Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 31:1-21
I) Hal-hal yang mendorong Yakub untuk pulang.
1) Laban curang
dan semena-mena (ay 7).
Kata-kata ’10 kali’ dalam ay 7 ini mungkin sekali tidak berarti
hurufiah, tetapi artinya adalah ‘banyak kali’.
Penerapan:
Jangan berlaku curang dan semena-mena terhadap bawahan, pegawai,
ataupun pembantu saudara!
2) Perubahan
sikap Laban (ay 2).
Tadi dikatakan bahwa Labanlah yang bersikap curang terhadap Yakub,
tetapi mengapa sekarang justru Laban yang berubah sikapnya terhadap Yakub? Ini
terjadi karena:
a) Allah
melihat penindasan yang dilakukan oleh Laban itu (ay 12b).
Penerapan:
·
kalau
saudara ditindas, percayalah bahwa Allah melihat hal itu.
·
kalau
saudara menindas, maka sadarilah bahwa Allah juga melihat hal itu, dan karena
itu bertobatlah!
b) Allah
lalu menolong Yakub sehingga sekalipun Laban curang, Yakub makin jaya (ay
7b-9).
c) Laban
yang tamak itu tidak bisa melihat orang lain menjadi jaya / bertambah kaya,
padahal ia sendiri sebetulnya juga kaya dan tidak kekurangan apapun juga.
Memang sifat tamak pada umumnya bergandengan tangan dengan sifat iri hati!
Penerapan:
Bagaimana sikap saudara kalau teman sekerja saudara mendapatkan
kenaikan gaji? Bagaimana sikap saudara kalau adik / kakak saudara mendapatkan
pekerjaan dengan gaji yang lebih besar dari saudara? Kalau saudara memang
mengasihi sesama saudara seperti diri saudara sendiri, maka sebetulnya saudara
akan merasa sukacita pada saat sesama saudara mendapatkan sesuatu yang baik.
Kalau saudara justru iri hati, maka itu berarti saudara tidak mengasihi orang
itu!
3) Kata-kata
anak-anak Laban terdengar oleh Yakub (ay 1).
a) ’Yakub telah
mengambil’.
Ini jelas fitnah karena Yakub mendapatkan semua itu sebagai
upahnya, sesuai dengan perjanjian yang disetujui oleh Yakub dan Laban (bdk.
30:31-43).
b) ’Segala
harta milik ayah kita’.
Ini jelas tidak benar, karena kalau memang segala harta Laban
sudah diambil oleh Yakub, maka itu berarti Laban tidak punya apa-apa lagi.
Tetapi memang orang yang tamak, kalau untungnya berkurang,
apalagi kalau rugi, sekalipun dirinya masih kaya, tetap menganggap itu sebagai
bencana yang sangat besar, sehingga segala sesuatu terlihat lebih jelek dari
yang sebenarnya!
Penerapan:
Ini bisa saudara jadikan cara mengetest apakah saudara adalah
orang yang tamak atau tidak. Kalau misalnya saudara punya penghasilan Rp 10
juta / bulan, dan suatu kali penghasilan itu turun menjadi Rp 3 juta / bulan,
bagaimana sikap saudara? Bisakah saudara bersikap santai dan tetap bersyukur
kepada Tuhan, dengan pemikiran bahwa Rp 3 juta / bulan itu lebih dari cukup
untuk memelihara kehidupan keluarga saudara? Atau apakah saudara menjadi panik,
karena menganggap hal itu sebagai bencana yang luar biasa hebatnya?
c) Dari
kata-kata ini terlihat bahwa ketamakan Laban ‘menular’ kepada anak-anaknya!
Anak-anaknya yang dari kecil melihat kecintaan Laban terhadap uang, mau tidak
mau akhirnya ketularan ketamakan Laban itu!
Penerapan:
Hati-hatilah dengan hidup saudara, karena dosa-dosa yang saudara
biarkan ada dalam diri saudara, mudah sekali menular kepada anak-anak saudara!
Misalnya:
·
kalau
saudara sering membolos dari kebaktian, anak-anak saudara akan menarik kesimpulan
bahwa berbakti bukanlah sesuatu yang penting, sehingga merekapun akan sering
membolos seperti saudara!
