Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 18:1-15
Dalam Kej 18, Tuhan menampakkan diri
kepada Abraham (ay 1), dengan 2 tujuan:
ˇ
menguatkan iman Sara (ay 9-15).
ˇ
memberitakan hukuman Sodom dan Gomora
(ay 16-33).
Dalam ay 2 dikatakan bahwa Abraham
melihat 3 orang. Banyak orang yang menganggap bahwa 3 orang ini adalah
perwujudan dari 3 pribadi dalam Allah Tritunggal. Tetapi ini adalah pandangan
yang salah! Dari 3 orang itu, hanya salah satu adalah Allah, sedangkan yang dua
adalah malaikat biasa.
Alasannya:
¨
dari ay 13 terlihat bahwa setidaknya
salah satu dari 3 orang itu adalah Allah / YAHWEH / YEHOVAH sendiri (kata
‘TUHAN’ dalam bahasa Ibraninya adalah YAHWEH / YEHOVAH).
¨
dari ay 22 dan Kej 19:1, terlihat
jelas bahwa 2 orang meninggalkan Abraham sendirian dengan TUHAN, dan dua orang
itu adalah 2 malaikat.
I) Keramah-tamahan Abraham dalam
menerima tamu.
1) Mula-mula Abraham tidak tahu bahwa
3 orang itu adalah Allah dan 2 malaikat. Ia baru mengetahui hal itu pada
ay 9-10, karena dalam ay 9, orang itu bisa tahu nama istrinya adalah
Sara, dan dalam ay 10, orang itu memberikan janji anak.
Memang ada penafsir
yang menganggap bahwa dari semula Abraham tahu bahwa 3 orang itu adalah Allah +
2 malaikat.
Dasarnya:
ˇ
ay 2, Abraham sujud kepada mereka.
ˇ
ay 3, Abraham menyebut ‘tuanku’ [NIV: ‘my
lord’ (= Tuhanku)].
Tetapi saya tetap
tak setuju dengan pandangan ini karena:
a) Pada jaman Perjanjian Lama, sujud
dilakukan bukan hanya terhadap Allah, tetapi juga terhadap:
ˇ
raja, pangeran, dsb (bdk. Kej 42:6 2Sam 9:8).
ˇ
orang biasa / yang sederajad (Kej 23:7 33:6-7).
Karena itu, dari
sujudnya Abraham, kita belum bisa menyimpulkan bahwa Abraham tahu bahwa 3 orang
itu adalah Allah dan 2 malaikat.
b) Pembahasan kata ‘tuanku’
(ay 3a).
Perlu diketahui
bahwa dalam penulisan, bahasa Ibrani sebetulnya tidak mempunyai huruf
hidup (dalam pengucapan, tentu saja ada bunyi huruf hidup). Abjad
Ibrani terdiri dari 22 huruf, dan tidak ada satupun huruf hidup diantaranya.
Dalam bahasa Ibrani modern, lalu ditambahkan huruf hidup. Tetapi, Kitab Suci
ditulis dalam bahasa Ibrani kuno, sehingga tidak ada huruf hidup. Untuk bisa
membaca dan mangartikan dengan tepat, kita harus menebak huruf hidupnya.
Kadang-kadang, hal ini mudah, tetapi kadang-kadang sukar, karena ada beberapa
kemungkinan penambahan huruf hidup (Contoh: C-W-K bisa ditambahi huruf hidup
sehingga menjadi COWOK, bisa juga ditambahi huruf hidup sehingga menjadi CEWEK).
Kata yang
diterjemahkan ‘tuanku’ dalam ay 3, sebetulnya mempunyai 3 kemungkinan
penambahan huruf hidup:
ˇ
menjadi ADONAY (A = A panjang), yang artinya
adalah Lord / Tuhan (ini menunjuk kepada Tuhan / Allah).
ˇ
menjadi ADONAY (A = A pendek), yang artinya
adalah my lords / tuan-tuanku [ini menunjuk kepada manusia biasa
(jamak)].
