Agenda Kegiatan De Britto
Terima kasih untuk buletin Cas Cis Cus JB, karena semua info di bawah, disadur dari buletin tersebut.
Kelas 3S-2 berweek end ria di Kaliurang (06/09/97)
Kelas sepi (01/09/97)
Pertukaran pelajar II5 dan II6 (30/08/97)
Pak Himawan punya momongan (28/08/97)
Kelas dicuekin sama gurunya (27/08/97)
Aksi sosial SAKSI (24/08/97)
Pak Poniman berkeluarga (24/08/97)
Ayahanda Bu Wiwik meninggal dunia (24/08/97)
JB ketamuan Mendikbudnya SJ (22/08/97)
Penyelundupan antar kelas (21/08/97)
Ekaristi bareng Stece I di Pringwulung (19/08/97)
Tujuhbelasan di JB (17/08/97)
Tentu saja dengan disertai wali kelas, romo pamong, dan guru BK. Sekembalinya,
mereka membawa setumpuk harapan, keinginan, dan semangat baru.
Hari itu, kelas II-2 jam ke-4 harus sepi. Kenapa yah? Karena
18 orang harus keluar kelas dan dikatakan semua ini karena lupa bawa buku bahasa Indonesia.
Kali ini ada kelas yang tukeran siswa. Hukumannya? "Jemur saja!" perintah Romo Pamong.
Kalau begini, kelasnya jadi satu, tapi di lapangan bola. Selamat berpanas ria!
Sekitar pukul 21.00, Pak Himawan, guru kimia kelas II dan III (juga kepala lab kimia)
punya momongan pertama di RS Bethesda. Selamat untuk Pak Himawan!
Lagi-lagi kelas II bikin sensasi, salah satu kelas dicuekin sama gurunya
gara-gara ada yang tut-kentut.
Kelompok SAKSI menyampaikan hasil aksi sosial kelas I waktu inisiasi.
Sejumlah mie, gula, teh, dsb, diantarkan pula oleh wakil-wakil tiap kelas ke panti
asuhan Boro, bersama Bu Wina dan Pak Prih.
Keluarga JB ikut bergembira bersama Pak poniman (karyawan rumah tangga)
yang memulai hidup berumah tangga dengan Bu Poniman tentunya. Upacara
sakramen pernikahan di Gereja Sedayu. Selamat dan bahagia!
Keluarga JB turut berduka cita atas meninggalnya ayahanda Bu Wiwik,
guru kimia kelas II. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan.
Ini sekalian sebagai rangkaian keliling dunia meninjau karya pendidikan SJ.
Kelas III IPA-2 sempat bercasciscus sejenak.
Beberapa siswa II-2 diselundupkan ke kelas II-1. Walhasil, Bu Endah pada jam kedelapan
kehilangan gembalaannya. Pak Gandhi di II-1 pun harus repot-repot menghentikan sejenak
pelajaran. Ternyata anak-anak JB masih ueddaannn juga.
Acara ekaristi terbilang khidmat, hanya agak bingung ketika acara ramah tamah.
Berputar-putar terus di arena terbatas, tanpa tahu mana fokusnya.
Lumayan sukses juga petugasnya, meski cuma latihan dua hari.