oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
PERCAYA SEKALIPUN TIDAK
MELIHAT
YOHANES 20:24-29
I) Mengapa
orang sukar percaya pada kebangkitan?
1) Karena setan
bekerja.
Setan selalu bekerja pada
saat manusia mendengar suatu kebenaran rohani.
Ada suatu fakta yang sangat
penting untuk diperhatikan, yaitu bahwa pada waktu seseorang mendengar sesuatu
dari surat kabar, majalah, TV, bahkan iklan dan gossip, ia dengan mudah
percaya, tanpa meminta bukti. Tetapi kalau seseorang mendengar firman Tuhan,
maka seringkali ia tidak mau percaya sebelum ada buktinya! Mengapa? Jelas
karena dalam kasus pertama, ia mendengar sesuatu yang bersifat jasmani /
duniawi, sehingga setan tidak merasa perlu untuk bekerja. Tetapi dalam kasus
kedua, ia mendengar suatu kebenaran rohani sehingga setan merasa perlu untuk
bekerja supaya orang itu tidak percaya!
Percaya pada kebangkitan orang
mati adalah sesuatu yang penting, karena kalau orang menganggap bahwa tidak
ada kehidupan setelah kematian, maka ia pasti akan hidup semaunya sendiri.
Bdk. 1Kor 15:32b - "Jika orang mati tidak
dibangkitkan, maka 'marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati'".
Kepercayaan pada kebangkitan
Yesus dari antara orang mati, lebih-lebih merupakan sesuatu yang sangat
vital untuk keselamatan kita. ini terlihat dari Ro 10:9-10 yang berbunyi: "Sebab jika kamu
mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut
orang mengaku dan diselamatkan".
Itu sebabnya dalam
pemberitaan Injil, selain menekankan kematian Kristus untuk dosa-dosa kita,
Paulus juga menekankan kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ini terlihat
dari 1Kor 15:3-4 yang berbunyi: "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan
kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa la telah dikuburkan, dan
bahwa la telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab
Suci".
Karena itu jelaslah bahwa
pada waktu seseorang mendengar Firman Tuhan, baik tentang kebangkitan orang
mati maupun tentang kebangkitan Kristus, setan pasti akan bekerja mati-matian
untuk membuat orang itu tidak percaya.
2) Hal itu
dianggap tidak rasionil,/ tidak masuk akal.
Ini biasanya merupakan
anggapan dari orang-orang yang membanggakan rasionya / kepandaiannya. Tetapi,
kalau mereka sampai pada kesimpulan seperti itu, saya berpendapat bahwa itu
menunjukkan kalau sebetulnya mereka justru kurang tajam / kurang teliti dalam
menganalisa. Mengapa?
a) Jelas
sekali bahwa dalam menganalisa persoalan kebangkitan, mereka tidak
memperhitungkan kuasa Allah yang tidak terbatas!
Kalau mereka memperhitungkan
kemahakuasaan Allah, maka jelaslah bahwa mereka tidak akan menyimpulkan bahwa
kebangkitan adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Bandingkan dengan Kis 26:8
dimana Rasul Paulus berkata: "Mengapa kamn menganggap mustahil, bahwa Allah
membangkitkan orang mati?". Juga bandingkan dengan Luk 1:37 - "Sebab bagi Allah tidak
ada yang mustahil.".
b) Sebetulnya
kelahiran seseorang ke dalam dunia, adalah suatu peristiwa yang lebih ajaib,
dan lebih 'tidak masuk akal', dibandingkan dengan peristiwa kebangkitan.
Bagaimana bisa begitu? Perhatikan kata-kata Blaise Pascal di bawah ini:
"What reason have
atheists for saying that we cannot rise again? Which is the more difficult, to
be born, or to rise again? That what has never been, should be, or that what
has been, should be again? Is it more difficult to come into being than to
return to it?" (= Apa alasan orang-orang atheis untuk mengatakan
bahwa kita tidak dapat bangkit kembali? Yang mana yang lebih sukar, dilahirkan
atau bangkit kembali? Sesuatu yang tidak pernah ada, menjadi ada, atau sesuatu
yang sudah ada. Menjadi ada lagi? Apakah lebih sukar untuk menjadi ada dari
pada untuk kembali ada?) - 'The Encyclopedia of Religious Quotations', hal 566.
