Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 27:30-28:9
I) Esau.
1) Mendapat
‘berkat’ (27:30-40).
a) Ia datang
persis terlambat (27:30).
b) Sikap dari
Ishak.
Kej 27:33 - ‘Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat’.
Ini salah terjemahan!
RSV/NIV/NASB: ‘trembled
violently’ (= gemetar dengan sangat).
KJV: ‘trembled very
exceedingly’ (= gemetar dengan amat sangat).
Seseorang mengatakan bahwa terjemahan hurufiahnya seharusnya
adalah: ‘trembled with a great trembling
exceedingly’ (= gemetar dengan kegemetaran yang amat besar).
Orang bisa gemetar karena marah, atau karena takut. Tetapi di
sini rasanya tidak mungkin Ishak gemetar karena marah, karena kalau ia gemetar
karena marah, ia pasti akan mengutuki atau setidaknya memarahi Yakub. Tetapi
hal itu tidak kita lihat di sini. Sebaliknya, dalam 28:1,3,4 ia memberkati
Yakub. Jadi jelas bahwa Ishak di sini gemetar karena takut. Mengapa ia takut?
ˇ
Karena
saat ini ia sadar bahwa selama ini ia menentang Rencana / Kehendak Allah dalam
25:23.
ˇ
Karena
saat ini ia sadar bahwa di dalam seluruh peristiwa ini Tuhan bekerja untuk
menggagalkan keinginannya untuk memberkati Esau.
Pulpit Commentary tentang 2Raja 6: “Isaac sought to outwit God, and frustrate his preference
of Jacob over Esau (Gen. 25:23), by giving his special blessing to his
firstborn; but God blinded him, and caused him to be himself outwitted by
Rebekah and Jacob, so that he gave the blessing where he had not intended to
give it (Gen. 27:27-29)” [= Ishak
mencoba untuk mengecoh Allah, dan menggagalkan pilihannya terhadap Yakub kepada
Esau (Kej 25:23), dengan memberikan berkat khususnya pada anak sulungnya;
tetapi Allah membutakan dia, dan menyebabkan dirinya sendiri dikecoh oleh Ribka
dan Yakub, sehingga dia memberikan berkat tersebut kepada siapa dia tidak
bermaksud untuk memberikannya (Kej 27:27-29)] - hal 126.
c) Esau
mendesak Ishak untuk memberkatinya, tetapi semua itu sia-sia (27:34-38).
Esau yang tadinya meremehkan hal yang rohani, yaitu hak
kesulungannya, dan rela menjualnya untuk roti dan masakan kacang merah,
sekarang tidak bisa mendapatkan berkat.
Ini sesuai dengan kata-kata dari Ibr 12:16-17 yang
berbunyi:
“Janganlah
ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu rendah seperti Esau,
yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa
kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak
beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya
dengan mencucurkan air mata”.
Ini mengajar kita untuk tidak meremehkan berkat rohani apapun,
pada saat kita bisa mendapatkannya. Kalau kita meremehkan, dan membuang
kesempatan untuk mendapatkan berkat rohani, nanti pada saat kita sangat
menginginkannya / membutuhkannya, kita tidak akan bisa mendapatkannya!
Penerapan:
Kalau sekarang kesempatan untuk belajar Firman Tuhan masih
terbuka, gunakanlah dengan sebaik-baiknya! Kalau saudara mengabaikan Firman
Tuhan, demi pekerjaan / uang / karier, dsb, maka akan ada saatnya nanti saudara
tidak bisa lagi mendapatkannya! Kitab Suci mengatakan bahwa saudara harus
membeli kebenaran, bukan menjualnya (Amsal 23:23).
d) Akhirnya,
karena desakan Esau, Ishak ‘memberkati’ Esau.
ˇ
dalam
27:39 digunakan kata ‘menjawabnya’. Ini berbeda dengan 27:27 yang menggunakan
kata ‘diberkatinya’. Jadi, pada waktu memberkati Yakub, Ishak betul-betul
memberkati, tetapi pada waktu memberkati Esau, ia sebetulnya bukan memberkati,
karena kalau diperhatikan kata-katanya, bisa dikatakan bahwa ia mengutuk Esau!
ˇ
27:39
yang mengatakan bahwa Esau akan mendapatkan tanah yang tandus, dan ini memang
tergenapi karena bangsa Edom akhirnya mendapatkan tanah yang tandus.
Catatan:
KJV dan NKJV menterjemahkan 27:39 ini secara salah!
ˇ
’hidup
dari pedang’ (ay 40a) menunjukkan bahwa dalam hidup Esau akan ada banyak
pertentangan dan permusuhan.
ˇ
’hamba
adikmu’ (27:40a).
Ini akhirnya menjadi
kenyataan (1Sam 14:47
2Sam 8:14 1Raja-raja
11:16 2Raja-raja 14:7-10 2Taw 20:22-25).
