia

BAINES, Dr. Graham

Principal, Environment Pacific.

 

Principal, Environment Pacific.

BANO, Arsenio

Direktur Eksekutif, Forum LSM Timor Lorosae (FONGTIL)

Executive Director, East Timor NGO Forum (FONGTIL)

BOUMA, George

Wakil Ketua, Unit Pelindungan Lingkungan (EPU) ETTA

Acting Head, Environmental Protection Unit (EPU) ETTA

CALAIS, Mr. Phillip

Ahli Ilmu Energi yang dapat diperbaharui, Pusat Teknologi Lingkungan hidup (ETC), dan Kelompok Pengembangan Daerah Terpencil, Lembaga Ilmu Pengetahuan Lingkungan hidup, Universitas Murdoch, Australia Barat.

 

Renewable Energy Scientist, Environmental Technology Centre (ETC), and Remote Area Development Group, Institute for Environmental Sciences, Murdoch University, Western Australia.  

CARTER, Professor. William

 

Dosen Senior, Sekolah Manajemen Sistim Alam dan Pedalaman, Universitas Queensland (Australia Timur); Ketua Proyek, Cooperative Research Centre (Pusat Penelitian Kerjasama) (CRC) untuk Pariwisata yang bersifat berkelanjutan.

 

Senior Lecturer, School of Natural and Rural Systems Management, University of Queensland; Project Leader, Cooperative Research Centre (CRC) for Sustainable Tourism.

CARRASCALAO, Joao

Menteri Infrastruktur, ETTA

Infrastructure Minister, ETTA

CONCEICAO, Carlos Conceicao

Pegawai Lingkungan, Unit Pelindungan Lingkungan (EPU) di ETTA

Environmental Officer, Environmental Protection Unit (ETTA)

DA COSTA, Dr Helder

 

Kepala Pusat Penelitian, Universitas Nasional Timor Lorosa’e;

Head of Research Centre, National University of Timor Lorosa’e;

DA FONSECA, Abilio

 Departmen Perikanan ETTA

ETTA Fisheries Department

DARROCH, Ms. Fiona

Anggota Pendiri dan Direktur Lembaga Protimos

Founding Member, and Director of The Protimos Foundation

DIAS, Maria

Direktur Klinik PAS (Prontu Atu Serbi)

Director, PAS (Prontu Atu Serbi) Clinic

EDYE, Mr. Tony
BAGGS, Mr. David
COLE, Mr. Gareth

 

Direktur, Ecological Architects Association (Asosiasi Arsitek Ekologi);
Wakil Presiden Pendirinya, Ecological Architects Association;
Presiden Ecological Architects Association.

 

Director, Ecological Architects Association;
Founding Vice President, Ecological Architects Association;

President of Ecological Architects Association.

 

EPU

 

EPU

EnvironmentalProtection Unit

FERREIRA, Adalfredo do Rosario

sekretaris ETFOG

ETFOG secretary

FREITAS, Joao Conceicao

Universitas Nasional, Timor Lorosa’e

National University, Timor Lorosa’e

GILMOUR, Dr. Donald

 

Wakil Local IUCN Lao (Perserikatan Internasional untuk Pemeliharaan Alam) dan wakil ketua Dewan Penyantun, Pusat Pelatihan Kehutanan Masyarakat di Daerah, Bangkok.

Resident Representative IUCN Lao (International Union for Conservation of Nature) and Vice-Chairman of Board of Trustees, Regional Community Forestry Training Centre, Bangkok.

GNANAM, Frank

Manager Bisnis Daerah , BP Solar

Regional Business Manager, BP Solar/

GUTTERES, Francisco da Costa

ADB

ADB

HAFILD, Ms. Nurul Almy (Emmy)

 

Direktur Eksekutip WALHI  - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.

Executive Director of WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) – the Indonesian Forum for Environment.

HANSON, Dr. Arthur J

 

Anggota dan Ilmuwan Senior, International Institute for Sustainable Development (IISD) (Lembaga Internasional untuk Pembangunan yang Berkelanjutan), Winnipeg, Manitoba, Canada.

Fellow and Senior Scientist, International Institute for Sustainable Development (IISD), Winnipeg, Manitoba, Canada.

KINNEAR, Mr Scott

 

Ketua dan Pendiri bersama Organic Federation of Australia Inc (Federasi Organik Australia) (OFA).

Chairperson and Co-founder of the Organic Federation of Australia Inc (OFA).

LEBRE, Pedro

Vila Harmonia

Vila Harmonia

LENNOX, Ms. Sue

 

Pendiri bersama dan Direktur Program Oz GREEN Australia (Jaringan pendidikan Lingkungan hidup Global Rivers, Australia Inc.)

Co-Founder and Director of Australian Programme of Oz GREEN (Global Rivers Environmental Education Network, Australia Inc.)

LINI, Motarilavoa Hilda

 

Direktur Pacific Concerns Resource Centre (Pusat Perhatian Sumberdaya di Pacific) (PCRC), Fiji.

Director of Pacific Concerns Resource Centre (PCRC), Fiji.

LOPES, Mr Mariano Sabino

Koordinator Conselho Presidium Juvetude Lorico Aswain.

Coordinator of the Conselho Presidium Juvetude Lorico Aswain.

MACKAY, Angus

Pegawai Urusan Lingkungan Hidup, Unit Pelindungan Lingkungan Hidup (ETTA)

Environmental Affairs Officer, Environmental Protection Unit (ETTA)

MAIA, Armindo

Wakil Rektor, Universitas Nasional Timor Lorosae

Acting Rector, National University of East Timor

MALIK,Gregorio

ETTA Air dan Penjagaan Kebersihan

CNR, ETTA, Water and Sanitation WSS

MARTINS, Mr Jorge Rui

Koordinator pada Penelitian Hutan dan membangunan ETFOG

Coordinator for Forest Research and Development ETFOG

MESTRE, Mr Jose

ETTA Unit Air bersih dan Sanitasi

ETTA Water and Sanitation Unit

MOUNSEY, Mr Richard

Kepala Penasehat Perikanan UN, ETTA

Chief UN Fisheries Advisor, ETTA

NIX, Prof. Henry, Professor

 

Profesor, Pusat untuk Pendidikan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (CRES), Universitas National Australian.

Centre for Resource and Environmental Studies (CRES), Australian National University.

NUNES, Mr Mario

Pengelola ETTA Kesatuan Kehutanan

NUNES, Mr Mario, Manager ETTA Forestry Unit

OGLE, Ms. Lisa

 

Pengacara dan Direktur, Environmental Defenders Office (Kantor Pembela Lingkungan Hidup) (EDO), Sydney, Australia.

 

Principal Solicitor and Director, Environmental Defenders Office (EDO), Sydney, Australia.

O’NEILL, Mr Igor

 

Koordinator Informasi, The Mineral Policy Institute (Institute Kebijakan Pertambangan) (MPI), Australia.

 

Information Coordinator, The Mineral Policy Institute (MPI), Australia.

PETTIT, Victoria
 
Anggota Pekerja Lembaga Protimos
 

 

Practicing member of The Protimos Foundation

PIRES, Mr Alfredo

Penasehat Sumber-sumber Alam, CNRT.

Natural Resource Advisor, CNRT

PIRES, Ms Emilia, Kepala

Agensi Perencanaan dan Membangunan Nasional

Head, National Planning and Development Authority

RABINOVITCH, Mr. Jonas

 

Penasihat Senior Pembangunan Kota dan Manajer Tim Pembangunan Kota, Bagian Pengembangan Manajemen dan Pemerintahan, Program Pembangunan PBB, New York.

Senior Urban Development Adviser and Manager of Urban Development Team, Management Development and Governance Division, United Nations Development Programme, New York.

SANDLUND, Dr. Odd
RIO, Mr Narve

BRYCESON, Professor Ian

 
Ilmuwan Lingkungan Senior, Norwegian Institute for Nature Research (NINA); 
Noragric; Peneliti, Christian Michelsen Institute

 

Senior Ecologist, Norwegian Institute for Nature Research (NINA);

Research Fellow, Christian Michelsen Institute

 

SARMENTO, Mr Joao

Dewan Solidaritas Mahasiswa

Natural Resource Advisor, CNRT.

SOARES, Mr Dionisio da Costa Babo

Austalian National University

Austalian National University

SUKWONG, Dr. Somsak

 

Direktor Eksekutif Regional Community Forestry Training (Pusat Pelatihan Kehutanan Masyarakat Daerah), untuk Asia dan Pasifik (RECOFTC), Kasetsart University, Bangkok.

 

Executive Director, Regional Community Forestry Training Center for Asian and the Pacific (RECOFTC), Kasetsart University, Bangkok.

VEITAYAKI, Dr. Joeli
 

Koordinator, Program Urusan Kelautan, Universitas Pacific Selatan, Fiji.

Coordinator, Marine Affairs Programme, University of South Pacific, Fiji.

WASSON, Dr. Merrilyn

 

Penasihat, Universitas National Australia (ANU) dan Lingkungan Hidup Australia.

Advisor, Australian National University (ANU) and Environment Australia.

XAVIER, Mr Pedro da Sousa

Manajer Pendaftaran Tanah Land Registration, Unit Tanah dan Properti di ETTA

Manager Land Registration, ETTA, Land and Property Unit

XIMENES, Aurora

Pengurus REDE

Coordinator, REDE

XIMENES, Mr Marcal

Pengelola Produksi Panen, ETTA Kesatuan Pertanian

Crop Production Manager, ETTA Agriculture Unit

XIMENES, Mr Vicente

CNRT Keparawisataan

CNRT tourism

 

 

Bahasa Indonesia

 

ABEL, Jose,  Presiden, Yayasan Pertanian, Kehewanan, Perikanan dan Kehutanan Timor Lorosae (ETAVFFA)

Bpk. Jose  Abel tamat dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Indonesia dengan sarjana dalam Sosio-Ekonomi Pertanian dan menyelesaikan studi pasca sarjana tentang Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan pada tahun 1998. Selain bekerja sebagai Koordinator Nasional urusan Pertanian untuk CNRT Jose juga anggota panitia Mekinisasi diTimor Lorosae dan dosen di jurusanEkonomi di Universitas Nasional. 

 

ABRANTES, Alvaro, ETTA Sanitasi dan Perairan

Bpk. Alvaro Abrantes tamat dengan sarjana dalam KeInsinyuran Sipil dari Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Indonesia pada tahun 1996. Dia sedang bekerja untuk Administrasi Transisi Timor Lorosae (ETTA) di Dinas Perairan dan Sanitasi (WSS). Keahliannya di bidang pengawasan perencanaan, pembentukan dan kunstruksi Penyediaan Sistem Air dan Sanitasi dan Pengelolaan Masyarakat untuk system perairan.

 

ADHIKARY,  Sharad

Bpk. Sharad Adhikary bekerja sebagai Penasihat Kesehatan Lingkungan di Timor Lorosae untuk Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) Profesinya sebagai Insinyur Sanitasi. Dia mempunyai pengalaman 18 tahun dalam bidang sanitasi lingkungan dan penyediaan air di beberapa lapangan kerja together with the government institutions and the World Health Organisation in Nepal, Australia and East Timor.

 

ALKATIRI, Mari, Menteri Perekonomian, ETTA

Dr Mari Alkatiri adalah Kawan-pendiri Fretilin dan bekas anggota Panitia Pusat Fretilin. Selama kedudukan Indonesia, dia bekerja sebagai dosen dalam jurusan Hukum Internasional di Universitas Nasional Mozambique dan sebagai anggota misi diplomat Timor Lorosae. Dr Alkatiri adalah Koordinator Umum Kedua Fretilin, anggota senior CNRT (dengan tanggungjawab khusus tentang Timor Gap) dan menteri kabinet Administrasi Transisi dengan tanggungjawab untuk Urusan Perekonomian.

 

ALVES, Maria Olandina Caeiro Directur, (ET-WAVE Perempuan Timor Loro Sae melawan Kekerasan, dan Pengasuhan Anak)

Selain bekerja  sebagai Directur Etwave, dia juga koordinator di bidang seni dan budaya di Yayasan Don Carlos Filipe, koordinator di bidang Perhotelan dan Turisme di Asset Loro Sa’e, Presiden Komisi Pegawai Negeri di ETTA. Sejak tahun 1997 dia memegang posisi sebagai anggota DPRD tingkat I, Timor Timur.

 

Tujuan dari ET-Wave adalah mengumpulkan kesaksian-kesaksian dari perempuan dan anak  yang  menjadi korban tindakan kekerasan, dan memakai kesaksian-kesaksian ini  dalam usaha mengadili mereka yang melakukanya.  ET-Wave juga berusaha untuk membantu para korban kekerasan mendapat bantuan kesehatan, psikologis, dan perbekalan makanan. Sudah diidentifikasikan 404 korban kekerasan militer.

 

ET-WAVE sedang mengirim tim-tim perempuan ke desa-desa di pedalaman di setiap 13 daerah di Timor Lorosae untuk menghubungi sebanyak mungkin perempuan dan anak. 

 

Prioritas utama proyek ini adalah untuk mendukung anak-anak yatim –piyatu dan anak-anak dari keluarga yang ada dalam keadaan yang merugikan. Mereka berencana untuk mendirikan ‘Ruang Anak-anak sebagai Tempat  Pendidikan Non-Formal’  di mana anak-anak bisa membaca, bermain dan belajar dengan makanan gratis disediakan setiap hari. Mereka mencari dana untuk mencapai tujuan ini.

 

Ella S. ANTONIO, Manajer Daerah Earth Council untuk Asia dan Pacific

Ibu Ella Antonio dan Earth Council (Dewan Bumi) yang dipimpinnya adalah untuk mempromosikan kerjasama-kerjasama dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan, pengambilan keputusan, merancang program, implementasi proyek dan monitoring. Beliau telah membantu negara-negara di wilayah ini dalam persoalan tersebut di atas. 

 

Sebelumnya beliau menduduki beberapa jabatan di Philippine National Economic and Development Authority (Lembaga Nasional Ekonomi dan Pembangunan Philipina), termasuk kepala bagian Industri, kepala staff dan Asisten Eksekutip Utama di Office of the Secretary for Socio-economic Planning (Kantor Sekretariat Perencanaan sosio-ekonomi).  Pekerjaan beliau dalam pemerintahan meliputi manajemen sumberdaya alam, perencanaan dan kebijaksanaan Industri, kebijaksanaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perencanaan pembangunan seluruhnya.  Beliau telah mewakili pemerintah Philipina di beberapa konferensi internasional mengenai pembangunan yang berkelanjutan, perencanaan sumberdaya alam dan pengembangan sumberdaya manusia.

 

Ella adalah penulis kedua Undang-Undang Earth Council mengenai pembangunan yuang berkelanjutan yang berjudul ‘Multi-stakeholder Integrated Sustainability Planning’ (Perencanaan kerjasama yang bersifat berkelanjutan) (MISP) bersama Dr Cielito Habito (mantan ketua pertemuan Komisi PBB pada Pembangunan Berkelanjutan, mantan ketua Dewan Philipina untuk pembangunan berkelanjutan, dan penasihat khusus kepada Earth Council.

 

Earth Council adalah sebuah LSM internasional yang berpusat di Costa Rica, menaruh perhatian kepada usaha pembangunan yang berkelanjutan secara global sesuai dengan Agenda 21 dari Earth Summit (Konferensi Bumi tingkat tinggi) 1992.  Earth Council kerjasama dengan pemerintah atau organisasi untuk membantu negara-negara mendirikan National Councils for Sustainable Development (Dewan Nasional untuk Pembangunan yang berkelanjutan) (NCSD).  Sekarang sudah lebih dari 50 NCSD dan sekitar 50 lebih organisasi seperti NCSD di seluruh dunia. Earth Council juga membantu negara-negara dalam perencanaan Berkelanjutan dan telah mengembangkan kampanye Earth Charter (Piagam Bumi), peraturan universal untuk pembangunan yang berkelanjutan.  Buka: www.earthcouncil.org

 

            Email: esantonio@skyinet.net

 

Wiwiek AWIATI, Direktur Utama, Indonesian Center for Environmental Law (Pusat Hukum Lingkungan Hidup Indonesia) (ICEL) and Dosen di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia

Ibu Wiweik Awiati adalah mantan ketua Bagian Penyelesaian Konflik di ICEL.  Beliau adalah mantan sekretaris Departmen Hukum Administrasi di Universitas Indonesia, mantan sekretaris “HUKUM dan PEMBANGUNAN) –Jurnal Hukum Universitas Indonesia, dan wakil dekan ASEAN Law School Association (Asosiasi Sekolah Hukum Asia).

