oleh
: Pdt. Budi Asali M.Div.
YOHANES 12:1-8
I) Yesus:
Ay 1: enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania.
Terjemahan Kitab Suci Indonesia kurang benar, karena
seharusnya dalam ay 1 itu ada kata ‘therefore’
(= karena itu).
NASB: ‘Jesus, therefore,
six days before the Passover, came to Bethany’ (= Yesus, karena itu,
6 hari sebelum Paskah, datang di Betania).
Apa pentingnya kata ‘therefore’
ini? Kata ini menunjukkan bahwa apa yang Yesus lakukan itu berhubungan dengan
kontex sebelumnya (bagian terakhir dari Yoh 11).
Dalam Yoh 11:53 terlihat bahwa tokoh-tokoh Yahudi
sudah bersepakat untuk membunuh Yesus. Itu menyebabkan Yesus, karena tahu bahwa
waktunya belum sampai, lalu pergi ke dekat gurun (Yoh 11:54), untuk
menghindarkan penangkapan. Tetapi pada waktu waktunya memang sudah dekat
(kurang 6 hari), sekalipun Yesus pasti tahu adanya pencarian dan perintah
penangkapan terhadap dirinya (Yoh 11:56-57), Ia pergi ke Betania /
mendekati Yerusalem.
Ini menunjukkan bahwa Ia memang mendekati kematian karena
Ia memang rela mati disalib untuk dosa manusia, termasuk dosa saudara dan saya.
Dengan pengertian tentang apa yang Yesus lakukan sebagai
latar belakang, mari kita mempelajari bagian ini.
II) Maria:
1) Maria
merasakan banyak kebaikan dari Yesus:
a) Pelajaran Firman Tuhan (Luk 10:39).
b) Pembangkitan Lazarus oleh Yesus (Yoh 11).
Penerapan:
Apakah saudara merasakan banyak kebaikan dari Yesus?
·
Pengorbanan / penebusan
Kristus bagi saudara. Dalam hal ini kita seharusnya merasakannya jauh lebih
hebat dari Maria, karena saat itu Yesus belum mati di salib. Memang dikatakan
bahwa Maria mengurapi Yesus untuk penguburan Yesus, tetapi ini memungkinkan dua
hal:
*
Mungkin Maria hanya
bertindak sesuai dorongan Tuhan, tetapi ia tidak mengerti tentang kematian
Yesus.
*
Mungkin Maria mengerti
tentang kematian Yesus yang mendekat, tetapi sampai dimana ia mengerti tentang
kematian Yesus untuk menebus dosanya?
Tetapi bagi kita, semua ini sudah jelas.
·
Pertumbuhan iman dan pengertian
Firman Tuhan.
·
Pemeliharaan jasmani,
keluarga, pekerjaan dsb.
·
Untuk kita sebagai gereja,
kita sudah melihat pemeliharaan Tuhan. Memang ada kekurangan-kekurangan, tetapi
jelas juga ada banyak berkat, misalnya:
*
Kita mulai 4 tahun yang lalu
dengan hanya sekitar 30 orang dan acara saat itu hanya kebaktian siang. Tetapi
dalam minggu yang lalu jumlah yang hadir dari kebaktian pagi dan sore sudah 120
orang.
*
Kita sekarang punya sekolah
minggu, persekutuan Pemuda Remaja, dan persekutuan doa.
*
Kita maju dalam pengertian
Firman Tuhan.
*
Sampai saat ini kita
dicukupi oleh Tuhan dalam hal keuangan.
2) Tindakan
kasih Maria:
a) Ia
berani datang ke perjamuan yang diadakan untuk Yesus, padahal ada perintah
penangkapan terhadap Yesus (Yoh 11:56-57
bdk. juga Yoh 12:10).
b) Ia
mengambil 1/2 kati minyak narwastu murni yang mahal harganya.
NIV: a pint;
NASB: a pound.
Yunani: LITRA = a
Roman pound = 327,45 gram.
Ini jumlah yang sangat banyak untuk suatu pengurapan!
Penerapan:
Banyak orang datang ke gereja hanya untuk menerima,
tetapi Maria datang untuk memberi sebagai balasan atas apa yang ia sudah
terima!
c) Ia
memecahkan leher buli-buli / botolnya (Mark 14:3) dan lalu mencurahkan isi
buli-buli untuk mengurapi Yesus. Padahal harganya sekitar 300 dinar
(mendekati upah seorang buruh dalam 1 tahun! - Mat 20:2). Banyak orang
dalam memberi cuma melubangi botol minyak wanginya lalu mencipratkan isinya!
