Jadi pendapat yang mengatakan bahwa sudah capek berbuat baik tetapi malah akibat buruk yang diterima belum tentu benar, yang benar ialah oleh karena membuat sebab maka akan merima akibat atau dengan kata lain bila melalukan sebab yang baik maka akan merima akibat yang baik pula. Ini adalah sifat dari hukum Kamma, yakni adil, tidak mengasihi, tidak membenci, tidak memandang status seseorang, dan tidak pernah salah dalam memberikan ganjaran maupun pahala karena semua itu semata-mata hanyalah Hukum. Untuk itu kita harus extra hati-hati dalam segala perbuatan baik itu dilakukan melalui pikiran, ucapan dan perbuatan, karena pada akhirnya kitalah yang menciptakan hukuman atas diri kita sendiri ( kita mampu membuat dunia ini seperti damai laksana surga atau menderita bagai berada di Neraka).
a.Janaka kamma (kamma penghasil),
Adalah kamma yang berfunsi untuk melahirkan. Tugaskamma ini adalah
menyebabakn terjadinya kelahiran sesuai dengan
macam dan sifatnya. Seseorang dilahirkan kedalam keluarga yang miskin
dan dikeluarga yang kaya ditentukan oleh Janaka kamma.
b.Upatthambhaka kamma (kamma penguat),
Adalah kamma yang berfungsi membantu apa yang dihasilkan oleh Janaka
kamma sesuai dengan macam dan sifatnya. Modi adalah seorang
kakek yang ditetapkan oleh Janaka kamma hanya hidup selama 70 tahun di
dunia, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kakek Modi sering melakukan
perbuatan baik seperti sering menolong, berdana, melaksanakan sila, tekun
bermeditasi sehingga umur yang ditetapkan oleh Janaka
kamma selama 70 tahun itu bertambah 20 tahun, akhirnya kakek Modi
hidup didunia ini selama 90 tahun.
c.Uppapîlika Kamma (kamma pelemah),
Adalah kamma yang berfungsi untuk menandingi pengaruh dari apa yang
telah dihasilkan oleh Janaka kamma, yaitu memperlemah
kekuatannya atau mempersingkat waktu dalam menghasilkan
buahnya. Abud seorang narapidana yang divonis 10 tahun hukuman penjara,
namu dalam kesehariannya dia sering menunjukan tabiat
yang baik, rajin bekerja maka Abud mendapatkan keringan
hukuman 3 tahun sehingga masa hukuman yang ditetapkan selama 10 tahun berubah
menjadi 7 tahun saja.
d.Upaghâtaka kamma (kamma penghancur),
Adalah kamma yang berfungsi menghancurkan kekuatan dari Janaka kamma
tetapi sifat kamma ini lebih kuat dari pada kamma pelemah.
Susi seorang bintang badminton, dia sering kali juara dalam
setiap kompetisi oleh raga bulu tangkis. Dan oalh raga bulutangkis ini
merupakan karir bagi si Susi. Tetapi pada suatu hari disaat susi mengendarai
mobilnya tiba-tiga mobil Susi ditabrak sebuah truk dari arah kanan. Akibatnya
tangan kiri susi menjadi patah dan setelah sembuh ternyata tangan Susi
menjadi cacat akibat kecelakaan mobil, sehingga karir susi dalam oleh raga
bulu tangkis hancur total!.
a.Garuka Kamma,
Adalah kamma yang paling berat di antara semua kamma lainnya, karena
sifatnya yang kuat ini maka kamma ini akan berbuah terlebih
dahulu. Semala kamma ini masih menghasilkan akibatnya, tidak
ada kamma lain yang berkesempatan untuk muncul. Garuka kamma dapat berupa
membunuh Ibu, Ayah, membunuh seorang Arahat, melukai seorang Buddha dan
memecah belah Sangha, membunuh kepala negara, menghianati negara sendiri,
mengacaukan perekonomian negara termasuk dalam perbuatan yang dikategorikan
dalam Garuka kamma. Akibat dari perbuatan itu sesorang akan lahir secara
spontan di alam neraka Tiracchana Yoni selama 1 kalpa ( 1 kalpa = 1 umur
bumi {4323 juta tahun}).
b.Bahula kamma,
Adalah kamma yang sering dan berulang-ulang dilakukan oleh seorang,
baik melalui jasmani, ucapan dan pikiran sehingga tertimbun
dalam wataknya. Bahula kamma akan menampakan hasilnya
apabila seseorang tidak melakukan Garuka kamma.
c.Äsanna kamma,
Adalah kamma yang diperbuat oleh seseorang pada saat ia menghadapi
kematian. Äsanna kamma ini dapat berupa perbuatan
bau yang dilakukan oleh melalui pikiran atau dapat pula berupa
perbuatan-perbuatan apapun yang pernah dia lakukan semasa hidupnya akan
teringat kembali dengan amat jelas disaat menghadapi kematian.
Menurut agama Buddha Äsanna kamma ini memegang peranan
penting dalam menentukan alam kehidupan selanjutnya dari orang yang sedang
menghadapi kematian.
d.Katattâ kamma,
Adalah suatu perbuatan yang hapir tidak didorong oleh kehendak. Sifat
kamma ini adalah mekanis / refleksi dan kekuatannya lemah.
Kamma ini berproses bila ketiga kamma diatas tidak pernah dilakukan.
Katattâ kamma dapat dimisalnya seperti tanpa sadar menggaruk kepala
walau kepala tidak gatal, meludah.
Perbuatan baik dapat diwujudkan melalui tiga saluran yaitu:
* melalui perbuatan,
* perkataan (ucapan) dan
* pikiran,
Sehingga seperti yang tercantum didalam kitab Dhammapada,Bab XIV Buddha
Vagga, yang berbunyi: