Buku dan Produk PATRIA 


Membawa Dhamma Kembali KeRumah

Judul Asli Bringing Buddhism Back Home
Penulis Phra Sujivo (Malaysia)
Alih Bahasa Sei. Lit-Bang DPP.PATRIA
Editor Ir. Slamet Rodjali
Gambar Ulang Tedi.S (DPC PATRIA Tangerang)
Penerbit DPP. Pemuda Theravada Indonesia (PATRIA)
Edisi 1 (Bahasa Indonesia) Juni 1997

" Membawa Dhamma Kembali ke Rumah " adalah salah satu seri gagasan bagi seorang yang sedang mencoba untuk melaksanakan Buddha Dhamma di rumah dan menyebarkannya. Buku ini memberikan gagasan-gagasan seperti bagaimana seseorang dapat memecahkan persoalan yang mungkin dialami seorang perumah tangga dan cara untuk memperkenalkan nilai-nilainya serta melatihnya ke dalam semua sisi kehidupan.

Tokoh utama dalam buku ini adalah Wandi. Walaupun hanya samaran, ia mewakili anak muda khas Budhhis yang sedang dibakar oleh semangat untuk melaksanakan Buddha Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.

Wandi, sekarang adalah anak kecil berumur enam tahun. Penemuan barunya adalah Buddha Dhamma. Sejak sekolah di sebuah yayasan Buddhis, ia telah mempelajari banyak kenyataan tentang hidup dan ajaran-ajaran Sang Buddha, seperti Kamma dan ketidakpuasan(Dukkha). Seperti juga anak lainnya, ia memiliki masalah. Dalam kenyataannya Wandi mencoba untuk melaksanakannya, tapi nampaknya hanya selalu menambah masalah. Namun demikian kita seyogyanya tidak memandang demikian, karena ia telah memperoleh keuntungan yang lebih baik, yaitu memberikan nilai-nilai baik untuk hidup, mencegahnya dari segala bahaya, misalnya obat bius, menolongnya untuk bergaul lebih baik dengan orang lain dan mengurangi sifatnya yang tidak sabar.

Buku ini enak dan mudah dipahami, walaupun tokohnya hanyalah anak 6 tahun, tapi permasalahan yang dihadapinya sering kali ditemui pada orang dewasa. Seperti bagaimana caranya mengajarkan Dhamma kepada orang tua yang masih mengikuti tradisi, mengajarkan Dhamma kepada adik yang nakalnya minta ampun, cara memberikan Dhamma kepada mereka yang memilih kehidupan berumah tangga serta bagaimana melihat sahabat yang baik dan sahabat yang palsu. Buku dengan 54 halaman ini lebih banyak berisikan ilustrasi gambar, sehingga mudah dicerna bagi semua usia.

Praktek Maha Satipatthana Sutta

Judul Buku Praktek Maha Satipatthana Sutta dalam Rangka Mengenang

Alm. Y.M. Girirakkhito Mahathera

Alih Bahasa Ir. Slamet Rodjali
Penyunting Sukhemo Mahathera
Saduran khotbah Meliana Chandra

Rudi Marli

Art Design David Salim
Penerbit DPP PATRIA Jakarta
Cetakan Pertama, Oktober 1997

Buku ini disusun dalam rangka mengenang alm.Bhante Girirakkhito dan dilandasi dengan motivasi untuk memperkaya khasanah referensi buku Buddha Dhamma, khususnya yang berkenaan dengan meditasi vipasana. Maha Satipathana Sutta disajikan dengan baik dalam naskah pali dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Sutta tersebut merupakan sumber inspirasi utama nafas vipasana. Tahap-tahap pengembangan perhatian murni dalam vipasana juga disajikan dengan baik, seperti yang diajarkan di Wat Maha Dhatu, Thailand dan sebagian besar diajarkan oleh alm. Bhante Girirakkhito di Indonesia. Manfaat meditasi dan satipatthana serta ilustrasi cara-cara bermeditasi diuraikan dengan lengkap.

Selain itu, dalam rangka mengenang alm. Y.M. Girirakkhito Mahatera, dalam buku ini juga disajikan beberapa kotbah Dhamma beliau serta sejarah latar belakang berdirinya Brahmavihara Arama, tempat di mana beliau bernaung lengkap dengan beberapa gambar photonya.

Layak dibaca bagi pencari kebenaran sejati, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan batin dengan lebih serius.Walaupun terkesan berat, karena harus diimbangi dengan latihan, tapi bagi mereka yang memiliki semangat (viriya) serta kegembiraan (Sukkha) buku ini akan menjadi pedoman dalam praktek vipasana dalam kehidupan sehari-hari.