ˇ
menjadi ADONI, yang artinya adalah my lord
/ tuanku [ini menunjuk kepada manusia biasa (tunggal)].
Dengan adanya 3
kemungkinan ini, maka jelaslah bahwa dari kata itu, lagi-lagi tidak bisa
dipastikan bahwa Abraham tahu kalau 3 orang itu adalah Allah dan 2 malaikat.
c) Abraham menawarkan istirahat,
makanan dan minuman kepada 3 orang itu (ay 3-5). Ini tidak mungkin ia lakukan,
kalau ia tahu bahwa 3 orang itu adalah Allah + 2 malaikat!
d) Ibr 13:2 jelas menunjuk pada 2
peristiwa yaitu Kej 18:1-8 dan Kej 19:1-3, dan di sana dikatakan:
“Janganlah
kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian
beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu
malaikat-malaikat”.
Kata-kata ‘dengan
tidak diketahuinya’ jelas menunjukkan bahwa Abraham tidak tahu bahwa mereka
bertiga adalah Allah dan 2 malaikat.
2) Abraham menyambut 3 orang itu,
menawarkan istirahat, makan dan minum.
ˇ
sekalipun ia tak tahu bahwa 3 orang itu adalah
Allah + 2 malaikat, tetapi ia menyambut mereka dengan hangat dan mengundang
mereka untuk mampir di rumahnya.
ˇ
Abraham menyediakan air untuk membasuh kaki
(ay 4a). Ini menunjukkan keramahan & penghormatan kepada mereka.
ˇ
Abraham menawarkan ‘sepotong roti’ (ay 5).
Padahal, yang ia
hidangkan adalah: roti, daging, dadih dan susu (Catatan: ‘dadih’ adalah bagian
kental dari susu yang nantinya dibuat menjadi keju). Ini menunjukkan kerendahan
hati Abraham, yang tidak memamerkan kehebatan hidangan yang ia berikan. Juga
ini menunjukkan bahwa Abraham ingin mereka tidak menganggapnya terlalu repot
dalam menyediakan makanan.
ˇ
ay 6-8 menunjukkan bahwa Abraham
betul-betul niat dalam menjamu tamunya dan ia royal sekali dalam melakukannya.
Penerapan:
¨
pada jaman ini, kita memang tidak bisa
mengundang seadanya orang yang tidak kita kenal, karena bisa-bisa kita
mengundang penjahat. Tetapi bagaimanapun juga, Kitab Suci cukup menekankan
harus adanya keramahan dalam menyambut tamu / orang asing dalam diri orang
kristen. Ro 12:13b
mengatakan: “usahakanlah dirimu untuk
selalu memberikan tumpangan!”, dan 1Tim 3:2 menyatakan bahwa salah satu persyaratan
penatua adalah ‘suka memberi tumpangan’.
Dalam
Mat 25:35,40,43,45 Tuhan Yesus bahkan mengatakan bahwa orang yang memberi
tumpangan kepada ‘saudara Yesus yang paling hina’ sama dengan memberi tumpangan
kepada Yesus, dan orang yang tidak memberi tumpangan kepada ‘salah seorang dari
yang paling hina’ sama dengan tidak memberi tumpangan kepada Yesus. Karena itu,
kita harus melakukannya, sekalipun secara selektif. Yang saya maksudkan
selektif, tentu tidak berarti bahwa kita memilih yang kaya saja, karena ini
akan bertentangan dengan Luk 14:12-14. Jadi ‘selektif’ artinya memilih
yang bukan penjahat.
¨
sikap ramah dalam menyambut tamu / orang asing
ini juga harus ditunjukkan dalam gereja, yaitu kalau ada orang baru. Apakah
saudara bersikap ramah dan menyambutnya dengan baik, atau saudara bersikap acuh
tak acuh kepada orang baru dalam gereja saudara?