Keterangan: Saya kira kalimat terakhir
(yang digarisbawahi) susunannya terbalik! Tetapi, bagaimanapun juga maksud dari
orang itu jelas sekali. Kelahiran adalah suatu peristiwa dimana seseorang yang
tadinya tidak ada, lalu menjadi ada. Ini jelas lebih ajaib / lebih tidak
mungkin / lebih sukar dari peristiwa kebangkitan, dimana seseorang yang tadinya
sudah ada, lalu menjadi ada lagi! Tetapi anehnya, semua orang percaya pada
kelahiran, tetapi tidak percaya pada kebangkitan!
3) Ketidakpercayaan
pada Firman Tuhan, dan tidak adanya pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka.
Orang yang betul-betul
percaya pada Firman Tuhan, pasti tidak akan sukar untuk mempercayai
kebangkitan. Tetapi manusia, yang condong kepada dosa, tidak mungkin bisa
percaya pada Firman Tuhan maupun kebangkitan kalau Roh Kudus tidak bekerja
dalam dirinya dan memberikan iman kepadanya.
II) Mengapa
Tomas tak percaya kebangkitan Yesus?
Selain ketiga alasan di
atas, ada juga alasan-alasan lain:
1) Karena
Tomas tidak hadir bersama murid-murid yang lain, ketika Yesus menampakkan diri
kepada mereka (ay 24 bdk. ay 19-23).
Mungkin kesedihan karena
kematian Yesus menyebabkan Tomas menyendiri. Hal ini sebetulnya tidak salah. Salahnya adalah bahwa ia melakukan hal
itu secara kelewat batas, sehingga ia sama sekali tidak bersekutu dengan
saudara-saudara seimannya.
Kita memang tidak tahu apa
tujuan para murid berkumpul pada saat itu, tetapi sedikitnya itu adalah suatu
persekutuan. Bahkan ada penafsir yang beranggapan bahwa murid-murid berkumpul
pada hari minggu dalam ay 19 itu, untuk berbakti.
Barnes' Notes: "It is worthy of remark
that this is the first assembly that was convened for worship on the Lord 's
Day, and in that assembly Jesus was present. Since that time, the day has been
observed in the church as the Christian Sabbath, particularly to commemorate
the resurrection of Christ" (= Layak diperhatikan bahwa
ini adalah perkumpulan pertama yang dilakukan untuk kebaktian pada hari Tuhan,
dan dalam perkumpulan itu Yesus hadir. Sejak saat itu, hari itu dihormati dalam
gereja sebagai Sabat Kristen, khususnya untuk memperingati kebangkitan Kristus).
Membolosnya Tomas dari
kebaktian ini menyebabkan Tomas tidak menerima berkat dan sukacita yang diterima
oleh murid-murid lain, karena penampakan Yesus yang terjadi pada saat itu!
Matthew Henry: "by his absence he
missed the satisfaction of seeing his Master risen, and of sharing with the
disciples in their joy upon that occasion. Note, Those know not what they lose
who carelessly absent themselves from the stated solemn assemblies of
Christians" (= karena absennya ia tidak mendapatkan kepuasan
dari melihat Tuannya bangkit, dan tidak ikut ambil bagian dengan murid-murid
dalam sukacita mereka pada peristiwa itu. Perhatikan, Mereka tidak tahu mereka
kehilangan apa pada waktu mereka secara ceroboh absen dari perkumpulan khidmat
yang ditetapkan dari orang-orang Kristen).
Penerapan:
Saudara tidak akan pernah
tahu berapa banyak sukacita dan berkat Tuhan yang gagal saudara terima karena
saudara membolos dari Kebaktian maupun Pemahaman Alkitab! Karena itu jangan
membolos! Tetapi kalau toh terpaksa tidak bisa hadir, mengingat di gereja ini
ada rekaman cassette dan makalah khotbah, maka usahakanlah untuk mendengar
cassette dan mempelajari makalahnya!
Ada penafsir yang bahkan
beranggapan bahwa dengan absennya, Tomas bukan saja tidak menerima hal yang
baik, tetapi ia mendapatkan hal yang buruk.
