Pengakuan
Laman Utama | Doa | Galeri Foto | Legal | Diskusi | Untaian Kata | Sudut Hukum | Warkah | Puisi | Cerpen | Kembara | Tetamu | Tazkirah | Link | Komentar Buku
Seruling Senja

Pengakuan

 

Wahai tuhan Yang Maha Pengasih

Tetapi tidak pernah pilih kasih

Yang Maha Penyayang

Tetapi tidak pernah pandang sayang

 

Sesungguhnya hati ini tergerak untuk memohon

Berdoa kehadrat Mu tuhan

Aku kembali ke pangkuan Mu menuju kepada Mu

Dalam mencari ruang cahaya mentari Mu

 

Wahai tuhan

Tutuplah kesempitan dan kesedihan ini

Dan bukalah kelapangan hati

Dan kepada anugerah Mu kuharapkan kini

Alangkah seksanya diri bila tidak dapat kembali

Tatkala noda-noda telah menghalangi diri

Dari memasuki

Kota ketenangan hakiki

 

Wahai tuhan

Pencipta kami

Seutas urat telah menyempit di leher ini

Menjarakkan jalan untuk menemui Mu kini

Sesungguhnya jiwa ini

Merana dalam kepiluan

Dan air mata yang menjadi teman

Duka nestapa keterlaluan

Hilangkanlah aduhai tuhan.

 

Wahai tuhan

Aku datang dengan sekeping hati yang tak keruan

Dan lidah yang gagap menyampaikan pengaduan

Kerana takutnya tersungkur kengerian

Namun masih bercampur sebuah pengharapan

Diri ini dipenuhi dosa berlumuran

Datang memohon berkat hamparan dan belaian

Desir angin wangi rahmat Mu tuhan

 

Wahai tuhan

Aku telah menzalimi diri ku sendiri

Dengan menghampiri musibah ini

Diri ini tidak punya kekuatan

Sedang hati menggelepar kepanasan

Datang berdoa dengan pasrah

Bersama hati yang resah

 

 

 

Wahai nafsu

Tidak seorang pun dapat membelamu

Kecuali junjungan mu

Maka kepadaNyalah kembalinya kamu

Datanglah kepadaNya

Berharaplah kepadaNya

Dan masukilah pintu kemulianNya

Agar kamu menjadi baik dan menjadi lega

Agar kamu menjadi lapang dan menjadi suka cita

Dan tempatmu wangi semerbak diantara kelompok manusia

Yang muncul bagaikan pelita

Di kegelapan maya

 

Wahai tuhan

Ampunilah aku

Kasihanilah daku

Perkenankanlah permintaanku

Sesungguhnya diri ini mengaku

Hanya Engkaulah Yang Satu

Dapat menolong dan membantu

Sewaktu aku di lorong gelap berliku

Dalam mencari sebuah rindu

Demi kasih dan cintaMu

Sesungguhnya benarkanlah janjiMu

Ke atas ku

Hanya kepada Mu jualah tempat ku mengadu

Apalah nilainya dunia bagiku

Sekiranya kematian itu sedang menunggu.

 

 

 

Seruling Senja

5.Desember 2000

9 Ramadhan 1421

2.20 pagi