Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 37:1-36
I) Yusuf dan keluarganya (ay 1-4).
1) Ia
biasa menggembalakan kambing domba dengan anak-anak Bilha dan Zilpa
(ay 2).
Kalau anak-anak Rahel tidak disebut, itu tidak aneh, karena anak-anak
Rahel adalah Yusuf sendiri, dan Benyamin yang masih kecil, sehingga tentu tidak
ikut menggembalakan kambing domba.
Tetapi mengapa anak-anak Lea tidak disebut?
·
mungkin
karena umur Yusuf lebih dekat dengan anak-anak Bilha dan Zilpa, dibandingkan dengan
anak-anak Lea.
·
mungkin
juga karena anak-anak Lea sombong, karena merasa diri mereka anak-anak dari
istri pertama.
·
mungkin
di sini anak-anak Bilha dan Zilpa yang ditekankan, karena mereka sebagai
anak-anak dari selir, paling merasa iri hati kepada Yusuf.
2) Yusuf
menceritakan kejahatan saudara-saudaranya kepada ayahnya (ay 2b).
Kalau ini ia lakukan untuk menjelekkan saudara-saudaranya atau
supaya Yakub lebih mengasihi dirinya dari pada saudara-saudaranya, maka tindakan
semacam ini tentu salah. Tetapi hal yang ia lakukan ini bisa dilakukan dengan
motivasi yang benar, yaitu untuk meluruskan kehidupan saudara-saudaranya. Kalau
ini motivasinya, maka tentu Yusuf tidak bisa disalahkan.
3) Yakub
lebih mengasihi Yusuf, karena Yusuf lahir pada masa tuanya (ay 3).
Ada orang yang berpendapat bahwa sebutan ‘lahir pada masa tua’
lebih cocok untuk Benyamin.
Manuscript dalam bahasa Chaldee mengatakan bahwa Yusuf lebih
dikasihi karena ia adalah ‘a wise son’
(= anak laki-laki yang bijaksana).
Tetapi Yusuf memang lahir juga pada masa tua Yakub, karena Yusuf
lahir pada saat Yakub berusia 91 tahun (bdk. 41:46 45:6 47:9).
4) Yakub
memberi Yusuf jubah yang maha indah (ay 3b-4).
a) ’jubah yang
maha indah’.
Istilah ini diterjemahkan bermacam-macam.
KJV: a coat of many colors
(= mantel dengan banyak warna).
RSV: a long robe with
sleeves (= jubah panjang dengan lengan baju).
NIV: a richly ornamented robe (= jubah
yang dihiasi dengan mewah).
NASB: a varicolored tunic
(= jubah yang beraneka warna).
Footnote NIV: the meaning
of the Hebrew word is uncertain (= arti dari kata Ibraninya tidak pasti).
b) Ini
tindakan tidak bijaksana dari Yakub, karena kalaupun ia mengasihi Yusuf lebih
dari yang lain, ia seharusnya berusaha menutupi / tidak menunjukkan hal itu.
Penerapan:
Saudara harus berusaha untuk mengasihi anak-anak saudara dengan
sama rata. Kalaupun hal ini tidak bisa saudara lakukan, setidaknya janganlah
menunjukkan perbedaan kasih itu kepada mereka! Biarlah perbedaan itu hanya ada
di dalam hati saudara.
c) Saudara-saudara
Yusuf menjadi benci kepada Yusuf dan tidak mau menyapanya dengan ramah (ay 4).
Ini jelas tindakan yang salah, karena yang salah adalah Yakub,
bukan Yusufnya. Tetapi ini adalah sesuatu yang umum dimana kemarahan kepada
orang yang lebih tinggi, karena tidak bisa dilampiaskan kepada orang itu, lalu
dilampiaskan kepada orang yang sederajat / lebih rendah.
Penerapan:
Kalau toh harus marah, marahlah kepada orang yang tepat! Jangan
karena jengkel kepada boss / pacar / suami / istri, lalu pembantu / anak /
pegawai / pendeta dijadikan sasaran.
II) Mimpi Yusuf (ay 5-11).
1) Yusuf
bermimpi 2 x (ay 7,9).
Mimpi itu aneh, dan kelihatannya mustahil. Ini terlihat dari:
a) Ia
bermimpi tentang ‘berkas gandum’, padahal mereka adalah gembala (ay 2,12-dst),
bukan petani.
b) Matahari
dan bulan (= orang tua Yusuf) ikut menyembah Yusuf (ay 9-10).