Adam Clarke: "Thomas had lost much good, and gained much evil, and yet
was insensible of his slate. Behold the consequences of forsaking the
assemblies of God's people! Jesus comes to the meeting - a disciple is found
out of his place, who might have been there; and he is not only not blessed,
but his heart becomes hardened and darkened throngh the deceitfulness of
sin" (= Tomas kehilangan banyak
hal yang baik, dan mendapatkan banyak hal yang buruk / jahat, tetapi ia tidak
sadar akan keadaannya. Lihatlah konsekwensi dari tindakan meninggalkan
perkumpulan umat Allah! Yesus datang ke pertemuan itu - seorang murid didapati
tidak di tempatnya, yang sebetulnya bisa ada di sana; dan ia bukan hanya tidak
diberkati, tetapi hatinya menjadi keras dan gelap melalui tipu daya dari dosa).
Kalau pada akhirnya ia toh
menerima berkat dan sukacita yang sama, itu terjadi hanya karena kasih karunia
Kristus. Tetapi ingat, bahwa tidak selalu hal itu terjadi. Seringkali, berkat /
sukacita yang gagal kita dapatkan karena absennya kita dalam kebaktlan /
Pemahaman Alkitab, tidak akan kita dapatkan selama-lamanya.
2) Thomas
adalah seorang skeptis (seorang yang selalu ragu-ragu dan tidak gampang
percaya), dan juga secara alamiah adalah seorang pesimis (selalu meninjau masa
depan secara negatif). Ini terlihat dalam Yoh 11:16, dan terlihat lagi disini!
a) Murid-murid yang lain, yang jumlahnya
adalah 10 orang, bercerlta kepada Tomas bahwa mereka telah melihat Yesus (ay
25a).
Matthew Henry: "Note! The disciples of
Christ should endeavour to build up one another in their most holy faith, both
by repeating what they have heard to those that were absent, that they may hear
it at second hand and also by communicating what they have experienced. Those
that by faith have seen the Lord and tasted that he is gracious, should tell
others what God has done for their souls" (= Perhatikan, Murid-murid
Kristus harus berusaha untuk saling membangun dalam iman mereka yang paling
kudus. baik dengan mengulangi apa yang telah mereka dengar kepada mereka yang
absen, supaya mereka bisa mendengar dari tangan kedua, dan juga dengan
menyampaikan apa vang mereka alami. Mereka yang oleh iman telah melihat Tuhan,
dan mengecap bahwa la itu murah hati harus memberi tahu yang lain apa yang
telah Allah lakukan untuk jiwa mereka).
b) Tetapi
Tomas tetap tidak percaya (ay 25b).
Ada beberapa hal yang bisa
kita dapatkan dari kata-kata Tomas dalam ay 25b itu:
1. Ada
sesuatu yang bagus dalam sikap / kata-kata Tomas ini, yaitu bahwa ia jujur /
tidak munafik tentang ketidak-percayaannya. la tidak berpura-pura untuk percaya
sekalipun 10 murid yang lain percaya bahwa Yesus sudah bangkit dari antara
orang mati.
William Barclay: "He would never still
his doubt by pretending that they did not exist. He was not the kind of man who
would rattle off a creed without understanding what it was all about." (= la tidak pernah mau
menenangkan keraguannya dengan berpura-pura bahwa hal itu tidak ada. la
bukanlah jenis orang yang mau mengucapkan pengakuan iman tanpa mengerti tentang
hal itu).
Penerapan:
Apakah saudara sering
pura-pura percaya padahal saudara ragu-ragu atau bahkan tidak percaya?
Kemunafikan saudara akan menyebabkan tidak adanya orang menolong saudara dalam
hal itu, tetapi sebaliknya, keterus-terangan saudara akan memudahkan
saudara-saudara seiman saudara untuk menolong saudara!
2. Tetapi
ketidakpercayaan Tomas yang diungkapkan dengan kata-kata seperti itu juga bisa
berakibat negatif terhadap orang-orang lain. Jadi, kalau mau menyatakan
ketidak-percayaan lakukan itu kepada orang-orang yang teguh imannya, bukan
kepada orang-orang knsten baru / lemah.
3. Sikap
Tomas ini bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci / Firman Tuhan.
Ibr 11:1 - "Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat".
2Kor 5:7 - "sebab hidup kami ini
adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat".
Yoh 11:40 - "Jawab Yesus: 'Bukankah
sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan
Allah?'".
4. Kata-kata
Tomas ini menunjukkan betapa keras kepalanya Tomas itu!
Ay 25 akhir: 'Aku tidak akan percaya'.
NIV: 'I will not believe'
(= Aku tidak mau percaya).
