Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau
alasan
ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab,
“O dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu
memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menamam bibit. Bibit yang
ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang
kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah
menerbarkan bibitmu ditanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat
sedikit.”
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang; nafsu indria merupakan bencana bagi manusia. Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada mereka yang telah bebas dari nafsu indria akan menghasilkan pahala yang besar.
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan
ladang; kebencian merupakan
bencana bagi manusia. Karena itu, dana yang
dipersembahkan kepada mereka yang telah
bebas dari kebencian akan menghasilkan pahala yang besar.
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang; ketidaktahuan merupakan bencana bagi manusia. Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada mereka yang telah bebas dari ketidaktahuan akan menghasilkan pahala yang besar.
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang; nafsu keinginan merupakan bencana bagi manusia. Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada mereka yang telah bebas dari nafsu keinginan akan menghasilkan pahala yang besar.