oleh
: Pdt. Budi Asali M.Div.
Efesus 1:13-14
Ef
1:13-14 ini berbicara tentang Roh Kudus yang disebut sebagai:
Memang Roh Kudus berulang-ulang dijanjikan, baik dalam:
1) Perjanjian
Lama.
Misalnya:
Yeh 36:26-27 - “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat. RohKu akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan
Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada
peraturan-peraturanKu dan melakukannya”.
Yoel 2:28-29 - “‘Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan
mencurahkan RohKu ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi,
teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas
hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari
itu”.
2) Perjanjian
Baru.
Mat 3:11 - “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi
Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak
layak melepaskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus
dan dengan api”.
Yoh 7:37-39 - “Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus
berdiri dan berseru: ‘Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum!
Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari
dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.’ Yang
dimaksudkanNya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya;
sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”.
Kis 1:4,5,8 - “Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama
dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kataNya - ‘telah kamu
dengar dari padaKu. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama
lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.’ ... Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu
di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.’”.
Luk 24:49 - “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu.
Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan
kekuasaan dari tempat tinggi.’”.
Selain itu, juga banyak ayat dalam Yoh 14-16, seperti
14:16-19,26 15:26 16:7,13
Janji itu tergenapi pada hari Pentakosta.
Kis 2:1-4 - “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka
lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu
kepada mereka untuk mengatakannya”.
Dan pada waktu orang-orang tertentu mengatakan bahwa
mereka sedang mabuk, maka Petrus dan rasul-rasul berkata: “Hai kamu orang Yahudi dan
kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul
sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
Akan terjadi pada hari-hari terakhir - demikianlah firman Allah - bahwa Aku
akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki
dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga
ke atas hamba-hambaKu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada
hari-hari itu dan mereka akan bernubuat” (Kisah 2:14b-18).
Arti meterai:
1) Menjamin
sifat asli dari sesuatu.
Jadi, kalau kita dimeteraikan dengan Roh Kudus, itu
menjamin bahwa kita betul-betul adalah anak Allah.
2) Tanda
kepemilikan.
Jadi, kita dimeteraikan dengan Roh Kudus, artinya kita
ditandai sebagai milik Allah.
3) Menjamin
keamanan.
Jadi, kita dimeteraikan artinya kita pasti selamat /
keselamatan kita terjamin.
1) Ada 2
ayat lain yang berbicara tentang Roh Kudus sebagai ‘jaminan’.
2Kor 1:21-22 - “Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama
dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (22)
memeteraikan tanda milikNya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam
hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita”.
KJV: ‘Now he which stablisheth us with you in Christ, and hath
anointed us, [is] God; Who hath also sealed us, and given the earnest of
the Spirit in our hearts’ (= Dia yang meneguhkan kami dan
kamu dalam Kristus, dan telah mengurapi kita, adalah Allah; Yang juga telah memeteraikan
kita, dan telah memberikan uang muka / jaminan Roh dalam hati kita).
2Kor 5:5 - “Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu
dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu
yang telah disediakan bagi kita”.
2) Kata
bahasa aslinya adalah ARRABON, yang sebetulnya bukan merupakan kata Yunani
tetapi Ibrani.
a) Arti
dari kata ARRABON adalah ‘tanggungan / uang muka’.
Dalam Kej 38:17,18,20 kata Ibrani yang diterjemahkan
‘tanggungan’ adalah ERABON / HAERABON [= the pledge (= jaminan /
tanggungan)]. Tanggungan ini mengharuskan Yehuda untuk membayar sesuai apa yang
ia janjikan.
Jadi, tanggungan / uang muka ini mengesahkan suatu
kontrak / pembelian, dan memberikan kepastian bahwa pembayaran akan dilunasi.
John Stott membedakan antara ‘uang muka’ dan
‘tanggungan’. ‘Tanggungan’ akan dikembalikan pada waktu seluruh pembayaran
telah dilunasi. Tetapi ‘uang muka’ merupakan sebagian / bagian pertama dari
seluruh pembayaran. Kata ARRABON bisa berarti ‘tanggungan’ ataupun ‘uang muka’,
tetapi dalam ayat-ayat yang membicarakan Roh Kudus sebagai ARRABON, maka Stott
memilih terjemahan ‘uang muka’.
Stott: “‘Guarantee’ here is
arrabon, originally a Hebrew word which seems to have come into Greek usage
through Phoenician traders. It is used in modern Greek for an engagement ring.