Adam Clarke: "His imbelief became
obstinate: he was determined not to believe on any evidence that it might please
God to give him: he would believe according to his own prejudices or not at all (= Ketidak-percayaannya
menjadi tegar tengkuk: ia berketetapan untuk tidak percaya karena bukti, apapun
yang Allah berkenan berikan kepadanya: ia mau percava menurut prasangka /
pandangannya sendiri, atau tidak sama sekali).
5. Ini
menunjukkan dalamnya kejatuhan Tomas. la menjadi seperti orang kafir! Kalau
rasul saja bisa jatuh seperti itu, lebih-lebih orang kristen biasa! Karena itu
jangan sembarangan menghakimi pada saat saudara melihat orang jatuh!
Calvin: "The same thing happens
sometimes with many persons; for they grow wanton for a time, as if they had
cast off all fear of God, so that there appears to be no longer any faith in
them; but as soon as God has chastised them with a rod, the rebellion of their
flesh is subdued, and they return to their right senses" (= Hal yang sama
kadang-kadang terjadi dengan banyak orang; mereka hidup sembarangan untuk suatu
jangka waktu tertentu. seakan-akan mereka telah membuang semua rasa takut
kepada Allah, sehingga kelihatannya tidak lagi ada iman dalam diri mereka;
tetapi begitu Allah menghajar mereka dengan tongkat, pemberontakan daging
mereka ditundukkan, dan mereka kembali sadar).
Calvin lalu memberi contoh
tentang kejatuhan Daud (berzinah dengan Batsyeba, membunuh Uria, dsb).
6. Bagaimanapun
juga, ketidakpercayaan Tomas ini adalah sesuatu yang aneh dan keterlaluan,
karena:
·
ia
pasti tahu bahwa dalam Perjanjian Lamapun ada orang-orang yang bangkit dari kematian
(1Raja 17:17-24 2Raja 4:18-37 2Raja 13:21).
·
ia
sendiri melihat Yesus membangkitkan orang mati sebanyak 3 x (Mark 5-21-43 Luk
7:11-17 Yoh 11).
·
pada
waktu Yesus mati, banyak orang kudus bangkit dari kubur (Mat 27:52-53).
·
Yesus
sudah berulang-ulang memberitakan / menubuatkan tentang kematian dan
kebangkitanNya(Yoh2:18-22 Mat 16:21 Mat 17:22-23 Mat 20:18-19 Mat 26:2).
·
ada
10 murid laki-laki yang bersaksi bahwa mereka telah melihat Yesus!
III) Sikap / tindakan Yesus.
1) Membiarkan
Tomas selama 1 minggu.
a) Ay 26: '8 hari kemudian'.
Maksudnya adalah 8 hari
setelah ay 19. Hari pertama adalah hari Minggu. 8 hari setelah itu / hari ke 8
setelah itu juga adalah hari Minggu! (bandingkan dengan Yesus yang mati pada
hari Jum'at, !alu bangkit pada hari ke 3 yang adalah hari Minggu - itulah cara
mereka menghitung hari!). Jadi Yesus membiarkan Tomas selama 1 minggu.
b) Mengapa Yesus membiarkan selama 1 minggu?
1. Untuk memberi kesempatan kepada Tomas
untuk bertobat dari ketidak-percayaannya terhadap kebangkitan Yesus. Mungkin
selama itu, karena melihat pada sukacita yang ada dalam diri murid-murid yang
lain, Tomas bisa berubah dan menjadi percaya. Tetapi ternyata Tomas tetap tidak
bertobat.
2. Supaya Tomas merasakan akibat ketidakpercayaannya.
3. Untuk menekankan perubahan Sabat dari Sabtu menjadi hari
pertama (Minggu).
Barnes' Notes: " 'And after eight days
again '. That is, on the return of the first day of the week. From this it
appears that they thus early set apart this day for assembling together, and
Jesus countenanced it by appearing twice with them. It was natural that the
apostles should observe this day, but not probable that they would do it
without the sanction of the Lord Jesus. His repeated presence gave such a
sanction, and the historical fact is indisputable that from this time this day
was observed as.the Christian Sabbath. See Acts 20:7; 1 Cor. 16:2; Rev. 1:10.
