Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 31:22-55
I) Laban mengejar Yakub (ay 22-25).
Pada saat Laban mengejar Yakub, ia mendapatkan peringatan dari
Tuhan yang bisa kita baca dalam ay 24. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari
dari peringatan ini:
1) Arti
peringatan ini:
NIV: Be careful not to say
anything to Jacob either good or bad (= hati-hatilah untuk tidak mengatakan
apapun juga kepada Yakub baik yang baik maupun yang jelek).
Lit: Take heed that you
speak not to Jacob from good until / to evil (= perhatikanlah supaya engkau
tidak berbicara kepada Yakub dari baik menjadi jahat).
Ada bermacam-macam penafsiran tentang arti peringatan ini:
a) Laban
dilarang untuk berbicara mula-mula baik, tetapi akhirnya menjadi jahat.
b) Laban
dilarang berbicara sedemikian rupa sehingga mengubah apa yang telah terjadi.
Misalnya: menyuruh Yakub untuk kembali.
c) Laban
dilarang mengucapkan hal-hal yang jahat / menyakitkan.
Arti yang manapun yang diambil, yang jelas peringatan ini menunjukkan
bahwa Tuhan menyertai / melindungi Yakub dengan jalan mengancam Laban.
2) Perlindungan
ini terjadi tanpa sepengetahuan Yakub (Yakub baru tahu setelah Laban
memberitahu dia dalam ay 29).
Penerapan:
Tuhan sering melindungi kita tanpa kita sadari! Karena itu kita
harus selalu bersyukur kepada Tuhan, karena kita tidak mengalami hal-hal yang
jelek seperti penyakit, kecelakaan, perampokan, dsb.
3) Ada
berhala dalam keluarga Yakub (yaitu terafim yang dicuri oleh Rahel), tetapi
Tuhan tetap menyertai dan melindungi Yakub!
Ini tidak berarti bahwa kita boleh meremehkan keberadaan berhala
/ benda-benda yang punya kuasa gelap di rumah kita. Kalau kita tahu adanya
hal-hal itu, kita wajib menghancurkannya (bdk. Ul 7:25-26)! Tetapi kalau
kita tidak tahu akan adanya hal-hal itu, atau kalau kita tidak mempunyai
otoritas untuk membuang hal-hal itu (karena hal-hal itu milik orang tua kita
yang bukan orang kristen), maka kita tidak perlu takut pada benda-benda itu!
Tuhan kita yang maha kuasa tetap menjaga dan melindungi kita!
II) Pembicaraan Laban dengan Yakub (ay 26-42).
1) Tuduhan
Laban (ay 26-30).
a) Ay 27-28
jelas merupakan kata-kata yang munafik dan penuh dusta, karena andaikata Yakub
pamit dulu sebelum pergi, pasti Laban tidak akan mengijinkan ia pergi. Dusta
ini sengaja dilontarkan oleh Laban untuk memojokkan Yakub dalam perdebatan /
pembicaraan mereka.
Penerapan:
Dalam perdebatan, apakah saudara sering menggunakan dusta untuk
memojokkan lawan saudara?
b) Ay 29
menunjukkan bahwa Laban sombong dan membual! Tuhan sudah melarang; bagaimana
mungkin ia punya kuasa untuk berbuat jahat terhadap Yakub?
Penerapan:
Seringkah saudara membual untuk menaikkan gengsi saudara?
c) Ay 30:
·
adalah
sesuatu yang menarik bahwa kalau tadi Laban mengatakan ‘Allah ayahmu’
(ay 29), dan sekarang ia berkata ‘dewa-dewaku’.
·
terafim
/ dewa yang hilang / dicuri!
Ini menunjukkan kebodohan dari penyembah berhala! Kalau memang
terafim / patung itu adalah dewa / allah, mengapa membiarkan dirinya dicuri?
Pulpit Commentary:
*
“The loss of Laban’s manufactured deities was a
ridiculous commentary on the folly of worshipping or trusting in a god that
could be stolen” (= hilangnya
dewa buatan dari Laban merupakan komentar yang menggelikan tentang kebodohan
dari penyembahan atau kepercayaan pada allah / dewa yang bisa dicuri).