¨
kalau ada seorang pendeta / penginjil /
pengkhotbah dari luar kota melayani dalam gereja saudara, dan ia harus
menginap, biasanya ia diinapkan di hotel. Ini aneh! Tidak adakah jemaat /
majelis yang mau menyediakan rumahnya sebagai penginapan, menyediakan makan,
minum, dsb?
II) Sikap Tuhan dan 2 malaikat itu.
1) Mereka langsung menerima undangan
Abraham itu (ay 5b).
Andaikata saudara
yang menerima undangan / tawaran yang seperti itu, bagaimana kira-kira reaksi
saudara? Pura-pura menolak karena sungkan / demi sopan santun dsb? Tetapi,
Tuhan ternyata tidak demikian. Ia langsung menerima undangan / tawaran itu.
Dari sini terlihat betapa polos, jujur, dan terus terangnya Tuhan itu! Juga
kalau saudara lihat ay 13,15b, dimana Tuhan menegur Sara dari dosanya,
lagi-lagi terlihat bahwa Tuhan itu begitu polos, jujur dan terus terang.
Bandingkan dengan ‘sopan santun orang Timur’ dalam Kej 23:3-16!
Penerapan:
ˇ
Apakah saudara adalah orang yang suka
‘berpolitik’ / bersikap ‘bijaksana’, dalam berbicara? Apakah semua itu sering
menyebabkan saudara tidak terus terang, atau bahkan berdusta dan bersikap
munafik?
ˇ
Apakah saudara sering berdusta dan bersikap
munafik hanya karena sungkan atau demi sopan santun, dsb?
ˇ
Kalau ada orang yang langsung menerima tawaran
makan dari saudara, apakah saudara menganggapnya sebagai tidak sopan, tidak
tahu diri, atau bahkan rakus?
2) Mereka makan (ay 8b).
ˇ
Tidak ada sesuatu yang aneh dengan hal ini.
Mereka punya tubuh (sekalipun hanya untuk sementara), dan karena itu mereka
bisa makan.
ˇ
Mereka makan bukan karena butuh makanan!
Bandingkan dengan Luk 24:41-43 dimana Yesus, setelah kebangkitan, juga
makan, padahal tubuh kebangkitanNya pasti tidak membutuhkan makanan!
3) Tuhan meneguhkan iman Sara
(ay 9-15).
ˇ
Tuhan bertanya ‘dimana Sara?’ bukan karena Ia
tidak tahu dimana Sara berada, tetapi supaya Sara memperhatikan kata-kataNya.
ˇ
Dalam ay 10, Tuhan mengulangi janjiNya
dalam Kej 17.
Catatan:
kata-kata ‘Aku akan kembali’ dalam ay 10, dan juga kata-kata yang serupa dalam
ay 14, tidak berarti secara hurufiah. Artinya: Ia akan memberi berkat
dalam bentuk anak.
ˇ
Sara tertawa karena tidak percaya
(ay 11-12).
Ia bukan sekedar
menggunakan otaknya, tetapi ia bersandar pada otak / logikanya. Ini jelas
salah (Amsal 3:5).
ˇ
Tuhan memberikan teguran dan firman untuk
menguatkan iman Sara (ay 13-14).
Sekalipun dalam
bacaan ini tidak diceritakan tentang tanggapan Sara, tetapi jelas bahwa Sara
akhirnya percaya. Dasarnya adalah Ibr 11:11 (pakailah terjemahan KJV /
RSV / NASB, karena terjemahan Kitab Suci Indonesia dan NIV salah!).
RSV: “By faith Sarah herself received power to conceive, even when
she was past the age, since she considered him faithful who had promised” (= oleh iman Sara sendiri menerima kekuatan untuk mengandung,
sekalipun ia sudah lewat usia / terlalu tua, karena ia menganggap bahwa Dia
yang menjanjikannya adalah setia).
Penerapan:
Kalau janji / Firman
Tuhan bertentangan dengan otak / logika saudara, yang mana yang saudara
percayai dan taati?
-AMIN-