Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 24:1-67 & 22:20-24
I) Abraham.
1) Ia sudah tua
(24:1).
Dari Kej 25:20 kita tahu bahwa usia Ishak pada waktu
menikah adalah 40 tahun, dan itu berarti bahwa Abraham saat itu berusia 140
tahun.
2) Ia diberkati
Tuhan ‘dalam segala hal’ (24:1).
Ini terjemahan yang kurang tepat.
NIV / NASB / Lit: ‘in
every way’ (= dengan segala cara).
Tuhan memang punya banyak cara (yang bahkan tidak kita duga)
untuk memberkati kita!
3) Ia
mengutus hambanya yang tertua untuk mencarikan istri untuk Ishak (24:2-4).
a) Mungkin
sekali hamba ini adalah Eliezer (bdk. Kej 15:2-3).
b) Abraham
melakukan ini untuk menggenapkan Rencana Allah, yaitu bahwa keturunan Ishak
akan menjadi bangsa yang besar. Rencana Allah ini tentu tidak mungkin
terlaksana kalau Ishak tidak menikah!
Dari sini terlihat bahwa:
·
Adanya
ketetapan / rencana Allah yang pasti terjadi itu, tidak membuang tanggung jawab
manusia untuk melaksanakan Rencana Allah itu!
·
Sekalipun
ia sudah tua, dan sekalipun Tuhan memberkatinya sehingga ia tidak kekurangan
sesuatu apapun, tetapi Abraham tetap selalu menyesuaikan hidupnya dengan
Rencana / kehendak Allah
Banyak orang yang pada saat masih muda berusaha melaksanakan
kehendak Allah, tetapi pada saat sudah tua, menjadi luntur dalam semangatnya
untuk melaksanakan kehendak Allah.
Juga banyak orang yang dalam masa sukar berusaha melaksanakan
kehendak Allah, tetapi pada saat hidupnya menjadi enak karena berkat Tuhan yang
berlimpah-limpah, menjadi lupa daratan dan tidak lagi hidup sesuai kehendak
Allah. Bahkan hamba Tuhan yang hebatpun bisa jatuh dalam persoalan seperti ini!
Tetapi Abraham tidak demikian! Dalam situasi dan kondisi apapun
ia terus hidup sesuai kehendak Allah! Maukah saudara menirunya?
4) Dalam
menyuruh hambanya mencarikan istri untuk Ishak, Abraham memberikan syarat,
yaitu: perempuan itu bukan perempuan Kanaan, tetapi perempuan dari tanah asal
Abraham, dari antara sanak saudara Abraham sendiri (24:3-4).
Kalau Abraham mau menuruti hikmat / kebijaksanaan dunia, maka
seharusnya ia justru mencarikan istri untuk Ishak dari antara penduduk Kanaan,
karena:
·
lebih
mudah mencarinya.
·
akan
menyebabkan Ishak lebih diterima oleh penduduk Kanaan.
Tetapi, Abraham tetap tidak mau Ishak mendapat istri dari antara
penduduk Kanaan, karena:
¨
Abraham
adalah keturunan Sem (Kej 11:20-26), sedangkan Kanaan adalah keturunan Ham
(Kej 10:6-20) yang ada di bawah kutuk (Kej 9:25-27). Menikahkan Ishak
dengan orang yang ada di bawah kutuk, jelas tidak akan sesuai dengan kehendak
Allah.
¨
Abraham
tahu bahwa orang Kanaan itu kafir dan bejad, dan akan dihancurkan oleh Tuhan
(bdk. Kej 15:16).
Dari sini lagi-lagi terlihat bahwa Abraham mau menyesuaikan
hidupnya maupun hidup Ishak dengan kehendak Tuhan, tanpa mempedulikan
kebijaksanaan / hikmat dunia! Kalau saudara adalah orang yang selalu hidup
berdasarkan politik / hikmat / kebijaksanaan dunia, bahkan bangga akan hal itu,
bertobatlah dan belajarlah dari Abraham! Adalah lebih baik dianggap bodoh oleh
dunia tetapi taat kepada Tuhan, dari pada dianggap cerdik / pandai / bijaksana
oleh dunia tetapi tidak taat kepada Tuhan!
5) Abraham
melarang hambanya membawa Ishak kembali ke tanah asal Abraham (24:5-8).
a) Pemikiran
hamba Abraham bahwa perempuan itu tidak mau ikut ke Kanaan (24:5) adalah
sesuatu yang logis, karena:
·
Hamba
itu adalah orang asing bagi perempuan itu. Bagaimana mungkin ia mau mengikut
orang asing begitu saja?