·
hal
yang sama akan terjadi kalau saudara kuatir, sombong, suka ngaret, sering
memaki / mengeluarkan kata-kata kotor, merokok, bersikap materialis, berdusta
dsb.
4) Firman Tuhan
menyuruh Yakub pulang (ay 13).
a) Ay 13a
menunjukkan bahwa nazar yang sudah 20 tahunpun tetap diingat oleh Tuhan! Karena
itu jangan sembarangan bernazar kepada Tuhan!
b) Ay 13b
jelas menunjukkan bahwa Tuhan menyuruhnya pulang.
Ini adalah alasan yang terutama mengapa Yakub mau pulang. Dalam
kasus Yakub ini, sikon memang tidak menyenangkan bagi dia, sehingga jelas bahwa
iapun ingin pulang. Dan ‘kebetulan’ Tuhan mempunyai kehendak yang sama dengan
dia sehingga tidaklah sukar bagi Yakub untuk mentaati kehendak Tuhan pada saat
itu.
Penerapan:
Bagaimana kalau Tuhan menyuruh saudara pergi pada waktu menurut
saudara lebih menguntungkan kalau saudara tetap tinggal? Dan bagaimana kalau
Tuhan menyuruh saudara tinggal, pada waktu saudara merasa bahwa pergi adalah
sesuatu yang terbaik? Apakah
saudara melangkah berdasarkan firman / kehendak Tuhan, atau berdasarkan enak /
tidaknya atau untung ruginya?
II) Perundingan Yakub dengan istri-istrinya.
1) Yakub
memanggil Rahel dan Lea ke padang (ay 4).
·
Bilha
dan Zilpa adalah budak sehingga tidak diajak berunding.
·
Rahel
didahulukan dari Lea karena ia adalah istri yang lebih / paling dicintai oleh
Yakub.
·
mereka
berdua diajak ke padang, supaya pembicaraan mereka tidak bisa didengar oleh
Laban dan anak-anaknya.
2) Yakub
mengajak / membujuk istri-istrinya untuk mau pulang ke Kanaan.
a) Sekalipun
Yakub mendapat firman Tuhan untuk pulang ke Kanaan, tetapi adalah sesuatu yang
sangat terpuji bahwa Yakub mengajak istri-istrinya berunding tentang hal itu!
Mengapa? Karena kesatuan hati dalam keluarga adalah sesuatu yang sangat
penting!
Penerapan:
·
Kalau
saudara yakin bahwa saudara dipanggil Tuhan menjadi hamba Tuhan, maka saudara
tetap harus merundingkannya dengan istri saudara. Dalam Gal 1:16 Paulus
berkata bahwa pada saat ia dipanggil Tuhan menjadi hamba Tuhan ia tidak meminta
pertimbangan manusia. Tetapi ini disebabkan karena saat itu Paulus tidak punya
istri (1Kor 7:7-8 9:5).
·
Kalau
saudara merasa bahwa Tuhan menghendaki saudara untuk mempersembahkan sejumlah
uang yang cukup besar kepada Tuhan / gereja, maka saudarapun harus berunding
dengan istri saudara!
b) Kalau
ada perintah jelas dari Tuhan saja kita tetap harus berunding dengan istri,
lebih-lebih kalau tidak ada perintah jelas dari Tuhan! Jadi kalau atas kehendak
saudara sendiri saudara ingin membeli sebuah mobil, pindah kerja, atau tindakan
apapun yang besar / penting, maka saudara harus merundingkannya dengan istri
saudara! Sekalipun firman Tuhan menyatakan bahwa suami adalah kepala keluarga
dan istri harus tunduk kepada suami, tetapi jangan memimpin keluarga sebagai
seorang diktator! Ini sangat penting demi tercapainya kesehatian dalam keluarga
saudara!
c) Kalau
suami, yang dinyatakan oleh Tuhan sebagai kepala keluarga, harus berunding
dengan istrinya pada saat mau melakukan hal yang penting / besar, maka jelas
bahwa kalau istri mau melakukan hal yang penting / besar, ia juga harus
berunding dengan suami!
d) Sekarang,
bagaimana kalau saudara mendapat perintah Tuhan, dan setelah saudara
merundingkan dengan istri saudara, lalu istri saudara berkeras supaya saudara
tidak mentaati Tuhan? Dalam hal ini jelas saudara harus tetap tunduk kepada
Tuhan, karena firman Tuhan mengajar bahwa kita harus lebih taat kepada Allah
dari pada kepada manusia (Kis 5:29).
