Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 21:22-34
I) Abimelekh mengajak Abraham untuk bersahabat.
Kebanyakan orang ingin bisa bersahabat dengan ‘orang gede’.
Tetapi di sini kita melihat sesuatu yang unik! Abimelekh, yang adalah seorang
raja, melakukan inisiatif untuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan
Abraham (ay 22).
Mengapa?
1) Karena
Abimelekh melihat bahwa Allah menyertai Abraham (ay 22 bdk. Kej 20).
Penyertaan Tuhan kepada Abraham terlihat oleh orang lain!
Demikian juga dengan penyertaan Tuhan kepada Ishak (Kej 26:28), Yakub (Kej
30:27), dan Yusuf (Kej 39:3).
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan orang luar bisa melihat
bahwa Tuhan menyertai kita:
a) Kita bisa
melakukan mujijat (bdk. Yoh 3:2).
·
Tetapi
ingat bahwa ini bukan satu-satunya kemungkinan! Dan kalau saudara tidak bisa
melakukan mujijat, jangan beranggapan bahwa Tuhan tidak menyertai saudara!
Yohanes Pembaptis tidak pernah melakukan tanda / mujijat (Yoh 10:41),
tetapi siapa berani berkata bahwa ia tidak disertai Tuhan?
·
Ingat
juga bahwa adanya kemampuan pada seseorang untuk melakukan mujijat, belum tentu
menjamin bahwa ia memang disertai Tuhan. Bisa saja mujijat itu dilakukan dengan
menggunakan kuasa gelap. Bandingkan dengan Mat 7:21-23 yang menunjukkan adanya
orang yang melakukan banyak hal ‘dalam nama Yesus’, tetapi ternyata tidak
pernah dikenal oleh Yesus!
b) Kita
dilindungi dan diberkati oleh Tuhan sehingga kita berhasil dalam apa yang kita
lakukan (bdk. Kej 39:3
1Sam 18:12,15,28-29).
Di sinipun kita harus berhati-hati karena orang yang disertai
Tuhan tidak selalu berhasil dalam pandangan dunia. Misalnya Stefanus,
jelas disertai Tuhan, tetapi pada waktu ia berkhotbah, orang yang mendengarnya
bukannya bertobat tetapi bahkan melemparinya dengan batu sampai ia mati (Kis
6-7). Apakah ini berarti Stefanus gagal? Dalam pandangan dunia mungkin ya.
Tetapi dalam pandangan Tuhan ia tetap berhasil!
c) Kita
bisa berserah kepada Tuhan, beriman kepada Dia, senantiasa hidup dalam
sukacita, pujian dan syukur, dan kita bisa hidup saleh di tengah-tengah segala
kesukaran dan penderitaan.
Di atas kayu salib, Yesus tidak melakukan mujijat apapun. Juga
tidak terlihat bahwa Allah melindungi Dia / memberkati Dia. Ia bahkan sedang
menderita dan hampir mati. Tetapi salah seorang penjahat yang disalib di
sebelahnya, melihat bahwa Yesus bukanlah sembarang manusia. Ia bahkan melihat
keMesiasan dan keilahian Yesus! Dari mana ia bisa melihat semua itu? Jelas
dari keindahan sikap dan kata-kata Yesus pada waktu di salib!
Demikian juga kepala penjara dalam Kis 16:19-40 bisa
mengenali Paulus dan Silas sebagai hamba Tuhan sehingga ia bertanya kepada
mereka tentang jalan keselamatan, jelas disebabkan oleh sikap dan kehidupan
Paulus dan Silas yang luar biasa (Kis 16:25,28).
Penerapan:
Maukah saudara hidup sedemikian rupa sehingga orang lain bisa
melihat bahwa Tuhan beserta saudara?
2) Karena
Abimelekh takut kepada Abraham (ay 23).
Tetapi, mengapa Abimelekh, yang adalah seorang raja, bisa merasa
takut kepada Abraham?
a) Karena
penyertaan Tuhan membuat Abraham bukan hanya kaya dan berpengaruh, tetapi juga
kuat (bdk. Kej 14 di mana ia mengalahkan 4 orang raja untuk menolong Lot).
b) Calvin
mengatakan:
“The
heathen are often anxious without cause and are alarmed even in the seasons of
quiet” (= orang kafir sering kuatir tanpa sebab dan takut bahkan pada masa
damai / tenang).
Bandingkan dengan Yes 48:22 yang mengatakan ‘tidak ada damai sejahtera
bagi orang fasik’,
dan juga dengan Amsal 28:1 yang mengatakan bahwa ‘orang fasik lari sekalipun
tak ada yang mengejarnya’.
Ingat bahwa sekalipun ia termasuk orang yang secara relatif
lumayan baik, tetapi bagaimanapun juga, Abimelekh tetap adalah orang kafir!
II) Tanggapan Abraham.
A) Abraham menerima
ajakan untuk bersahabat itu (ay 24).
Ia bukan menerima ajakan itu karena ia takut atau butuh pada Abimelekh,
tetapi karena ia adalah orang yang cinta damai (bdk. Kej 13:6-9). Ini
adalah sesuatu yang harus kita teladani.