 

Beliau telah menyelenggarakan beberapa pelatihan mengenai konflik resolusi dan perselisihan lingkungan hidup, pelaksanaan dan pemenuhan lingkungan hidup, dan konflik resolusi diantara kelompok adat dan kelompok-kelompok lain.  Dia telah menjadi penulis dan editor untuk bermacam-macam bahan modul untuk pelatihan hukum.  Penelitian yang baru-baru ini dia laksanakan yaitu memasukkan hukum lingkungan hidup di sektor pertambangan, desentralisasi, dan harmonisasi hukum lingkungan hidup di Indonesia.  Ibu Awiati adalah penulis buku ‘Guidelines on Natural Resources and Conflict Resolution and Environmental Law in the Mining Sector’ (Pedoman Sumberdaya Alam dan Konflik Resolusi dan Hukum Lingkungan hidup di bagian Tambangan) yang akan segera terbit.

 

ICEL adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam hal sebagai berikut: advokasi untuk kebijaksanaan lingkungan hidup; mengembangkan kebijaksanaan dan undang-undang yang mendukung pemerintahan lingkungan hidup yang sehat; mendukung organisasi masyarakat dalam mempertahankan hak lingkungan hidup dan sumberdaya alam mereka; memperkuat kemampuan advokasi LSM lingkungan hidup lain; dan penyebaran informasi untuk mengembangkan manajemen lingkungan hidup dan sumberdaya alam yang bersifat berkelanjutan dan berdasarkan demokrasi, membela hak asasi manusia dan pemerintahan berdasarkan hukum.

 

ICEL sedang menyusun pusat informasi, data dan dokumentasi yang meliputi banyak hal untuk perpustakaan hukum lingkungan hidup.  ICEL sudah mempunyai persetujuan tukar-menukar informasi bersama beberapa organisasi termasuk Nusanet, Pusat Hukum Lingkungan hidup, Pusat Hukum Lingkungan hidup Australia dan Lembaga Van Vollenhoven di Negeri Belanda.

 

            Email: icel@indosat.net.id

 

Dr. Graham BAINES, Principal, Environment Pacific.

Keahlian Dr Graham Baines adalah manajemen daerah pantai, penilaian terhadap lingkungan hidup, pemeliharaan keanekaragaman dan manajemen sumberdaya alam dalam masyarakat desa. 

 

Dr Baines telah berpengalaman luas dalam manajemen lingkunan bumi tropis, lingkungan hidup laut dan biodiversity; latihan dan pemgembangan prosedure untuk penaksiran pengaruhnya lingkungan hidup dan sosial; pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup; persiapan bagian lingkungan hidup dalam perencanaan pemgembangan ekonomi nasional; pemgembangan pedoman lingkungan hidup untuk kegiatan sumberdaya yang bermacam-macam; manajemen daerah pantai dan kerjasama dengan masyarakat desa untuk mengembangkan kemampuannyua dalam manajemen daera bumi dan laut dimana mereka mempunyai hak mili secara tradisi.  Beliau telah menduduki jabatan di tingkat nasional dan propinsi dalam pemerintah negara-negara berkembang.

 

Pengalaman Dr Baines selama 18 tahun beliau dapatkan sewaktu tinggal di negara-negara berkembang di daerah Kepulauan Pasifik, dilanjutkan dengan 12 tahun bergerak di bidang konsultasi di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.  Beliau telah bekerja di lebih  20 negara. 

 

      Email: gbaines@ozemail.com.au

 

 

BANO, Arsenio, Direktur Eksekutif, Forum LSM Timor Lorosae (FONGTIL)

Bpk. Arsenio Bano dari Oe-cusse. Dia belajar di jurusan Ekonomi di Universitas Dr Sutomo di Indonesia dan Ilmu-ilmu Sosial di Universitas Westminster di London. Dia bekerja sebagai peneliti selama tiga tahun di TAPOL, Kampanye Hak-hak Azas Manusia untuk Indonesia dan Timor Timur, yang berbasis di London, dan menjadi wakil London untuk Renetil. Dia juga menjadi sukarelawan untuk Komisi Hak-hak Azas Manusia Timor Timur dan menjadi pembantu kerja  lapangan untuk UNHCR di Oe-cusse. Dia Ketua Yayasan Fatu Sinai Oe-cusse (FFSO), sebuah LSM yang didirikan pada tahun 1999 oleh orang Timor Lorosae di Oe-cusse. Kepentingan FFSO adalah hak-hak azas manusia, anak-anak dalam krisis dan penyebaran informasi. Arsenio sedang bekerja untuk UNDP, membantu dalam Program Membangun Kemampuan LSM Timor Lorosaenya. Dia pemilik  ‘Café Activista’.

 

BOUMA, George, Wakil Ketua, Unit Pelindungan Lingkungan (EPU) ETTA

Bpk. George Bouma adalah Ilmuan Lingkungan dan berpengalaman 10 tahun di sector umum dan swasta di Australia Barat. Keahlian George’s dalam bidang penilaian dampak proyek dan strategi, pengaturan sumber daya alam dam kebijaksanaan lingkungan.

georgebouma@hotmail.com

 

EPU

bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menegakkan kebijakan dan peraturan, standar dan petunjuk lingkungan, mengawasi dan menilai dampak lingkungan, dan meningkatkan kesadaran tentang lingkungan.  Lingkup kerja EPU adalah dalam mengontrol pencemaran, pengelolaan sampah, penggunaan sumber daya alam, pengelolaan sumber air, pengelolaan lautan dan daerah pesisir serta konservasi keanekaragaman hayati.

 

Phillip CALAIS, Ahli Ilmu Energi yang dapat diperbaharui, Pusat Teknologi Lingkungan hidup (ETC), dan Kelompok Pengembangan Daerah Terpencil, Lembaga Ilmu Pengetahuan Lingkungan hidup, Universitas Murdoch, Australia Barat.

Beliau berlatar belakang sebagai ahli ilmu alam, energi yang dapat diperbaharui dan pembangunan yang berkelanjutan secara ekologi.  Pekerjaan beliau yang terbaru di ETC menitikberatkan kepada penelitian mengenai penghilangan zat garam dari air melalui tenaga matahari, percobaan turbin angin and pemeriksaan pemakaian energi di masyarakat Aborigin yang terpencil.  Pada tahun 2000 beliau mengunjungi lebih dari 40 daerah Aborigin terpencil dan mengadakan lokakarya dengan anggota manajemen masyarakat mengenai pemakaian energi, pendayagunaan dan energi yang dapat diperbaharui dalam masyarakat.  Proyek ini disponsori oleh ATSIC (Komisi Aborigin dan Kepulauan Torres Strait), Kantor Energi Australia Barat dan Departmen Perumahan dan Urusan Aborigin Australia Barat.

 

Beliau adalah Presiden Australian and New Zealand Solar Energy Society (Masyarakat Pengguna Tenaga Surya Australia dan Selandia Baru) cabang Australia Barat, dan sekretaris  Alternative Technology Association of Australia (Asosiasi Energi Alternatif Australia) cabang Australia Barat.  Sebelumnya Beliau telah bekerja sebagai Pembuat Kebijaksanaan di bagian Energi yang dapat diperbaharui di Kantor Energi Australia Barat; dan sebagai asisten penyelidik di Pusat Penggunaan Tenaga Surya (CASE) dan Bagian penyelidikan Energi Universitas Murdoch.   

 

ETC, sebuah pusat Teknologi Lingkungan hidup Internasional UNEP, kerjasama dengan semua sektor  masyarakat untuk mempromosikan dan membantu pemakaian teknologi secara ekologi.  Tujuan ETC adalah untuk meneliti, mengembangkan dan mempraktekkan teknologi lingkungan hidup, menjalankan pendidikan dan pelatihan, menyediakan pelayanan konsultasi kepada industri, dan mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai teknologi lingkungan hidup. 

 

Lembaga ini menunjukkan cara kerja teknologi untuk pembangunan yang berkelanjutan termasuk sistim energi yang bisa diperbaharui, permaculture, gedung yang sesuai cuaca dan sistim manajemen sisa buangan yang padat dan cair.  Pusat ini sedang mempersiapkan sebuah Konferensi Internasional mengenai Teknologi Masyarakat pada bulan Juli tahun 2001, yang akan dititikberatkan kepada perencanaan dan pendisainan teknologi pada masyarakat adat dan berkembang.

 

ETC dititikberatkan kepada teknologi lingkungan hidup dalam skala kecil, biaya rendah, berdayaguna dan mudah dijalankan dan dipertahankan.  Cara ini telah berhasil di daerah terpencil Australia, dan dapat dipakai dalam masyarakat negara-negara berkembang, dan juga dalam masyarakat kota seluruh dunia, terutama kalau digunakan dengan kerja sama antara industri dan pemerintah.  Buka: http://wwwies.murdoch.edu.au/etc

 

Remote Areas Development Group (Kelompok Pengembangan Daerah-Daerah Terpencil) adalah sekelompok ahli ilmu alam, insinyur dan ahli ekologi yang menyelidiki dan mengembangkan teknologi yang dapat dipakai untuk memperbaiki kesehatan lingkungan masyarakat pribumi yang terpencil.  Buka: http://wwwies.murdoch.edu.au/radg/

 

      Email: pcalais@central.murdoch.edu.au

 

CARRASCALAO, Joao, Menteri Infrastruktur, ETTA

Bpk. Joao Carrascalao adalah menteri kabinet untuk Infrastruktur sejak bulanJuli 2000. Dia adalah Presiden UDT dan President Federasi Olah Raga Timor Lorosae. Dia pemimpin terkemuka dalam perjuangan kemerdekaan Timor Lorosae.. Dia giat mendukung sepak bola dan olah raga Olimpiade, dan bekerja keras untuk membangun demokrasi  di Timor Lorosae.

 

Profesor William CARTER, Dosen Senior, Sekolah Manajemen Sistim Alam dan Pedalaman, Universitas Queensland (Australia Timur); Ketua Proyek, Cooperative Research Centre (Pusat Penelitian Kerjasama) (CRC) untuk Pariwisata yang bersifat berkelanjutan.

Di samping tanggung jawabnya di Universitas Queensland, Profesor William Carter adalah Direktur dari Bill Carter + Associates, sebuah firma yang berspesialisasi dalam lingkungan pariwisata dan perencanaan. Bidang keahliannya meliputi manajemen daerah perlindungan, pariwisata, manajemen warisan budaya dan alam dan perencanaan.  Beliau adalah anggota IUCN World Commission on Protected Areas (Komisi Sedunia Daerah Terlindung).  Jabatan sebelumnya yaitu Manajer Taman, Tanah dan Rekreasi Melbourne; Direktur Taman Hutan Brisbane, dan Perencana Daerah Departmen Taman dan Margasatwa Queensland.

 

Profesor Carter adalah ketua tim CRC yang sedang membuka hubungan dengan Timor Lorosaè dengan tujuan membantu mengembangkan strategi pembangunan yang berkelanjutan untuk pariwisata, termasuk pemakaian Green Globe 21.  Green Globe 21 adalah program penerangan internasional untuk pariwisata yang berkelanjutan. 

 

CRC untuk Pariwisata yang bersifat berkelanjutan adalah salah satu lembaga yang didirikan atas inisiatif tingkat nasional Pemerintahan Australia.  Pusat ini menyatukan organisasi para bisnis, ahli ilmu alam, penelitian, pendidikan, dan pemerintah untuk meneliti pengaruh pariwisata, mengembangkan kebijaksanaan dan initiatif untuk pariwisata yang bersifat berkelanjutan dan implementasi cara kerja pariwisata yang terbaik.  Buka: www.crctourism.com.au

 

            Email: wcarter@uqg.uq.edu.au

 

 

CONCEICAO, Carlos Conceicao, Pegawai Lingkungan, Unit Pelindungan Lingkungan (EPU) di ETTA

Bpk. Carlos Conceicao dilatih sebagai pegawai  pengembangan pertanian.  Dia beberapa tahun bekerja di tingkat daerah dan sub-daerah. Sr Conceicao masuk EPU pada bulan Oktober 2000 dan baru selesai kursus latihan dua bulan mengenai Pengaturan Lingkungan yang diurus oleh Institusi Penelitian untuk Asia dan Pasifik di Universitas Sydney. Sejak pemulaan tahun ini dia bertanggung jawab untuk pelbagai kegiatan mengenai pengawasan dan pelaksanaan polusi. Dia juga menilai usulan investasi (membangun fasilitas penjagaan kebersihan di Suai dan mendirikan fasilitas untuk memproses daging di Liquica). 

 

DA COSTA, Dr Helder, Kepala Pusat Penelitian, Universitas Nasional Timor Lorosa’e

Dr Da Costa baru selesai PhDnya di Jurusan Ekonomi, Universitas Adelaide, Australia Selatan. Skripsinya memfokus ke ekonomi Timor Lorosae, khususnya peranan bantuan, perdagangan dan investasi. Selain pekerjaannya sebagai dosen dan ketua Pusat Penelitian, Da Costa juga mempunyai kedudukan sebagai Direktur Ekonomi, Kelompok Studi Timor Lorosae (ETSG), sekelompok intelektual Timor Lorosae yang didirikan pada tahun 1997 di dalam dan di luar negeri untuk membicarakan isu-isu kebijaksanaan mengenai  Timor Lorosae.. Da Costa meneliti secara luas isu-isu perdagangan dan pertanian di Timor lorosae, dan  berpartisipasi dalam banyak konferensi/misi internasional. Dia memberi nasehat untuk proyek AusAID mengenai Program Pembangunan Pedesaan Timor Lorosae. Baru-baru ini dia bekerja sebagai penasehat untuk Bank Pembangunan Asia dalam Bantuan Teknis Pertanian, Perdagangan, dan Investasi untuk membantu ETTA. Dia  juga menulis beberapa artikel mengenai ekonomi Timor Lorosae di beberapa surat khabar luar negeri.

 

DA FONSECA,  Abilio, Departmen Perikanan ETTA

Bpk. Abilio Da Fonseca sedang bekerja sebagai Wakil Ketua Nasional untuk Dinas Perikanan dan Lingkungan Laut, dan sebagai Pejabat Pengelolaan dan Kebijaksanaan FMES ETTA. Abilio dulu bekerja sebagai pejabat perikanan di bawah resim Indonesia selama13 tahun. Keahliannya di bidang  aquaculture, pengelolaan penelitian dan pembangunan perikanan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Dia dapat sarjanailmu perikanan di Universitas Hasanuddin di Indonesia pada tahun 1997.

 

DIAS, Madre Maria, Direktur, Klinik PAS (Prontu Atu Serbi)

Sesudah lulus SMA pada tahun 1985, Madre Maria Dias bekerja di Motael Poliklinik, belajar tentang administrasi dan kesehatan. Minatnya terhadap kesehatan muncul di sini dan dia mulai berkarir dalam pemberian obat-obatan secara diam-diam untuk gerakan kemerdekaan Timor Lorosae. Dia masuk biara Carmelite, Motael, pada tahun 1989 dan pada tahun 1996 keluar untuk bekerja dengan masyarakat  sendiri Dia salah satu pendiri PAS. Dia ingin sekali membantu orang miskin yang paling miskin di Timor Lorosae mencapai kemerdekaan yang sungguh-sungguh.

 

Prontu Atu Serbi (PAS) (trans. Siap Melayani),

Adalah LSM yang didirikan pada tahun 1996. Tujuannya memberi bantuan kepada orang miskin dan orang lain yang menderita, khususnya mereka yang hidup di bawah tindasan militer Indonesia. PAS memberi pengobatan kepada orang-orang miskin, terluka dan cacat, khususnya di daerah pedesaan, termasuk kepada pejuang Falintil yang menderita dari keadaan buruk di pegunungan Timor Lorosae. PAS juga membantu tahanan penjahat dan politik. PAS dianggap tidak sah oleh Indonesia dan mengalami banyak halangan berat oleh yang berkuasa sebelum Indonesia memundurkan diri dari Timor Lorosae pada tahun 1999. PAS tetap tinggal di Dili untuk membantu pengungsi  dan satu minggu sesudah Timor Lorosae dibebaskan oleh INTERFET PAS mebuka lagi polikliniknya yang secara mukjizat tidak mengalami kebakaran. Poliklinik PAS sekarang mempunyai program-program kesehatan, pertanian, pertenakan, dan penjahitan.

 

Tony EDYE, Direktur, Ecological Architects Association (Asosiasi Arsitek Ekologi);
David BAGGS, Wakil Presiden Pendirinya, Ecological Architects Association;
Gareth COLE, Presiden Ecological Architects Association.

Ecological Architects Association (EAA) berpusat di Sydney, merupakan organisasi asosiasi arsitek yang fokus kepada desain pembangunan berkelanjutan secara ekologi.  Tugasnya adalah untuk membantu organisasi bisnis, industri, pemerintahan, masyarakat dan individu untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang timbul dari pengembangan mengenai kebiasaan yang berkelanjutan dan ekologi sedunia, dan untuk mempromosikan arsitek dan industri di Australia dalam pemasaran, penelitian dan pengembangan tugas, bahan dan kebiasaan yang bersifat ekologi, secara nasional dan internasional.  