... In this case the guarantee is not something separate from what it
guarantees, but actually the first portion of it. An engagement ring promises
marriage but is not itself a part of the marriage. A deposit on a house or in a
hire-purchase agreement, however, is more than a guarantee of payment; it is
itself the first instalment of the purchase price. So it is with the Holy
Spirit”
(= ) - ‘Ephesians’, hal 49.
Barclay: “The arrabon was a regular
feature of the Greek business world. It was a part of the purchase price of
anything, paid in advance as a guarantee that the rest would in due time be
paid”
(= ) - ‘Ephesians’, hal 87.
Ralph P. Martin: “The use of avrrabwn (ARRABON) ... refers to
a down payment, something to assure that the ‘final installment will come’
(1:22)”
(= ) - ‘Word Biblical Commentary, II
Corinthians’, hal 108.
Charles Hodge: “The word avrrabwn (ARRABON),
‘pledge,’ is a Hebrew word, which passed as a mercantile term, probably from the
Phenician, into Greek and Latin. It is properly that part of the purchase money
paid in advance, as a security for the remainder” (= ) - ‘I & II
Corinthians’, hal 401.
b) Dengan
adanya ARRABON sebagai ‘uang muka / jaminan’, apa yang kita harapkan untuk kita
terima nanti?
Ef 1:14 - “Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita
memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah,
untuk memuji kemuliaanNya”.
Kata ‘penebusan’ ini biasanya berarti pembebasan dari kutuk / hukuman, dan
pemulihan diri kita sehingga kembali diperkenan oleh Allah. Tetapi kadang-kadang kata ‘penebusan’ ini
menunjuk pada pembebasan total dari segala kejahatan, yang terjadi pada
kedatangan Kristus yang keduakalinya. Arti kedua ini digunakan misalnya dalam:
·
Luk 21:28 - “Apabila semuanya itu mulai
terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu [NIV: ‘redemption’
(= penebusan)] sudah dekat.’”.
·
Ro 8:23 - “Dan bukan hanya mereka
saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh
dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan
[NIV: ‘redemption’
(= penebusan)] tubuh kita”.
·
Ef 4:30 - “Dan janganlah kamu
mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan
[NIV: ‘redemption’
(= penebusan)]”.
Dan
Hodge mengatakan, bahwa dalam Ef 1:14, arti kedua inilah yang harus diambil.
Charles
Hodge: “The word
redemption, in its Christian sense, sometimes means that deliverance from the curse
of the law and restoration to the favour of God, of which believers are in this
life the subjects. Sometimes it refers to that final deliverance from all evil,
which is to take a place at the second advent of Christ. ...There can be no
doubt that it here refers to this final deliverance” (= ) - ‘Ephesians’, hal 5-6.
Jadi, kalau Roh Kudus disebut sebagai ‘tanggungan / uang
muka’, itu menunjukkan bahwa Ia adalah jaminan bagi keselamatan maupun
berkat-berkat yang lain, termasuk surga. Roh Kudus itu menyebabkan kita bisa
pasti bahwa berkat-berkat tersebut di atas akan kita terima. Dengan kata lain,
Roh Kudus merupakan jaminan bagi kita bahwa keselamatan kita tidak akan bisa
hilang.
Stott: “In giving him to us, God
is not just promising us our final inheritance but actually giving us a
foretaste of it, which, however, ‘is only a small fraction of the future
endowment’” (= Dalam memberikan Dia kepada kita, Allah bukan hanya
menjanjikan kita warisan akhir kita tetapi betul-betul memberikan kita suatu
cicipan tentang hal itu, yang bagaimanapun hanya merupakan suatu pecahan kecil
dari berkat yang akan datang) - ‘Ephesians’,
hal 49.
Charles Hodge: “The Holy Spirit is itself ‘the earnest,’
i.e. at once the foretaste and pledge of redemption. ... So certain, therefore,
as the Spirit dwells in us, so certain is our final salvation” (= Roh Kudus sendiri adalah ‘jaminan’,
yaitu sekaligus merupakan cicipan dan jaminan / janji tentang penebusan. ...
Karena itu, sepasti seperti Roh Kudus tinggal di dalam kita, demikianlah
pastinya keselamatan akhir kita) - ‘I & II
Corinthians’, hal 401.