Penerapan:
Apakah saudara hanya mau bersahabat dengan:
·
orang
yang bisa menguntungkan saudara?
·
orang
yang saudara takuti?
·
orang yang
menyenangkan saudara?
·
orang
yang sebangsa / segolongan dengan saudara?
Atau maukah saudara bersahabat dengan seadanya orang, termasuk
yang sama sekali tidak berguna bagi saudara, atau yang bahkan tidak
menyenangkan saudara?
Ingat, Tuhan menghendaki supaya sedapat-dapatnya kita hidup
dalam damai dengan semua orang (Ro 12:18). Ini penting, bukan hanya
sebagai suatu kesaksian hidup yang baik, tetapi juga supaya kita mempunyai
ladang penginjilan yang lebih luas!
B) Abraham ingin
membereskan ‘ganjelan’ antara dia dengan Abimelekh!
1) Ganjelan
itu adalah: perampasan sumur Abraham oleh hamba-hamba Abimelekh (ay 25).
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sini:
a) Sekarang
terlihat bahwa kalau tadi dikatakan bahwa Abraham disertai Allah dalam segala
hal (ay 22 bdk. Kej 24:1), itu tidak berarti bahwa Abraham hidup
tanpa problem sama sekali! Kenyataannya Abraham mempunyai problem tentang sumur
yang dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh.
Ajaran yang mengatakan bahwa kalau kita beriman dan ikut Kristus
dengan sungguh-sungguh, maka jalan kita akan mulus dan lancar, adalah ajaran
yang salah sama sekali! Penyertaan Allah tidak berarti hidup tanpa problem, dan
adanya problem dalam hidup kita tidak mesti menunjukkan bahwa Allah tidak
menyertai kita!
b) Perampasan
sumur ini merupakan problem yang besar bagi Abraham, karena:
·
itu
adalah daerah yang panas dan air sukar didapat. Ingat bahwa Bersyeba terletak
di selatan, dekat dengan gurun pasir.
·
Abraham
mempunyai banyak ternak, yang tentu membutuhkan banyak sekali air.
·
Menggali
sumur adalah sesuatu yang sukar dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Ini menunjukkan bahwa orang yang beriman dan
taatpun bisa saja mengalami problem yang besar / hebat!
c) Peristiwa
ini menunjukkan bahwa Abraham adalah orang yang cinta damai! Ia tidak melawan
hamba-hamba Abimelekh itu dengan kekerasan, dan ia lebih senang mengalah,
padahal ia pernah mengalahkan 4 raja (Kej 14). Bandingkan juga dengan
Kej 13:8-9 dimana ia mengalah terhadap Lot yang adalah keponakannya
sendiri.
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang yang suka mengalah seperti Abraham?
2) Sekarang
Abraham menceritakan ganjelan itu kepada Abimelekh (ay 25).
Ay 25: ‘menyesali’
NIV/RSV/NASB: ‘complained’
(= mengeluh, mengadu).
KJV: ‘reproved’ (= memarahi,
mencela).
Ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari sini:
a) Tindakan ini
adalah sesuatu yang baik karena:
·
menyimpan
ganjelan bisa menjadi penghalang terjadinya suatu persahabatan yang tulus /
sungguh-sungguh! Bahkan, ini bisa menghancurkan persahabatan itu, yaitu kalau
suatu waktu Abraham ‘meledak’ karena tidak kuat lagi menyimpan ganjelan itu.
Penerapan:
Membereskan ganjelan adalah sesuatu yang
penting sekali untuk dilakukan antar orang yang berpacaran, suami - istri,
teman, tetangga, teman kerja dsb! Karena itu, renungkanlah dengan siapa saudara
mempunyai ganjelan, dan berusahalah untuk membereskannya!
·
Abraham
tidak main hakim sendiri (dengan membunuh hamba Abimelekh), tetapi mengikuti
cara yang benar, yaitu melaporkannya kepada raja yang berwenang untuk
menangani persoalan itu.
b) Orang
kristen tidak harus mengalah terus secara mutlak! Ada saat dimana kita boleh
menuntut hak kita seperti yang dilakukan oleh Abraham di sini.
Saya berpendapat bahwa Mat 5:39-42 ada batasnya dan tidak dimaksudkan
untuk diterapkan secara mutlak! Kalau kita membiarkan orang mengambil semua
uang / harta, mobil, rumah dan barang-barang kita, maka itu akan menghancurkan
hidup kita sehingga kitapun tidak bisa memuliakan nama Tuhan!
3) Tanggapan
Abimelekh (ay 26).
a) Dari
kata-kata Abimelekh dalam ay 26, terlihat bahwa bukan dia yang menyuruh
hamba-hambanya untuk merampas sumur Abraham.
b) Melalui
kata-kata dalam ay 26 itu, secara tidak langsung Abimelekh juga menyesali
Abraham kembali, karena tidak dari dulu-dulu Abraham menceritakan hal itu
kepadanya.
