SERUAN DARI PARTAI KEADILAN
Oleh :
Dr.Ir.H.Nur Mahmudi Ismail, M.Sc.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengokohkan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mencabut kekuasaan dari siapa yang dikehendaki-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sholawat dan salam bagi pemimpin dan teladan kaum muslimin, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa serta memperjuangkan risalah Ilahi hingga kokoh dan tersebar di muka bumi sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Alhamdulillah, Allah telah memberikan keberkahan kepada kita dalam meniti jalan kebersamaan sehingga tanpa terasa detik demi detik, hari demi hari dan tahun demi tahun telah kita lewati dalam perjuangan menegakkan kalimat-Nya di muka bumi ini. Sebuah perjalanan yang insya Allah akan mengantarkan kita ke negeri perdamaian serta membuahkan kebahagiaan di dunia ini dan di akherat nanti.
Kita juga mengucapkan syukur kehadirat Allah yang Maha Perkasa yang telah mengantarkan perjuangan kita ke sebuah era yang lebih mencerahkan masa depan ummat Islam dan bangsa Indonesia, sehingga kaki-kaki kita lebih kokoh menapak dan tangan-tangan kita lebih kuat merengkuh. Ketika dengan kemantapan hati kita deklarasikan PARTAI KEADILAN segera kita memasuki dunia yang lebih luas dalam wahana integralitas Islam. Ingat, Integralitas Islam adalah salah satu karakteristik langkah-langkah perjuangan kita.
Dalam pada itu kita juga harus waspada akan berbagai tantangan dan kendala yang mungkin akan kita temukan di dunia kenyataan yang baru. Bukan mustahil jika tidak hati-hati mencermatinya kita akan terjebak dalam berbagai persoalan yang justru merugikan perjuangan Ummat secara umum serta menjauhkan kita dari cita-cita Islam yang tinggi lagi mulia. Seraya bermohon kepada Allah SWT semoga kita terlindung dari berbagai cobaan dan fitnah, Kami Dewan Pimpinan Pusat PARTAI KEADILAN menyerukan kepada seluruh kader Partai dimanapun mereka berada, baik di dalam maupun di luar negeri untuk :
Pertama
, senantiasa menjaga keikhlasan hati dan kelapangan dada. Ingatlah tujuan hidup kita hanyalah mengabdi kepada Allah SWT, mengharap ridho, ampunan dan surga-Nya, bukan untuk bermegah-megahan dengan diri sendiri yang kerdil dan tak berarti. Kesertaan Allah SWT dalam langkah-langkah kita, di dunia dan akhirat nanti, hanya dapat diwujudkan melalui amal sholeh yang sesuai dengan tuntutan Syari’at dan Manhaj-Nya. Bukan karena semata-mata kita berada di dalam barisan sebuah partai, tetapi dengan Ihsan berpartai, mudah-mudahan ridho dan ampunan serta surga Allah itu dapat lebih kita dekati. "Dan tidaklah kalian diperintahkan kecuali untuk menghamba kepada Allah SWT dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (dalam) menjalankan agama dengan lurus" (Q.S. Al-Bayyinah ayat 5).
Kedua
, senantiasa mengingat tujuan-tujuan da’wah Islam, yaitu tegaknya kalimat Allah di muka bumi ini sehingga kebenaran, keadilan dan persatuan ummat manusia dapat diwujudkan bagi kemakmuran hidup ummat manusia di dunia dan akhirat. Perjuangan kita melalui partai ini adalah semata-mata untuk membuktikan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin), bukan sekedar meneguhkan eksistensi sebuah partai. "Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam" (Q.S. Al-Anbiya ayat 107).
Ketiga
, senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Ummat Islam. Ingat, Seluruh kaum Muslimin Indonesia yang berada di partai manapun adalah saudara-saudara kita seagama. Perbedaan partai tidak menyebabkan kita harus saling berprasangka buruk, dan tidak menghalangi kita untuk menjalin kerjasama dalam kebajikan dan ketaqwaan. Sifat-sifat negatif yang mungkin ada pada diri saudara kita harus kita lenyapkan melalui budaya memperbaiki diri dan menasehati orang lain, dimanapun saudara kita itu berada, termasuk dan terlebih lagi di dalam partai kita sendiri. "Dan berpeganglah kamu semua pada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai…" (Q.S. Ali-Imran ayat 53)
Keempa
t, senantiasa menyadari bahwa partai adalah wadah untuk bekerja menuju kebaik-an, bukan sebuah badan legitimasi kebaikan itu sendiri. Masih banyak lagi wadah yang bisa difungsikan selain dari wadah tempat kita bekerja saat ini. Oleh karena itu buang jauh-jauh sifat takabbur kelompok (hizbiyah). "Kemudian mereka (pengikut-pengikut mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)" (Q.S. Al-Mu’minun ayat 53).
Kelima
, senantiasa mengingat bahwa kemenangan dan kekalahan dalam ajang pemilihan umum dalam konteks berpartai kita, bukanlah hakekat kesuksesan atau kegagalan kerja partai. Bekerja sekuat-kuatnya untuk dapat membuktikan kualitas pemahaman ber-Islam, kesungguhan, ketaatan, pengorbanan dan kekompakan kita semua adalah tuntutan yang paling utama. Setelah itu kita mengharap keridhoan-Nya, karena apa yang kita kerjakan sesungguhnya sangat tidak berarti di hadapan keagungan-Nya. "Mereka merasa telah memberi ni’mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah (wahai Muhammad) : Janganlah kamu merasa telah memberi ni’mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni’mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan, jika kamu adalah orang-orang yang benar" (Q.S. Al-Hujurat ayat 17).
Keenam
, senantiasa bekerja secara profesional (ihsan) dalam menyebarkan kebajikan Islam terutama yang terkait dengan visi, misi dan program yang telah dimusyawarahkan dan dirumuskan partai. Ingatlah, bahwa profesionalitas itu sangat bergantung kepada kemampuan kita menguasai hal-hal yang rinci. Jangan mengabaikan persoalan sekecil apapun. "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah pun niscaya dia akan melihat (hasilnya). Dan barang siapa yang mengerjakan keburukan sebesar dzarrah pun niscaya dia akan melihat (hasilnya) pula. " (Q.S. Al-Zalzalah ayat 7-8). Rasulullah SAW bersabda : "Janganlah meremehkan perbuatan kebajikan sekecil apapun, walau sekedar menyambut saudaramu dengan wajah yang manis" (Hadits Riwayat Muslim).
Ketujuh
, senantiasa bersikap hati-hati dari kemungkinan menyakiti hati orang lain melalui lisan, tulisan, statemen, ataupun tindakan, baik hal itu tertuju kepada saudara muslim kita sendiri, atau terhadap warga non muslim sesama bangsa Indonesia. Hati-hati terhadap do’a orang yang tertindas . "Dan janganlah sekali-kali kebencian kamu kepada suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa" (Q.S. Al-Maidah ayat 8).
Demikianlah seruan ini kami sampaikan agar menjadi pedoman bagi seluruh kader PARTAI KEADILAN. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa membantu perjuangan kita semua dan melepaskan kita dari berbagai kesulitan dan rintangan. Hasbunallahu wani’mal wakil.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Jakarta, 22 Agustus 1998
Nomor : D-01/DPP-PK/SE/VIII/’98
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI KEADILAN
Dr.Ir.H.Nur Mahmudi Ismail, M.Sc.
Presiden
Back to Pendidikan Politik di Indonesia" Page