 

Tony Edye adalah Ketua Penasihat dan Direktur Tony Edye and Associates Pty Ltd.  Firmanya bergerak sesuai prinsip desain dasar yang berkelanjutan dan ekologi.  Keahlian beliau adalah penyelesaian dengan cara baru berhubungan dengan pendayagunaan energi, cahaya alam, tanah berpagar, kebanjiran, kebakaran hutan, jalan masuk dan pemakaian gedung, gedung khusus dan pemakaian ulang gedung-gedung.  Beliau telah bekerja secara luas di daerah perumahan, perusahaan, industri, rumah sakit, pameran, dan beliau telah menjalankan beberapa proyek restoran dan harta.

 

David Baggs adalah Ketua Penasihat dan Direktur David W. Baggs & Associates and Sustainable Eco-tecture Associates.  Keahliannya adalah pembangunan yang berkelanjutan dan ekologi, pendayagunaan energi, kebijaksanaan energi, konstruksi earth wall (tembok tanah) bangunan yang sehat, perencanaan manajemen ekologi dan pemeriksaan keuangan dan pengukuran rantai kehidupan.  Beliau telah memenangkan beberapa penghargaan karena keahliannya dalam bidang pemeliharaan energi, pendayagunaan energi, desain yang bersifat berkelanjutan dan ekologi, desain baru yang inovatif.  Beliau bekerja dalam bidang industri, perusahaan, dan perumahan umum dan swasta.

 

Gareth Cole adalah Ketua Penasihat dan Direktur Gareth Cole and Associates Architects Pty Ltd.  Beliau telah memenangkan beberapa penghargaan dalam bidang perumahan dengan menggunakan tenaga matahari, menyelenggarakan seminar mengenai pembangunan berkelanjutan yang bersifat ekologi, mendesain energi yang berdayaguna, retrofitting dan lingkungan, dan telah menulis beberapa buku mengenai dasar-dasar pendesainan tenaga surya dan pendayagunaan energi.  Beliau adalah penulis dan editor dari National Environment Design Guides (Buku Pedoman Pola Lingkungan Hidup Nasional), yang diterbitkan oleh Environment Protection Agency (Lembaga Perlindungan Lingkungan Hidup) dan Energy Research & Development Corporation (Perusahaan Peneliti dan Pengembangan Energi).  Beliau memberikan konsultasi kepada pemerintahan lokal di New South Wales mengenai kebijaksanaan berdayaguna energi.

 

            Email: tonyedye@magna.com.au

                       gareth@archinet.com.au

                       dbaggs@netspace.net.au

           

 

FERREIRA, Adalfredo do Rosario, sekretaris ETFOG

Bpk. Adalfredo Ferreira tamat pada tahun 1999 dari Universitas Winaya Mukti, Bandung, Indonesia dengan sarjana Kehutanan.  Dia Sekretaris Kelompok Kehutanan Timor Lorosae (ETFOG).  Pada tahun  2000 dia bekerja dengan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam program pertukaran teknis tiga bulan.  Dia juga salah satu pengurus konferensi Tibar yang diadakan pada tahun 2000.

 

FREITAS, Joao Cancio, Universitas Nasional, Timor Lorosa’e

Bpk. Joao Cancio adalah calon PhD di jurusan Managmen Urusan Bisnis dan Pemerintah di Universitas Victoria, Melbourne, Australia. Dia tamat dengan sarjana Administrasi Umum di Universitas Malang, Indonesia dan kemudian mendapat S2 dalam  Pengurusan Sektor Umum juga di Universitas Victoria. Dia penasehat Bank Pembangunan Asia tentang pemerintah setempat, dan mengajar di Universitas Nasional Timor Lorosae di fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

 

Dr. Donald GILMOUR, Wakil Local IUCN Lao (Perserikatan Internasional untuk Pemeliharaan Alam) dan wakil ketua Dewan Penyantun, Pusat Pelatihan Kehutanan Masyarakat di Daerah, Bangkok.

Dr Donald Gilmour mempunyai keahlian dalam masyarakat kehutanan, air darat, manajemen batas air, analisa kebijakan, perencanaan strategis dan evaluasi, kehutanan dan pendidikan pemakaian tanah, pengembangan dan manajemen proyek.  Dalam hal tersebut di ataslah Beliau telah bekerja lebih di 27 negera di Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Beliau adalah mantan koordinator Program Pemeliharaan Hutan IUCN; Pemimpin Tim Proyek Kehutanan Nepal-Australia, dan ketua panitia program manajemen bersama di Pusat Penyelidikan Kehutanan Internasional (CIFOR). 

 

Dr Gilmour telah bekerja untuk Pemerintah Queensland dan Australia di bidang kehutanan, lingkungan hidup dan sumberdaya alam.  Beliau adalah penulis bersama “Restoration of degraded forest ecosystems”(Restorasi ekosistem hutan yang rusak) dan “Community Forestry”(Kehutanan Masyarakat) untuk IUCN dan WWF, dan adalah penulis ‘managers briefcase’ -  sebagian dari buku pelatihan proses partisipasi Kesatuan Masyarakat Kehutanan, Bagian Perencanaan dan Kebijaksanaan, FAO.

 

IUCN didirikan pada tahun 1948 dengan tujuan untuk menyatukan negara-negara bagian, departemen pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang berbeda-beda untuk menjadi sebuah pasangan kerja di seluruh dunia untuk alam.  Lebih dari 800 anggota mewakili 125 negara. IUCN ingin mempengaruhi, mendukung dan membantu masyarakat-masyarakat di seluruh dunia untuk memelihara integritas dan perbedaan alam dan untuk memastikan bahwa pemakaian sumberdaya alam dilakukan secara berkelanjutan dan secara ekologi.  Buka: www.iucn.org

 

            Email: gilmour@redland.net.au

 

 

GNANAM, Frank, Manager Bisnis Daerah , BP Solar

Bpk. Frank Gnanm adalah Manager Bisnis Daerah PT BP Solar Australia. Dan bertanggung jawab untuk ‘Sales and Marketing’ untuk barang-barang BP Solar’ di daerah Asia Pasifik. Gnanam bekerja unyuk BP Solar selama 2.5 tahun dan menangani bagian infrastruktur pedesaan. Gnanam bekerja selama 18 tahun dalam industri pengurusan air dan limbah air dan tiga tahun dalam industri managmen sampah keras. 

 

GUTTERES, Francisco da Costa, ADB

Bpk. Francisco Guterres adalah penasehat untuk Bank Pembangunan Asia, dia ahli dalam urusan tanah dan hokum. Dia seornag advokat dan mempunyai S2 dalam Hubungan Internasional dari Universitas Grffith di Queensland, Australia.  Pada tahun 1999, dia menjadi akademis tamu di Departmen Penelitian Pedamaian dan Konflik di Universitas Upsula, Sweden.  Dia menulis makalah-makalah tentang lingkungan hidup.  Di Universitas Griffith dia belajar tentang pelestarian lingkungan hidup dari segi hukum international

 

Nurul Almy HAFILD (Emmy), Direktur Eksekutip WALHI  - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.

Ibu Emmy Hafild telah menduduki jabatan sebagai Direktur Eksekutip WALHI sejak 1996.  Antara tahun 1982 dan 1995 beliau bekerja sebagai Koordinator Utama Persoalan Khusus di  WALHI dan Sahabat Bumi Indonesia.  Beliau telah menjadi Koordinator SKEPHI, Sekretaris LSM untuk Pemeliharaan Hutan di Indonesia, dan Koordinator Pendidikan Lapangan untuk Yayasan Hijau Indonesia.

 

Beliau adalah penulis bersama “Breaking the Logjam”, yang diterbitkan oleh Lembaga Sumberdaya Dunia, 1994.

 

WALHI adalah sebuah forum yang terdiri dari 420 lebih Lembaga Swadaya Masyarakat, kelompok alam dan kelompok masyarakat yang prihatin terhadap persoalan lingkungan hidup. WALHI didirikan pada tahun 1980 untuk menjawab persoalan lingkungan hidup dan ketidakadilan dalam manajemen sumberdaya alam yang timbul dari kegiatan pembangunan.  Tujuan Walhi adalah untuk ‘menciptakan manajemen sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang adil dan bersifat berkelanjutan sebagai proses transformasi sosial menuju masyarakat demokrasi’.  Oleh sebab ini, kegiatan Walhi terdiri dari: penelitian kebijaksanaan; advokasi kampanye di tingkat daerah, nasional dan internasional; penyebaran informasi; pelatihan, pendidikan, membelajar sesuatu keahlian, seminar, lokakarya dan kerja lapangan; menciptakan hubungan dan fasilitasi diskusi di antara masyarakat, pemerintah, universitas dan bisnis/pengusaha.  Buka: www.walhi.or.id

 

            Email: emmy@walhi.or.id

                       almy1@attglobal.net

 

Dr. Arthur J. HANSON, Anggota dan Ilmuwan Senior, International Institute for Sustainable Development (IISD) (Lembaga Internasional untuk Pembangunan yang Berkelanjutan), Winnipeg, Manitoba, Canada.

Dr Arthur Hanson telah menduduki jabatan sebagai Presiden, CEO dan Anggota Dewan IISD mulai tahun 1990 sampai tahun 1998. Beliau adalah Duta Besar Kementerian Kelautan Bagian Perikanan dan Laut; Anggota Dewan Penasihat Bioteknologi Kanada dan Ketua Panitia Etika Proyek, yang memberikan konsultasi kepada para menteri mengenai persoalan bioteknologi.  Beliau adalah anggota dewan untuk kerja sama internasional mengenai lingkungan hidup dan Pembangunan, yang memberikan konsultasi kepada Pemerintah China di tingkat atas. 

 

Jabatan sebelumnya termasuk: Anggota Meja Bundar National mengenai Lingkungan dan Ekonomi (Kanada); Direktur Sekolah Sumberdaya dan Lingkungan hidup, Universitas Dalhousie; Direktur Pendiri Pengembangan Manajemen Lingkungan hidup di Indonesia (EMDI), sebuah inisiatif dari Universitas Dalhousie.  Dr Hanson telah bekerja di beberapa negara Asia termasuk Indonesia; Pakistan; Philippines; Thailand; India.

 

Baru-baru ini beliau bekerja dalam ‘Crisis to Sustainability’ (Krisis Berkelanjutan) – yang berusaha utnuk mencari jalan keluar dari krisis di berbagai bidang (ekologi, ekonomi, politik) dan menuju jalan yang kemungkinan dapat diharapkan untuk diterapkan dalam pembangunan yang berkelanjutan. 

 

IISD megajukan rekomendasi kebijakan mengenai perdagangan internasional, alat-alat perekonomian, perubahan cuaca dan manajemen sumberdaya alam untuk menerapkan pembangunan yang berkelanjutan. IISD memakai komunikasi internet untuk meliput dan melaporkan proses negosiasi internasional dan pengetahuan yang didapatkanmelalui proyek kerjasama dengan jaringan kerja sedunia, yang menghasilkan penelitian yang lebih dalam, pengembangan kemampuan di negara berkembang dan pembahasan yang lebih baik diantara Utara dan Selatan.  Buka: http://iisd.ca

 

            Email: ajhanson@iisd.ca

 

Scott KINEAR, Ketua dan Pendiri bersama Organic Federation of Australia Inc (Federasi Organik Australia) (OFA).

Bpk. Scott Kinear adalah anggota Dewan Penasihat Program Organik untuk Kerja Sama Pembangunan dan Penelitian Industri Pertanian; anggota Dewan Konsultasi Masyarakat untuk Badan Pendaftaran National (NRA) untuk Kehewanan dan Pertanian secara kimia. 

 

Beliau adalah mantan bendahara untuk Asosiasi Petani dan Penjual Organik Australia dan Ketua sub-komisi Standar Perdagangan Organik yang didirikan untuk mengimplementasikan dan monitoring standar perdagangan dan sistim sertifikasi penjual di Asosiasi Petani dan Penjual Organik.  Beliau melakukan perjalanan dan menjadi pembicara di banyak forum dan telah menulis beberapa paper mengenai pertanian organik.

 

OFA adalah badan tertinggi untuk gerakan organik di Australia.  Badan ini melakukan lobby secara aktif untuk penambahan sumberdaya yang bisa dipakai untuk pertanian yang berkelanjutan.  Organisasi ini juga melihat persoalan sosial dan lingkungan hidup dan menerima keanggotaan individu, organisasi atau bisnis apa saja yang ingin mendukung tujuannya.  Organisasi ini menyediakan informasi, konsultasi dan sumberdayanya kepada anggotanya, umum dan pemerintah.  Buka: www.ofa.org.au

           

            Email: scottkinnear@ofa.org.au

                       info@ofa.org.au

 

 

 

LEBRE, Pedro, Vila Harmonia

Bpk. Pedro Lebre bekerja sejak 1968 di bisnis turisme di Timor Lorosae.  Pada 1989, dia mendirikan Vila Harmonia yang menjadi rumah tamu pertama untuk orang asing di Dili. Max Stahl, tukang foto waktu pembantaian Dili pada tahun 1991, dan Robert Domm, wartawn yang pertama kali mengunjungi Xanana Gusmao di pergunungan pernah tinggal di Vila Harmonia. Vila Harmonia kebakaran total pada tahun 1999, tetapi terbuka lagi sekarang.  Dari 1996-1997, Pedro Lebre menjadi pengurus Trans Timor Tour and Travel.  Dia penasehat turisme dan mengurus tour ke seluruh Timor Lorosae. Dia mempunyai ijasah Turisme dari Departmen Kepariwisataan di Jakarta.

 

Sue LENNOX, Pendiri bersama dan Direktur Program Oz GREEN Australia (Jaringan pendidikan Lingkungan hidup Global Rivers, Australia Inc.)

Ibu Sue Lennox bertanggung jawab atas desain, pengembangan, implementasi dan manajemen program-program pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup untuk Oz GREEN. Beliau telah bekerja dengan proyek air di India dan Nepal, dan sedang memulai sebuah proyek kegiatan lingkungan hidup masyarakat Timor Lorosaè.  Beliau adalah anggota Dewan Penasihat Pendidikan Lingkungan hidup Pemerintah New South Wales, NSW. Beliau menerima penghargaan Pendidik Lingkungan hidup yang terbaik tahun 1998 di NSW; memenangkan Penghargaan Lingkungan hidup Bangksia National untuk Air; berulangkali memenangkan penghargaan RiberCare dari Pemerintahan NSW, dan telah menerima Penghargaan Perdamaian Media Asosiasi PBB Australia untuk film dokumentaris/pendidikan mengenai proyek air di Australia dan India.

 

Oz GREEN adalah Lembaga Swadya Masyarakat, non-profit,  Organisasi ini adalah bagian dari Jaringan Pendidikan Lingkungan hidup Global Rivers Environmental Education Network, sebuah jaringan internasional yang tugasnya adalah memperbaiki dan menahan air di bumi.  Oz GREEN berdedikasi untuk mencari solusi persoalan sumberdaya air yang kritis dengan menggabungkan komunikasi di seluruh dunia dan pendidikan lingkungan hidup.  Organisasi ini mempunyai 4 tujuan utama: menantang masyarakat untuk menghadapi persoalan lingkungan hidup saat ini – secara lokal dan global; untuk mempromosikan keikutsertaan masyarakat mengenai perlindungan air; untuk membantu masyarakat yang mengalami pencemaran air; membangun jaringan kerja di antara proyek lingkungan hidup lokal, nasional dan internasional.  Oz GREEN telah membantu proyek di India; Negara-negara Mekong yaitu Laos, Cambodia, Thailand dan Vietnam; PNG dan Nepal.  Visit: www.ozgreen.org.au

 

            Email: slennox@ozgreen.org.au

                      slennox@nsw.bigpond.net.au

 

 

 

Motarilavoa Hilda LINI, Direktur Pacific Concerns Resource Centre (Pusat Perhatian Sumberdaya di Pacific) (PCRC), Fiji.

Ibu Motarilavoa Hilda Lini adalah Ketua Masyarakat Perempuan Raga di Republik Vanuatu.  Beliau adalah mantan Koordinator Bagian Perempuan dari Gerakan Kemerdekaan Vanuatu; dan mantan Menteri Kesehatan Vanuatu dan Menteri Keadilan, Budaya dan Perempuan. Beliau adalah anggota pendiri dari Dewan Perempuan Nasional  Vanuatu. Beliau telah menjadi pelobbi di tingkat daerah dan internasional mengenai persoalan yang mempengaruhi masyarakat Pasifik termasuk percobaan nuklir, hak masyarakat adat, pembangunan, dan pengakuan hak-hak perempuan di Pasifik.  Beliau adalah pendiri TUVANUATU KOMIUNITI, sebuah jaringan kerja para pemimpin masyarakat adat yang mengkoordinasikan pendirian pemerintahan masyarakat adat yang didasarkan pada hukum adat dari masyarakat. Jaringan ini bertujuan untuk memperbaharui pengetahuan, keahlian/ketrampilan dan bahasa tradisional melalui pendirian sebuah lembaga untuk pelajaran tradisi, dan melalui ini membantu masyarakat lokal untuk menghadapi tantangan millenium baru.