Mungkin sekali Abraham tidak menceritakan hal itu dari dulu,
karena ia tadinya mengira bahwa Abimelekh ada di belakang perampasan sumur
itu. Ini menunjukkan betapa berbahayanya prasangka tanpa bukti apa-apa!
c) Dari
adanya perjanjian tentang sumur (ay 28-30), maka bisa disimpulkan bahwa
Abimelekh langsung mengembalikan sumur itu kepada Abraham.
Kesimpulan: Abimelekh menanggapi secara positif akan ‘uneg-uneg’
dari Abraham! Ini juga merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu
persahabatan!
Penerapan:
Bagaimana saudara menanggapi ‘uneg-uneg’ atau kritik dari
sahabat saudara? Jangan marah, acuh tak acuh, mentertawakan uneg-uneg / kritik
itu, tetapi tanggapilah dengan positif!
III) Perjanjian antara Abraham dan Abimelekh.
1) Perjanjian
persahabatan (ay 24,27).
Abraham memberikan ternak kepada Abimelekh, karena perjanjian
ini tidak dilakukan antara 2 orang yang setingkat. Abraham menghormati otoritas
Abimelekh sebagai raja, dan karena itu ia meletakkan dirinya di bawah
Abimelekh.
Bersyeba termasuk wilayah Kanaan yang oleh Tuhan dijanjikan
kepada Abraham dan keturunannya (Kej 12:7 13:14-17 15:16 17:8). Tetapi,
bagaimanapun juga, itu adalah suatu janji yang belum tergenapi, dan karena itu
Abraham tetap mengakui otoritas Abimelekh pada saat itu.
Penerapan:
·
Tuhan
berjanji bahwa nanti di surga kita akan diberi tubuh kemuliaan yang tidak bisa
sakit / mati, dan juga bahwa di surga tidak ada penderitaan lagi
(1Kor 15:42-44,52-55 Wah 21:4). Janganlah hidup seakan-akan janji ini
sudah digenapi saat ini!
·
Tuhan
berjanji akan memberi kita kedudukan yang tinggi di surga (pasti lebih tinggi
dari orang kafir yang akan masuk neraka!). Janganlah saat ini bersikap
sedemikian rupa terhadap orang kafir, seakan-akan janji Tuhan itu sudah
tergenapi! Bahkan hormatilah pemerintah / atasan saudara sekalipun mereka
adalah orang kafir!
2) Perjanjian
tentang sumur (ay 28-30).
a) Ini
bukan tebusan, tetapi tanda perjanjian, supaya di kemudian hari persoalan ini
tidak terjadi lagi.
b) Ini
lagi-lagi merupakan tindakan yang baik. Kita harus berusaha supaya suatu
persoalan yang sudah terjadi, tidak terulang di kemudian hari.
IV) Apa yang terjadi setelah itu?
1) Abimelekh
dan Pikhol pulang ke Filistin (ay 32).
Di sini ada sesuatu yang membingungkan, karena pada satu pihak
dikatakan bahwa:
·
Abraham
tinggal di Bersyeba (ay 31,33 22:19), dan ini terletak di Kanaan!
·
Abimelekh
dan Pikhol pulang ke Filistin (ay 32).
Ini menunjukkan bahwa peristiwa itu terjadi di Kanaan / di luar Filistin.
Tetapi pada pihak lain, dikatakan bahwa:
¨
Abraham
tinggal di negeri itu sebagai orang asing (ay 23), dan dalam ay 34
bahkan dikatakan bahwa Abraham tinggal sebagai orang asing di Filistin.
¨
Abraham
memberi ternak untuk menghormati otoritas Abimelekh sebagai penguasa daerah
itu.
Semua ini menunjukkan bahwa peristiwa itu terjadi di wilayah
Filistin.
Ada 2 kemungkinan untuk mengharmoniskan bagian-bagian yang
kelihatannya bertentangan ini:
à
Saat
itu Bersyeba sedang dijajah oleh Filistin.
à
Sekalipun
Abraham tinggal di Bersyeba yang termasuk wilayah Kanaan (bagian Selatan,
berbatasan dengan Filistin), tetapi dalam menggembalakan ternaknya Abraham
sering memasuki wilayah Filistin.
2) Abraham
berbakti kepada Tuhan (ay 33).
Sekalipun ia mendapat sahabat seorang raja, tetapi ia tidak
melupakan Sahabatnya yang terutama, yaitu Tuhan sendiri. Karena itu Kitab Suci
berulang-ulang menunjukkan bahwa Abraham adalah ‘sahabat Allah’
(2Taw 20:7 Yes 41:8 Yak 2:23).
Catatan: dalam Yes 41:8 Kitab Suci Indonesia menterjemahkan
‘Abraham yang Kukasihi’. Ini salah terjemahan! NIV: ‘Abraham my friend’ (= Abraham sahabatKu).
Penerapan:
Pernahkah saudara mengabaikan / melupakan Tuhan demi seorang
sahabat manusia? Apakah sahabat itu adalah teman lama yang datang dari luar
kota, atau orang gede / penting / kaya, atau seorang pacar, ingatlah untuk
selalu mengutamakan Tuhan di atas mereka!
-AMIN-