*
“This complaint of Laban, that ‘his gods were stolen’,
showeth the vanity of such idolatry”
(= keluhan Laban bahwa ‘dewa / allahnya dicuri’ menunjukkan kesia-siaan
penyembahan berhala).
Bandingkan peristiwa ini dengan Hakim-hakim 6:25-32!
2) Jawaban
Yakub (ay 31-35).
a) Kata-kata
Yakub (ay 31-32).
·
Ay 31
menunjukkan bahwa Yakub berbicara apa adanya, tanpa kemunafikan / tipu
muslihat.
·
Ay 32:
*
Yakub
mengijinkan Laban untuk mencari terafimnya yang hilang.
*
kata-kata
‘janganlah ia hidup lagi’ dianggap oleh beberapa penafsir sebagai suatu
kutukan, dan ini menyebabkan kematian Rahel dalam Kej 35:16-20. Dan
sekalipun kebanyakan penafsir tidak menganggap kata-kata ini sebagai kutukan,
tetapi setidaknya mereka menganggap kata-kata ini sebagai kata-kata yang
sembrono.
b) Setelah
diijinkan oleh Yakub, maka Laban mencari terafimnya yang hilang itu (ay 33-35).
·
Rahel
menyembunyikan terafim itu dan ia berdusta kepada Laban.
*
Ini
disebabkan karena mungkin Rahel takut akan kata-kata Yakub dalam ay 32
tadi, atau mungkin karena ia malu tertangkap basah sebagai pencuri, atau
mungkin karena ia memang cinta pada berhala itu.
*
Setidaknya
ada 2 dosa Laban yang menurun kepada Rahel, yaitu berhala dan dusta! Ini harus
menjadi pelajaran bagi setiap orang tua untuk membuang setiap dosa supaya tidak
ditiru oleh anak-anaknya!
·
allah
yang hilang itu dicari tetapi tidak ketemu; dan sekalipun diduduki oleh Rahel
allah itu tidak bisa berbuat apa-apa!
Pulpit Commentary: “What a spectacle of infinite humour, if it were not
rather of ineffable sadness - a man seeking for his lost gods! The gospel
presents us with the opposite picture - the ever present God seeking for his
lost children” (=
betul-betul suatu tontonan yang sangat lucu, atau mungkin lebih tepat dikatakan
sebagai tontonan yang sangat menyedihkan - seorang manusia mencari allahnya
yang hilang! Injil memberikan kepada kita gambaran yang berlawanan - Allah
yang maha hadir / maha ada mencari anak-anakNya yang hilang).
3) Serangan
balik Yakub (ay 36-42).
a) Ay 36-37:
kedua ayat ini sudah cukup jelas dan tidak membutuhkan tambahan penjelasan.
b) Ay 38:
ada 2 hal yang dipersoalkan disini, yang menunjukkan bahwa Yakub betul-betul
merupakan gembala yang baik bagi kambing domba Laban.
·
Kambing
domba itu tak pernah keguguran.
Perlu diketahui bahwa kambing domba itu bisa mengalami keguguran
karena kesalahan gembala. Bahwa hal ini tidak pernah terjadi, menunjukkan bahwa
Yakub menggembalakan mereka dengan baik.
·
Kambing
domba yang jantan tidak pernah dimakan oleh Yakub.
Yang betina memang tidak dimakan, karena produktif. Jadi,
biasanya yang jantanlah yang dimakan. Tetapi Yakub tidak pernah memakan yang
jantan sekalipun! Ini sebetulnya menunjukkan bahwa Laban beruntung mempunyai
gembala seperti Yakub.
c) Ay 39:
ini lagi-lagi menunjukkan betapa beruntungnya Laban mempunyai gembala seperti
Yakub.
·
Bdk.
Kel 22:13 - kalau ternak dimakan binatang buas, maka gembala harus membawa
sisa-sisa ternak itu (kukunya, kepalanya, tanduknya dsb) kepada pemilik ternak
sebagai bukti bahwa ternak itu memang diterkam binatang buas. Maka dalam kasus
seperti itu gembala itu tidak perlu mengganti kerugian.
Memang pada jaman Yakub, hukum itu belum ada,
tetapi ada penafsir yang mengatakan bahwa tradisinya sudah ada.
Tetapi dalam menggembalakan ternak Laban,
kalau ada ternak diterkam binatang buas, Yakub selalu mengganti ternak itu.
