Takut Kepada Allah swt

Assalamu'alaikum wr wb,

Salah seorang pemimpin kaum Muslimin menerangkan sifat orang-orangnya:"Sebaik-baik pemuda adalah Muktahalin, yaitu pemuda yang aktivitas ibadahnya seperti orang tua, mata mereka menundukkan diri dari kejahatan, kaki mereka berat melangkah pada kebathilan, sering beribadah dan lelah semalaman tidak tidur. Sungguh Allah melihat mereka dimalam hari dimana punggung-punggung mereka condong kepada juz-juz Al Qur'an. Setiap salah seorang dari mereka membaca ayat tentang surga, mereka menangis karena rindu kepadanya. Ketika mereka membaca tentang neraka, mereka benar-benar berteriak seakan-akan bencana nerka jahanam itu ada diantara kedua telinganya" Inilah sebagian dari buah rasa takut kepada Allah, yaitu takut yang bermanfaat. Takut yang menjadi penjaga dan pelindung. Takut yang menjamin perjalanan hidup manusia di atas jalan yang lurus.

Allah Ta'ala berfirman:"Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah kepadaKU, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. Ali Imran 175)

Allah berfirman dalam Hadits Qudsiy:"Tidak akan kukumpulkan dalam diri hambaKU dua ketakutan dan dua keamanan. Barang siapa yang takut kepadaKU didunia, akan kuberi keamanan diakhirat. Barang siapa yang merasa aman dariKU didunia, akan Kupertakuti dia dihari kiamat".

Sa'id bin Amir berkata kepada Umar bin Khathab r.a:"Sesunggguhnya aku mewasiatkan kepadamu dengan kata-kata yang intinya mencakup seluruh ajaran Islam dan menjadi rambu-rambu penunjuk jalan Islam: Takutlah kepada Allah dalam menghadapi manusia dan janganlah engkau takut kepada manusia dalam menjalankan agama Allah. Janganlah perbuatanmu mengingkari ucapanmu, karena sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah yang dibenarkan oleh perbuatan. Cintailah kaum muslimin yang dekat dan jauh sebagaimana engkau cintai dirimu dan keluargamu. Tempuhlah berbagai medan untuk menuju kebenaran sesuai dengan pengetahuanmu. Janganlah engkau takut celaan orang yang mencela dalam menjalankan agama Allah" Takut kepada Allah Azza wa Jalla akan mendorong para pendakwah mengarahkan segenap tenaganya untuk menyebarkan pemikiran-pemikirannya, mencari berbagai dukungan dan senantiasa menampakkan kebenaran. Dalam menjalankan tugas di jalan Allah mereka tidak takut kepada celaan orang yang mencela, tidak nifak, dan tidak membujuk (menipu). Selalu bersemangat untuk menjadikan kedaulatan ditangan mabda ini. Dia tidak memperhitungkan keridloan dan penerimaan manusia. Dia menjadi seorang penjaga ide Islam yang jujur. Menilai fakta-fakta yang sedang terjadi dengan hukum-hukum Islam secara jujur dan amanah.

Rasulullah saw bersabda:"Janganlah salah seorang diantara kalian merasa rendah diri untuk menyatakan pendapat secara ikhlas lillahi ta'ala terhadap suatu perkara yang ada kesempatan baginya berbicara, lalu dia tidak mengucapkannya. Apa yang mencegah engkau tidak mengatakan dalam masalah itu begini dan begini ? Maka dia menjawab:"Takut kepada manusia". Maka Allah berfirman:"Aku lebih berhak engkau takuti".

Salah seorang murid Al Izzu bin Abdis Salam berkata kepada beliau tatkala ia menasihati seorang penguasa, apakah anda tidak takut kepadanya ? Dia menjawab:"Demi Allah, ya anakku, aku telah menghadirkan kehebatan Allah ta'ala dalam diriku sehingga sultan itu dihadapanku seperti seekor kucing".

Seorang A'rabiy datang keistana Sulaiman bin Abdul Malik lalu berkata:"Hai Amirul Mukminin sesungguhnya aku berbicara kepadamu dengan suatu kalam yang engkau akan memikul resikopnya jika engkau membencinya dan akan ada sesuatu yang engkau sukai jika engkau menerimanya". Amirul Mukminin berkata:"Hai Amirul Mukminin, sesungguhnya engkau telah dikelilingi orang-orang yang membeli duniamu dengan agama mereka dan ridlamu dengan kemurkaan Tuhan mereka. Mereka takut kepadamu dalam (menjalankan agama) Allah tetapi mereka tidak takut kepadaNya dalam menjalankan perintahmu. Meraka merobohkan akhirat dan memakmurkan dunia. Mereka memerangi akhirat dan menyerah kepada dunia. Janganlah engkau memberikan jaminan keamanan kepada mereka untuk mendapatkan keamanan dariNya. Sesungguhnya mereka melalaikan amanah sehingga terbengkalai dan umat menjadi lenyap. Dan anda bertanggung jawab atas apa yang mereka burukkan dan mereka tidak bertanggung jawab atas keburukanmu. Janganlah dunia mereka merusak akhiratmu. Sesungguhnya yang paling besar tipuannya diantara manusia adalah orang-orang yang menjual akhirat dengan imbalan dunia milik orang lain". Sulaiman berkata:"Adapun engkau,lisanmu telah mencabut (nyawa)mu, lisanmu itu lebih tajam dari pedangmu". Dia menjawab,"Benar hai Amirul Mukminin. Ini untuk kebaikan anda, bukan mencelakakan anda". Berkata Amir:"Apakah engkau butuh sesuatu ?" Dia menjawab"Kalau engkau berikan khusus untukku dan tidak untuk umum, tidak!" Lalu dia bangkit dan keluar. Sulaiman berkata:"Bagi Allah mutiara katanya, alangkah mulia asal (keturunanya), alangkah terkumpulnya hatinya, alangkah fasih dan tajam lisannya, alangkah jujur niatnya, alangkah indah jiwanya".

Rasulullah saw bersabda:"Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu sehingga menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa (Islam) yang kubawa ini" (HR. Imam Nawawi)

Wassalamu'alaikum wr wb.

***