 

Pada tahun 1993 beliau menjadi perempuan pertama yang dianugrahi Penghargaan Perdamaian Sean Macbride dalam perannya untuk menyerukan kepada Pengadilan Internasional dalam pelarangan pemakaian senjata nuklir.  Beliau adalah wakil Presiden Biro Perdamaian Internasional yang mewakili wilayah Pasifik.

 

Pusat Perhatian Sumberdaya di Pasifik berperan sebagai sekretariat gerakan bebas nuklir dan kemerdekaan di Pasifik (NFIP), dengan lebih dari 100 afiliasi dari wilayah Pasifik yang menjalankan kampanye, advokasi, penelitian, pendidikan dan informasi.  Tujuan PCRC adalah untuk mendidik masyarakat wilayah Pasifik mengenai lingkungan mereka, keseimbangan politik dan ekonomi, dan keadilan dan kedamaian di wilayah mereka.Pusat Perhatian Sumberdaya di Pasifik berperan sebagai sekretariat gerakan bebas nuklir dan kemerdekaan di Pasifik (NFIP), dengan lebih dari 100 afiliasi dari wilayah Pasifik yang menjalankan kampanye, advokasi, penelitian, pendidikan dan inf...

 

PCRC mempunyai status konsultasi umum bersama Dewan Ekonomi dan Social PBB.  PCRC mengordinasikan keikutsertaan LSM Pasifik di forum nasional, regional dan internasional termasuk Pertemuan Tingkat Tinggi PBB dan pertemuan internasional. PCRC memonitoring keberhasilan dalam implemetasi kebijaksanaan sektor umum dan program-program yang timbul dari Program Kegiatan dan Deklarasi yang muncul dari forum-forum sedunia ini. Program PCRC meliputi: dekolonisasi; pengembangan manusia yang bersifat berkelanjutan, hak asasi manusia dan pemerintahan yang baik (good governance); demilitarisasi; lingkungan hidup, komunikasi dan informasi.  Hak atas tanah dan kewenangan untuk masyarakat adat adalah pekerjaan pokok PCRC. 

 

            Email: pcrc@is.com.fj

 

LOPES, Mr Mariano Sabino

Bpk. Mariano Sabino tamat dari Universitas Brawijaya di Indonesia tahun 1997 dalam urusan pertanian. Sekitar 1991 dia anggota Uni Mahasiswa-mahasiswa Timor Timur dan sekitar 1993 dia anggota Perlawanan Mahasiswa Timor Timur (RENETIL). Waktu di Indonesia dia memegang jabatan Kepala, Sekretari dan Wakil-Sekretari RENETIL dan di 1998 dia menjadi kepala Uni Mahasiswa Timor Timur (IMPETTU). Dari 1998-2000 dia menjadi Wakil-Sekretari RENTIL. Mariano menkoordiansikan Presidium Juventude Lorico Aswain (Organisasi Pemuda-pemuda Timor Loro Sae) dan sekarang dia Koordinator Conselho Presidium Juvetude Lorico Aswain.

 

MACKAY, Angus, Pegawai Urusan Lingkungan Hidup, Unit Pelindungan Lingkungan Hidup (ETTA)

Bpk. Angus Mackay adalah Ilmuan Lingkungan Hidup dengan pengalaman 10 tahun dalam penilaian lingkungan, nasehat umum, dan pembangunan institusi. Dia pernah bertugas di l30 negara dan negeri-negeri yang baru timbul di asia, Afrika, Timor Tengah, Karibea, dan bekas Uni Soviet. Angus Mackay sedang bekerja sebagai penasehat teknis untuk EPU dan bertanggung jawab untuk mendirikan aturan pengendalian polusi dan sistem penilaian lingkungan untuk usulan investasi (lihat juga Bouma, George)

Agmackay2000@yahoo.com

 

MAIA, Armindo, Wakil Rektor, Universitas Nasional Timor Lorosae

Sesudah lulus dari SMA pada tahun 1975, Armindo bekerja sebagai guru program melek huruf yang diurus oleh  Fretilin dan yang disebut Campanhas de Alfabetizacao dan kemudian sebagai pegawai penerangan di pegunungan Lolotoi untuk Fretilin/Falantil waktu perang melawan Indonesia. Bpk. Armindo Maia kemudian tamat dari jurusan Sejarah dan Geografi Sosial di Universitas  Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia dan kemudian dapat S2 dalam Fisafat di Pengkajian Pembangunan di Universitas Massey, Selandia Baru. Dia bekerja di Universitas Timor Lorosae sejak tahun 1986 sebagai Wakil Rektor dan Dosen Senior.. Pada tahun 1999 dia menjadi ‘Charge d’Affairs Perguruan Tinggi’ untuk Departmen Pendidikan di CNRT , Dili.

 

MALIK,Gregorio, ETTA Air dan Penjagaan Kebersihan

Bpk. Gregorio Malik pekerjaan sebagai mendirikan 1981-84, dan kemodian kembali ke Timor Timur untuk bekerja dalam departemen Pekerjaan Umum sampai tahun 1988. Sesudah itu, dia kembali ke Indonesia untuk belajar Teknologi Lingkunan di Institut Teknologi di Bandung, langsung kembali ke Dili untuk bekerja di Departemen Pekerjaan Umum sekali lagi. Gregorio paling kepentingan pada sumber-sumber air putih dan pimpinan tampungan air.  

 

MARTINS, Mr Jorge Rui, Koordinator pada Penelitian Hutan dan membangunan ETFOG

Bpk. Jorge Rui Martins mentamat dari Kulia Winaya Mukti, Bandung, Indonesia, tahun 1999 dengan sarjanan muda ilmu pengetahunan. Dia sudah ikut berapa kursus-kursus pendet, memasukkan satu di Melbourne, Australi, tentang Taman-taman Nasional dan pelindungkan tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang melatihan. Bekerjanya sekarang sama ETFOG memasukkan bekerjaan di desa-desa, memperlengkapi dengan memsehat pada masyarakat lokal tentang peraturan-peraturan hutan, menaksirkan lamaran-lamaran penabangkan kayu, memajukan lamaran menguraikan untuk pembiayaan penderma-penderma memasukkan taman-taman pohon di masyarakat, kampanya mentahukan, program-program edukasi tentang lingkanan dan membikin inventaris untuk produk-produk hutan bukan kayu dan keanaka ragaman hayati.   

 

MESTRE, Mr Jose, ETTA Unit Air bersih dan Sanitasi

 

Bpk. Jose Mestre lulus sarjana pada tahun 1996 dari universitas timor Lorosa’e , jurusan ilmu Sosial dan Politik. Dia pernah memiliki pengalaman dalam beberapa program-program pelatihan dan juga dalam bidang pemerintahan, pernah menduduki beberapa posisi di  wali kota Dili sebagai Kepala bagian Kebersihan dan pertanaman, pimpinan Proyek Kebersihan dan Proyek penerangan Jalan. Saat ini sedang bekerja di UNTAET di Unit Pengelolaan Air bersih dan Sanitasi.

 

MOUNSEY, Mr Richard, Kepala Penasehat Perikanan UN, ETTA

Bpk. Richard Mounsey memasukkan dalam semua tingkat pemeliharaan dan memungutan panen makanan hasil laut, makin tingkat keluarga ke firma-firma kompleks. Dia jadi spesialis pada memungutan panen, teknologi untuk alat-alat pancing, mutu makanan hasil laut, pemasaran, pembangunan masyarakat nelayan, formulasi proyek-proyek, penelitian dan pemilihan. Dia penghargaan diplomasi internasional, menrencanaan strategis dan pengumpulan kapital. Hadiah-hadiahnya untuk ilmu pengetahukan dan alat-alat pemancing yang peramah pada lingkunan, mutu makanan hasil laut dan publikasi tentang teknologi pemancing sudah disokongan pada memelihara dia pada bangsa dan k emauan dia untuk mencapai membangunan berkelanjutan dari sumber-sumber dapat diperbarui oleh makanan hasil laut. 

rmounsey@arafura.net.au

 

Prof. Henry NIX, Profesor, Pusat untuk Pendidikan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (CRES), Universitas National Australian.

Profesor Henry Nix, ahli dalam mengembangkan data dasar lingkungan hidup di tingkat perkotaan untuk dipakai dalam perencanaan pembangunan produksi (pertanian, kehutanan, hewan ternak, aquaculture) dan untuk pemeliharaan (manajemen air, pemilihan taman konservasi, evaluasi keanekaragaman hayati, dll).  Beliau juga dilibatkan dalam pengajaran staff teknis lokal untuk membantu dalam menciptakan dan menjalankan pusat data.  Beliau telah memimpin tim di PNG, Kepulauan Solomon, Samoa Barat, Sri Lanka, Mauritius, Ghana, Barbados, Guyana, China, Thailand, Vietnam, Laos dan Cambodia.

 

Beliau telah menjadi Direktur CRES mulai dari tahun 1986 sampai dengan tahun 1999, dan telah bekerja untuk CSIRO (Organisasi Penyelidikan Industri & Ilmu Persemakmuran) lebih dari 20 tahun.  Beliau adalah mantan ketua Panitia Penasihat Ruang Kaca National dan Panitia Penasihat Teknis, Program manajemen dan Penaksiran Pengaruh Cuaca Persemakmuran.  Beliau telah menerbitkan lebih dari 150 publikasi yang meliputi bermacam-macam aspek perhitungan sumberdaya tanah, evaluasi, perencanaan dan manajemen, pola-pola panen, bioclimatologi, pengembangan database lingkungan hidup dan aplikasinya GIS.  Beliau telah menerima penghargaan Order of Australia pada tahun 2000.

 

CRES adalah lembaga penelitian dan pendidikan program pelatihan S2 di Institut Pendidikan Lanjut, Universitas National Australia.  Badan ini menitikberatkan kepada persoalan lingkungan hidup dan sumberdaya pada tingkat lokal, regional, nasional dan global.  15 staff pendidikan meliputi pelajaran fisik, biologi, ilmu social dan mendidik sekitar 40 mahasiswa Ph.D.

 

            Email: hanix@cres.anu.edu.au

 

NUNES, Mr Mario, Pengelola ETTA Kesatuan Kehutanan

Bpk. Mario Nunes bertamat dari Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa, Bogor, Jawa Barat, menspesialisasi dalam urusan Mempimpinan Hutan. Dia juga memasukkan dalam berberapa kursus-kursus pelatihan kehutanan di Ino\donesia. Sejak 1986 dia mentengah berberapa posisi-posisi dalam Departemen Kehutanan Propinsi Timor Timur, memasukkan Kepala Seksi Hutan. Mario menkelapakan seksi perencanaan ETAVFFA sudah dua tahun sebelum menjadikan Kepala Kelompok Rimbawan Timor Loro Sae (ETFOG) tahun 2000.

 

Lisa OGLE, Pengacara dan Direktur, Environmental Defenders Office (Kantor Pembela Lingkungan Hidup) (EDO), Sydney, Australia.

Beliau ahli dalam hukum dan kebijakan lingkungan hidup dengan fokus khusus yang menitikberatkan kepada perencanaan dan hukum pemerintah lokal, perlindungan hewan yang terancam, pertambangan dan hukum polusi.  Beliau memimpin seminar dan lokakarya mengenai hukum lingkungan hidup untuk kelompok konservasi, penduduk dan pemerintahan lokal di daerah pertanian dan pantai.  Beliau telah mengadakan lokakarya di Kepulauan Solomon untuk pemilik tanah adat mengenai hukum kontrak dan lingkungan hidup, dan sering mengunjungi PNG dimana EDO mempunyai program untuk mengembangkan keahilian litigasi dan kemampuan pengacara lingkungan hidup dalam membantu para pemilik tanah adat.  Beliau adalah mantan anggota dewan Lembaga Kebijakan Pertambangan, sebuah organisasi masyarakat yang melakukan pekerjaan penyelidikan dan advokasi untuk membantu masyarakat di wilayah Asia-Pasifik yang menerima dampak atau akibat dari kegiatan pertambangan.

 

EDO adalah jaringan kerja hukum masyarakat, lembaga non pemerintah yang membantu para individu dan kelompok masyarakat untuk melindungi dan mengembangkan lingkungan alam yang asli.  EDO membantu kelompok-kelompok ini untuk mengajukan persoalan lingkungan hidup di depan Pengadilan Tanah dan Lingkungan Hidup di tingkat Federal dan Tinggi Australia.  EDO menyediakan konsultasi mengenai hukum lingkungan hidup termasuk perencanaan, pemerintahan lokal, warisan dan hukum sumberdaya alam, dan juga bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah dalam perencanaan Hukum Perlindungan Linkungan Hidup yang lebih kuat.  EDO juga mempunyai program pendidikan masyarakat, yang melakukan lokakarya sekeliling Australia.  EDO juga menerbikan dua newsletter yang terbit empat bulanan dalam setahun, salah satunya adalah jurnal sendiri di Australia mengenai hukuman lingkungan hidup di Australia.  Buka: www.edo.org.au

 

            Email: lisaogle@edo.org.au

 

Igor O’NEILL, Koordinator Informasi, The Mineral Policy Institute (Institute Kebijakan Pertambangan) (MPI), Australia.

Pekerjaan Igor O’Neill mencakup persoalan sosial dan lingkungan hidup yang berhubung dengan pertambangan di wilayah Asia-Pasifik.  Beliau sering mengunjungi Philippina, Indonesia dan Papua Nugini untuk bekerjasama denga organisasi lokal dan kelompok pemilik tanah yang menghadapi dampak atau akibat pertambangan yang tidak baik.  Beliau terlibat dalam kegiatan pengembangan kesadaran dan kemampuan juga kampanye.  Beliau sebelumnya bekerja sebagai ilmuwan lingkungan hidup dan penasihat hukum di sektor swasta. 

 

MPI didirikan pada tahun 1995.  Tujuannya adalah: untuk memastikan bahwa proyek pertambangan di Asia-Pasifik mengikuti dasar-dasar berkelanjutan secara ekologi dan berkeadilan social; menghalangi proyek pertambangan yang tidak diinginkan dan yang mengancam lingkungan hidup, kesejahteraan sosial dan hak asasi manusia; dan mempromosikan pemakaian bahan-bahan tambang yang efisien dan untuk mengurangi konsumsi sumberdaya sesuai batas berkaitan dengan jumlah dan pengaruhnya..

 

Keahlian MPI secara khusus adalah melakukan monitoring dan berkampanye atas dampak industri pertambangan secara luas di Asia-Pasifik terhadap lingkungan hidup dan sosial.  MPI bekerja di Indonesia, Philippina, Papua Nugini, India, China, Australia dan Kepulauan Pasifik dan mempunyai hubungan dengan organisasi lingkungan hidup dan hak asasi manusia di Amerika Serikat, Kanada, Africa, Amerika Latin dan Eropa.  MPI melakukan memonitoring terhadap kegiatan perusahaan pertambangan Australia dimanapun mereka beroperasi di seluruh dunia.

 

MPI adalah organisasi masyarakat Australia dan anggota Sahabat Bumi Internasional. MPI didanai oleh masyarakat atau organisasi kedermawanan. MPI tidak menerima dana dari perusahaan pertambangan atau organisasi yang berkaitan dengan pertambangan.  Buka:  http://www.mpi.org.au

 

Email: mpi@mpi.org.au

           flyigorfly@hotmail.com

 

Victoria PETTIT, Anggota Pekerja Lembaga Protimos;
Fiona DARROCH , Anggota Pendiri dan Direktur Lembaga Protimos

Ibu Victoria Pettit adalah pengacara ahli mengenai persoalan Hak Kepemilikan Intelektual dan Keaneka ragaman hayati. Separuh dari waktu kerjanya dipakai untuk bekerja di Lembaga Protimos.  Beliau adalah pengacara untuk perusahan hukum swasta dimana kliennya termasuk organisasi lingkungan hidup umum dan swasta, perusahan swasta dan individu dalam bidang transportasi dan lingkungan hidup.

 

Fiona Darroch adalah anggota pendiri dan Direktur Lembaga Protimos dan Dana Perwalian Pendidikan Protimos. Beliau adalah pengacara ahli dalam hukum lingkungan hidup (Hukum Internasional dan Perbandingan Hukum Lingkungan Hidup, Hukum Sumberdaya Alam dan Hukum Ekonomi Internasional).  Beliau adalah penulis  buku tentang “Kejahatan Lingkungan Hidup”(Cameron, 1999).

