Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 13:1-14:24
1) Ia bukan
orang yang tamak.
Ini terlihat dari:
a) Ia rela rugi
/ tidak kaya (13:8-9).
Makin tinggi kerohanian seseorang, makin ia bisa mengabaikan
kerugian materi.
Penerapan:
Apakah saudara rela mengalami penurunan keuntungan, atau bahkan
mengalami kerugian demi Tuhan? Apakah saudara rela tidak kaya, bahkan miskin
demi Tuhan?
b) Ia
menolak pemberian raja Sodom (14:22-24 bdk. dengan Elisa yang menolak pemberian
Naaman dalam 2Raja 5:15-16).
Itu sebetulnya
adalah hak Abraham, tetapi toh ia tolak! Mengapa?
·
ia tidak mau dekat dengan orang jahat.
·
harta orang Sodom ia anggap najis (Bdk. Kej
12:16 dimana ia mau menerima dari Firaun).
·
untuk menunjukkan bahwa orang benar bisa
berbuat baik tanpa upah.
·
ia ingin menunjukkan bahwa sumber kekayaannya
adalah Allah sendiri.
Penerapan:
Memang orang kristen
juga tidak boleh sembarangan menolak berkat, pada saat ada orang yang mau
memberi dia sesuatu. Tetapi kadang-kadang, kalau kita melihat bahwa dengan
menerima pemberian itu kemuliaan Tuhan bisa berkurang, maka kita harus menolak
pemberian itu.
2) Ia tidak melupakan Tuhan sekalipun
ia kaya.
Bahwa ia tidak
melupakan Tuhan, bisa kita lihat dari:
·
13:3 - ia kembali ke Kanaan. Berarti ia masih
ingat dan masih hidup berdasarkan janji / perintah Tuhan.
·
13:4,18 - ia berbakti dan menyembah Tuhan
·
14:20 - ia memberikan persepuluhan. Dengan
tindakan ini ia mengakui keimaman dari Melkizedek dan ia mengakui bahwa
hartanya datang dari Tuhan.
Penerapan:
Kalau saudara jadi
kaya / sukses, apakah saudara lalu melupakan Tuhan?
a) Dalam 13:8-9 ia menyuruh Lot
memilih lebih dulu.
Padahal Abraham bukan
hanya lebih tua, tetapi ia juga adalah paman dari Lot. Disamping itu, Kanaan
diberikan oleh Tuhan kepada Abraham. Jadi ditinjau dari segala sudut, ia lebih
berhak untuk memilih lebih dulu. Bahwa ia menyuruh Lot memilih lebih dulu,
betul-betul menunjukkan suatu penyangkalan diri dan sikap tidak egois / rela
berkorban!
b) Dalam 14:14-16 ia mau berperang
melawan 4 raja demi Lot.
Ia mau mengambil
resiko demi Lot yang begitu egois (mau memilih lebih dulu). Tindakan Abraham
ini direstui Tuhan (14:19-20).
4) Beriman (14:14).
Tetapi Abrahan tetap
berusaha:
·
ia mengerahkan 318 orang (jumlah maximum yang
bisa dikerahkan).
·
ia memilih orang-orang yang terlatih.
·
ia menggunakan taktik dalam perang (membagi
pasukan dsb).
Orang beriman tidak
berarti tak boleh / tidak perlu berusaha! Kalau iman saudara menyebabkan
saudara tidak belajar dalam menghadapi ujian, atau tidak mau ke dokter /
menggunakan obat pada waktu sakit, dsb, maka saudara sedang tersesat! Kita
boleh, bahkan harus berusaha, tetapi harapan kita harus tetap ditujukan kepada
Tuhan, bukan kepada usaha kita itu.
Ia adalah orang yang tamak, cinta uang. (Bdk. 1 Tim 6:10).
1Tim 6:10 ini terbukti dalam diri Lot. Kecintaannya pada uang /
harta menyebabkan:
1) Ia menjadi egois
(13:10-12).
Ia memilih dulu yang lebih baik, sedang yang kurang baik ia
berikan kepada pamannya.
2) Ia
menginjak-injak etika dengan ‘melangkahi’ pamannya dalam memilih tempat.
3) Ia
mau hidup di tengah-tengah orang-orang yang bejad; ia mengabaikan kerohaniannya
sendiri hanya demi keuntungan duniawi. Bahkan setelah Kej 14 Lot masih kembali
lagi ke Sodom! Ini kontras dengan sikap Abraham yang menolak pemberian raja
Sodom.
Penerapan:
Banyak orang kristen seperti ini! Mereka pindah kerja hanya demi
gaji yang lebih besar, tanpa mempedulikan apakah dengan pekerjaan yang baru itu
ia tetap bisa pergi ke gereja yang baik, belajar Firman Tuhan, melayani Tuhan,
dsb, atau tidak.
Juga banyak orang kristen, demi uang / pekerjaan, lalu bergaul
dengan orang-orang bejad, bahkan termasuk pelacuran!
III) Akibat sikap mereka.
1) Abraham diberkati.
·
13:14-17 - Allah mengulangi janjiNya.
·
14:18-20 - Abraham diberkati oleh Melkizedek.
2) Lot menderita.
·
Bdk. 2 Pet 2:7-8.
·
moral Lot dan anak-anaknya menjadi bejad (Kej
19:30-38).
·
ia ditawan musuh.
·
harta benda (dan istrinya!) musnah (Kej
19:1-29).
Tetapi ingat bahwa
bagian ini adalah suatu bagian yang bersifat descriptive (menggambarkan
apa yang terjadi), bukan bagian yang bersifat didactic (mengajar),
sehingga bagian ini tidak bisa dijadikan rumus.
Jadi, sering bisa
terjadi bahwa orang jahat justru kelihatan jadi kaya, sukses dsb, sedangkan
orang benar hidup menderita (baca Maz 73).
Tetapi bagaimanapun,
jelas bahwa Allah senang dengan sikap dan kehidupan Abraham dan tidak senang
dengan sikap dan kehidupan Lot.
Karena itu, maukah
saudara meneladani sikap / kehidupan Abraham dan menghindari sikap / kehidupan
Lot.?
email us at : gkri_exodus@lycos.com