KOMUNIKASI SUAMI ISTRI
MEMBANGUN JEMBATAN HATI DAN PIKIRAN
(disalin dari makalah ringkas Ustadz Anis Matta, Lc)
Mengapa Menikah ?
Jawaban atas pertanyaan ini harus benar-benar disadari oleh setiap Muslim yang mau atau telah menikah. Ini menyangkut motif dalam bertindak. Nikah adalah ibadah; maka semua yang Anda lakukan mulai dari meminang, menggauli istri sampai menafkahi dan mendidik anak-anak adalah ibadah. "Nikah itu sunnahku." Sabda Rasulullah saw. Dan sebagaimana laiknya tujuah dari setiap ibadah, pernikahanpun harus berperan meningkatkan ketakwaan dan kesalehan Anda, yang tampak bersinar pada segenap sisi wajah kehidupan Anda; cara berpikir lebih baik, cara bertindak lebih baik, suasana emosional lebih stabil, bahkan karir dan kehidupan finansial yang juga lebih baik. Sebab Allah berfirman, "Jika mereka miskin, nanti Allah akan memberi mereka kekayaan dan keutamaan-Nya." (QS An Nur: 32)
Mengapa Memilihnya ?
Tidak semua orang bisa menjawab pertanyaan ini, Walaupun jawabannya sangat mendasar dalam kehidupan perkawinan. Ini terkait dengan cinta dan penerimaan. Dorongan mencintai dan dicintai adalah fitrah paling dalam yang membuat setiap orang membutuhkan pasangannya. Sebesar rasa butuh Anda terhadap pasangan Anda, sebesar itu pula dorongan untuk merawat hubungan Anda dengan pasangan Anda. Tapi tak ada orang yang sanggup mencintai dengan kuat kecuali bila ia menerima pasangannya secara wajar dan apa adanya. Ini yang membuat kita seimbang dalam melihat sisi kuat dan sisi lemat hari pasangan kita. Inilah makna keseimbangan itu dalam sabda Rasulullah saw: "Janganlah seorang Mukmin mencampakkan seorang Mukminah, jika ia benci salah satu sikapnya, ia akan menyukai sikapnya yang lain."
Hubungan Yang Produktif
Sebagaimana anak-anak merupakan buah cinta kasih, maka komunikasi hubungan perkawinan hanya akan langgeng jika masing-masing pasangan terus maju dan berkembang dalam hubungan itu. Inilah fungsi hakiki dari setiap hubungan yang produktif; penumbuhan dan pengembangan. Maka merawat hubungan sama dengan menumbuhkan pohon; kita harus mengembangkan pasangan kita; kadar pengetahuannya, keterampilannya, kepribadiannya, sikapnya dan semuanya. Orang hanya akan mencintai – dalam waktu dalam – orang yang bermanfaat bagi dirinya. Inilah arti manfaat dalam sabda Rasulullah saw: "Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi yang lain."
Nyatakan Cinta Dengan Segala Cara
Ekspresi cinta kita terhadap pasangan kita harus benar-benar lepas; dalam ucapan (verbal) maupun bahasa tubuh dan tindakan (non verbal). Seorang sahabat mencintai sahabatnya yang lain, maka Rasulullah saw menyuruhnya menyatakannya secara verbal kepada yang bersangkutan (Abu Dawud dan Tirmizi). Itu kepada sesama laki-laki. Apalagi kepada istri atau suami. Jika berada di rumah, Rasulullah saw sering membantu istrinya bekerja, kata Aisyah.
Seimbang Dalam Memberi dan Menerima
Beri yang terbaik untuk mendapatkan yang terbaik
. Orang yang membalik prinsip ini akan gagal dalam berkomunikasi dengan pasangannya. Ibnu Abbas senang berhias agar tampak keren di depan istrinya. Itu karena, katanya: "Saya juga ingin ia kelihatan cantik di depanku".
Sukses Keluarga Adalah Tangga Menuju Sukses Sosial dan Profesi. Anda Mau Membuktikannya ?
Back to List of Articles" Page