" (= 'Dan setelah 8 hari lagi'. Yaitu, pada kembalinya hari
pertama dari suatu minggu. Dari sini kelihatannya mereka demikian awal
memisahkan hari ini untuk berkumpul bersama-sama, dan Yesus menyetujuinya
dengan muncul 2 x bersama mereka. Adalah sesuatu yang wajar bahwa rasul-rasul
memperingati hari ini, tetapi tidak mungkin bahwa mereka melakukan hal itu
tanpa persetujuan dari Tuhan Yesus. kehadiranNya yang terulang memberikan
persetujuan seperti itu, dan fakta historis tidak dapat dibantah bahwa sejak
saat ini hari ini diperingati sebagai Sabat Kristen. Lihat Kis 20:7; IKor 16:2;
Wah 1:10).
Jadi Barnes beranggapan
bahwa rasul-rasul yang lebih dulu melakukan perubahan Sabat, dan Yesus lalu
merestuinya. Tetapi saya lebih condong pada pandangan di bawah ini.
Matthew Henry: "He deferred it so long
as seven days. And why so? ... that he might put an honour upon the first day
of the week, and give a plain intimation of his will, that it should be
observed in his church as the Christian Sabbath, the weekly day of holy rest
and holy convocations. That one day in seven should be religiously observed was
an appointment from the beginning, as old as innocency; and that in the kingdom
of the Messiah the first day of the week should be that solemn day this was
indication enough, that Christ on that day once and again met his disciples ín
a religions assembly" (= la menunda itu selama 7 hari. Dan mengapa
demikian? ... supaya ia bisa meletakkan suatu penghormatan pada hari pertama
dari suatu minggu, dan memberikan suatu isyarat yang jelas dari kehendakNya,
bahwa hari itu harus diperingati / dihormati dalam gerejaNya sebagai Sabat
Kristen. hari libur mingguan dan pertemuan kudus mingguan).
Jamieson, Fausset &
Brown: " 'And after eight
days' - that is, on the eighth or first day of the following week. They themselves
probably met every day during the preceding week, but their Lord designedly
reserved His second appearance among them until the recurrence of His
resurrection-day, that He might this inaugurate the delightful sanctities of
THE LORD'S DAY (Rev. 1:10)." [= 'Dan setelah 8 hari' -
yaitu, pada hari ke 8 atau hari pertama dari minggu berikutnya. Mereka sendiri
mungkin bertemu setiap hari dalam sepanjang minggu yang lalu, tetapi Tuhan
mereka dengan terencana menahan pemunculanNya yang kedua di antara mereka sampai
kembalinya hari kebangkitanNya, supaya dengan demikian la bisa melantik
kekudusan yang menggembirakan dari HARI TUHAN (Wah 1:10)].
Jelas bahwa inisiatif
perubahan Sabat itu tidak mungkin datang dari rasul-rasul, yang lalu disetujui
oleh Yesus. Inisiatif itu datang dari Yesus sendiri, yang secara sengaja dan
terencana melakukan 2 x pemunculan pada hari Minggu, dan dengan demikian
memberikan isyarat yang jelas tentang hal itu.
2) Menampakkan
diri lagi (ay 26-27).
a) Mereka semua, termasuk Tomas, sedang berkumpul (ay 26).
·
Tomas
tidak mereka kucilkan. Para murid yang lain ingin menolong Tomas yang sedang
jatuh (bdk. Luk 22:32).
·
ay
26 mirip sekali dengan ay 19, dan memang merupakan pengulangan dari ay 19! Jadi,
ini adalah pengulangan 'warta berita', khusus untuk Tomas!
b) Yesus menampakkan diri dan mengijinkan Tomas merabaNya.
Ay 27: "Kemudian la berkata
kepada Tomas: 'Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah
tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi,
melainkan percayalah.'".
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
1. Di sini Tomas diberi mujijat sesuai
permintaannya, tetapi ingat bahwa tidak setiap orang yang menginginkan mujijat
/ bukti lalu diberi mujijat / bukti oleh Tuhan. Bandingkan dengan:
·
Luk
16:27-31 - "(27) Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu,
bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, (28) sebab masih ada lima
orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar
mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. (29) Tetapi kata
Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu. (30) Jawab orang itu: Tidak. bapa Abraham, tetapi
jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan
bertobat. (31) Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian
Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh
seorang yang bangkit dari antara orang mati.".
·
1Kor
1:22-23 - "(22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan
orang-orang Yunani mencari hikmat, (23) tetapi kami memberitakan Kristus
yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk
orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan".
Karena itu kalau saudara
hanya mau percaya kepada Yesus hanya kalau saudara melihat mujijat, sikap itu
bisa membawa saudara ke neraka!