Tetapi mimpi itu sesuai dengan penggenapannya:
·
mula-mula
hanya 10 saudara-saudara Yusuf yang pergi ke Mesir (Kej 42:1-dst).
·
setelah
itu orang tua Yusuf juga ikut (Kej 46:1-dst).
Tentang ini dipertanyakan:
¨
bagaimana
mungkin Rahel menyembah Yusuf, padahal ia sudah mati? Bahwa Rahel sudah mati,
terlihat dalam Kej 35:16-20, dan juga dari fakta bahwa Yusuf hanya
menceritakan mimpi-mimpinya itu kepada ayah dan saudara-saudaranya (ay 5,9a,10a),
tidak kepada ibunya.
Jawab:
Mungkin yang dimaksud dengan ‘bulan’ dalam mimpi Yusuf itu bukan ibu
kandungnya. Jadi dalam hal ini yang dimaksudkan adalah Bilha (budak Rahel).
Demikian juga yang Yakub maksudkan dengan ‘ibumu’ (ay 10b).
Catatan:
dari Kej 49:32 terlihat bahwa Lea juga mati sebelum pindah ke Mesir, jadi
Bilha adalah satu-satunya kemungkinan yang dimaksud dengan ‘bulan’.
¨
Apakah
Yakub juga menyembah Yusuf?
Ada kemungkinan, karena ia harus menghormati penguasa Mesir itu
di hadapan orang-orang Mesir.
Atau, sujudnya matahari dan bulan itu sekedar diartikan bahwa
Yusuf akan mempunyai jabatan lebih tinggi dari orang tuanya.
2) Salahkah
Yusuf pada waktu menceritakan mimpi-mimpinya kepada saudara-saudaranya?
·
bisa
salah / tidak bijaksana.
·
bisa juga
tidak salah, yaitu kalau ia menyadari bahwa itu adalah mimpi dari Tuhan dan ia
ingin memberitakan Firman Tuhan itu.
3) Yusuf
bisa menyampaikan Firman Tuhan yang mengenakkan / meninggikan dia! Ini tidak
gampang. Misalnya: tidak gampang bagi seorang pendeta untuk berkhotbah tentang
1Kor 9:4-14 1Tim 5:17
atau Gal 6:6. Tetapi kalau itu adalah Firman Tuhan, maka itu harus
diberitakan.
Bagi jemaat, kalau mendengar pendeta mengkhotbahkan hal-hal yang
mengenakkan / meninggikan dirinya, selama hal itu sesuai dengan Firman Tuhan,
jemaat harus mendengarnya dan mentaatinya!
4) Reaksi Yakub
dan saudara-saudara Yusuf terhadap penceritaan mimpi:
a) Reaksi
saudara-saudara Yusuf:
·
menolak
mimpi itu dan mengejeknya (ay 8,19,20).
Ketidaksenangan
terhadap pemberita Firman Tuhan sering membuat seseorang menolak Firman Tuhan
yang diberitakannya! Hati-hatilah supaya saudara tidak jatuh ke dalam kesalahan
yang sama. Saudara harus berusaha untuk mengatasi ketidaksenangan saudara
terhadap pemberita Firman Tuhan, dan kalau ini tidak bisa dilakukan, saudara
harus bisa membedakan / memisahkan antara diri si pemberita Firman itu, dan
Firman Tuhan yang ia beritakan (bdk. Mat 23:3).
·
Saudara-saudara
Yusuf jadi makin benci (ay 8b) dan iri (ay 11a) kepada Yusuf.
Ini lagi-lagi kebencian dan iri hati yang tidak beralasan,
karena Yusuf cuma bermimpi. Salahkah ia?
Dari sini kita bisa
melihat bahwa pemberita Firman Tuhan / kebenaran memang sering dibenci oleh
pendengarnya! Bagaimanapun baiknya kehidupan dan pelayanan seorang pemberita
Firman Tuhan, setan selalu bisa memberikan 1001 macam alasan kepada saudara
yang menyebabkan saudara membenci pemberita Firman itu!
b) Reaksi
Yakub:
·
Mula-mula
Yakub menegur Yusuf (ay 10).
*
Kalaupun
Yakub tidak tahu bahwa mimpi itu dari Tuhan, tetap tidak pada tempatnya kalau
ia menegur / menyalahkan Yusuf karena Yusuf bermimpi.