 

Lembaga Protimos adalah organisasi yang terdiri dari pengacara dan ahli lingkungan hidup yang bertujuan untuk membantu menciptakan dan memperbaiki metode hukum dan lembaga dimana metode hukum dapat menghargai keanekaragaman sumber daya alam hayati dan dipakai dengan cara yang lebih seimbang.  Lembaga ini menyediakan dana dan bantuan hukum kepada mereka yang tidak dapat membiayai pengacara untuk melingungi hak mereka selama negosiasi mengenai sumberdaya biologi.

 

            Email: protimos@aol.com

 

 

 

 

PIRES, Ms Emilia, Kepala, Agensi Perencanaan dan Membangunan Nasional

Ibu Emilia Pires dilahirkan di Timor Loro Sae dan berangkat ke Australia tahun 1975. Dia adalah Serjana Mudah dari Kulia LaTrobe dan diploma tamatan pada Hal Pemerintah dari Kulia Melbourne. Sejak 1989 ke 1994 Emilia jadi Presiden Assosiasi Orang-prang Timor di negarabagian Victoria. Sewaktu dia menjabat sabagai presiden prestasi-prestasinya antara lain melobby dengan berhasil Pemerintah Federal Australi untuk mencipta Program Khusus Reuni Keluarga-keluarga, yang direunikan 1600 keluarga-keluarga asli Timor Loro Sae. Emilia mendirikan Kantor Hak Asasi Manusia Timor Loro Sae. Dari April 98 ke Mei 99 Emilia menjalankan dalam CNRT untuk mencipta struktur CNRT dalam kelompok masyarakat. Di April 99 Emilia sepokok pada koordinasi konperensi perencanaan strategis di Timor Loro Sae, mengikuti oleh konperensi Tibar tahun lalu. Dia juga melakukan cacah jiwa orang-orang Timor Loro Sae sebelum jajak pendapat.

 

Sekitar Juli 99 Emilia menjalankan penasehat membangunan pada presiden CNRT. Emilia juga menjalankan Pemilihan Tinggi di Agensi Membangunan Timor Loro Sae dan mendapatkan dengan berhasil Proyek Sumber-sumber Daya Manusia yang dibiayaan oleh Bank Bumi. Bulan Oktober tahun lalu Emilia ditetapkan direktor di Agensi Merencanaan dan Membangunan Nasional. Emilia sudah melobby di Sub-komisi HAM PBB, menkoordinasikan Proyek Menaksirkan Bank Bumi dan Konferensi Penderma-penderma di Timor Loro Sae, Washington, Tokyo, Lisbon dan yang paling baru-baru di Brussels. 

 

PIRES, Mr Alfredo, Penasehat Sumber-sumber Alam, CNRT.

Bpk. Alfredo Pires ahli geologi yang dulu kerja di Australi. Dia kempali ke Timor Loro Sae bulan Nopember 1999 untuk bantuan dengan pendirian departemen penambangan Timor Loro Sae dengan CNRT. Dia mempunya pengetahunan dan dasar baik pada penambangan.

 

Jonas RABINOVITCH, Penasihat Senior Pembangunan Kota dan Manajer Tim Pembangunan Kota, Bagian Pengembangan Manajemen dan Pemerintahan, Program Pembangunan PBB, New York.

Bpk. Jonas Rabinovitch adalah arsitek dan perencana pembangunan kota.  Pengalamannya meliputi pemindahan tanaman dalam jumlah banyak, peraturan pemakaian tanah, perumahan murah, dampak industri, pengembangan sosial dan integrasi keseluruhan antara faktor sosio-ekonomi yang tidak tetap, lingkungan gedung dan kebutuhan dari pembangunan yang berkelanjutan. 

 

Beliau penasihat senior lingkungan wilayah pinggiran; penasihat senior and focal point untuk menindaklanjuti Konferensi HABITAT II, yaitu Konferensi PBB tentang Perumahan Manusia; Penasihat UNDP untuk transportasi umum dan Program Energi dan Atmosfer; Koordinator Walikota dari colloquium internasional; Penasihat  dari Fasilitas Lokal untuk Lingkungan Pinggiran --Local Initiative Facility for the Urban Environment (LIFE). Buka: www.undp.org

 

Rabinovitch adalah mantan perencana kota untuk Lembaga Perencanaan dan Penyelidikan Curitiba dan disini Beliau ditugaskan sebagai penasihat Walikota Curitiba dalam kerangka pengembagan Kota Curitiba sebagai kota yang bersifat berkelanjutan dan mandiri.

 

            Email: jonas.rabinovitch@undp.org

 

Dr. Odd SANDLUND, Ilmuwan Lingkungan Senior, Norwegian Institute for Nature Research (NINA); 
Professor Ian BRYCESON, Noragric;
Narve RIO, Peneliti, Christian Michelsen Institute

Dr Sandlund adalah Direktur Peneliti dan Pimpinan Tim Proyek UNDP “Assessing Environmental Needs and Priorities in East Timor (Pendataan Kebutuhan Lingkungan Hidup dan Prioritasnya di East Timor) yang didanai oleh Pemerintah Norwegia. Proyek ini bertujuan untuk menemukan dan melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam pembicaraan mengenai persoalan lingkungan dan prioritas in Timor Lorosaè, untuk mengembangkan kesadaran mengenai ancaman dan keperluan lingkungan hidup; mengumpulkan informasi mengenai sistim alam di Timor Lorosaè dan juga ekologi sosialnya; untuk mencari prioritas proposal-proposal yang realistis dan dapat digunakan untuk mendapatkan dana selanjutnya.  Tim yang terdiri dari enam orang ini termasuk Demetrio Carvalho; Joana Da Silva dan Maria Isabel Silva.

 

Pekerjaan Dr Sandlund selama 20 tahun terakhir menitikberatkan penelitian dan manajemen sumberdaya alam.  Beliau telah berperanserta sebagai anggota rombongan Norwegia di setiap SBSTTA (Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advice)(Cabang untuk Badan mengenai Penasihat ilmu, Teknis dan Teknologi) mengenai Konvensi Keanekaragaman Hayati.  Beliau telah bekerja di Afrika, Amerika Latin dan Asia.

 

Profesor Bryceson adalah ahli ekologi daerah pesisir dan laut di Pusat Pendidikan Lingkungan hidup dan Pembangunan Internasional.  Beliau sedang bekerja berkaitan dengan persoalan yang berhubungan dengan manajemen sumberdaya alam dan pengembangan masyarakat – terutama manajemen utuh daerah pantai – di negara-negara berkembang.  Beliau adalah mantan anggota Gabungan ilmuwan mengenai persoalan pencemaran laut; dan mantan Ketua Penasihat lingkungan hidup untuk Lembaga Kerjasama Pembangunan Norwegia.

 

Narve Rio sedang melakukan penelitian yang menitikberatkan kepada sosial ekonomi yang berhubungan dengan manajemen sumberdaya  di daerah pertanian tropis.  Pekerjaannya pada saat ini melihat mekanisme di balik degredasi lingkungan pertanian di Kalimantan Timur.  Beliau telah bekerja di Indonesia untuk Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) dan FORRESASIA, sebuah proyek penelitian yang didukung oleh Perserikatan Eropa yang melihat strategi lain untuk pengembangan hutan.  Beliau memberikan sumbangan sebagian dengan diterbitkannya buku mengenai Sektor Pertanian Timor Lorosaè untuk laporan kerjasama antara Universitas Columbia dan Fafo yang berjudul Social and Economic Conditions in East Timor (Kondisi Social dan Ekonomi di Timor Lorosaè).

 

 

SARMENTO, Mr Joao, Dewan Solidaritas Mahasiswa

Bpk. Joao Sarmento masih Koordinator Dewan Solidaritas. Dia masih belajar bahasa Inggris di Kulia Nasional Timor Loro Sae.

 

Dewan Soliaritas Mahasiswa

Tugas Dewan Solitaritas Mahasiswa ia membatuan pendiri masyarakat sipil di Timor Timur. Dewan Solidaritas Mahasiswa aktip sekali waktu perjuangan kemerdekaan, teristimewa didalam Timor Loro Sae. Sebelum jajak pendapat 1999, Dewan Solidaritas Mahasiswa menorganisasi dialog-dialog di semua desa-desa di Timor Loro Sae. Bekerjaan ini mendapat Hadiah Perdamaian Mahasiswa Internasional pada koordinator (1998) Anterro Bernadito da Silva. Mereka adalah peran yang gawat pada mendorong rakyat kesuaraan, memasukkan kampanya mendorong kesuaraan secara door to door. Dewan Solidaritas Mahasiswa sedang ada program-program pelatihan untuk masyarakat untuk mendirian negara demokratis. Dewan Solidaritas Mahasiswa memasukkan pada program-program pertanian yang dimenekankan pertanian organik. Mereka ada proyek percobaan di Leurumata.  

 

SOARES, Mr Dionisio da Costa Babo, Kepala, Assosiasi Nasional Yuris-Yuris Timor Loro Sae

Bpk. Dionisio Babo Soares masih sarjana penelitian di departemen anthropologi di Sekolah Penelitian untuk Belajaran Pasifik dan Asia di Kulia Nasional Australi. Dia sudah belajar Hukum Tatanegara di kulia di Bali, Indonesia, dan Belajaran Membangunan di Kulia Massey di Selandia Baru. Sejak 1992, dia sudah menjadi pengawai negeri dengan pemerintah lokal di Timor Loro Sae, juga di kerja di Kulia Timor Timur. Posisi-posisi yang dia tenang memasukkan Guru Hukum, Sekretari di departemen Ilmu Pengetahunan Sosial dan Politik, Dekan Wakil untuk Acara-acara Administratif, Kepala Departemen Perencanaan dan Penelitian untuk Balai Penelitian dan Pembangunan.

 

Dr. Somsak SUKWONG, Direktor Eksekutif Regional Community Forestry Training (Pusat Pelatihan Kehutanan Masyarakat Daerah), untuk Asia dan Pasifik (RECOFTC), Kasetsart University, Bangkok.

Dr Somsak Sukwong mempunyai pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang pengajaran, pelatihan dan penelitian dalam ekologi hutan, manajemen sumberdaya hutan dan masyarakat hutan.  Beliau telah memimpin RECOFTC sejak 1987.  Beliau mantan Dekan Fakultas Kehutanan dan Pimpinan Departemen Biologi Kehutanan di Universitas Kasetsart.  Beliau adalah anggota Pendanaan Margasatwa Thailand dan juga adalah anggota Dewan Eksekutip Forum LSM untuk Perlindungan Lingkungan hidup dan Pemeliharaan Sumberdaya Alam.

 

RECOFTC didirikan pada tahun 1987 untuk menjawab kesadaran yang semakin meningkat bahwa partisipasi masyarakat dalam manajemen sumberdaya hutan akan dapat memperbaiki manajemen sumberdaya hutan dan pembangunan pedesaan.  Untuk mempromosikan masyarakat kehutanan di daerah, tujuan RECOFTC adalah untuk membantu kemampuan pengembangan untuk lembaga dan individu yang berkaitan dengan manajemen kehutanan.  Program RECOFT termasuk pelatihan, seminar, penerbitan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan pengetahuan yang relevan, peralatan, dan metodologi.

 

Beberapa kursus internasional diadakan tiap tahun di Bangkok, tetapi banyak dari programnya diadakan di beberapa wilayah di negara ini bekerjasama dengan pasangan kerja yang berbeda. Buka:  www.recoftc.org

 

Email: Orot@nontri.ku.ac.th

            Ftcrjf@ku.ac.th

 

Dr. Joeli VEITAYAKI, Koordinator, Program Urusan Kelautan, Universitas Pacific Selatan, Fiji.

Dr Joeli Veitayaki adalah mantan koordinator Program Manajemen Sumberdaya Lautan, Sekolah Pengembangan Sosial dan Ekonomi, USP, dan koordinator Komisi Dunia Independen mengenai Lautan, Sekretaris untuk daerah Pasifik Selatan. 

 

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Dr Veitayaki terutama berhubungan dengan pemakaian sumber daya laut dan perikanan di daerah pesisir, dan secara langsung juga terikat dengan pemperdayaan masyarakat lokal agar bisa bergabung dalam perikanan dan sumber lautan lain secara berkelanjutan.  Thesis untuk gelar Phd-nya menitikberatkan pada alasan kegagalan proyek perikanan.  Tahun lalu dia mempersiapkan dan mempresentasikan penelitian kasus pada pertemuan Panitia Tingkat Tinggi ke-11 mengenai tinjauan Kerjasama Teknis di antara negara-negara berkembang, yang menitikberatkan kepada kerjasama di antara negara-negara kepulauan kecil di bidang keanekaragaman laut hayati.

 

            Email: veitayaki_j@usp.ac.fj

 

Dr. Merrilyn WASSON, Penasihat, Universitas National Australia (ANU) dan Lingkungan hidup Australia.

Dr Merrilyn Wasson adalah peneliti utama untuk Proyek Inisiatif Internasional untuk pembangunan yang bersih untuk ANU di Sumatra, Bali dan Lombok, yang menggabungkan rehabilitasi hutan bakau, hutan daerah pedalaman, rumput dan batu karang di pesisir dengan transfer bioteknologi untuk membantu mendirikan mariculture bio-safe. Beliau juga bekerja untuk lingkungan hidup Australia mengenai bagaimana mekanisme pembangunan yang bersih yang dapat dipakai sebagai rangkaian dasar untuk pembangunan yang berkelanjutan di seluruh daerah Pacific.  

 

Dr Wasson adalah penasihat Konvensi Dasar PBB mengenai perubahan cuaca (UNFCCC), Sekretariat dan Komisi Laut Internasional, dan anggota Dewan Manajemen Zat Arang yang memberikan konsultasi kepada UNFCCC.  Beliau adalah dosen hukum Lingkungan Hidup dan Pemerintahan di Lembaga Nasional untuk Studi Pembangunan, ANU, dan bekerja di Pusat Hukum Lingkungan Hidup Asia Pasifik di Singapore.

 

Beliau telah berpengalaman di hukum internasional dan lingkungan kota, penggunaan daerah pesisir secara berkelanjutan, rejim kepemilikan tanah dan hutan di Asia Tenggara dan Selatan dan pengaruh perdagangan emisi terhadap hutan di negara-negara berkembang.

           

            Email: wasson@rsbs.anu.edu.au

 

 

XAVIER, Mr Pedro da Sousa, Manajer Pendaftaran Tanah Land Registration, Unit Tanah dan Properti di ETTA

Bpk. Pedro da Sousa Xavier tamat dari Akademi Tanah Nasiona padatahun 1992 dan kemudianSekolahTinggi Tanah Nasional di Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1997, khususnya Survei Pendaftaran Tanah dan Perpetaan.  Di tahun 1993-1995 dia menjadi Ketua Kantor Tanah-Wilayah Liquica. Juga dia pernah belajar kursus lain seperti Bahasa Inngris, Bahasa Porto dan Komputer.  SejakTahun 1992 dia meneliti hukum adat tanah dan Hak memilik tanah Ulayat di Timor Lorosae.  Dia juga punya pengalaman luas pada bidang survei kadasteral, perpetaan, desain dan perencanan perkotaan.

 

XIMENES,  Aurora, Pengurus REDE

Ibu Aurora Ximenes tamat dengan Sarjana Keilmuan Politik.  Dia pernah kerja untuk Pemerintah Penjajahan Porto dan terlibat dalam kegiatan klandestina sesudah tahun 1975.  Dari tahun 1985 sampai tahun 1999 dia kerja di sektor keuangan di Dili.  Aurora menjadi Pengurus REDE, Wakil-Presiden OPMT dan Assosiasi Akademik.  Sekarang ini dia kerja sebagai dosen Keilmuan Administrasi di Universitas Nasional Timor Lorosae.

 

XIMENES, Mr Marcal, Pengelola Produksi Panen, ETTA Kesatuan Pertanian

Bpk. Marcal Ximenes tamat dari Fakultas Pertanian di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Indonesia  dan kemudian menerima Sarjana Majisternya dalam bidang Agronomi.  Selain itu, dia juga mengikut berberapa kursus termasuk Kursus Analisis Dampak Lingkungan Hidup di Pusat Studi Lingkungan Hidup di Universita Solo di Indonesia dan Manajmen Administrasi Umum.  Marcal pernahh jadi dosen di Universitas Timor Timur dan menjadi Ketua Departmen Pertanian Kantor Kecamatan Manatuto dari tahun 1993-1995 dan di kanto baucau pada tahun

 

XIMENES, Mr Vicente, CNRT Keparawisataan

Bpk. Vicente Ximenes sudah tamat dengan sarjana Bisnes Kepariwisataan dari Universitas Queensland.  Sekarang ini dia meneliti lingkungan hidup dan kepariwisataan di Timor Lorosae untuk sarjana majisternya di Universitas Queensland. Dia juga bertanggungjawab dengan hal kedua tersebut untuk Fretilin.  Dia pernah hadir berberapa konperensi internasional.  Pada tahun 2000, dia menyampaikan makalah kepada Konperensi Negara-Negara Kepulauan Kecil di Skotlandia.  Makalah tersebut mengenai kepriwisataan dan lingkungan hidup berjudul “ Pembngunan Berkelanjutlan untuk Suatu Negar Baru.”  Dia Akan kerja dengan ETTA dalam mengarang kebijaksanaan untuk pembangunan kepariwisataan Timor Lorosae.