Pulpit Commentary:
“A loving
heart judges no offering too precious for Christ” (= hati yang mengasihi menilai bahwa tidak ada persembahan yang
terlalu berharga untuk Kristus).
Badan misi WEC mempunyai motto:
“Karena Yesus Kristus adalah Allah dan telah mati bagiku, maka
tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk kupersembahkan bagiNya!”.
Apakah kalau saudara mau memberi kepada Kristus, saudara
sering lalu menguranginya, dengan pemikiran bahwa itu terlalu banyak untuk
diberikan kepada Yesus?
William Barclay: “Love is not love if it
nicely calculates the cost. It gives its all and its only regret is that it
has not still more to give” (= Cinta itu
bukan cinta kalau itu memperhitungkan biaya / harga. Cinta itu memberikan semua
miliknya dan satu-satunya penyesalan adalah bahwa ia tidak mempunyai lebih
banyak lagi untuk diberikan).
Pikirkan:
·
kalau saudara adalah
seorang cewek dan seorang cowok mengatakan bahwa ia mencintai saudara tetapi
selalu pelit dan penuh perhitungan demi saudara, apakah saudara percaya
cintanya? Analoginya, kalau dalam memberi untuk Tuhan saudara selalu pelit dan
penuh perhitungan, apakah itu menunjukkan bahwa saudara mencintai Tuhan? Ingat
bahwa tidak mencintai Tuhan adalah pelanggaran terhadap hukum yang terutama
(Mat 22:37).
·
kalau saudara punya anak,
dan ia meminta sesuatu yang baik, tetapi saudara tidak mampu membelikannya
untuk dia, apakah saudara menyesal mengapa saudara tidak lebih kaya supaya bisa
membelikannya? Kalau ya, itulah cinta! Sekarang dalam hubungan dengan Tuhan,
pernahkah saudara menyesal mengapa tidak lebih kaya supaya bisa memberi lebih banyak?
(Catatan: Tetapi penyesalan seperti ini baru bisa
ada kalau saudara sudah memberi sampai maksimal! Kalau belum maksimal tetapi
sudah menyesal mengapa tidak lebih kaya, maka penyesalan seperti itu adalah
omong kosong!) Kalau penyesalan seperti ini ada, itu tanda cinta kepada Tuhan.
·
apakah saudara berpikir
bagaimana bisa mengirit supaya bisa memberi lebih banyak untuk Tuhan? Mungkin
mengurangi / membuang acara nonton bioskop, jajan / makan di restoran, main
golf, beli barang-barang lux, beli pakaian, dsb, supaya bisa memberi lebih
banyak untuk Tuhan?
·
satu hal lagi yang harus
dipikirkan adalah: orang yang tidak mau melepas harta / uang demi Tuhan pasti
akan rugi secara kekal! (bdk. Mat 19:16-26 Luk 14:33)!
Karena Maria merasakan kebaikan Tuhan, maka ia melakukan
tindakan kasih kepada Tuhan. Apakah saudara merasakan kebaikan Tuhan? Lalu apa
tindakan kasih saudara? Ada orang yang katanya kristen, tetapi melayani tidak
mau, memberi tidak mau. Ini betul-betul orang yang tidak tahu terima kasih!
III) Yudas:
Yudas Iskariot sendiri tidak melakukan tindakan kasih
untuk Tuhan, tetapi memberikan kritikan / serangan terhadap tindakan kasih
Maria (ay 4-5)!
Penerapan:
Dalam gereja ada banyak tukang kritik seperti ini,
padahal dirinya sendiri tidak melakukan / memberi apa-apa untuk Tuhan! Kalau
saudara adalah orang seperti itu, bertobatlah sebelum saudara jadi seperti
Yudas!
Kritikan Yudas ini kelihatannya logis, karena apa gunanya
pengurapan dengan minyak wangi itu bagi Kristus / Kerajaan Allah? Dan karena
itu kritikan ini diikuti oleh murid-murid yang lain (Mat 26:8) / banyak orang
(Mark 14:5 - ‘mereka’).
Penerapan:
Kalau saudara melakukan / mempersembahkan sesuatu untuk
Tuhan, jangan heran kalau saudara dikritik, oleh keluarga atau oleh orang yang
mengaku diri orang kristen / orang kristen sejati, atau bahkan oleh pemimpin
gereja!
Hal-hal yang bisa dipelajari dari kritikan Yudas:
1) Yudas
menganggap ini sebagai ‘pemborosan’ (Mark 14:4).
NIV: ‘waste’
(= pemborosan, penghamburan yang sia-sia).
