Selintas Sejarah De Britto

SMA Kolese De Britto didirikan pada tanggal 19 Agustus 1948, oleh para rohaniwan dari Serikat Jesus. Pada saat itu, lokasi De Britto belumlah berada di Jalan Solo seperti sekarang.

Pada tahun 1960-an, di saat kondisi perekonomian Indonesia terbilang susah, pimpinan De Britto mengambil kebijaksanaan yang membebaskan siswa-siswanya untuk mengenakan baju bebas (tidak berseragam). Bahkan juga boleh mengenakan sarung dan sandal jepit. Pertimbangannya, supaya siswa yang kurang mampu, tetap bisa bersekolah meskipun tidak punya baju dan sepatu. Rambut gondrong pun diperbolehkan.

Hal ini terus berlangsung sampai pertengahan 80-an. Saat itu, diambil kebijaksanaan menggunakan seragam satu kali seminggu, kemudian meningkat dua kali seminggu, dan akhirnya tiga kali seminggu. Para siswa pun harus mengenakan sepatu.

Mohon maaf, karena sangat sedikitnya data yang didapat mengenai De Britto, baru informasi di ataslah yang bisa kami berikan. Semoga kami bisa memperoleh tambahan informasi secepatnya.

Kembali ke menu