·
Sekalipun
perempuan itu adalah sanak saudara Abraham, tetapi antara Abraham dan sanak
saudaranya di tanah asalnya boleh dikatakan tidak ada komunikasi sama sekali
(kecuali dalam 22:20, kalau ‘kabar’ itu mau dianggap sebagai komunikasi).
b) Usul
untuk membawa Ishak kembali ke tanah asal Abraham juga adalah sesuatu yang
logis, karena akan lebih mudah untuk mendapatkan seorang perempuan kalau calon
mempelai laki-lakinya ikut.
c) Tetapi
Abraham menolak mentah-mentah usul itu (24:6-8).
Abraham tahu bahwa Allahlah yang menyuruh ia keluar dari tanah asalnya
untuk pergi ke Kanaan, dan Allah menjanjikan tanah Kanaan untuk keturunan
Abraham (24:7 bdk. Kej 12:1,7). Karena itu ia yakin bahwa Allah pasti akan
menolong untuk mendapatkan istri untuk Ishak (24:7b).
Membawa Ishak kembali ke tanah asal Abraham (sekalipun dengan
tujuan akan kembali ke Kanaan setelah berhasil mendapatkan istri), adalah suatu
tindakan yang berbahaya, karena kalau calon istrinya tidak mau ikut ke Kanaan,
bisa-bisa Ishaknyalah yang akhirnya menetap di sana mengikuti istrinya. Dan ini
akan menghancurkan Rencana Allah!
Penerapan:
Sama seperti Abraham digodai untuk mundur atau untuk kembali,
kitapun pasti mengalami hal yang sama! Setan akan menggunakan bermacam-macam
hal (penderitaan, kenikmatan dunia, pekerjaan, keluarga dsb) supaya kita mundur
dalam hal rohani, mungkin dalam belajar / mencari Firman Tuhan, dalam kerajinan
berbakti / ikut Pemahaman Alkitab, dalam berdoa, dalam melayani, dalam
memberitakan Injil, dalam ketaatan, dalam memberikan persembahan persepuluhan
dsb! Jangan saudara mundur, karena kalau saudara mundur saudara tidak layak
untuk Kerajaan Allah. Bandingkan dengan Luk 9:62 dimana Yesus berkata: “Setiap orang yang siap
untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah”.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita dapatkan dari sini:
a) Mencari
jodoh adalah suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Banyak orang, karena usianya sudah agak tua, lalu mencari jodoh
dengan sikap ‘asal dapat’! Ingat bahwa ini adalah suatu tindakan / sikap yang
sangat berbahaya! Ada banyak orang berantakan hidupnya baik jasmani maupun
rohani, karena mereka mendapatkan pasangan yang salah!
b) Abraham
tetap memegang syarat / larangan yang sesuai Firman Tuhan, sekalipun itu
mempersulit untuk mendapatkan istri untuk Ishak!
Saudarapun akan lebih sulit mendapatkan jodoh kalau saudara
mentaati syarat yang Tuhan tetapkan, yaitu orang percaya harus berpasangan
dengan sesama orang yang percaya (2Kor 6:14). Tetapi maukah saudara tetap
memegang syarat itu? Ingat bahwa sekalipun sulit, tetapi Tuhan yang mahakuasa
bisa menolong saudara untuk mendapatkan jodoh yang Dia kehendaki (bdk. 24:7b).
II) Hamba Abraham.
1) Ia
pergi dengan membawa 10 ekor unta dan banyak barang berharga lainnya (24:10).
Ini ia anggap penting karena kalau ia tidak bisa menunjukkan
bahwa Abraham adalah orang yang kaya, akan makin sukar untuk bisa mendapatkan
seorang gadis yang mau mengikutinya ke Kanaan.
Tetapi, kalau saudara mencari jodoh, jangan meniru hal ini!
Kalau hal ini saudara lakukan, misalnya dengan pergi ke rumahnya menggunakan
banyak mobil mewah secara bergantian, atau menceritakan dan menunjukkan pabrik
/ perusahaan saudara yang hebat, atau menunjukkan banyak rumah dan villa yang
saudara miliki, maka besar kemungkinannya saudara akan mendapatkan orang yang
mencintai harta saudara, bukan mencintai saudara, dan saudara tidak akan
bahagia mempunyai pasangan yang seperti itu!
2) Ia pergi ke
tempat yang banyak perempuannya (24:11).