Memang saudara, memberikan sesuatu / diri sendiri kepada
Tuhan itu kelihatannya seperti suatu pemborosan / penghamburan yang sia-sia.
Tetapi tindakan Maria bukan pemborosan yang tidak
berguna. Ada gunanya yaitu:
a) Persiapan
penguburan Kristus (ay 7 bdk. Mat
26:12 Mark 14:8).
b) Suatu
tanda kasih / syukur kepada Kristus.
Illustrasi: kalau
anak saudara memberi saudara sesuatu yang tak berharga sebagai tanda cintanya,
maka sekalipun itu tidak berarti untuk saudara, saudara merasa sangat senang.
c) Sebagai
suatu pelajaran bagi kita dalam hal mengasihi Kristus dan memberi kepada
Kristus dengan berkorban.
d) Ia
menerima upah yang kekal. Bukan hanya namanya masuk Kitab Suci dan tindakannya
diingat selamanya (Mat 26:13), tetapi ia pasti memperoleh upah di sorga
(bdk. Mat 10:40-42). Jadi sebetulnya ini
merupakan investasi yang terbaik!
Penerapan:
Kalau saudara memberi untuk Tuhan, akan ada banyak orang
(bahkan mungkin bisikan setan melalui pikiran / hati saudara sendiri)
mengkritik hal itu sebagai suatu pemborosan / penghamburan yang sia-sia! Tetapi
tidak ada sesuatupun yang diberikan kepada Tuhan dengan motivasi yang baik,
lalu bisa menjadi sia-sia! Itu justru adalah investasi yang terbaik! Bukankah
Yesus berkata: ‘Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi, ... Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga’? (bdk. Mat 6:19-20).
2) Yudas
menilai tinggi harga minyak wangi itu (ay 5 - 300 dinar).
Tetapi celakanya, ia menilai rendah Gurunya sendiri
(Mat 26:15 - tigapuluh keping perak, ini harga seorang budak - Kel
21:32!).
Penerapan:
Memang, kalau saudara menganggap suatu persembahan untuk
Yesus itu terlalu besar, itu pasti berarti bahwa saudara menilai rendah Tuhan
Yesusnya sendiri!
3) Yudas
berkata bahwa sebaiknya minyak wangi itu dijual dan uangnya diberikan kepada
orang miskin (ay 5).
Dari usul Yudas ini dan juga dari Yoh 13:29 terlihat
bahwa kas saat itu memang sering digunakan untuk menolong orang miskin, dan
karenanya usul Yudas lagi-lagi terlihat sangat logis. Tetapi dalam ay 6
rasul Yohanes menunjukkan motivasi Yudas yang sebenarnya! Yudas dipercayai
dengan menjadi bendahara, tetapi ia menyalahgunakan kepercayaan itu dengan
mencuri uang tersebut.
Penerapan:
Saudara juga dipercaya oleh Tuhan dengan uang yang ada
pada saudara. Dan saudara harus menggunakannya sesuai kehendak Tuhan dan bagi
kemuliaan Tuhan (bdk. perumpamaan tentang talenta - Mat 25:14-30. Bdk. juga
dengan perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur - Luk 16:1-12). Kalau
saudara menggunakan uang dengan cara seperti itu, barulah itu berarti saudara
tidak menyalahgunakan uang itu. Tetapi kalau saudara ternyata tidak mau
memberikannya untuk pembelian gedung gereja, sebetulnya sama seperti Yudas
saudara sudah menyalahgunakan uang yang dipercayakan kepada saudara!
Pada waktu usul Yudas itu ternyata ditolak oleh Yesus,
Yudas menjadi begitu marah, sehingga ia pergi menjual Yesus (lihat Mat 26:14-16
/ Mark 14:10-11 yang menunjukkan bahwa kesepakatan yang dilakukan Yudas dengan tokoh-tokoh
Yahudi, terjadi persis setelah cerita pengurapan oleh Maria ini).
Calvin: “We are taught by this
instance what a frightful beast the desire of possessing is; the loss which
Judas thinks that he has sustained, by the loss of an opportunity for stealing,
excites him to such rage that he does not hesitate to betray Christ” (= Kita diajar oleh contoh ini bahwa keinginan untuk memiliki
adalah seekor binatang yang menakutkan; kehilangan yang menurut Yudas telah ia
derita melalui kehilangan kesempatan mencuri, membangkitkan kemarahannya
sedemikian rupa sehingga ia tidak ragu-ragu untuk mengkhianati Kristus).