2. Dalam ay 27 (bdk. ay 25), Yesus
berkata tentang 'tanganNya':
·
bukan
'pergelangan
tangan'.
Jadi, yang dipaku adalah tangan, dan bukan pergelangan tangan! Ada orang yang
mengatakan bahwa dalam kedokteran kata 'tangan' menunjuk pada seluruh
lengan atas sampai tangan, dan karena itu adalah mungkin bahwa yang dimaksud
dengan 'tangan' di sini adalah 'pergelangan tangan'. Problem dari pandangan ini adalah: mungkinkah
rasul Yohanes, yang adalah seorang nelayan, menggunakan istilah 'tangan' dengan arti yang dimaksud
oleh ilmu kedokteran modern?
·
apakah
kaki Yesus tidak dipaku? Dari Maz 22:17b dan Luk 24:39-40, terlihat dengan
jelas bahwa kaki Yesus juga dipaku!
3. Kata-kata Yesus dalam ay 27 ini
sangat sesuai dengan tuntutan Tomas dalam ay 25b, dan ini menunjukkan bahwa
Yesus mendengar kata-kata Tomas itu, dan ini membuktikan bahwa la memang hidup.
Wycliffe Bible Commentary: "By his very language
the Lord revealed that he knew what Thomas had asserted. Therefore he must have
been alive when the doubting apostle spoke those words about the hands and the
side" (= Oleh kata-kataNva Tuhan menvatakan bahwa la tahu
apa yang ditegaskan oleh Tomas. Karena itu la pasti telah hidup pada waktu
rasul yang ragu-ragu ini mengucapkan kata-kata tentang tangan dan sisi / rusuk).
c) Yesus menghendaki supaya Tomas percaya pada
kebangkitanNya (ay 27 akhir).
·
Ay
27 ini merupakan suatu teguran.
Seseorang mengatakan:
"to suspend our
believing upon our sight is reproof-worthy" (= menggantungkan
kepercayaan kita pada penglihatan adalah sesuatu yang layak dicela).
·
Yesus
tidak menegur dengan keras, tetapi dengan lemah lembut. Ini adalah sesuatu yang
harus kita tiru dalam menghadapi orang yang jatuh!
Matthew Henry: "He will not break the
bruised reed, but, as a good shepherd, gathers that which was driven away,
Ezek. 34:16. We ought thus to bear the infirmities of the weak, Rom.
15:1-2." [= la tidak akan memutuskan buluh yang patah
terkulai (Yes 42:3), tetapi, seperti seorang gembala yang baik, mengumpulkan
domba-domba yang hilang / tersesat, Yeh 34:16. Demikianlah kita harus menanggung
kelemahan dari orang-orang yang lemah, Ro 15:1-2].
·
Ini
menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan pada kebangkitan Yesus!
IV) Reaksi Tomas.
1) Tomas
percaya.
Banyak orang mempertanyakan
apakah Tomas meraba lubang paku / tombak itu atau tidak?
a) Ada yang menganggap ya. Alasannya:
·
Yesus
memerintahnya untuk meraba (ay 27).
·
Sekalipun
ay 28 memang tidak menceritakan bahwa Tomas meraba / mencucukkan jari dan
tangannya, itu tidak membuktikan bahwa ia tidak meraba / mencucukkan jarinya.
Dalam Luk 24:39-43, pada waktu Yesus mempersilahkan murid-murid untuk meraba,
juga tidak diceritakan bahwa mereka meraba, tetapi toh dari 1Yoh 1:1
kelihatannya Yohanes meraba Yesus.
1Yoh 1:1 - "Apa yang telah ada
sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami,
yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang
Firman hidup - itulah yang kami tuliskan kepada kamu".
b) Ada yang menganggap tidak. Alasannya:
·
ay
28 tidak mengatakan bahwa ia meraba.
·
ay
29: 'Engkau
telah melihat Aku', bukan 'Engkau telah meraba Aku'.
Saya lebih condong pada
pandangan ini.
2) Menyebut
Yesus'Tuhanku dan Allahku' (ay 28).
Ay 28: 'Tomas menjawab Dia'.
NASB / Lit: "Thomas
answered and said to hím" (= Tomas menjawab dan berkata kepada
Dia).
Jelaslah bahwa kata-kata
ini:
·
tidak
ditujukan kepada Bapa.
