QODHOYA ASASIYAH ‘ALA THORIQID-DA’WAH

 

Penulis :

Syaikh Musthofa Masyhur

 

Penerjemah :

Abu Ridha

 

Edisi Indonesia :

Penerbit Al Ishlahy Press, Jakarta, cetakan I, tahun 1993, isi 125 halaman

 

 

Da’wah dan Qodhoya Asasiyah

Jalan da’wah adalah jalan yang satu, jalan yang telah dilalui oleh para Nabi dan Rosul Allah. Setiap du’at wajib memahami berbagai Qodhoya Asasiyah (isu-isu mendasar) di seputar jalan da’wah, untuk menjaga keselamatannya di sepanjang perjalanan, dan agar ia sampai di tujuan juga dengan selamat, imma memperoleh kemenangan wa imma memperoleh syahid.

 

Isu-Isu Mendasar di Jalan Da’wah

  1. Ar-Ru’yatu Al Wadihah ( Pandangan Yang Jelas )
  2. Al-Istimroriyah ( Kesinambungan )
  3. An-Namwu wa Al Quwwah ( Pertumbuhan dan Kekuatan )
  4. Al-Muhafatazhatu ‘ala Al-Asholah ( Memelihara Orisinalitas )
  5. At-Takhtithu wa At-Tathwir ( Perencanaan dan Pengembangan )
  6. Jam’u Kalimatil-Muslimin ( Kesatuan Pandangan Kaum Muslimin )
  7. Al-‘Amalu Fi Majalid-Da’wah ( Bekerja Dalam Lapangan Da’wah )
  8. At-Taurits wa At-Tuhamu Al-Ajyal ( Pewarisan dan Regenerasi )

 

Isu Pertama : Ar-Ru’yatu Al Wadihah ( Pandangan Yang Jelas )

 

Isu Kedua : Al-Istimroriyah ( Kesinambungan )

 

Isu Ketiga : An-Namwu wa Al Quwwah ( Pertumbuhan dan Kekuatan )

 

Isu Keempat : Al-Muhafatazhatu ‘ala Al-Asholah ( Memelihara Orisinalitas )

 

Isu Kelima : At-Takhtithu wa At-Tathwir ( Perencanaan dan Pengembangan )

 

Isu Keenam : Jam’u Kalimatil-Muslimin ( Kesatuan Pandangan Kaum Muslimin )

"Mari kita bekerja sama dalam hal-hal yang disepakati, dan Tasamuh (tolerans) dalam hal-hal yang tidak / belum disepakati".

 

Isu Ketujuh : Al-‘Amal Fi Majalid-Da’wah ( Bekerja Dalam Lapangan Da’wah )

 

Isu Kedelapan : At-Taurits wa At-Tuhamu Al-Ajyal ( Pewarisan dan Regenerasi )

 

 

 

Back to List of Articles" Page