Kesimpulan: berunding dengan istri tidak berarti ‘minta ijin’
kepada istri untuk mentaati Tuhan. Sebelum berunding dengan istripun saudara
harus sudah mempunyai keputusan untuk mentaati perintah Tuhan. Perundingan itu
hanya dilakukan supaya sedapat mungkin ada kesehatian antara saudara dan istri
saudara!
3) Hal-hal yang
Yakub ceritakan kepada istri-istrinya (ay 4-13):
a) Jeleknya
Laban:
·
Laban
berubah sikap (ay 5).
·
Laban
adalah boss yang curang (ay 7a), sekalipun Yakub adalah pekerja yang baik
/ rajin (ay 6). Kalau akhirnya Yakub jaya, itu bukan karena kebaikan Laban,
tetapi karena berkat Tuhan (ay 7b-9).
·
Rupanya
selama ini Yakub menutupi kejelekan Laban dari istri-istrinya, tetapi sekarang
keadaan memaksa dia untuk menceritakan hal itu, supaya istri-istrinya tidak
mempunyai pikiran buruk tentang dirinya sendiri.
b) Firman Tuhan
yang ia terima (ay 10-13).
·
Ay 10-12
dianggap oleh Calvin sebagai dasar bahwa Yakub dipimpin / diberi petunjuk oleh
Tuhan sehingga melakukan apa yang ia lakukan dalam Kej 30:31-43. Ini perlu
diketahui oleh istri-istri Yakub supaya mereka tidak beranggapan bahwa Yakub
mendapatkan ternak Laban melalui suatu kecurangan.
·
Ay 13
menyuruh dia pulang.
4) Tanggapan
Rahel dan Lea (ay 14-16).
a) Ay 14-16a
menunjukkan bahwa Rahel dan Lea tidak senang kepada Laban, yang adalah ayah
mereka sendiri, karena:
·
mereka
tidak diberi warisan (ay 14).
·
mereka
merasa diperlakukan sebagai orang asing, karena mereka dijual (ay 15a).
·
Ay 15b:
‘bagian kami telah dihabiskannya sama sekali’.
NIV: ‘he has used up what
was paid for us’ (= ia telah menghabiskan apa yang dibayar untuk kami).
NASB: ‘he also entirely
consumed our purchase price’ (= ia juga menghabiskan sama sekali harga
pembelian kami).
Jadi mereka berpendapat bahwa mereka punya bagian dari hasil
yang didapat oleh Laban dari kerja Yakub selama 14 tahun untuk mendapatkan
mereka sebagai istri. Tetapi ternyata semua ini dihabiskan oleh Laban sendiri.
Kesimpulannya: Laban menuai apa yang ia tabur!
Penerapan:
Sebagai orang tua kita bukan hanya harus mencukupi kebutuhan
jasmani anak-anak kita, tetapi juga harus memberikan waktu, kasih sayang,
perhatian, disiplin, dan juga pendidikan rohani. Kalau selama ini saudara
melalaikan sebagian atau seluruh hal-hal itu, maka jangan kaget kalau suatu
hari kelak, saudara akan menuai hasil yang sama seperti yang dituai oleh Laban!
b) Mereka
mendorong Yakub untuk mentaati Tuhan (ay 16b).
Penerapan:
Apakah saudara selalu mendorong pasangan hidup saudara untuk
mentaati Tuhan? Atau saudara sering menghalangi mereka untuk mentaati Tuhan?
Misalnya:
·
seringkah
saudara mengajak suami / istri saudara piknik dan tidak ke gereja pada hari
minggu?