 

 

English

 

ABEL, Mr Jose,  President, East Timor Agriculture, Veterinary, Fisheries and Forestry Association (ETAVFFA)

Mr Jose Abel graduated form Gadjah Mada University in Yogyakarta, Indonesia with a degree in Agricultural Socio-Economics and completed Postgraduate Studies on Economics and Development Studies in 1998. As well as being the National Coordinator of Agriculture for the CNRT he is a member of the Steering Committee for Mechanisation in Timor Lorosae and a lecturer in Economics at the National University.

 

ABRANTES, Mr Alvaro, ETTA Water and Sanitation

Mr Alvaro Abrantes graduated with a Degree of Civil Engineering from the University Tunas Pembangunan Surakarta, Indonesia in 1996. He currently works with the East Timor Transitional  Administration  (ETTA) in the Water & Sanitation Service (WSS). His special fields of competence are the planning, design and construction supervision of Rural Water Supply and Sanitation Systems and Community Management for Water Systems.

 

ADHIKARY, Mr Sharad, World Health Organisation

Mr Sharad Adhikary is currently working as a WHO Consultant on Environmental Health in East Timor. He is a sanitary engineer by profession. He has got altogether 18 years of experience in the field of environmental sanitation and water supply in various working environments together with the government institutions and the World Health Organisation in Nepal, Australia and East Timor.

 

ALKATIRI, Mr Mari, Economy Minister, ETTA

Dr Mari Alkatiri was a co-founder of Fretilin and a former member of the Fretilin Central Committee. During the Indonesian occupation, he worked as a lecturer in international law at the national university of Mozambique and as a senior member of East Timor’s diplomatic mission. Dr Alkatiri is currently second General Coordinator of Fretilin, a senior member of CNRT (with special responsibilities for Timor Gap) and a cabinet member of the Transitional Administration with portfolio responsibilities for economic affairs.

 

ALVES, Mrs Maria Olandina Caeiro,  Director, (ET-WAVE East Timor Women against Violence and for Children Care)

As well as being the Director of ET-WAVE, East Timor Women against Violence and for Children Care, Mrs Maria Olandina is also a coordinator of the art and culture section of the Don Carlos Felipe Foundation, and a coordinator of the Hotel Affairs and Tourism section in Asset Loro Sa’e and President of the Public Service Commission of the East Timor Transitional Administration. Since 1997 she has been a member of the Provincial Assembly, a position she will hold until 2002.

 

The goals of ET-WAVE are to collect testimonies from women and children who have been victims of violence and to try and use these testimonies to bring the perpetrators to justice. It also seeks to provide follow-up assistance such as access to health and psycho-social services and assistance with food provision to the victims of abuse. 404 victims of military violence have so far been identified. ET-WAVE is sending teams of women to remote villages in all thirteen districts of East Timor to make contact with as many women and children as possible.

 

The projects priority is to support orphaned children and those from disadvantaged families. They propose to establish “A Childrens’ Space as a Non-Formal Education Place” where children can read, play and learn and a free meal will be provided daily. They are seeking financial support to achieve this goal.

 

ANTONIO, Mrs. Ella S., Earth Council Area Manager for Asia and Pacific

Mrs Ella Antonio’s Earth Council responsibilities are to promote multi-stakeholder partnerships in sustainable development planning, decision-making, programming, project implementation and monitoring.  She has been providing assistance in these areas to countries in the region. 

 

Mrs Antonio formerly held several positions within the Philippine National Economic and Development Authority, including Chief of Industry Division, and Chief of Staff and Head Executive Assistant of the Office of the Secretary for Socio-economic Planning.  Mrs Antonio’s public service career spanned natural resources management, industrial policy and planning, science and technology policy, and overall development planning.  She represented the Philippine Government in various international conferences on sustainable development, natural resources management and human resources development.

 

Ella is co-author, with Dr Cielito Habito (former Chair of the Sixth Session of the UN Commission on Sustainable Development, former Chair of the Philippine Council for Sustainable Development, and Special Adviser to the Earth Council), of a set of guidelines for The Earth Council on sustainable development planning called Multi-stakeholder Integrated Sustainability Planning (MISP).

 

The Earth Council is an international non-governmental organisation based in Costa Rica, devoted to the pursuit of global sustainable development in accordance with Agenda 21 and the 1992 Earth Summit.   The Earth Council operates in partnership with governments or organizations to assist countries to establish National Councils for Sustainable Development (NCSD).  There are more than 50 NCSDs and about 50 more NCSD-like organizations worldwide. The Earth Council assists countries in Sustainability Planning and it has developed the Earth Charter campaign - a universal code of conduct for SD. Visit: www.earthcouncil.org

 

            esantonio@skyinet.net

 

AWIATI, Mrs Wiwiek, Executive Director, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) and Lecturer in the Faculty of Law, University of Indonesia

Mrs Awiati is former head of the Conflict Resolution Division of ICEL.  She is former Secretary of the Department of Administrative Law of the University of Indonesia; former Executive Secretary of the “HUKUM dan PEMPANGUNAN” - University of Indonesia Law Journal; and Vice Dean of the ASEAN Law School Association.

 

Mrs Awiati has conducted numerous training courses on environmental conflict and dispute resolution, environmental enforcement and compliance and inter-ethnic and inter-group conflict resolution.  She has authored and edited materials for a variety of legal training modules.  Recent research interests have included environmental law in the mining sector, and decentralization and harmonization of environmental law in Indonesia.  Mrs Awiati is author of the soon-to-be-published Guidelines on Natural Resources and Conflict Resolution and Environmental Law in the Mining Sector.

 

ICEL is a non-government organization dedicated to the following: advocacy for environmental policy; developing policy and legislation that supports sound environmental governance; supporting community groups in defending their environmental and natural resources rights; strengthening the advocacy capacity of other environmental NGOs; and disseminating information to enhance environment and natural resources management which is ecologically sustainable and based on democracy, defence of human rights and the rule of law.

 

ICEL is establishing a comprehensive information, data and documentation center for environmental law literature.  It has information exchange agreements with a number of organizations including Nusanet, Environmental Law Center, the Australian Centre for Environmental Law and the Van Vollenhoven Institute in the Netherlands.

 

            icel@indosat.net.id

 

 

BAINES, Dr. Graham, Principal, Environment Pacific.

Dr Graham Baines specializes in coastal zone management; environmental assessment; biodiversity conservation, and village community based natural resource management. 

 

Dr Baines has wide ranging experience in tropical terrestrial and marine environmental and biodiversity management; training in and development of procedures for environmental and social impact assessment; environmental education and training; preparation of the environmental component of national economic development plans; development of environmental guidelines for various resource based activities; coastal zone management, and working with village communities to develop their capacity for management of land and sea areas over which they have customary tenure. He has held posts at national and provincial levels in developing country governments.

 

Dr Baines has 18 years experience gained while living in developing countries in the Pacific islands region, followed by 12 years of consultancy work in South-East Asia and the Pacific islands.  He has worked in over 20 countries. 

 

      gbaines@ozemail.com.au

 

 

 

BANO, Mr Arsenio, Executive Director, East Timor NGO Forum (FONGTIL)

Mr Arsenio Bano is from Oe-cusse, he studied Economics at Dr Sutomo University in Indonesia and Social Science at Westminster University in London. He worked at TAPOL, the Human Rights Campaign for Indonesia and East Timor, based in London for 3 years as a researcher and London representative of Renetil. He has done voluntary work for the East Timor Human Rights Commission and was a field assistant with UNHCR in Oe-cusse. He is chair of the Fatu Sinai Foundation of Oe-cusse (FFSO), a humanitarian NGO established in December 1999, by Timorese from Oe-cusse. FFSO’s concerns are human rights, children in crisis and disseminating information. Arsenio is currently employed by UNDP assisting with their East Timor NGO Capacity Building Program. He is proprietor of  ‘Café Activista’.

 

Mr BOUMA, Mr George, Acting Head, Environmental Protection Unit (EPU) ETTA

George Bouma is an environmental scientist with over 10 years experience within the public and private sector in Western Australia.  George’s expertise is in strategic and project impact assessment, natural resource management and environmental policy.

georgebouma@hotmail.com

 

Environmental Protection Unit

The Environmental Protection Unit is responsible for developing and maintaining environmental policy and regulations, environmental standards and guidelines, monitoring environmental impact and assessment, and raising environmental awareness.  The EPU”s work is in pollution control, waste management, natural resource utilisation, water resource management, marine and coastal zone management and biodiversity.

 

CALAIS, Mr. Phillip, Renewable Energy Scientist, Environmental Technology Centre (ETC), and Remote Area Development Group, Institute for Environmental Sciences, Murdoch University, Western Australia. 

Mr Phillip Calais has a background in physics, renewable energy and ecologically sustainable development.  Mr Calais’ most recent work for ETC has focused on research into solar-powered water desalination, testing of wind turbines and the examination of energy usage in remote Aboriginal communities.  In 2000 he visited over 40 remote Aboriginal communities and ran workshops with community management and members on the topics of energy use, efficiency and renewable energy in the communities.  This project was sponsored by ATSIC (Aboriginal and Torres Strait Island Commission), the WA Office of Energy and the WA Ministry of Housing and Aboriginal Affairs.

 

Mr Calais is President of the Western Australian Branch of the Australian and New Zealand Solar Energy Society, and WA Secretary of the Alternative Technology Association of Australia.  Formerly, Mr Calais worked as Policy Officer in the Energy Innovations Division of the WA Office of Energy; and as Research Assistant for the Centre for Applications of Solar Energy (CASE) and Murdoch University Energy Research Institute. 

 

The ETC, a UNEP International Environmental Technology Centre, works with all sectors of society to promote and assist in the use of environmentally friendly technologies.  The aim of the ETC is to research, develop and demonstrate environmental technologies, conduct education and training, provide consultancy services to industry, and raise community awareness of environmental technologies. 

 

The Centre includes an integrated operational display of technology for sustainable development including renewable energy systems, permaculture, climate sensible buildings and solid and liquid waste management systems.   The Centre is organising an International Conference on Community Technology in July 2001, focusing on planning, design and technology in indigenous and developing communities.

 

The ETC’s focus is on small-scale environmental technologies, which are low cost, robust, efficient, and easy to operate and maintain.  This approach has been successful in remote areas in Australia, and is highly applicable to communities in developing countries, as well as to urban communities worldwide, particularly when applied in collaboration with industry and government. Visit: http://wwwies.murdoch.edu.au/etc

 

The Remote Areas Development Group is a group of scientists, engineers and ecologists who research and develop appropriate technology for improvement of environmental health in remote indigenous communities.  Visit: http://wwwies.murdoch.edu.au/radg/

 

      pcalais@central.murdoch.edu.au

 

CARTER, Professor William, Senior Lecturer, School of Natural and Rural Systems Management, University of Queensland; Project Leader, Cooperative Research Centre (CRC) for Sustainable Tourism.

In addition to his University commitments, Professor William Carter is Director of Bill Carter + Associates, a firm specialising in environment tourism and interpretive planning. His areas of expertise include protected area management, tourism, cultural and natural heritage management, and interpretation.  He is a member of the IUCN World Commission on Protected Areas. Former roles include Manager of Parks, Lands and Recreation, Melbourne; Director of Brisbane Forest Park, and Regional Interpreter for the Queensland National Parks and Wildlife Service.

 

Professor Carter heads a CRC team which is establishing links with East Timor with the aim of assisting in the development of a strategic sustainable development strategy for tourism, including the adoption of Green Globe 21.  Green Globe 21 is an international certification programme for sustainable tourism. 

 

The CRC for Sustainable Tourism is one of several Centres established under a national initiative of the Australian Government.  It brings together industry, scientific, research, academic and government organizations to research impacts of tourism, develop policy and initiatives for sustainable tourism, and implement best practice in tourism.  Visit: www.crctourism.com.au

 

            wcarter@uqg.uq.edu.au

 

CARRASCALAO, Mr Joao, Infrastructure Minister, ETTA

Mr Joao Carrascalao has been the Cabinet member for Infrastructure since July 2000. He is President of UDT and President of the East Timor Sports Federation. He was a conspicuous leader of the struggle for East Timor’s independence. He is an active supporter of football and Olympic sports and is working tirelessly to build democracy in East Timor.

 

CONCEICAO, Mr Carlos Conceicao, Environmental Officer, Environmental Protection Unit (ETTA)

Mr Carlos Conceicao was trained as a agricultural extension officer.  He has several years experience working at district and sub-district levels.  Sr Conceicao joined the Environmental Protection Unit (EPU) in October 2000 and has recently completed a two month training course in Environmental Management delivered by the Research Institute for Asia and the Pacific (University of Sydney).  Since the beginning of the year, he has been responsible for a range of pollution monitoring and enforcement activities, as well as the review of investment proposals (development sanitation facilities in Suai and the establishment of meat processing facilities in Liquica). 

 

DA COSTA, Dr Helder, Head of Research Centre, National University of Timor Lorosa’e

Dr Helder Da Costa has just completed his PhD in the School of Economics, Adelaide University, South Australia. His thesis focused on East Timor’s economy, especially on the roles of aid, trade and investment. In addition to the National University of Timor Lorosae commitments as lecturer and head of Research Centre, Da Costa is also the Director of Economy, East Timor Study Group (ETSG), a group of East Timorese intellectuals established in 1997 at home and abroad to discuss policy-oriented issues concerning East Timor. Da Costa has worked extensively on East Timor agriculture and trade issues, and has participated in numerous international conferences/missions. Besides advising AusAID’s project on East Timor Rural Development Program, a more recent work is a consultant for Asian Development Bank’s Technical Assistance on Agriculture, Trade and Investment to assist East Timor Transitional Administration. He has contributed articles on East Timor’s economy in a number of newspapers abroad.

 

DA FONSECA, Mr Abilio, ETTA Fisheries Department

Mr Abilio Da Fonseca is currently the National Acting Head of Fisheries and the Marine Environment Service, Senior Policy and Management Officer FMES ETTA. Abilio was a senior fisheries officer under the Indonesian regime for 13 years. He specialized in aquaculture, fisheries management, research and development and human resources management. He obtained formal training at the Hasanuddin University in Indonesia and graduated with a degree in fisheries science in 1997. Abilio hopes to further his studies at least to the masters level in the field of fisheries management and policy.

 

DIAS, Sister Maria, Director, PAS (Prontu Atu Serbi) Clinic

After completing secondary school in 1985, Sister worked at the Polyclinic Motael, learning administration and health skills. It was here that her enduring interest in health was born and where she began her career in the clandestine provision of medicine to the East Timorese independence movement. She entered the Carmelite convent, Motael, in 1989 and in 1996 sought leave so she could get experience working independently in the community. She was one of the founders of PAS. Maria’s deep sense of responsibility compels her to work for the people that really need help- and to help prepare those poorest of the poor of Timor Lorosa’e’s people towards a true independence.

 

Prontu Atu Serbi (PAS) (trans. Ready to Serve), was founded in 1996. It is a non-profit organisation. It aimed to provide humanitarian support for the poor and needy people with special attention to those living under the Indonesian Military oppression. It has provided medical care to the poor, wounded and disabled people, especially in rural areas, including Falintil fighters who suffered the most severe conditions in the mountains of East Timor. It also assisted criminal and political prisoners. PAS was considered an illegal organisation by Indonesia and encountered major obstacles with the authorities until the 1999 Indonesian withdrawal of East Timor. PAS remained in Dili to assist refugees and a week after the liberation  of East Timor by INTERFET, reopened its Policlinic which was miraculously saved from the fire, and resumed its usual activities. It currently has programs in health, agriculture, animal husbandry and sewing.

 

EDYE, Mr. Tony, Director, Ecological Architects Association;
BAGGS, Mr. David, Founding Vice President, Ecological Architects Association;
COLE, Mr. Gareth, President of Ecological Architects Association.

The Ecological Architects Association (EAA) is a Sydney based association of architects concerned with ecologically sustainable design.  Its mission is to assist business, industry, government, community organisations and individuals to take advantage of the opportunities emerging in the development of ecologically sustainable practices globally, and to promote Australian architects and manufacturers in the marketing, research and development of ecologically sound services, materials and practices, nationally and internationally.  

 

Mr Tony Edye is Principal Consultant and Managing Director of Tony Edye and Associates Pty Ltd.  His firm operates on the principles of ecologically sustainable design practice.  Mr Edye specialises in innovative solutions to problems associated with energy efficiency, natural lighting, enclosure of space, flooding, bushfire, access and use of buildings, special purpose buildings and recycling of buildings.  Mr Edye has worked extensively in the residential, commercial, industrial, hospitality, exhibition sectors, and he has undertaken several restoration and heritage projects.

