Ketika Sang Buddha mendengar hal tersebut, beliau berkata kepada Culakala,
“Kamu
dilepaskan tidak hanya karena pelayan-pelayan wanita itu berkata bahwa
kamu bukanlah pencuri, tetapi juga karena kamu tidak mencuri dan oleh sebab
itu kamu tidak bersalah. Barang siapa yang berbuat jahat akan ke alam neraka
(niraya), tetapi barang siapa yang berbuat baik akan terlahir kembali di
alam sorga (dewa) atau merealisir kebesan mutlak (nibbana)
Upasaka Culakala mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah kotbah Dhamma itu berakhir.
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri. Tak seorangpun yang dapat mensucikan orang lain”