ˇ
27:40b
adalah ayat yang sukar, karena kelihatannya ayat ini tidak pernah menjadi
kenyataan. Macam-macam penafsiran:
*
ini
ditambahkan oleh Ishak sendiri supaya Esau tidak terlalu tertekan.
*
ini
memang datang dari Tuhan, tetapi Edom tidak pernah bisa berusaha
sungguh-sungguh, sehingga ini tidak terlaksana.
*
ini
bukan berarti bahwa mereka akan berhasil bebas, tetapi bahwa mereka akan terus
berusaha untuk bebas.
2) Mau membunuh
Yakub (27:41).
a) Esau
menghibur dirinya sendiri dengan suatu dosa, yaitu suatu rencana pembunuhan
terhadap diri Yakub.
Penerapan:
Kalau saudara sedang jengkel terhadap seseorang, pernahkah
saudara menghibur diri sendiri dengan merencanakan untuk melabrak / membalas
orang itu? Kalau demikian, apa bedanya saudara dengan Esau?
b) Rencana
pembunuhan ini lagi-lagi merupakan suatu usaha untuk menentang Rencana Allah,
karena Allah sudah menetapkan / merencanakan bahwa Esau dan keturunannya akan
kalah oleh Yakub dan keturunannya (25:23
27:29,40a).
Jadi, kalau Ishak menjadi takut dan bertobat setelah sadar bahwa
selama ini ia menentang Rencana Allah, maka Esau tetap mengeraskan hati untuk
melawan Rencana Allah itu!
c) Ia tidak
membunuh Yakub saat itu, karena Ishak masih hidup.
Ini lagi-lagi suatu contoh dimana seseorang tidak berbuat dosa
hanya karena takut kepada manusia! Kita harus hidup baik / tidak berbuat dosa
karena takut kepada Allah, bukan kepada manusia!
II) Kepergian Yakub.
1) Ribka
menasehati Yakub untuk lari (27:42-45).
a) Adanya
iman pada janji Tuhan dalam 25:23, tidak berarti bahwa Ribka dan Yakub boleh
pasif dan ‘beriman / berserah’ saja menghadapi rencana pembunuhan oleh Esau!
Demikian juga dengan kita! Adanya Rencana / Ketetapan Allah
dalam hal apapun, tidak boleh membuat kita bersikap acuh tak acuh / apatis /
pasif! Kita tetap wajib melakukan yang terbaik, sesuai dengan Firman Tuhan!
b) Ay 45b:
‘kehilangan kamu berdua pada satu hari’.
Kalau Esau membunuh Yakub, maka sesuai dengan Kej 9:5-6 ia
juga harus dihukum mati. Ini akan menyebabkan Ribka kehilangan kedua anaknya.
2) Ribka
berbicara dengan Ishak (27:46).
a) Ribka
ingin supaya Ishak melepaskan Yakub untuk bisa pergi ke Haran. Tetapi Ribka
tidak mau menceritakan rencana pembunuhan Esau terhadap Yakub kepada Ishak,
karena:
ˇ
itu
pasti akan menyakiti hati Ishak.
ˇ
kalau
Ishak menegur Esau, bisa-bisa Esau akan menjadi kalap dan langsung membunuh
Yakub.
b) Karena
itu, Ribka lalu menggunakan alasan bahwa Yakub harus mencari istri, dan ia
tidak mau Yakub mendapat istri orang Kanaan seperti Esau.
Kata-kata Ribka ini bukan dusta (bdk. 26:34-35), tetapi ia
menceritakan half-truth (= setengah
kebenaran). Memang penceritaan half-truth
bisa dilakukan dengan tujuan mendustai, dan ini adalah dosa. Misalnya dalam
kasus Abraham dengan Firaun (Kej 12:10-20) dan Abraham dengan Abimelekh
(Kej 20:1-18). Tetapi bisa juga orang menceritakan half-truth bukan dengan tujuan mendustai, tetapi hanya untuk
merahasiakan sesuatu. Inilah yang dilakukan oleh Ribka di sini, dan ini bukan
dosa!
Dari sini kita bisa belajar bahwa jujur / terbuka 100 %
tidak selalu merupakan hal yang terbaik / paling bijaksana / paling benar!
Tetapi bagaimanapun, kalau saudara mau menceritakan half-truth, pikirkan dahulu, apakah itu
termasuk penceritaan half-truth yang
berdosa atau yang tidak berdosa!
3) Ishak
memberkati Yakub dan menyuruh Yakub pergi mencari istri ke Padan-Aram (28:1-4).
a) Pengulangan
berkat ini penting untuk Yakub, karena tadi ia mendapat berkat dengan
menggunakan tipu daya. Ia mungkin sekali akan merasa ragu-ragu apakah berkat
yang ia peroleh dengan cara seperti itu sah atau tidak. Tetapi dengan adanya
pengulangan berkat di sini, segala keragu-raguan itu akan terhapus. Nanti dalam
28:13-15, Allah sendiri memberikan berkat itu kepada Yakub, untuk membuang
semua keragu-raguan dalam diri Yakub.
b) Kanaan
dijanjikan kepada Yakub (28:4), tetapi pada saat itu Yakub justru harus
meninggalkan Kanaan!