*
Kalau
Yakub tahu bahwa mimpi itu dari Tuhan (ay 11b - ‘tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya’ - menunjukkan bahwa setidaknya Yakub
mencurigai bahwa mimpi itu diberikan oleh Tuhan), maka ia jelas kurang ajar
kepada Tuhan.
Penerapan:
Kalau anak saudara memberitakan Firman Tuhan kepada saudara,
jangan menegurnya / memarahinya!
*
Mungkin
juga mula-mula ia tidak tahu bahwa mimpi itu dari Tuhan, dan karena itu ia
menegur Yusuf. Tetapi ia lalu menyadari bahwa mimpi itu dari Tuhan, dan karena
itu ia merenungkan / menyimpannya dalam hati.
*
Mungkin
juga ia memarahi Yusuf hanya supaya saudara-saudara Yusuf tidak makin benci
kepada Yusuf. Tetapi ini juga salah, karena orang yang tidak bersalah tidak
boleh dimarahi. Seharusnya dalam hal ini ia memarahi saudara-saudara Yusuf.
·
Yakub
menyimpan hal itu dalam hatinya, sekalipun ia tidak mengerti mimpi itu
(ay 10-11 bdk. Daniel 7:28
Luk 2:51). Ini reaksi yang benar!
Ada orang yang mendengar Firman, tidak mengertinya, lalu melupakannya
(Mat 13:19 Mark 4:5 Luk 8:12). Ada juga orang yang
mendengar Firman, mengertinya, tetapi tetap melupakannya (bdk. Yak 1:22-25).
Saudara termasuk golongan yang mana?
III) Yusuf dijual (ay 12-36).
1) Yusuf
disuruh ayahnya untuk mencari kabar tentang saudara-saudaranya yang
menggembalakan kambing domba, dan Yusuf mentaati perintah ini sampai menemukan
mereka (ay 12-17).
Dalam peristiwa ini kita bisa melihat kesalehan Yusuf, yang terlihat dari:
a) Ia
langsung tunduk kepada ayahnya, tanpa membantah, mengomel, ataupun menunda (ay
13b).
b) Yakub
menyuruhnya mencari saudara-saudaranya di Sikhem (ay 13a). Pada saat tidak
menemukan saudara-saudaranya di Sikhem, Yusuf tidak pulang, tetapi mau bersusah
payah untuk terus mencari mereka sampai menemukan mereka di Dotan
(ay 14b-17). Padahal Sikhem dan Dotan berjarak ± 24 km.
2) Saudara-saudara
Yusuf mau membunuh Yusuf (ay 18-20).
a) Mereka bersepakat
untuk membunuh Yusuf (ay 18,20).
Perhatikan perkembangan kebencian mereka:
*
ay 4:
benci dan tak mau menyapa.
*
ay 5:
lebih benci.
*
ay 8b:
makin benci.
*
ay 11:
iri hati.
*
ay 18:
bermufakat untuk membunuh.
Pulpit Commentary: “Evil passions have a tendency to grow, and should be
nipped in the bud” (=
perasaan-perasaan jahat mempunyai kecenderungan untuk bertumbuh, dan harus
dibasmi sejak permulaan).
Penerapan:
Apakah dalam hati / pikiran saudara saat ini ada kebencian atau
bahkan dendam kepada seseorang? Bereskanlah dosa itu di hadapan Tuhan
secepatnya!
b) Ejekan /
serangan terhadap mimpi Yusuf (ay 19-20).
·
Ay 19:
‘tukang mimpi’.
Lit: master / lord of
dreams (= tuan mimpi).
Ada kejijikan, ejekan dan kebencian dalam istilah ini.
·
Ay 20:
‘marilah kita bunuh dia ... Dan akan kita lihat nanti, bagaimana jadinya
mimpinya itu’.
Mungkin ini sekedar menunjukkan ketidakpercayaan mereka terhadap
mimpi itu, tetapi bisa juga ini menunjukkan kekuatiran mereka bahwa mimpi itu
dari Tuhan dan akan tergenapi. Jadi mereka mau membunuh supaya jangan sampai
mimpi itu tergenapi.
Calvin:
“As
if the truth of God could be subverted by the death of one man! ... But
whatever they design in thus contending with God in the dark, their attempts
will, at length, prove vain. For God will always find a way through the most
profound abyss, to the accomplishment of what he has decreed” (= seakan-akan kebenaran Allah bisa ditumbangkan oleh
kematian satu orang! ... Tetapi apapun yang mereka rencanakan untuk menantang /
melawan Allah dalam kegelapan, akhirnya usaha mereka akan sia-sia. Karena Allah
akan selalu menemukan jalan melalui jurang yang sangat dalam, untuk menggenapi
/ melaksanakan apa yang telah Ia tetapkan).
