Da’wah Islam adalah sebuah proses taghyier (merubah) waqi’ al-jahily (realitas yang jahiliy) kepada waqi’ al-Islami (realitas yang Islami)
Perubahan yang dikehendaki oleh Da’wah Islam meliputi perubahan yang bersifat dakhily (ke dalam) seperti aspek ruhiyah, i’tiqodiyah, fikriyah, dan syu’uriyah, serta yang bersifat kharijy (ke luar) seperti aspek sulukiyah dan ‘amaliyah.
Perubahan tersebut di atas dimulai dari lingkaran fardi (individu), kemudian lingkaran usroh (keluarga) dan ijtima’i (masyarakat).
Untuk mencapai sasaran-sasaran dari proses taghyier ini diperlukan suatu ‘amal jama’i (kerja bersama)
Kejayaan Islam (= keberhasilan Da’wah Islam) adalah merupakan suatu yang bersifat aksiomatis (sudah pasti). Ia akan terwujud dengan atau tanpa kita (manusia / individu da’i) di dalamnya. Artinya : bukan kita yang memberikan keuntungan pada Islam dengan keimanan dan keterlibatan kita dalam ‘amal Islam, tapi kita lah yang beruntung bila kita beriman dan beramal Islami (ikut serta dalam da’wah Islam) itu. QS Al-Hujurat 17 dan QS Al-Maidah 54.
Hal yang penting disadari adalah bahwa yang melakukan aktivitas da’wah ‘amal jama’i ini adalah manusia (harakah al-Insan), yang memiliki kecenderungan buruk (fujur) dan baik (taqwa) QS Asy-Syams 8, bukan para malaikat (harakah al-Malaikah) yang hanya memiliki sifat tha’at. Sehingga hal-hal yang terjadi dalam realitas Da’wah Islam ini juga harus dilihat dengan perspektif kemanusiaan.