Calvinisme yang difitnah :
Kontroversi Calvinisme & Armenianismeoleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
VII) Sikap salah terhadap Predestinasi.
1) Rasa ingin tahu siapa yang adalah orang pilihan, dan siapa yang adalah orang yang bukan pilihan.
Calvin:
"Human curiosity renders the discussion of predestination, already somewhat difficult of itself, very confusing and even dangerous" (= Keingintahuan manusia membuat diskusi tentang predestinasi, yang sudah merupakan se-suatu yang sukar, menjadi sangat membingungkan, dan bahkan berbahaya) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book III, Chapter XXI, no1.
2) Menebak-nebak.
Ini bisa terjadi kalau kita melihat orang yang sangat jahat atau yang anti kristen, dimana kita lalu menganggap bahwa orang itu pasti ditetapkan untuk binasa, sehingga kita tidak mendoakannya ataupun berusaha untuk memberitakan Injil kepadanya.
Atau kalau kita memberitakan Injil kepada seseorang, tetapi mendapatkan reaksi yang negatif, maka kita lalu menganggap bahwa orang itu adalah orang yang ditetapkan untuk binasa, dan kita lalu berhenti memberitakan Injil ataupun mendoakan orang itu. Ini jelas adalah sikap yang salah, karena kalaupun seseorang sudah didoakan selama 10 tahun dan diinjili 1000 x dan ia selalu menolak Yesus, belum tentu ia adalah orang yang ditetapkan untuk binasa. Siapa tahu ia akan bertobat kalau saja saudara bertekun sebentar lagi dalam mendoakan maupun menginjilinya? Sebe-lum seseorang mati tanpa percaya kepada Kristus, kita tidak mempunyai hak untuk berkata bahwa ia adalah orang yang ditetapkan untuk binasa!
3) Sikap diam / tidak berani mengajarkan doktrin ini.
Karena doktrin ini memang bersifat kontroversial / menimbulkan perta-nyaan / serangan / perdebatan, maka banyak orang Reformed / Calvinist memilih untuk tidak mengajarkan doktrin ini. Mungkin mereka takut tidak bisa menjawab pertanyaan / serangan yang diajukan. Tetapi ini jelas ada-lah sikap yang salah. Orang Reformed / Calvinist yang tidak bisa men-jawab pertanyaan tentang doktrin ini, harus belajar lebih banyak dan lebih mendalam, sehingga lebih menguasai doktrin ini dan bisa menjawab pertanyaan / serangan.
Tentang orang Reformed / Calvinist yang tidak berani mengajarkan dok-trin ini, Calvin berkata:
"They who shut the gates that no one may dare seek a taste of this doctrine wrong men no less than God" (= Mereka yang menutup pintu sehingga tak ada yang berani mencicipi doktrin ini, menyalahi baik manusia maupun Allah) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book III, Chapter XXI, no 1.
Calvin:
"Profane men, I admit, in the matter of predestination abruptly seize upon something to carp, rail, bark, or scoff at. But if their shamelessness deters us, we shall have to keep secret the chief doctrines of the faith, almost none of which they or their like leave untouched by blasphemy. ... God’s truth is so powerful, both in this respect and in every other, that it has nothing to fear from the evilspeaking of wicked men" (= Saya mengakui bahwa dalam persoalan predestinasi, orang dunia / yang tidak kudus dengan kasar mencari kesalahan, menista / mencemooh, menyalak / menggonggong, atau mengejek. Tetapi jika ketidak-tahu-maluan mereka menghalangi kita, kita akan harus merahasiakan doktrin-doktrin utama tentang iman, karena hampir tidak ada dari doktrin-doktrin itu yang tidak disentuh oleh hujatan. ... kebenaran Allah begitu berkuasa, baik dalam persoalan ini maupun yang lain, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan menghadapi omongan jahat dari orang jahat) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book III, Chapter XXI, no 4.
email us at :
gkri_exodus@mailcity.com