·
bukan
sekedar kata-kata yang terlontar karena kaget, yang pada dasarnya tidak
ditujukan kepada siapa-siapa. Kalaú itu hanya sekedar kata-kata yang terlontar
karena kaget, maka itu merupakan pelanggaran terhadap hukum ke 3 dari 10 hukum
Tuhan, dan Yesus pasti tidak akan mengucapkan ay 29 terhadap orang yang
melanggar hukum ke 3 tersebut.
Barnés' Notes: "In this passage the
name God is expressly given to Christ, in his own presence and by one ofhis own
apostles. ... If this was not the meaning of Thomas, fhen his exclamation was a
mere act of profaneness, and the Saviour would not have commended him for
taking the name of the Lord his God in vain" (= Dalam text ini nama
Allah secara jelas diberikan kepada Kristus, pada saat la sendiri hadir, dan
oleh satu dari rasul-rasulNya sendiri. ... Jika ini bukan maksud dari Tomas,
maka seruan ini semata-mata merupakan tindakan kecemaran / tidak hormat. dan
sang Juruselamat tidak akan memuji dia untuk penyebutan nama Tuhan Allahnya
dengan sia-sia).
Kedua penafsiran salah di
atas sering dipaksakan kepada ayat ini untuk menghindari keilahian Yesus.
Tetapi penafsiran-penafsiran itu pasti salah. Kata-kata Tomas itu jelas
ditujukan kepada Yesus, dan dengan demikian:
·
la
mengakui Yesus sebagai Tuhan (bdk. Ro 10:9 1Kor12:3).
·
la
mengakui Yesus sebagai Allah.
Adam Clarke: "The resurrection from
the dead gave them the fullest proof of the divinity of Christ" (= Kebangkitan dari orang
mati memberikan mereka bukti yang paling penuh tentang keilahian dari Kristus).
Ro 1:4 - "dan menurut Roh
kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa la
adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita".
·
la
mengakui Yesus sebagai 'Tuhanku dan Allahku'!
Penerapan:
Apakah saudara mengakui
Yesus sama seperti ini?
V) Kata-kata Yesus (ay 29).
1) Ay
29a: 'karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya'.
a) Sebetulnya murid-murid lainpun juga begitu (bdk. ay 8
Luk 24:9-11).
b) Mengapa disebut 'percaya' padahal sudah melihat?
Bandingkan dengan:
·
2Kor
5:7 - "sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan
karena melihat".
·
Ibr
11:1 - "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat".
Illustrasi: kalau saya berkata kepada
saudara bahwa saya mempunyai uang 1 milyar, dan saudara percaya hanya
berdasarkan kata-kata saya itu, maka saudara memang percaya kepada saya. Tetapi
kalau saya menunjukkan surat deposito dari bank atas nama saya dengan jumlah 1
milyar, dan saudara percaya akan hal itu, apakah itu bias disebut 'percaya'?
Rasanya tidak. Itu bukan 'percaya', tetapi 'tahu'.
Lalu mengapa Tomas tetap
disebut percaya, sekalipun sudah melihat? Calvin menjawab: karena ia percaya
bukan sekedar karena melihat, tetapi karena pekerjaan Allah yang membangunkan
dia dari 'tidur'nya.
Mungkin bias ditambahkan
bahwa kalaupun seseorang melihat Yesus bsia saja ia tetap tidak percaya, dan
menganggapNya sebagai hantu / setan dan sebagainya. Jadi memang tetap
dibutuhkan pekerjaan Allah supaya Tomas bisa percaya.
2) Kata-kata
Yesus dalam ay 29a, secara implicit menunjukkan bahwa la menerima
pengakuan Tomas pada ay 28, dan ini membuktlkan bahwa Yesus memang adalah Tuhan
dan Allah sendiri!
Adam Clarke: "Dr. Pearce says here:
'Observe that Thomas calls Jesus his God, and that Jesus does not reprove him
for it, though probably it was the first time he was called so.' And, I would
ask, could Jesus be jealous of the honour of the true God - could he be a
prophet - could he be even an honest man, to permit his discple to indulge in a
mistake so monstrous and destructive if it had been one?" (= Dr. Pearce berkata
disini: 'Perhatikan bahwa Tomas menyebut Yesus Allahnya, dan bahwa Yesus tidak
memarahinya untuk hal itu, sekalipun mungkin itu adalah untuk pertama kalinya
Ia disebut demikian'. Dan saya bertanya: bisakah Yesus sangat menghormati Allah
yang benar - bisakah Ia adalah seorang nabi - bisakah Ia bahkan adalah seorang
manusia yang jujur, dengan mengijinkan muridNya menuruti hatinya dalam suatu
kesalahan yang begitu besar dan menghancurkan / merusak, seandainya kata-kata
Tomas itu memang adalah suatu kesalahan seperti itu?).