·
seringkah
saudara mengajak pasangan saudara melakukan sesuatu sehingga melalaikan
pelayanan, rapat dsb?
·
seringkah
saudara menyuruh pasangan saudara berdusta?
Kesimpulan dari tanggapan Rahel dan Lea ini ialah: mereka sehati
dengan Yakub! Ini sesuatu yang penting bagi mereka dalam menghadapi Laban
maupun perjalanan yang berat untuk pulang ke Kanaan.
Kita semua harus banyak berdoa dan mengusahakan kesatuan hati
seperti ini dalam keluarga kita! Tidak cukup kalau saudara sekedar tidak
gegeran dengan suami / istri saudara! Saudara harus sehati dan saling mengasihi
dengan suami / istri saudara!
III) Kepergian Yakub sekeluarga (ay 17-21).
1) Mereka pergi
tanpa memberitahu Laban (ay 20).
Mengapa? Karena mereka pasti akan ditahan! Bdk. Kej 30:25-27.
Sekalipun Laban sudah tidak senang kepada Yakub, tentu ia keberatan
kalau anak-anaknya, cucu-cucunya, dan juga semua ternak Yakub dibawa pergi!
Banyak orang menyoroti tindakan Yakub ini secara negatif, tetapi sebetulnya ada
sesuatu yang positif dari tindakan Yakub ini, yaitu bahwa ia berani menabrak
halangan dalam mentaati firman Tuhan!
2) Rahel
mencuri terafim ayahnya (ay 19).
a) Bahwa
Laban mempunyai terafim yang dalam ay 30 ia sebut sebagai ‘dewa-dewaku’
(= my gods), menunjukkan bahwa ia
adalah seorang syncretist (= orang
yang mempunyai 2 agama atau lebih). Ia juga menyembah Yahweh, tetapi ia juga
menyembah / mempercayai dewa / berhala.
Contoh lain:
·
orang
kristen yang masih tetap ikut Idul Fitri.
·
orang
kristen yang masih mempunyai jimat, aji-aji dsb.
·
orang
kristen yang masih percaya kepada dukun, gunung Kawi, segala macam tahyul
(tentang hari baik, shio, rumah tusuk sate dsb).
b) Untuk
apa Rahel mencuri terafim itu? Tentang ini ada bermacam-macam pandangan:
·
ia
mencuri terafim itu supaya ayahnya berhenti menyembah berhala. Tetapi kalau ini
memang merupakan tujuannya, mengapa ia tidak mencurinya dari dulu? Dan mengapa
setelah ia mencuri terafim itu ia tetap menyimpannya?
·
ia
mencuri terafim itu supaya Laban tidak bisa bertanya kepada terafim itu kemana
ia harus mengejar Yakub. Kalau memang ini alasannya, itu berarti bahwa Rahel
juga percaya kepada terafim itu.
·
terafim
itu terbuat dari logam yang mahal. Ini berarti motif pencurian itu betul-betul
adalah pencurian. Tetapi mengapa ia tidak sekalian saja mencuri barang berharga
yang lain?
·
Rahel juga
percaya kepada terafim itu, dan ia mencurinya demi kepercayaannya sendiri pada
terafim itu. Ini bukan sesuatu yang aneh, karena di atas telah kita lihat bahwa
dosa orang tua mudah menular kepada anak-anaknya!
Penutup:
20
tahun yang lalu Yakub, yang mendapatkan janji Tuhan bahwa ia / keturunannya
akan memiliki tanah Kanaan, justru terpaksa harus meninggalkan Kanaan karena
takut dibunuh Esau. Sedangkan Esau seakan-akan menjadi pemilik tanah Kanaan dan
pewaris tunggal dari Ishak. Jadi selama 20 tahun tidak ada tanda-tanda bahwa
janji Tuhan itu akan terwujud. Tetapi sekarang Yakub kembali ke Kanaan, dan
nanti kita akan lihat bahwa akhirnya janji Tuhan itu tergenapi.
Karena
itu bagaimanapun sikon saat ini bertentangan dengan Firman Tuhan, tetaplah
percaya pada Firman Tuhan!
-AMIN-