3) Nasehat
Ruben (ay 21-25a).
a) Mungkin
Ruben melakukan ini karena ia mau menebus dosanya dalam 35:22a.
b) Sekalipun
Ruben adalah anak sulung, tetapi ia tidak berani menentang semua
saudara-saudaranya. Karena itu ia mengusulkan supaya Yusuf dimasukkan sumur
kosong, dengan harapan nanti bisa ia lepaskan. Ini adalah orang yang ingin
berbuat baik / benar, tetapi takut melaksanakannya!
Bandingkan ini dengan sikap pengecut Pontius Pilatus yang tidak
berani membebaskan Yesus sekalipun ia tahu bahwa Yesus tidak bersalah.
Penerapan:
Apakah saudara berani melakukan hal yang benar sekalipun itu
mengandung resiko?
c) Bahwa
saudara-saudara yang lain menyetujui usul Ruben, tidak menunjukkan bahwa mereka
tidak terlalu jahat, karena membunuh Yusuf secara pelan-pelan dalam sumur
kosong justru merupakan hal yang sangat kejam.
Hal yang makin menunjukkan kekejaman mereka adalah:
·
Yusuf
memohon belas kasihan tetapi tidak dipedulikan (Kej 42:21).
·
setelah
memasukkan Yusuf ke dalam sumur, mereka bisa makan dengan tenangnya
(ay 25a). Mereka betul-betul pembunuh berdarah dingin!
4) Yusuf dijual
kepada orang Ismael / Midian (ay 25-30).
a) Yusuf dijual
atas usul Yehuda (ay 26-27).
b) Yusuf dijual
kepada orang Midian atau orang Ismael?
·
ay 25:
kafilah orang Ismael.
·
ay 27:
orang Ismael.
·
ay 28a:
saudagar-saudagar Midian.
·
ay 28b:
orang Ismael.
·
ay 36:
orang Midian.
Dalam ay 36 ini ada perbedaan manuscript. Ada manuscript yang
mengatakan ‘orang Medan’ (Medanites).
Perlu diketahui bahwa orang Ismael adalah keturunan Abraham dari
Ismael (anak Hagar), sedangkan orang Midian dan orang Medan adalah keturunan
Abraham dari istri ketiganya yaitu Ketura (25:2). Jadi mereka bertiga berbeda!
Beberapa cara untuk mengharmoniskan:
¨
Dalam
kafilah itu ada orang Midian dan orang Ismael. Orang Ismaelnya lebih banyak,
sehingga disebut ‘kafilah Ismael’, tetapi yang membeli adalah saudagar dari
Midian yang ada dalam kafilah itu.
¨
kafilah
itu terdiri dari orang Midian dan Ismael yang kawin campur.
¨
Barnes’
Notes dan Keil & Delitzsch mengatakan bahwa Midian dan Ismael sering
dicampur aduk (bdk. Hak 8:24 yang menyebut orang Midian dengan sebutan
Ismael). Mengapa? Karena kedua suku ini mirip:
*
sama-sama
keturunan Abraham.
*
cara
hidup mereka sama.
*
sama-sama
sering pindah (nomad).
¨
Tyndale
Commentary: istilah ‘Ismael’ mencakup semua ‘saudara sepupu’ Israel. Ini sama
seperti kalau kita menggunakan kata ‘Arab’ untuk menunjuk pada banyak bangsa
seperti Saudi Arabia, Mesir, Kuwait, Lebanon, Lybia. Irak, Iran, dsb.
c) Waktu Yusuf
dijual, Ruben tidak ada (ay 29-30).
Rupanya saudara-saudara yang lain merasa bahwa Ruben mau menolong
Yusuf, sehingga mereka menjualnya pada saat Ruben sedang tidak ada. Pada saat
Ruben kembali dan tahu bahwa Yusuf sudah dijual, ia sedih dan bingung. Tetapi
ia bukan memikirkan Yusuf, melainkan dirinya sendiri. Ini terlihat dari kata-kata
‘kemanakah aku ini?’ (ay 30b).
Penerapan:
Apakah saudara juga sering mempunyai kesedihan yang bersifat
egois? Pada waktu ditinggal oleh orang yang kita cintai, seringkali kita
mempunyai kesedihan yang bersifat egois!
d) Setelah
menjual Yusuf, saudara-saudara Yusuf menipu Yakub (ay 20b,31-35).