Ini adalah suatu tindakan logis! Kalau mau mendapatkan
perempuan, harus pergi ke tempat yang banyak perempuannya (asal itu bukan
tempat perempuan yang brengsek!).
Ada banyak orang yang ingin mendapatkan jodoh, tetapi terus
menerus tinggal di rumah, atau terus menerus sibuk dengan pekerjaannya dan
tidak pernah pergi ke tempat yang memungkinkan untuk mendapatkan jodoh, tidak
mau bergaul dsb. Kalau saudara adalah orang seperti ini, belajarlah dari hamba
Abraham itu! Tidak ada salahnya pergi ke gereja lain (yang bukan gereja
saudara) asal gereja itu bukan gereja sesat, untuk mendapatkan pergaulan yang
lebih banyak sehingga bisa mendapatkan jodoh saudara!
3) Ia berdoa
(24:12-14).
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari hal ini:
a) Ia berdoa
karena ia mempunyai beban terhadap tugasnya.
·
Bahwa
ia sangat terbeban terhadap tugasnya, terlihat dari 24:33-54 dimana ia menolak
untuk makan sebelum ia membicarakan lamarannya dan baru mau makan setelah semua
urusannya beres. Padahal tradisi saat itu adalah: makan dulu, baru membicarakan
persoalan!
Bandingkan juga dengan Kristus yang sering mengabaikan / menunda
makan demi pelayanan (bdk. Mark 6:31
Yoh 4:31-34).
Penerapan:
Apakah saudara juga mau menunda makan demi persekutuan dengan
saudara seiman setelah Kebaktian / Pemahaman Alkitab? Kalau saudara menganggap
persekutuan itu sebagai sesuatu yang penting, maka saudara harus rela berkorban
dengan menunda jam makan saudara supaya bisa bersekutu dengan sesama saudara
seiman! Atau, kalau saudara mempunyai sakit maag atau takut terkena sakit maag,
makanlah dahulu sebelum Kebaktian / Pemahaman Alkitab, sehingga setelah
Kebaktian / Pemahaman Alkitab saudara bisa bersekutu dengan sesama saudara
seiman.
·
Beban
yang besar itulah yang menyebabkan ia berdoa.
Penerapan:
Apakah saudara banyak berdoa untuk gereja saudara dan
gereja-gereja yang lain? Apakah saudara berdoa untuk banyak jiwa yang belum
percaya kepada Kristus? Apakah saudara terbeban atau tidak terhadap sesuatu
hal, terlihat dari apakah saudara mendoakannya atau tidak! Makin besar beban
saudara terhadap sesuatu hal, makin banyak saudara berdoa untuk hal itu. Makin
kecil beban saudara terhadap hal itu, makin sedikit saudara berdoa untuk hal
itu. Dan kalau saudara tak pernah berdoa sama sekali untuk hal itu, itu menandakan
saudara sama sekali tidak punya beban untuk hal itu!
b) Doa
untuk mendapatkan jodoh yang sesuai dengan kehendak Tuhan adalah sesuatu yang
sangat penting!
Bukan hanya hamba ini yang berdoa untuk hal itu, tetapi Ishakpun
berdoa untuk hal itu. Dalam 24:63 dikatakan bahwa Ishak ‘sedang keluar untuk berjalan-jalan
di padang’. Tetapi ini adalah terjemahan yang salah!
KJV / RSV / NIV / NASB: ‘to
meditate (= bermeditasi).
Bermeditasi pasti mencakup berdoa! Pasti Ishakpun saat itu
berdoa supaya hamba itu bisa mendapatkan jodoh baginya yang sesuai dengan
kehendak Tuhan.
Penerapan:
Bagi saudara yang belum menikah, pernahkah saudara berdoa supaya
saudara mendapatkan jodoh yang sesuai kehendak Tuhan? Dan bagi saudara yang
sudah berkeluarga, pernahkah saudara berdoa supaya anak-anak saudara
mendapatkan jodoh yang sesuai kehendak Tuhan? Kalau saudara tak pernah berdoa
tentang hal ini, jangan menyalahkan Tuhan kalau suatu saat saudara / anak-anak
saudara mendapatkan jodoh yang brengsek, yang membuat hidup saudara / anak-anak
saudara menjadi seperti neraka!
c) Dalam
doanya, ia meminta supaya Tuhan memberi tanda sebagai berikut: biarlah gadis
yang Tuhan kehendaki untuk menjadi jodoh Ishak mau memberi minum unta-untanya
sekalipun ia hanya minta minum untuk dirinya sendiri.