IV) Jawaban Yesus:
1) Yesus
bukan menentang pemberian uang bagi orang miskin, tetapi Yesus menekankan bahwa
pada saat itu prioritasnya adalah untuk Dia, bukan untuk orang miskin.
Yesus membela tindakan Maria dengan alasan bahwa itu dilakukan untuk
penguburanNya (ay 7), dan ini menunjukkan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan
terus menerus.
Jadi, memberi kepada orang miskin adalah suatu tindakan
baik, tetapi pada saat itu, mengurapi Yesus adalah hal yang terbaik. Hal
yang sama terjadi dalam Luk 10:38-42 ®
Melayani Tuhan adalah hal yang baik, tetapi pada saat itu bersekutu
dengan Tuhan / mendengar kata-kata Tuhan adalah hal yang terbaik. Mengerti
prioritas / mana yang terbaik adalah sesuatu yang sangat penting!
‘My Utmost
for His Highest’, tgl 25 Mei: “The great enemy of the life of faith in God is not sin, but the
good which is not good enough. The good is always the enemy of the best” (= Musuh besar dari hidup iman dalam Allah bukanlah dosa,
tetapi sesuatu yang baik, yang tidak cukup baik. Yang baik selalu merupakan
musuh dari yang terbaik).
Penerapan:
Mungkin saudara mempunyai rencana yang baik dengan uang saudara,
tetapi pikirkan: apakah itu adalah yang terbaik? Apakah memberikannya kepada
Tuhan pada saat ini bukan merupakan hal yang terbaik? Renungkan dan gumulkan
hal itu!
2) Bagaimana
bisa tahu mana yang harus diprioritaskan?
Ay 8 memberi petunjuk: ‘orang-orang miskin selalu ada
pada kamu (bdk. Ul 15:11), tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu’.
Jadi, yang bisa ditunda tidak merupakan prioritas, dan
yang tidak bisa ditunda harus diprioritaskan. Pengurapan untuk Yesus itu tidak
bisa ditunda sehingga berlaku kata-kata “Now or never”!
William Barclay: “Jesus silenced him (Judas)
by saying that money could be given to the poor at any time, but a kindness
done to him must be done now, for soon the chance would be gone for ever” [= Yesus membungkam dia (Yudas) dengan mengatakan bahwa uang
bisa diberikan kepada orang miskin pada setiap saat, tetapi kebaikan yang
dilakukan terhadapNya harus dilakukan sekarang, karena kesempatan itu akan
segera hilang selama-lamanya].
William Barclay: “There is here one great
truth about life. Some things we can do almost any time, but some things we
will never do, unless we grasp the chance when it comes” (= Di sini ada satu kebenaran besar tentang kehidupan. Beberapa
hal bisa kita lakukan hampir pada setiap saat, tetapi beberapa hal kita tidak
akan pernah melakukannya, kecuali kita meraih kesempatan pada saat kesempatan
itu datang).
Leon Morris (NICNT):
“Opportunity
is to be seized while it is there” (=
Kesempatan harus diraih pada saat kesempatan itu ada).
Penerapan:
Pembelian gedung gereja ini bukan suatu kesempatan yang
terus ada, disamping gedung ini diincar banyak orang, sehingga pembeliannya
tidak bisa ditunda! Karena itu pemberian persembahan untuk gedung ini harus
diprioritaskan!
Penutup:
Perlombaan
perahu antara kristen dengan agama lain dan aliran sesat, dan saudara salah
satu pendayung dalam perahu ‘kristen’.
·
Ada orang-orang yang
seperti Yudas, yang boleh dikatakan mendayung ke belakang! Apakah ada di antara
saudara yang seperti dia?
·
Ada orang-orang yang diam (tidak
mendayung). Menyumbang makanan tidak mau, melayani tidak mau, memberi
persembahan tidak mau, berdoa tidak mau. Itu sama dengan memenangkan perahu
yang lain (agama lain dan aliran sesat). Ada orang yang pernah berkata bahwa
satu-satunya hal yang diperlukan untuk kemenangan dari kejahatan adalah bahwa
orang baik tidak melakukan apa-apa.
·
Ada orang-orang yang
mendayung tetapi sesedikit mungkin. Alasannya adalah: tidak usah
fanatik-fanatiklah. Tetapi bagaimana bisa menang perlombaan, kalau caranya
begitu?
·
Ada orang-orang yang
seperti Maria, yang mendayung dengan sekuat tenaga, yaitu memberikan /
melakukan sebanyak mungkin. Tuhan menghendaki orang seperti ini!
Saudara ingin termasuk
golongan yang mana?
email us at : gkri_exodus@lycos.com