Barclay: “What Paul is saying is
that the experience of the Holy Spirit which we have in this world is a
foretaste of the blessedness of heaven; and it is the guarantee that some day we
will enter into full possession of the blessedness of God. The highest
experiences of Christian peace and joy which this world can afford are only
faint foretaste of the joy into which we will one day enter” (= Apa yang dikatakan oleh
Paulus adalah bahwa pengalaman tentang Roh Kudus yang kita punyai dalam dunia
ini adalah suatu cicipan dari berkat di surga; dan itu adalah jaminan bahwa
pada suatu saat nanti kita akan masuk ke dalam kepemilikan penuh terhadap
berkat Allah. Pengalaman tertinggi dari damai dan sukacita Kristen yang bisa
diberikan dunia ini hanyalah suatu cicipan yang redup dari sukacita yang akan
kita masuki pada suatu hari kelak) - ‘Ephesians’,
hal 87-88.
William Hendriksen:
“when
God deposited the Spirit in the hearts of his children he obligated himself to
bestow upon them consequently the full remainder of all the blessings of
salvation merited for them by the atoning sacrifice of Christ” (= pada saat Allah
memberikan Roh dalam hati dari anak-anakNya, maka sebagai akibatnya Ia
mewajibkan diriNya sendiri untuk memberikan kepada mereka sisa yang tertinggal
dari berkat-berkat keselamatan yang layak mereka dapatkan oleh korban penebusan
Kristus) - hal 92.
Editor dari Calvin’s Commentary mengutip kata-kata
Chrysostom, yang mengatakan bahwa kalau Allah memberikan Roh KudusNya sebagai
jaminan, dan Ia lalu tidak memberikan ‘sisa warisan’, maka Ia akan kehilangan
Roh Kudus itu, dan ini jelas merupakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
Editor
dari Calvin’s Commentary: “If God having given
this earnest, should not also give the rest of the inheritance, he should
undergoe the losse of his earnest, as Chrysostome most elegantly and soundly
argueth” (= Jika Allah, setelah memberikan uang muka
/ jaminan ini, tidak memberikan juga sisa dari warisan, Ia harus mengalami
kehilangan uang muka / jaminanNya, seperti yang diargumentasikan oleh
Chrysostom dengan sangat bagus dan sehat / benar) - ‘Second
Epistle to the Corinthians’, hal 140 (footnote).
c) Kata ARRABON bisa menunjuk pada
cincin pertunangan / janji pernikahan.
William
Hendriksen: “He who gives
the engagement ring, in pledge, expects to receive the bride. It is God who
gave the arrabon. The word arrabon and its cognates are used in modern Greek to
indicate matters pertaining to a wedding engagement” (= Ia yang memberikan cincin pertunangan, sebagai
jaminan / kepastian, mengharapkan untuk menerima mempelai wanitanya. Allahlah
yang memberikan arrabon. Kata arrabon dan kata-kata yang asalnya
sama, digunakan dalam bahasa Yunani modern untuk menunjuk pada hal-hal yang
berhubungan dengan perjanjian pernikahan) - hal 92 (footnote).
Memang
hubungan Allah / Yesus dengan kita digambarkan seperti sepasang calon mempelai.
Dengan adanya pemberian Roh Kudus sebagai cincin pertunangan / janji
pernikahan, maka pernikahan tersebut merupakan sesuatu yang pasti terjadi.
Penutup
Roh Kudus hanya diberikan kepada
orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya, dan Ia diberikan pada saat orang itu percaya.
Ef 1:13-14
- “Di dalam
Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. (14) Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan
yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya”.
Karena
itu tidak semua orang dalam gereja berhak untuk merasa terhibur oleh
pemberitaan tentang Roh Kudus di atas tadi. Hanya orang kristen sejati yang
berhak menerapkan penghiburan dan jaminan keselamatan tadi untuk dirinya
sendiri.
Charles Hodge: “The fruits of the Spirit are the only
evidence of his presence; so that while those who experience and manifest those
fruits may rejoice in the certainty of salvation, those who are destitute of
them have no right to appropriate to themselves the consolation of this and
similar declarations of the word of God” (= Buah Roh adalah satu-satunya bukti dari kehadiranNya; sehingga
sementara mereka yang mengalami dan mewujudkan buah itu boleh bersukacita dalam
kepastian keselamatan, mereka yang tidak mempunyainya tidak berhak untuk
mengambil bagi diri mereka sendiri penghiburan ini dan pernyataan-pernyataan
yang serupa dari Firman Allah) - ‘I & II Corinthians’,
hal 401.
Karena itu kalau saudara belum sungguh-sungguh percaya
kepada Yesus, cepatlah percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara.
Maka semua penghiburan dan jaminan keselamatan tadi juga berlaku bagi saudara.
email us at : gkri_exodus@lycos.com