Ini menunjukkan kepercayaannya bahwa segala sesuatu, termasuk
gadis itu, ada dalam tangan Tuhan dan Tuhan bisa mengarahkannya sesuai dengan
keinginanNya!
d) Ia
bukan minta tanda secara sembarangan.
Dalam permintaan tanda ini sebetulnya terselip persyaratan
tertentu tentang gadis itu, karena gadis yang mau memberi minum unta-untanya,
pasti adalah orang yang:
·
ramah,
baik hati dan suka menolong.
·
rajin
dan sehat secara jasmani.
Ingat bahwa unta adalah binatang padang pasir yang tahan haus karena
ia mempunyai ‘tangki air’. Tetapi ini juga menyebabkan kalau unta itu
mendapatkan kesempatan minum, ia akan minum banyak sekali, sekaligus untuk
mengisi ‘tangki air’nya. Dan hamba Abraham itu membawa 10 ekor unta (24:10)!
Kalau gadis itu bukan orang yang rajin bekerja, pasti ia tak
akan mau memberi minum unta-unta itu, dan kalau ia bukan gadis yang sehat, ia
tidak akan kuat memberi minum unta-unta itu.
·
benar
(bdk. Amsal 12:10 - ‘orang benar memperhatikan hidup hewannya’).
·
rendah
hati.
Kalau ia bukan gadis yang rendah hati, pasti ia tidak akan mau
melakukan pelayanan yang rendah seperti itu untuk seorang yang asing baginya.
III) Jawaban doa.
1) Tanda yang
ia minta terjadi dengan tepat (24:15-22).
a) Di
sini Allah menjawab doanya dengan memberikan tanda persis seperti yang ia
minta. Tetapi Allah yang berdaulat dan mahakuasa itu bisa saja menjawabnya
dengan memberikan tanda yang lain, tetapi memberinya keyakinan bahwa itulah
gadis yang Ia kehendaki
b) Allah
sudah menjawab doa itu sebelum doa itu selesai dinaikkan (24:15 bdk. Yes 65:24 Daniel 9:20-23 Mat 6:8).
Kalau sebelum doa itu selesai dinaikkan Allah sudah menjawabnya
dengan memunculkan Ribka, maka pasti sebelum hamba itu berdoa, Allah sudah mempersiapkan
jawaban doanya dengan mengatur sehingga Ribka meninggalkan rumahnya dan pergi
ke sumur itu! Allah memang sudah mempersiapkan segala yang kita butuhkan
sebelum kita menyadarinya dan memintanya!
Hal ini juga terlihat dari letak Kej 22:20-24 dan Kej 24:1-67.
Kalau saudara memperhatikan Kej 22:20-24, maka mungkin saudara merasa
heran mengapa bagian itu diletakkan sebelum Kej 24:1-67.
Seorang penafsir bernama Adam Clarke memberikan alasan mengapa
Kej 22:20-24 (silsilah Ribka) diletakkan disana, mendahului Kej 24
dimana Abraham mencarikan jodoh untuk Ishak. Menurut dia alasannya adalah:
“to show that the providence of God
was preparing, in one of the branches of the family of Abraham, a suitable
spouse for his son Isaac” (= untuk
menunjukkan bahwa providence of God sedang mempersiapkan, di dalam salah satu
dari cabang-cabang dari keluarga Abraham, seorang pasangan yang cocok untuk
anaknya Ishak).
Jadi, sebelum Abraham memikirkan untuk mencarikan jodoh untuk
Ishak, Allah sudah lebih dulu mempersiapkan Ribka sebagai jodoh bagi Ishak!
Penerapan:
Kalau saudara sering / selalu bingung / kuatir tentang kebutuhan
saudara, maka renungkanlah bagian ini, dan percayalah bahwa sebelum saudara
memikirkan / mendoakan kebutuhan saudara itu, Allah sudah tahu dan sudah
mempersiapkan kebutuhan saudara itu dan Ia pasti akan memberikannya pada waktu
yang tepat!
2) Ia
diberitahu tentang asal usul / keluarga Ribka (24:24).
Ini menyebabkan hamba itu sangat senang, karena:
·
Ternyata
Ribka memang termasuk sanak saudara Abraham, seperti yang diinginkan oleh
Abraham (24:4).
·
Ribka
tidak diturunkan dari gundik Nahor, tetapi dari istri Nahor (bdk. Kej
22:20-24).
Ini menyebabkan ia betul-betul yakin bahwa Ribka adalah gadis
yang Tuhan kehendaki untuk menjadi istri Ishak, dan karena itulah ia menyembah
dan bersyukur kepada Tuhan (24:26-27).