·
Yakub
juga mengganti ternak yang dicuri orang.
d) Ay 40:
ini menunjukkan betapa menderitanya Yakub sebagai gembala. Di sana, temperatur
pada malam minus 3 derajad Celcius, sedangkan pada siang mencapai 45 derajad
Celcius.
e) Ay 41:
ini menunjukkan kecurangan Laban, yang selama 6 tahun telah 10 x mengubah upah
Yakub (bdk. 31:7-8).
f) Ay 42:
ada beberapa hal yang dikatakan Yakub di sini:
·
Yakub
menjadi kaya bukan karena curang / tidak jujur, juga bukan karena Laban baik
kepadanya, tetapi karena berkat Tuhan.
·
Tuhan
memperhatikan kesengsaraan dan jerih payah Yakub.
Penerapan:
Apakah saudara percaya / sadar bahwa Allah
memperhatikan diri saudara pada saat mengalami kesengsaraan / penderitaan /
problem?
·
Ay 42
akhir: ‘Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam’
NASB: ‘he
rendered judgment last night’ (= Ia memberikan penghakiman tadi malam).
NIV: ‘last
night he rebuked you’ (= tadi malam Ia menegur / memarahi kamu).
KJV / RSV juga memberikan terjemahan yang
serupa dengan NIV.
III) Perjanjian Laban dengan Yakub (ay 43-55).
1) Ay 43-44
menunjukkan bahwa setelah mendapat serangan balik dari
Yakub, Laban lalu melunak, dan ia mengajak Yakub untuk membuat perjanjian.
Sesuatu yang bagus
dari Laban adalah bahwa setelah sadar bahwa ia salah, ia bukannya terus
berkeras, tetapi melunak. Sedangkan kekurangannya adalah: ia tidak minta maaf.
Penerapan:
Bagaimana sikap saudara terhadap istri / suami / keluarga /
teman, kalau setelah bertengkar beberapa saat, saudara lalu sadar bahwa saudara
yang salah? Berkeras? Melunak? Minta maaf?
2) Ay 45 menunjukkan bahwa Yakub
mau berdamai dengan Laban, padahal Laban hanya melunak dan tidak minta maaf.
Penerapan:
Orang kristen harus cinta damai / mengusahakan damai. Karena itu
kalau ada orang yang tadinya geger dengan saudara dan sekarang mengajak damai
(baik secara terus terang maupun tidak, disertai permintaan maaf atau tidak)
saudara harus menerima ajakan tersebut!
3) Ay 50:
ini menunjukkan Laban sebagai orang yang ‘karepe
dewe’ / sesukanya sendiri!
Dia yang menyebabkan Yakub menjadi seorang polygamist, tetapi
sekarang ia melarang Yakub mempunyai istri lain disamping anak-anaknya.
4) Ay 53:
‘Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka’.
Bandingkan dengan Yos 24:2 yang menunjukkan bahwa Terah
adalah seorang penyembah berhala. Lalu bagaimana Laban bisa bersumpah demi
Allah / allah Terah?
Macam-macam jawaban:
·
Ada
manuscript yang membuang ‘Allah ayah mereka’.
·
Mungkin
‘ayah mereka’ (dalam bahasa Ibrani adalah ABIHEM) itu seharusnya adalah
‘ayahmu’ (dalam bahasa Ibrani adalah ABIKEM). Memang ABIKEM artinya
adalah ‘ayahmu’, dimana ‘mu’nya berbentuk jamak, laki-laki. Sekalipun
penggunaan bentuk jamak ini aneh (karena ditujukan kepada Yakub), tetapi kata
ABIKEM itu digunakan dalam ay 29.
·
Terah
mula-mula adalah penyembah berhala, tetapi kemudian bertobat.
·
Laban
bersumpah demi Allah dan dewa / berhala, karena ia memang adalah seorang
syncretist (= orang yang memeluk 2 agama atau lebih). Karena itu kata ‘menjadi
hakim’ dalam ay 53 itu menggunakan kata bentuk jamak.
Kesimpulan / penutup.
Tuhan
bukan hanya melindungi Yakub, tetapi juga mendamaikannya dengan Laban (bdk.
Amsal 16:7).
-AMIN-