 

Mr David Baggs is Principal Consultant and Managing Director of David W. Baggs & Associates and Sustainable Eco-tecture Associates.  He specialises in ecologically sustainable development, energy efficiency, energy policy, earth wall, earth-integrated and healthy building construction, environmental management plans and audits and life-cycle assessments.  Mr Baggs has won numerous awards for his excellence in the field of energy conservation, energy efficiency, ecologically sustainable design, innovative design.  He works in the industrial, corporate, public and private housing sector.

 

Mr Gareth Cole is Principal Consultant and Managing Director of Gareth Cole and Associates Architects Pty Ltd.  He has won a number of awards in the solar housing industry, conducts seminars on Ecologically Sustainable Development, energy efficient design, retrofitting and the environment, and has written several books on the principles of passive solar design and energy efficiency. He is an author and editor of the National Environment Design Guides, produced by the Environment Protection Agency and the Energy Research & Development Corporation.  He advises local government in NSW on energy efficiency policy.

 

            tonyedye@magna.com.au

            gareth@archinet.com.au

            dbaggs@netspace.net.au

 

FERREIRA, Mr Adalfredo do Rosario, ETFOG secretary

Mr Adalfredo Ferreira graduated in 1999 from Winaya Mukti University in Bandung, Indonesia, with an Honours degree in Forestry.  He is secretary of the East Timor Forestery Group (ETFOG).  In 2000 he worked with Natural Resources and Environment Victoria on a three month technical exchange program.  He was an organiser of the Tibar conference in 2000.

 

FREITAS, Joao Cancio, National University, Timor Lorosa’e

Mr Joao Cancio Freitas is a PhD candidate in Government and Business Affairs Management at Victoria University, Melbourne, Australia. He graduated in Public Administration from Malang University, Indonesia and went on to obtain a Masters in Public Sector Management also at Victoria University. He is a consultant for the Asia Development Bank on local government, and lectures at the National University of Timor Lorosa’e in the Faculty of Social and Political Science.

 

GILMOUR, Dr. Donald, Resident Representative IUCN Lao (International Union for Conservation of Nature) and Vice-Chairman of Board of Trustees, Regional Community Forestry Training Centre, Bangkok.

Dr Donald Gilmour specialises in community forestry, land use hydrology, watershed management, policy analysis, strategic planning and evaluation, forestry and land use education, and project development and management.  In these capacities he has worked in over 27 countries in Asia, Africa and Central and South America.  Dr Gilmour is former Coordinator of the Forest Conservation Programme of IUCN; Team Leader of Nepal-Australia Forestry Project, and Chairman of the Steering Committee of the Centre for International Forestry Research (CIFOR) Adaptive Co-Management Research Programme. 

 

Dr Gilmour has worked for the Queensland and Australian Governments forestry, environment and natural resources departments.  He is co-author of publications on “Restoration of degraded forest ecosystems” and “Community Forestry” for IUCN and WWF, and author of a ‘managers briefcase’ - part of a training manual of participatory processes for the Community Forestry Unit, Policy and Planning Division, FAO.

 

IUCN was founded in 1948 with the purpose of bringing together states, government agencies, and a diverse range of non-governmental organizations in a unique world partnership for nature. Over 800 members represent 125 countries. IUCN seeks to influence, encourage and assist societies throughout the world to conserve the integrity and diversity of nature and to ensure that any use of natural resources is equitable and ecologically sustainable. Visit: www.iucn.org

 

            gilmour@redland.net.au

 

GNANAM, Mr Frank, Regional Business Manager, BP Solar

Mr Frank Gnanm is the Regional Business manager for BP Solar Australia Pty.Ltd. and is responsible for Sales and Marketing of BP Solar’s products and services into the Asia Pacific region. Mr. Gnanam has been with the company for 2.5 years and looks after the Rural Infrastructure business of the Company. Mr Gnanam has an environmental background having spent approximately 18 years in the Water and Wastewater industry and 3 years in Solid Waste management. His involvement in these industries include design, engineering, project management, operations management, business development and sales and marketing.

 

GUTTERES, Mr Francisco da Costa, ADB

Francisco Guterres is a consultant for the Asian Development Bank, as a specialist in land and property and legal matters.  He is a lawyer with a Masters degree in International Relations from Griffith University in Queensland.  In 1999 he was a visiting scholar in the Department of peace and conflict research at Upsula University in Sweden.  He has written papers on the environment.  His studies at Griffith University included research on environment conservation from the perspective of international law. 

 

HAFILD, Ms. Nurul Almy (Emmy), Executive Director of WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) – the Indonesian Forum for Environment.

Ms Emmy Hafild has been Executive Director of WALHI since 1996.  Between 1982 and 1995 she was Project Coordinator for Special Issues at WALHI and Friends of the Earth Indonesia.  She has been Coordinator of SKEPHI, The NGO Secretariat for Forest Conservation in Indonesia, and Field Education Program Coordinator for The Yayasan Indonesia Hijau.

 

Ms Hafild is co-author of “Breaking the Logjam”, published by the World Resources Institute, 1994.

 

Walhi is a forum of over 420 Non-government Organisations, nature groups and community groups, which are concerned with environmental problems.  Walhi was established in 1980 in reaction to environmental problems and injustices in the management of natural resources as a result of development activities.  Walhi’s objective is to ‘create a just and sustainable management of natural resources and environment as part of the process of social transformation towards a democratic society’.  To this end, Walhi’s activities include: policy studies; advocacy and campaigning at regional, national and international levels; dissemination of information; training, education, apprenticeships, seminar, workshops and fieldwork; networking and facilitation of dialogue between community, government, university and business.  Visit: www.walhi.or.id

 

            emmy@walhi.or.id

            almy1@attglobal.net

 

HANSON, Dr. Arthur J., Fellow and Senior Scientist, International Institute for Sustainable Development (IISD), Winnipeg, Manitoba, Canada.

Dr Arthur Hanson held the position of President, CEO and Member of the Board of IISD between 1990 and 1998.  Dr Hanson is the Ministerial Oceans Ambassador for the Ministry of Fisheries and Oceans; Member of the Canadian Biotechnology Advisory Committee and Chair of the Ethics Project Committee, which advises Ministers on biotechnology issues. He is Council Member of the China Council for International Cooperation on Environment and Development, which advises the Government of China at senior levels. 

 

Former roles include: Member of the National Round Table on Environment and Economy (Canada); Director of School for Resource and Environmental Studies, Dalhousie University; Founding Director of Environmental Management Development in Indonesia (EMDI), a Dalhousie University initiative.  Dr Hanson has worked in several Asian countries including Indonesia; Pakistan; Philippines; Thailand; India.

 

Dr Hanson has recently been working on ‘Crisis to Sustainability’ – which tries to address mechanisms for moving from convergent crises (ecological, economic, political) towards pathways that might have some hope for sustainable development. 

 

The IISD advances policy recommendations on international trade, economic instruments, climate change and natural resource management to make development sustainable.  The IISD uses internet communications to cover and report on international negotiations and broker knowledge gained through collaborative projects with global partners, resulting in more rigorous research, capacity building in developing countries and a better dialogue between North and South. Visit http://iisd.ca

 

            ajhanson@iisd.ca

 

KINNEAR, Mr Scott, Chairperson and Co-founder of the Organic Federation of Australia Inc (OFA).

Mr Scott Kinnear is a member of the Organic Program Advisory Committee for Rural Industries Research and Development Corporation; member of the Community Consultative Committee for the National Registration Authority (NRA) for Agricultural and Veterinary Chemicals. 

 

Mr Kinnear is former Treasurer of the Organic Retailers and Growers Association of Australia and Convenor of the Organic Trading Standards sub-committee set up to implement and monitor trading standards and the retailer certification system of the Organic Retailers and Growers Association.  He travels and speaks regularly at a variety of forums and has written numerous papers on organic agriculture. 

 

The OFA is the peak body for the organic movement in Australia.  It actively lobbies for increased resources for sustainable agriculture.  The organisation takes an active interest in social and environmental issues and accepts membership from any individual, organisation or business that wishes to support its objectives.  It provides information and advisory and extension services and resources to its members, the public and government.  Visit: www.ofa.org.au

           

            scottkinnear@ofa.org.au

            info@ofa.org.au

 

 

LEBRE, Mr Pedro, Vila Harmonia

Mr Pedro Lebre has worked since 1968 in the tourist business in East Timor.  In 1989, he established Vila Harmonia.  It was the first private guesthouse in Dili for foreigners.  Vila Harmonia was host to Max Stahl, cameraman who covered the Dili massacre in 1991, and Robert Domm, the first journalist to visit Xanana Gusmao in the mountains. Vila Harmonia was burnt to the ground in 1999, but is now back in operation.  From 1996-1997, Pedro Lebre was manager for Trans Timor Tour and Travel.  He is a repected tourism consultant.  He has guided tours all over East Timor.  He has a Certificate in Tourism from the Department of tourism in Jakarta.

 

LENNOX, Ms. Sue, Co-Founder and Director of Australian Programme of Oz GREEN (Global Rivers Environmental Education Network, Australia Inc.)

Ms Sue Lennox is responsible for design, development, implementation and management of environmental education and training programmes for Oz GREEN. She has worked on water projects in India and Nepal, and is initiating a Community Environmental Action project in East Timor.  She is a member of the NSW Government Environmental Education Advisory Council. Ms Lennox received the Environmental Educator of the Year Award in NSW in 1998; was winner of the National Banksia Environmental Awards for Water; multiple award winner of the NSW Government RiverCare Award, and has received the United Nations Association of Australia Media Peace Award for documentary/educational videos on water projects in Australia and India.

 

Oz GREEN is a non-profit, non-government organisation.  It is part of the Global Rivers Environmental Education Network, an international network committed to actively improving and sustaining the planet's water.  Oz GREEN is dedicated to addressing critical water resource issues through an innovative combination of global communications and environmental education.  The organisation has four key aims: to challenge people to embrace the environmental issues of our times - locally and globally; to promote informed community participation in catchment protection; to assist communities who suffer from the effects of polluted water; to build links between local, national and international environmental projects.  Oz GREEN has assisted with projects in India; the Mekong countries of Lao, Cambodia, Thailand and Vietnam; PNG and Nepal.  Visit: www.ozgreen.org.au

 

            slennox@ozgreen.org.au

            slennox@nsw.bigpond.net.au

 

 

LINI, Motarilavoa Hilda, Director of Pacific Concerns Resource Centre (PCRC), Fiji.

Mrs Motarilavoa Hilda Lini is a chief in the Raga Women’s Chiefly Society in the Republic of Vanuatu.  She is former Coordinator of the Women's Wing of the Vanuatu Liberation Movement; and former Vanuatu Minister of Health and Minister of Justice, Culture and Women.  Mrs Lini is founding member of the Vanuatu National Council of Women.  Mrs Lini has been a lobbyist, both regionally and internationally on issues of concern to Pacific peoples including nuclear testing, indigenous rights, development issues, and recognition of human rights for Pacific women.  She is founder of the TUVANUATU KOMIUNITI, an indigenous leaders network which coordinates the establishment of indigenous forms of governance based on natural laws of society. The network aims to rejuvenate traditional knowledge, skills and language through the establishment of a traditional learning institution, thereby helping local communities to meet the challenges of the new millenium.

 

In 1993 Mrs Lini became the first woman to be awarded the Sean Macbride Peace Prize for her role in calling for the International Court of Justice to ban the use of nuclear weapons.  Mrs Lini is Vice President of the International Peace Bureau representing the Pacific Region.

 

The Pacific Concerns Resource Centre serves as the secretariat for the Nuclear Free and Independent Pacific (NFIP) movement, with over 100 affiliates from around the Pacific region engaged in campaigning, advocacy, research and information.  PCRC’s objective is to educate the peoples of the Pacific regarding their environment, political and economic equity, and justice and peace in their region.

 

PCRC has General Consultative Status with the United Nations Economic and Social Council.  PCRC coordinates Pacific NGO participation in national, regional and international forums including UN summits and international meetings.  The PCRC monitors the progress in the implementation of public sector policies and programmes arising out of Programmes of Action and Declarations emanating from these global forums.  PCRC programme areas include: decolonisation; sustainable human development; human rights and good governance; demilitarization; environment; and communication and information.  Land rights and sovereignty for indigenous peoples are central to PCRC’s work. 

 

            pcrc@is.com.fj

 

 

LOPES, Mr Mariano Sabino

Mr Mariano Lopes Sabino graduated in Agriculture from Brawijaya University in Indonesia in 1997. From 1991 he was a member of the East Timorese Student union and from 1993 he was a member of the east Timorese Student Resistance, RENETIL. While in Indonesia at different times he held the offices of Chairman, Secretary, and Vice Secretary of Renetil and in 1998 was Chairman of the East Timorese Student Union (IMPETTU). From 1998-2000 he was the Vice Secretary General of Renetil. Mariano coordinated the Presidium Juventude Lorico Aswain (PJLA/ East Timorese Youth Organisation) from 1999-2000, and is currently Coordinator of the Conselho Presidium Juvetude Lorico Aswain.

 

MACKAY, Mr Angus, Environmental Affairs Officer, Environmental Protection Unit (ETTA)

Angus Mackay is an environmental scientist with 10 years experience in environmental assessment, public consultation, and institutional development.  He has carried out consulting assignments in more than 30 developing countries and newly emerging states across Asia, Africa, the Middle East, Caribbean, and former Soviet Union.  Mr Mackay is currently a technical advisor to the EPU with responsibility for establishing pollution control procedures as well as a system of environmental review of investment proposals. (see also Bouma, George)

Agmackay2000@yahoo.com

 

MAIA, Dr Armindo, Acting Rector, National University of East Timor

After finishing secondary school in 1975, Armindo worked as a Literacy teacher in a program run by Fretilin called Campanhas de Alfabetizacao and later as an information officer in the mountains in Lolotoi for Fretilin/Falantil during the war against Indonesia. Mr Armindo Maia later graduated in History and Social Geography from the Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia and went on to obtain a Master of Philosophy in Development Studies, from Massey University in New Zealand. He has worked at the University of East Timor since 1986 as Vice-Rector, Senior Lecturer and Acting Rector. In 1999 he was the Charge d’Affairs of Tertiary Education for the Education Department of the CNRT in Dili.

 

MALIK, Gregorio, CNRT, ETTA, Water and Sanitation WSS

Mr Gregorio Malik did a building apprenticeship in Yogyakarta from 1981-84, and returned to work in Timor in the Public Works department until 1988. He then returned to Indonesia and studied Environmental Technology at the Bandung Institute of Technology, returning to Dili to work in the Public Works Department. Gregorio is most interested in fresh water resources and catchment management.

 

MARTINS, Mr Jorge Rui, Coordinator for Forest Research and Development ETFOG

Mr Jorge Rui Martins graduated in 1999 from Winaya Mukti University, Bandung, Indonesia with a

Bachelor of Forestry Science. He has done a number of short courses including one in Melbourne, Australia, on National Parks & Flora And Fauna Conservation Training. His current work with ETFOG involves field work, including providing advice to local communities on forestry regulations and assessing logging applications and preparing project outlines for donor funding, including establishing community tree nurseries and awareness campaigns and environmental education programs as well as conducting inventories for non timber forest products and biodiversity

 

MESTRE, Mr Jose, ETTA Water and Sanitation Unit

Mr Jose Mestre graduated from East Timor University in 1996 with a Bachelor of Social and Political Affairs. He has undertaken numerous training programs and has held several positions in the Dili City Council Office including Chief of Sanitation and Garden Affairs, Sanitation Project Manager and Road Illumination Project Manager. He currently works with UNTAET in the Environmental Sanitation Division.

 

MOUNSEY, Mr Richard, Chief UN Fisheries Advisor, ETTA

Mr Richard Mounsey has been involved in all levels of seafood harvesting and handling, from simple family to highly complex company activities. After 30 years of working in more than 20 countries he has become a specialist in harvesting, fishing gear technology, seafood quality, marketing, fishing community development, project formulation, research and management.  He has a sound appreciation of international diplomacy, strategic planning and capital fundraising.  His numerous environmentally friendly fishing gear and scientific awards, seafood quality and fishing technology publications, have been supported by Richard’s caring interest in people and a desire to achieve sustainable development from renewable seafood resources.

rmounsey@arafura.net.au

 

NIX, Prof. Henry, Professor, Centre for Resource and Environmental Studies (CRES), Australian National University.

Professor Henry Nix specialises in developing environmental databases at country level for use in development planning for production (agriculture, forestry, grazing, aquaculture) and for conservation (catchment management, reserve selection, biodiversity evaluation etc).  He is also involved in training local technical staff to assist in setting up and managing the databases.  He has led teams in PNG, Solomon Islands, Western Samoa, Sri Lanka, Mauritius, Ghana, Barbados, Guyana, China, Thailand, Vietnam, Laos and Cambodia.