Ini lagi-lagi merupakan sesuatu yang harus kita tiru dari hamba
ini. Ada banyak orang kristen yang hanya pandai meminta dari Tuhan, tetapi pada
waktu Tuhan mengabulkan doanya mereka tidak bersyukur / memuji Tuhan! Bdk. Luk
17:11-19.
3) Ia
pergi ke rumah Ribka / keluarga Ribka, dan ia disambut dengan baik (24:28-33).
Dari cerita selanjutnya tentang Yakub dan Laban dalam
Kej 29-31, terlihat bahwa Laban (kakak Ribka) adalah orang yang tamak. Sangat
besar kemungkinannya bahwa Laban menyambut hamba ini dengan baik, karena
ketamakan Laban akan harta yang ditunjukkan oleh hamba itu (24:29-30 - ‘sesudah
dilihatnya anting-anting dan gelang ...’).
Jangan meniru sikap Laban yang tamak ini! Ada banyak orang, yang
kristen sekalipun, yang langsung bersikap ramah kalau putrinya didatangi oleh
seorang pemuda yang kaya. Dan ada banyak gadis yang langsung bersikap ramah
kalau didekati oleh pemuda yang kaya. Saya bisa pastikan bahwa orang kristen
yang seperti ini pasti akan bersikap berbeda dibandingkan kalau yang
mendekatinya / putrinya bukanlah seorang pemuda kaya tetapi seorang mahasiswa
Theologia atau seorang pendeta / penginjil (kecuali pendeta itu adalah pendeta
dari gereja yang menganut Theologia Kemakmuran)!
Dari bagian ini ada satu hal yang bisa kita dapatkan, yaitu
bahwa Allah yang maha kuasa dan berdaulat itu bisa menggunakan dosa sekalipun
dan menguasainya dan mengaturnya untuk melaksanakan rencanaNya! Dan disini Ia
menggunakan ketamakan Laban sehingga pernikahan Ishak dengan Ribka terlaksana!
4) Ia
menceritakan tentang Abraham, Ishak, dan pimpinan Tuhan yang ia dapatkan
(24:34-49). Intinya ia menceritakan bahwa:
·
Abraham
adalah orang yang rohani, dan diberkati Tuhan sehingga menjadi kaya.
·
Ishak
adalah satu-satunya anak / ahli waris Abraham.
·
karena
pimpinan Tuhanlah maka ia mendapatkan Ribka.
Dan ia lalu meminta jawaban mereka atas lamarannya (24:49).
5) Ribka dan
keluarganya menerima lamaran itu (24:50-61).
·
Mereka
mempercayai cerita hamba itu bahwa Tuhan memang menghendaki Ribka menjadi
istri Abraham (24:50-51).
Tetapi awas! Jangan saudara sembarangan percaya kalau seseorang
berkata kepada saudara bahwa Tuhan menghendaki dia untuk menikahi saudara! Bisa
saja ia adalah seorang penipu!
·
Baik Ribka
maupun keluarganya tidak ‘jual mahal’ (24:50,51,58).
Saudara memang tidak perlu ‘jual murah’, tetapi bagaimanapun
jangan jual mahal dengan bersikap munafik / dusta!
6) Pertemuan
dan pernikahan Ishak dengan Ribka (24:62-67).
·
Turunnya
Ribka dari untanya dan pengenaan telekung / cadar (24:64-65) menunjukkan
kesopanan / etika dan sikap hormat dari Ribka terhadap calon suaminya.
·
Akhirnya
Ishak menikah dengan Ribka.
Kesimpulan / penutup:
1) Hamba
itu sukses dalam tugasnya. Tetapi ia tetap tidak sombong, dan ia menganggap
kesuksesan itu datang dari Tuhan, sehingga ia menyembah dan bersyukur kepada
Tuhan (24:21,26-27).
Kalau saudara sukses, ingatlah bahwa saudara hanya bisa sukses
karena berkat dari Tuhan. Bandingkan dengan Maz 127:1 yang berbunyi: “Jikalau bukan TUHAN yang
membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN
yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga”.
2) Kalau
kita mau hidup sesuai kehendak Tuhan sekalipun hal itu sukar (baik dalam perjodohan
maupun hal-hal lain), dan kita melakukannya dengan banyak berdoa dan meminta
pimpinan Tuhan, maka Tuhan pasti akan memberkati usaha kita itu sehingga kita
akan berhasil!
Maukah saudara melakukannya?
-AMIN-