3) Ay 29b: 'Berbahagialah mereka yang
tidak melihat, namun percaya' (bdk. 1Pet 1:8).
Bames' Notes: "Many now are unwilling
to believe because they do not see the Lord Jesus, and with just a little
reason as Thomas had. The testimony of those eleven men - including Thomas who
saw him alive after he was crucified; who were willing to lay down their lives
to attest that they had seen him alive; who had nothing to gain by imposture,
and whose conduct was removed as far as possible from the appearance of
imposture, should be regarded as ample proof of the fact that he rose from the
dead" (= Sekarangpun banyak orang tidak mau percaya
karena mereka tidak melihat Tuhan Yesus dan dengan alasan yang sama sedikitnya
seperti yang dipunyai Tomas. Kesaksian dari l l orang itu, termasuk Tomas, yang
melihatNya hidup setelah la disalibkan; yang rela untuk meletakkan /
menyerahkan nyawa mereka untuk menegaskan bahwa mereka telah melihatNya hidup;
yang tidak mendapatkan keuntungan apa-apa oleh penipuan seperti ini, seharusnya
dianggap sebagai bukti yang cukup tentang fakta bahwa Ia telah bangkit dari
antara orang mati).
Adalah sesuatu yang alamiah
kalau manusia ingin melihat seperti Tomas. Tetapi, bagaimanapun juga, keinginan
ini tidak cocok dengan kata-kata Yesus dalam ay 29b ini!
Matthew Henry: "he never showed
himself alive after his resurrection to all the people. Acts 10:40.41. We
should have said, 'Let his ignominious death be private, and his glorious
resurrection public. But God's thoughts are not as ours; and he ordered it that
his death should be public before the sun, by the same token that the sun
blushed and hid his face upon it. But the demonstrations of his ressurection
should be reserved as a favour for his particular friends, and by them be
published to the world, that those might be blessed who have not seen, and yet
have believed" (= la tidak pernah menunjukkan diriNya sendiri
hidup setelah kebangkitanNya kepada seluruh bangsa. Kis 10:40-41. Kita
seharusnya berkata: 'Hendaklah kematianNya yang memalukan / hina bersifat
rahasia / tidak terbuka untuk umum, dan kebangkitanNya yang mulia bersifat
umum'. Tetapi pikiran Allah bukan pikiran kita: dan la menetapkan / mengaturnya
bahwa kematianNya harus bersifat umum di depan matahari. begitu pula bahwa
matahari menjadi malu dan menyembunyikan wajahnya terhadapnya. Tetapi
demonstrasi dari kebangkitanNya harus dibatasi sebagai suatu kebaikan untuk
sahabat-sahabatNya yang khusus. dan oleh mereka dipublikasikan kepada dunia,
supaya mereka yang tidak melihat tetapi percaya, bisa diberkati).
Kis 10:40-41 - "Yesus itu telah dibangkitkan
Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa la menampakkan diri,
bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya
telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum
bersama-sama dengan Dia, setelah la bangkit dari antara orang mati".
Setelah kebangkitanNya Yesus
memang menampakkan diri hanya kepada relatif sedikit orang, paling banyak 500
orang (1Kor15:6). Mengapa la tidak menampakkan diri kepada Pontius Pilatus,
Herodes, para tentara Romawi, orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat, imam-imam,
Sanhedrin / Mahkamah Agama, masyarakat Yahudi, atau singkatnya kepada dunia?
Bukankah kalau la melakukan hal itu semua menjadi Kristen? la tidak
melakukannya, karena la tidak ingin manusia percaya setelah melihat. la ingin
manusia percaya sekalipun tidak melihat. Kita harus percaya hanya berdasarkan
pemberitaan Firman Tuhan.
Saudara tidak pernah melihat Yesus. Tetapi saudara mendengar
tentang Dia, kematianNya, kebangkitanNya, dari Kitab Suci / Firman Tuhan.
Maukah saudara percaya, sekalipun tidak melihat?
email us at : gkri_exodus@lycos.com