 

Professor Nix was Director of CRES from 1986-1999, and worked for the CSIRO (Commonwealth Scientific & Industrial Research Organisation) for over 20 years.  He is former Chairman of the National Greenhouse Advisory Committee and Technical Advisory Committee, Commonwealth Climate Impact Assessment and Management Program.  He has produced more than 150 publications dealing with various aspects of land resources inventory, evaluation, planning and management, crop modelling, bioclimatology, environmental database development and GIS applications.  He received the Order of Australia in 2000.

 

CRES is an interdisciplinary research and postgraduate training center in the Institute of Advanced Studies, Australian National University.  It focuses on resource and environmental issues of local, regional, national and global significance.  The 15 academic staff encompass physical, biological and social science disciplines and supervise some 40 Ph.D students.

 

            hanix@cres.anu.edu.au

 

NUNES, Mr Mario, Manager ETTA Forestry Unit, President East Timor Forestry Group (ETFOG)

Mr Mario Nune graduated from the Faculty of Forestry, Nusa Bangsa University, Bogor West Java specializing in Forest Management.  He has also participated in several forestry training courses in Indonesia.  Since 1986 Mario has held several positions within the Provincial Forestry Department of East Timor including Chief of the Forest Area Section.  Mario headed the planning section of ETAVFFA for two years before becoming Chairman of the East Timor Foresters Group (ETFOG) in 2000.

 

OGLE, Ms. Lisa, Principal Solicitor and Director, Environmental Defenders Office (EDO), Sydney, Australia.

Ms. Ogle specialises in environmental law and policy, with particular focus on planning and local government law, threatened species protection, mining and pollution law.  She conducts seminars and workshops on environmental law for conservation groups, citizens and local government in rural and coastal communities.  She has conducted workshops in the Solomon Islands for traditional landowners on environmental and contract law, and travels regularly to PNG where EDO has an ongoing programme to develop litigation skills and capacity for environmental lawyers assisting traditional landowners.  She is a former Board member of the Mineral Policy Institute, a non-profit community organisation which conducts research and advocacy work to assist communities in the Asia-Pacific region affected by mining operations.

 

The EDO is a non-profit, non-government community legal centre network that helps individuals and community groups working to protect the built and natural environment.  It helps these groups bring environmental matters before the Land and Environment, Supreme, Federal and High Courts in Australia.  EDO provides advice on environmental laws, including planning, local government, heritage and natural resource laws, and works with community and government on preparing stronger environmental protection laws.  EDO also has a community education programme, which runs workshops throughout Australia.  It publishes two quarterly newsletters, one of which is the only journal on public interest environmental law in Australia.  Visit: www.edo.org.au

 

            Lisaogle@edo.org.au

 

O’NEILL, Mr Igor, Information Coordinator, The Mineral Policy Institute (MPI), Australia.

Mr O’Neill’s work covers a range of environmental and social issues associated with mining in the Asia-Pacific region.  He regularly travels to the Philippines, Indonesia and Papua New Guinea to work with local organisations and landowner groups confronting the adverse impacts of mining. He is involved in awareness raising and capacity building and campaigning activities.  Mr O’Neill formerly worked as an environmental scientist and legal advisor in the private sector.

 

The MPI was established in 1995.  Its aims to: ensure that mining projects in the Asia-Pacific comply with the principles of ecological sustainability and social justice; prevent undesirable mining projects which threaten the environment, social welfare and human rights; and promote mineral use efficiency and reduced resource consumption to limit the number and impact of mining projects.

 

MPI uniquely specialises in monitoring and campaigning on the extensive environmental and social impacts of the minerals industry in the Asia-Pacific region.  It works in Indonesia, Philippines, Papua New Guinea, India, China, Australia and the Pacific Islands and has links with environment and human rights organisations in US, Canada, Africa, Latin America and Europe.  MPI monitors the activities of Australian-based mining companies wherever they operate in the world.

 

MPI is an Australian community-based non-governmental organisation and an affiliate member of the Friends of the Earth International.  MPI operates with funding from the public or philanthropic organisations. It does not accept funding from mining companies and mining-related organisations.  Visit:  http://www.mpi.org.au

 

mpi@mpi.org.au

flyigorfly@hotmail.com

 

 

PETTIT, Ms Victoria, practicing member of The Protimos Foundation;
DARROCH, Ms Fiona, Founding Member, and Director of The Protimos Foundation

Ms Victoria Pettit is a barrister specialising in issues concerning Intellectual Property Rights and Biodiversity.  She dedicates part of her working time to the Protimos Foundation.  She is a practicing lawyer for a private legal firm where her clients include public and private environmental organizations, private companies and individuals in the transport and environmental fields.

 

Ms Fiona Darroch is the founding member and Director of both the Protimos Foundation and the Protimos Educational Trust. She is a barrister specialising in environmental law (international and comparative environmental law, law of natural resources and international economics law).  She is author of “Environmental Crime” (Cameron, 1999).

 

The Protimos Foundation is an organisation of practising and academic lawyers and environmentalists which aims to provide assistance in creating and improving legal and institutional methods by which biodiversity resources can be both valued and dealt with more equitably.  The Foundation provides funded and appropriate legal assistance upon request by those not in a position to afford lawyers to protect their rights and obligations during negotiations over biological resources.  

 

            Protimos@aol.com

 

 

 

PIRES, Ms Emilia, Head, National Planning and Development Authority

Mrs Emilia Pires was born in East Timor and left for Australia in 1975.  She has a BA from La Trobe University and a Graduate Diploma in Government Law from Melbourne University. From 1989-1994 Emilia was President of the Timorese Association of Victoria. While President, among many other achievements, she successfully lobbied the Australian Federal Government for a Special Family Reunion Category Program, which reunited 1600 East Timorese families.  Emilia is a founding board member of the East Timor Human Rights Centre. From April 98 to May 99 Emilia served in CNRT as the person responsible for setting up CNRT structures in the diaspora. In April 99, Emilia was fundamental in coordinating a strategic planning conference on East Timor, followed by the Tibar conference last year. She also undertook a census of the East Timorese in the diaspora in the lead-up to the ballot.

 

Since July 99 Emilia has served as the development advisor to the CNRT President.  Emilia also served as Senior Manager for the East Timor Development Agency and successfully secured the Human Resources Survey project, a national project funded by the World Bank. In October of last year, Emilia was appointed Director of the National Planning and Development Agency.  Emilia has lobbied at the UN Human Rights Sub-commission, conducted speaking tours in several countries, coordinated the East Timorese counterparts of the World Bank Joint Assessment Mission and attend Donor's Conferences on East Timor in Washington, Tokyo, Lisbon and most recently Brussels.

 

PIRES, Mr Alfredo, Natural Resource Advisor, CNRT.

Mr Alfredo Pires is a geologist who has been working in Australia. He returned to East Timor in November 1999 to assist with the establishment of East Timor’s mining department with CNRT. He has knowledge and background in mining and is one of the few East Timorese geologists. 

 

RABINOVITCH, Mr. Jonas, Senior Urban Development Adviser and Manager of Urban Development Team, Management Development and Governance Division, United Nations Development Programme, New York.

Mr Jonas Rabinovitch is an architect and urban development planner. His professional experience involves mass transit planning, land use legislation, low-income housing, industrial impact, social development and overall integration between socio-economic variables, the built environment and sustainable development needs. 

 

Mr Rabinovitch is Senior Advisor to UNDP's Public-Private Partnerships Programme for the Urban Environment; Senior Advisor and focal point to the follow-up of the HABITAT II Conference (UN Conference on Human Settlements); Advisor to UNDP on public transport and the Energy and Atmosphere Programme; Coordinator of the International Colloquium of Mayors; Advisor to the Local Initiative Facility for the Urban Environment (LIFE).   Visit: www.undp.org

 

Mr Rabinovitch is former city planner for the Curitiba Research and Urban Planning Institute and in this capacity acted as advisor to the Mayor of Curitiba City in establishing Curitiba as a sustainable, self-sufficient city.

 

            jonas.rabinovitch@undp.org

 

SANDLUND, Dr. Odd, Senior Ecologist, Norwegian Institute for Nature Research (NINA); 
BRYCESON, Professor Ian, Noragric;
RIO, Mr Narve, Research Fellow, Christian Michelsen Institute

Dr Sandlund is Research Director and Team Leader of the UNDP Project “Assessing Environmental Needs and Priorities in East Timor” funded by the Norwegian Government.  The Project’s objectives are to identify and engage stakeholders in discussion on environmental issues and priorities in East Timor; raise the awareness of environmental threats and needs; gather information on natural systems in East Timor as well as its social ecology; and identify realistic and implementable priority proposals for further funding.  The six person project team includes Demetrio Carvalho; Joana Da Silva and Maria Isabel Silva.

 

The focus Dr Sandlund’s work over the last 20 years has been natural resources management and research.  He has participated as a member of the Norwegian delegation at all SBSTTA (Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advice) of the Convention on Biological Diversity.  He has worked in Africa, Latin America and Asia.

 

Professor Bryceson is a coastal and marine ecologist with the Centre for International Environment & Development Studies.  He is currently working on issues related to natural resource management and community development - in particular integrated coastal zone managemen - in developing countries. He is former member of the Joint Group of Experts on Scientific Aspects of Marine Pollution; and former Senior Environmental Advisor for the Norwegian Agency for Development Cooperation.

 

Mr Narve Rio’s research focuses on social economics in relation to natural resource management in tropical agriculture.  Current work addresses mechanisms behind environmental degradation in agriculture in East Kalimantan.  Mr Rio has worked in Indonesia for the Centre for International Forestry Research (CIFOR) and FORRESASIA, a European Union-supported research project concerned with alternative strategies for forest development.  He contributed a chapter on the East Timor Agricultural Sector to the Columbia University/Fafo collaborative report Social and Economic Conditions in East Timor.

 

 

SARMENTO, Mr Joao, Student Solidarity Council

Mr Joao Sarmento is the Coordinator of the Student Solidarity Council.  He is studying English at the University National Timor Lorosa’e. 

 

Student Solidarity Council

The student solidarity council’s mission is to help establish civil society in East Timor.  The Student Solidarity Council was very active in the independence struggle, working especially inside East Timor. Before the Independence Referendum in 1999, the Student Solidarity Council organised dialogues in every district of East Timor.  This work was acknowledged by the International Student Peace Prize which was awarded to 1998 Coordinator Anterro Bernadito da Silva.  They played a crucial role in encouraging people to vote, which included a door to door vote encouragement campaign.  Student Solidarity’s current work to help in establishing a democratic nation involves training programs for members and for the broader community.  Student Solidarity are involved in agriculture programs, with an emphasis on organic agriculture.  They have a pilot project in Leurumata.

 

SOARES, Mr Dionisio de Jesus Babo, Chair, East Timor National Jurists (Bar) Association

Mr Dionisio Babo Soares is a Research Scholar with the Department of Anthropology at the Research School of Pacific and Asian Studies of the Australian National University. He studied Constitutional Law at university in Bali, Indonesia, and Development Studies at Massey University in New Zealand. He his professional career since 1992 has seen him work as a civil servant with the Local Government of Timor Timur, and take up a number of positions at the University of East Timor including lecturer in Law, Secretary of the  Department of Social and Political Science, Deputy Dean for Administrative Affairs, Acting Head for Planning and External Bureau Department and as a Researcher  for Balai Penelitian dan Pengembangan (Centre  for Research and Development).

 

SUKWONG, Dr. Somsak, Executive Director, Regional Community Forestry Training Center for Asian and the Pacific (RECOFTC), Kasetsart University, Bangkok.

Dr Somsak Sukwong has over 30 years experience in teaching, training and research in forest ecology, forest resource management and community forestry.  He has headed RECOFTC since 1987.  He is former Dean of the Faculty of Forestry and Head of Department of Forest Biology at Kasetsart University.  He is a committee member of Wildlife Fund Thailand and a member of the Executive Committee of NGO’s Assembly for Environmental Protection and Natural Resources Conservation.

 

RECOFTC was established in 1987 in response to the growing awareness that community participation in forest resource management could contribute to both improved forest management and rural development.  In order to promote community forestry in the region, RECOFTC aims to assist in capacity development for agencies and individuals involved in forest management.  RECOFTC’s programme includes training courses, seminars, publications and other activities concerned with developing relevant knowledge, tools and methodologies.

 

Several international courses are held annually in Bangkok, however much of the programme occurs in various countries in the region, in collaboration with a wide range of partners.

Visit:  www.recoftc.org

 

Orot@nontri.ku.ac.th

Ftcrjf@ku.ac.th

 

VEITAYAKI, Dr. Joeli, Coordinator, Marine Affairs Programme, University of South Pacific, Fiji.

Dr Joeli Veitayki is former coordinator of the Ocean Resources Management Programme, School of Social and Economic Development, USP, and Coordinator, Independent World Commission on the Oceans, Secretariat for the South Pacific Region. 

 

Dr Veitayki's main research activities are related to the utilisation of coastal fisheries and marine resources, and he is directly involved in empowering local communities to be involved in the sustainable utilisation of their fisheries and other marine resources.  His PhD focused on the reasons for the failure of fisheries development projects. Last year he prepared and presented a case study at the 11th Session of the High-Level Committee on the Review of Technical Cooperation Among Developing Countries, which focused on Cooperation among Small Island Developing States in the Area of Marine Biodiversity.

 

            veitayaki_j@usp.ac.fj

 

 

WASSON, Dr. Merrilyn, Advisor, Australian National University (ANU) and Environment Australia.

Dr Merrilyn Wasson is principal investigator for the ANU's International Initiative for Clean Development Mechanism projects in Sumatra, Bali and Lombok, which combine rehabilitation of mangrove forests, hinterland forests and near-shore grasses and corals with biotechnology transfer to assist in establishment of bio-safe mariculture.  Dr Wasson is also working for Environment Australia on ways in which the Clean Development Mechanism might be used as a foundation for sustainable development throughout the Pacific region.  

 

Dr Wasson is advisor to the UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Secretariat and the International Oceans Commission, and is a member of the Carbon Management Committee, which advises the UNFCCC.  She lectures in Environmental Law and Governance at the National Centre for Development Studies, ANU, and works with the Asia Pacific Centre for Environmental Law in Singapore.

 

Dr Wasson has experience in international and municipal environmental law, sustainable use of coastal zones, forest and land tenure regimes in south and south-east Asia and the impact of emissions trading on the forests of developing nations.

           

            wasson@rsbs.anu.edu.au

 

XAVIER, Mr Pedro da Sousa, Manager Land Registration, ETTA, Land and Property Unit

Mr Pedro da Sousa Xavier graduated from the National Land Academy in 1992 annd  then the National Land High School in Yogyakarta, Indonesia in 1997, specialising in Land Registration Survey and Mapping. From 1993-1995 he was Head of the Liquica Land Office District. He has undertaken numerous courses in such subjects as English, Portuguese and computers. Since 1992 he has undertaken research on Adat Land law and Ulayat Land rights in East Timor. Pedro has extensive experience in cadastral surveying and mapping and design and city planning.

 

XIMENES, Mrs Aurora, Coordinator, REDE

Mrs Aurora Ximenes graduated with a Bachelor of Political Science. She worked for the government administration under the Portuguese and was involved in clandestine activities after 1975. From 1985-1999 she worked in the finance sector in Dili. Aurora is the co-ordinator of Rede, (Women’s Network) and is the Vice-President of the OPMT Women’s Association, and the Academic Association. She is currently a lecturer at Timor University in Administration Science.

 

XIMENES, Mr Marcal, Crop Production Manager, ETTA Agriculture Unit

Mr Marcal Ximenes graduated from the Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University in Yogyakarta, Indonesia and went on to specialize in general agronomy for crop production obtaining a Masters in Agronomy in 1991. He has undertaken numerous courses including an Environmental Impact Analysis Course at the Environmental Study Centre, Solo University, Indonesia and Management of Public Administration. Pedro has lectured in Agriculture at the East Timor University and was the Head of Agriculture Department Office in Manatuto District from 1993-1995 and in Baucau from 1995-1999. In 1999 he worked with UNHCR in Oe-cussi with assisting refugees to return to their homes. From November 1999 until May 2000, Pedro was the East Timorese counterpart for the UN-FAO Co-ordinator.

 

XIMENES, Mr Vicente, CNRT tourism

Mr Vicente Ximenes has a Degree in Business Tourism from the University of Queensland.  He is currently undertaking a masters degree at the Univerisity of Queensland, focusing on the environment and tourism in the context of East Timor.  He is responsible for tourism and the environment for Fretilin.  He has attended several international conferences.  In 2000 he gave a paper at the Small Islands States conference in Scotland.  His presentation on tourism and the environment in East Timor was titled ‘Sustainable Development for a new nation’.  He will be working with the East Timor Transitional Administration in policy development for tourism in East Timor.