PENANGANAN EPISODE PERTAMA SKIZOFRENIA

Sasanto Wibisono

Dalam penanganan gangguan skizofrenia, khususnya terapi obat, permasalahan keampuhan obat, efek samping, keamanan dan aspek ekonomis akan selalu menjadi fokus pertimbangan yang penting. Hal tersebut terutama disebabkan karena dampak yang luas dan berjangka lama, baik terhadap kualitas hidup atau beban lain bagi pasien, keluarga, masyarakat maupun negara.

 Sayang sekali bahwa dampak tersebut di Indonesia belum dapat di kualifikasi secara jelas, karena kita belum memiliki data epidemiologi yang cukup handal mengenai gangguan ini (dan gangguan jiwa pada umumnya), yang dapat dipakai sebagai dasar acuan.

 Batasan diagnostik skizofrenia episode pertama perlu didefinisikan, meskipun tampak sebagai hal sederhana. Proses perkembangan gangguan penyakit mendorong kita untuk berpikir jauh dan mengkaji kembali kebiasaan klinis dalam menetapkan strategi pengobatan, khususnya penggunaan antipsikotik.

 Perkembangan obat-obat antipsikotik baru memberi peluang lebih baik untuk mempertimbangkan berbagai alternatif dalam penatalaksananaan psikofarmakoterapi, yang sering kali memerlukan kebijakan dan kearifan dalam pelaksanaannya, yang tidak selalu bersandar atas pertimbangan klinis praktis saja.

 Berbagai faktor non-klinis masih sangat besar pengaruhnya dalam menentukan pilihan strategi terapi terbaik untuk dapat menghasilkan tujuan terapi jangka panjang dalam pengertian kualitas hidup yang lebih baik. Berbagai hal tersebut di atas perlu dikomunikasikan secara jelas kepada keluarga pasien.

Bagian Psikiatri FKUI, Jakarta, Indonesia