Kalau saudara mengalami saat seperti ini, dimana fakta
kelihatannya bertentangan dengan janji / Firman Tuhan, apakah saudara mau
berjalan dengan pengelihatan, atau dengan iman? Bdk. 2Kor 5:7.
c) Ishak
melarang Yakub mengambil istri dari antara orang Kanaan, dan menyuruhnya
mengambil istri dari antara anak-anak Laban (28:1-2).
4) Yakub pergi
(28:5).
Orang yang senang tinggal di kemah ini (25:27) sekarang harus
mengembara. Bahkan sesampainya di Haran, ia harus menjadi penggembala ternak
selama 20 tahun! Ini adalah penderitaan yang harus ia tanggung sebagai akibat
dosanya, dimana ia ‘membantu Tuhan’ dengan dusta.
III) Reaksi Esau.
1) Ia
baru sadar bahwa Ishak tidak senang akan pernikahannya dengan orang Kanaan /
kafir (28:6-8). Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sini:
a) Esau
tidak peduli dengan sikap hati Ribka terhadap pernikahannya dengan perempuan
Kanaan, tetapi ia peduli dengan sikap Ishak terhadap hal itu. Ini jelas
merupakan sesuatu yang tidak pada tempatnya!
b) Esau
adalah orang yang bodoh secara rohani. Ia pasti tahu tentang cerita dimana
Abraham mengirimkan hambanya ke Haran untuk mencari jodoh untuk Ishak, karena
Abraham tidak mau Ishak menikah dengan orang Kanaan. Bagaimana mungkin ia tidak
tahu bahwa Ishak tidak senang kalau ia menikah dengan orang Kanaan?
c) Selama
ini Ishak tidak pernah menasehati / menegur Esau tentang hal itu. Mungkin itu
terjadi karena ia terlalu mencintai Esau, tetapi bagaimanapun juga itu jelas
merupakan sesuatu yang salah! Bandingkan dengan cerita Eli yang dihukum Tuhan
karena tidak menindak anak-anaknya yang berdosa (1Sam:2-3).
Penerapan:
Bagaimana sikap saudara kalau anak-anak saudara berbuat dosa,
seperti berdusta, membolos dari kebaktian, menyontek di sekolah, mengeluarkan
kata-kata kotor, punya pacar orang kafir, dsb?
2) Ia lalu
kawin lagi (28:9).
a) ’kepada
Ismael’ (28:9).
Ada 2 teori tentang usia Ishak pada saat ini . Ada yang
mengatakan ia berusia 137 tahun (lihat pelajaran yang lalu), dan ada yang
mengatakan bahwa ia berusia 117 tahun.
ˇ
kalau
Ishak berusia 137 tahun, maka saat ini Ismael sudah lama mati (bdk. 25:17).
Karena itu, yang dimaksud dengan ‘Ismael’ disini adalah keluarga / keturunan
Ismael.
ˇ
kalau
Ishak berusia 117 tahun, maka Ismael masih hidup, sehingga ‘Ismael’ disini
adalah Ismael sendiri.
b) Esau
mau memperbaiki kesalahannya, tetapi ia melakukannya dengan berbuat dosa lagi:
ˇ
2 orang
istri sudah kebanyakan, tetapi sekarang ia bahkan menambahnya menjadi 3!
ˇ
istri
ke 3 inipun, sebagai keturunan Ismael, jelas bukan orang percaya!
Ini lagi-lagi menunjukkan kebodohan Esau!
Kesimpulan / penutup:
Sesuai
dengan Rencana Allah, maka:
ˇ
Sekalipun
Yakub mengalami jatuh bangun ke dalam dosa dan juga penderitaan, tetapi Yakub
tetap dipimpin / diarahkan sehingga makin mengarah pada jalan yang benar /
kepada Allah sendiri.
ˇ
Sedangkan
Esau makin mengarah pada kebodohan dan kesesatan.
Kalau
saudara adalah orang pilihan, saudara bisa saja jatuh bangun ke dalam dosa, dan
saudara bisa juga mengalami segala macam penderitaan. Tetapi bagaimanapun juga,
percayalah bahwa Allah yang setia itu akan memimpin dan mengarahkan hidup
saudara ke jalan yang benar dan kepada diriNya sendiri!
Tetaplah
percaya dan ikut Dia, dan bersyukurlah dan pujilah Dia karena Ia sudah memilih
saudara yang sebetulnya tidak layak untuk dipilih!
-AMIN-