·
Dulu
Yakub menipu Ishak menggunakan kambing (27:16,23); sekarang ia ditipu anak-anaknya
juga dengan menggunakan kambing! Ini tidak berarti bahwa Kitab Suci
menyetujui hukum karma! Tetapi ini menunjukkan bahwa kadang-kadang Tuhan
membuat kita merasakan kejahatan yang sering kita lakukan kepada orang lain,
dengan tujuan supaya kita merasakan betapa tidak enaknya diperlakukan seperti
itu! Karena itu:
*
kalau
saudara sering memfitnah orang, jangan heran kalau suatu hari saudara difitnah
orang.
*
kalau
saudara sering mendustai orang, jangan heran kalau suatu hari saudara didustai
orang.
*
kalau
saudara sering berhutang dan tidak membayar, jangan heran bahwa suatu hari hal
itu terjadi pada diri saudara.
*
kalau
saudara kurang ajar dan bersikap tidak membalas budi kepada orang tua, jangan
heran kalau suatu hari anak saudara bersikap seperti itu terhadap saudara!
·
kesedihan
Yakub:
*
ini
menunjukkan bahwa ia tidak beriman pada mimpi Yusuf! Bagaimana mungkin Yusuf
bisa mati kalau mimpinya belum digenapi?
*
Yakub
tidak mau dihibur. Ia memutuskan untuk berkabung sampai mati (bdk.
Mat 2:18). Ini adalah sikap yang salah! Dalam kesedihan, kita harus mau
dihibur, bahkan harus mau mencari hiburan dari Tuhan / Firman Tuhan, supaya
kita bisa lepas dari kesedihan / mengatasi kesedihan kita.
·
Penghiburan
saudara-saudara Yusuf kepada Yakub.
*
ay 35:
anaknya laki-laki dan perempuan.
Kata ‘anak perempuan’ menggunakan bentuk jamak (NIV: all his sons and daughters).
Bagaimana mungkin bisa digunakan bentuk jamak
untuk anak perempuan Yakub, padahal Yakub hanya punya 1 anak perempuan, yaitu
Dina?
Jawab: ini mencakup Dina, para menantu
perempuan Yakub, dan cucu-cucu perempuan Yakub.
*
Ini
menunjukkan kemunafikan saudara-saudara Yusuf. Kalau mereka betul-betul
mau menghibur Yakub, mereka dengan mudah bisa menceritakan kebenaran, dan
setidaknya Yakub akan lega karena Yusuf masih hidup.
5) Yusuf dijual
ke Mesir, kepada Potifar (ay 36).
a) Penjualan
Yusuf ke Mesir ini jelas merupakan pekerjaan Tuhan (Kej 45:5-8 50:20-21) untuk:
·
menggenapi
janji / Firman Tuhan kepada Abraham dalam Kej 15:13-16, yang mengatakan bahwa
keturunan Abraham harus diperbudak di negeri asing.
·
menyelamatkan
Israel dalam 7 tahun kelaparan (45:5-8
50:20-21).
·
menggenapi
mimpi Yusuf.
Apa yang dialami Yusuf, yaitu dimasukkan ke sumur
(ay 23-24), dijual sebagai budak kepada orang Ismael / Midian
(ay 25-28), dijual kepada Potifar (ay 36), rasanya sangat
bertentangan dengan mimpinya, yang menunjukkan bahwa ia disembah. Tetapi
akhirnya toh mimpinya digenapi! Karena itu sekalipun fakta hidup saudara
kelihatannya bertentangan dengan Firman / janji Tuhan, tetaplah percaya pada
Firman / janji Tuhan tersebut!
b) Dalam
kesedihan Yakub, tanpa disadari oleh Yakub, Allah terus bekerja untuk
melaksanakan RencanaNya, demi kebaikan Yakub dan keluarganya!
Seluruh Kej 37 ini kelihatannya menunjukkan kekacauan
(apalagi ditinjau dari sudut Yusuf atau Yakub), tetapi dibalik semua itu Allah
tetap bekerja untuk melaksanakan RencanaNya demi kebaikan mereka!
Penerapan:
Kalau saudara mengalami banyak penderitaan, problem, kesedihan
dan keputusasaan, ingatlah bahwa pada saat itu Tuhan pasti sedang melaksanakan
RencanaNya, dan semua itu Ia lakukan demi kebaikan saudara (Ro 8:28).
-AMIN-