Eksposisi Kitab Kejadian
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KEJADIAN 42:1-38
I) Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir (ay 1-5).
1) Kanaan
terkena kelaparan.
Dalam Kej 41:56-57 dikatakan bahwa kelaparan itu menimpa
‘seluruh bumi’. Tidak jelas apa yang dimaksud dengan ‘seluruh bumi’ ini, karena
istilah ‘seluruh bumi’ tidak harus betul-betul diartikan seluruh bumi (bdk.
Luk 2:1 dimana ’seluruh dunia’ jelas hanya berarti wilayah kekaisaran
Romawi). Yang jelas adalah bukan hanya Mesir yang terkena kelaparan, tetapi
juga daerah sekitarnya, termasuk Kanaan (ay 5), tempat Yakub dan
keluarganya tinggal.
Jadi bahaya kelaparan itu tidak hanya menimpa orang kafir / tak
beriman, tetapi juga menimpa orang beriman. Mengapa? Bukankah Tuhan bisa
memberikan bencana hanya kepada orang kafir / tak beriman, dan mengecualikan
orang beriman? Tentu saja Ia bisa, dan itu sering Ia lakukan seperti yang Ia
lakukan pada waktu memberikan 10 tulah di Mesir, dimana tulah-tulah itu sama
sekali tidak menimpa orang Israel.
Kalau demikian, mengapa Ia membiarkan Yakub dan keluarganya
(‘gereja’ pada saat itu) juga terkena bahaya kelaparan? Jelas karena Ia
mempunyai rencana yang baik terhadap mereka. Rencana apa? Pertama untuk
mempertemukan kembali Yakub dengan Yusuf, dan mempersatukan kembali Yusuf
dengan keluarganya (karena mereka harus membentuk 12 suku Israel), dan kedua
untuk menggenapi nubuatNya kepada Abraham dalam Kej 15:13-16.
Penerapan:
Kalau ada bencana menimpa baik orang kafir maupun beriman,
apakah itu krisis moneter, bencana alam (banjir, gempa bumi, gunung meletus,
dsb), kebakaran, perusakan oleh massa, dsb, sebagai orang beriman kita harus
tetap percaya bahwa kalau Allah tidak mengecualikan kita dari bencana itu, Ia
pasti mempunyai maksud yang baik untuk kita. Bandingkan dengan Ro 8:28 yang
berbunyi sebagai berikut:
“Kita
tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
2) Menghadapi
bencana itu saudara-saudara Yusuf hanya berpandang-pandangan saja (ay 1b).
Mungkin ini menunjukkan sikap kehabisan akal / putus asa. Ini
adalah sikap yang salah dalam menghadapi problem, kesukaran, dan penderitaan.
Amsal 17:22 berkata: “Hati
yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang”.
Amsal 18:14 berbunyi: “Orang
yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan
memulihkan semangat yang patah?”.
Karena itu kalau saudara mengalami penderitaan / problem besar,
maka tetaplah berharap kepada Allah. Baca dan renungkanlah Maz 42:6,12 Maz 43:5 Yes 40:27-31
Yes 41:8-10,14.
3) Yakub
mendengar kabar bahwa di Mesir ada gandum, dan ia menyuruh anak-anaknya pergi
ke Mesir untuk membeli gandum (ay 1-2).
a) Dalam
buku Saat Teduhnya, Charles Haddon Spurgeon memberikan renungan tentang hal ini
sebagai berikut:
“Famine pinched all the nations, and
it seemed inevitable that Jacob and his family should suffer great want; but
the God of providence, who never forgets the objects of electing love, had
stored a granary for His people by giving the Egyptians warning of the
scarcity, and leading them to store up the grain in the years of plenty. Little
did Jacob expect deliverance from Egypt, but there was the corn in store for
him. Believer, though all things are apparently against you, rest assured that
God has made a reservation on your behalf; in the roll of your griefs there is
a saving clause. Somehow He will deliver you, and somewhere He will provide for
you. The quarter from which your rescue arises may be a very unexpected one,
but help will assuredly come in your extremity, and you will magnify the name
of the Lord. If men do not feed you, ravens will; and if earth yield no wheat,
heaven will drop with manna. Therefore be of good courage, and rest quietly in
the Lord. God can make the sun rise in the west if He pleases, and make the
source of distress the channel of delight”
(= Kelaparan menjepit semua bangsa, dan kelihatannya tak terhindarkan bahwa
Yakub dan keluarganya harus menderita kekurangan yang hebat; tetapi Allah dari
providence, yang tidak pernah melupakan obyek dari kasihnya yang memilih, telah
menyimpan sebuah lumbung untuk umatNya dengan memberikan orang Mesir peringatan
tentang masa kekurangan, dan memimpin mereka untuk menimbun gandum pada masa
kelimpahan. Yakub tidak mengharapkan pertolongan dari Mesir, tetapi di sana ada
jagung tersimpan untuknya. Orang percaya, sekalipun segala sesuatu kelihatannya
menentangmu, tetaplah yakin bahwa Allah telah membuat persediaan demi
kepentinganmu; dalam gulungan kesedihanmu ada ketentuan / persediaan
keselamatan. Dengan cara tertentu ia akan membebaskan / menolongmu, dan entah
dimana, dan di suatu tempat tertentu Ia akan menyediakan bagimu. Pertolonganmu
mungkin akan muncul dari sudut yang tidak diharapkan, tetapi pertolongan pasti
akan datang dalam kebutuhanmu yang sangat hebat, dan engkau akan membesarkan
nama Tuhan. Jika manusia tidak memberi engkau makan, burung-burung gagak akan
melakukannya; dan jika bumi tidak mengeluarkan gandum, langit akan menurunkan
manna. Karena itu teguhkanlah hatimu, dan beristirahatlah dengan tenang di
dalam Tuhan. Allah bisa membuat matahari terbit dari Barat jika Ia
menghendakinya, dan membuat sumber kesukaran sebagai saluran kesenangan /
kesukaan ) - ‘Morning and Evening’, May 21, evening.
b) Yakub
melakukan hal yang benar, dimana ia bukan hanya beriman dan berdoa, tetapi juga
berusaha. Padahal Tuhan pernah berjanji kepada Yakub bahwa ia akan menjadi
bangsa yang besar (Kej 28:14). Janji ini pasti terjadi, sehingga tidak mungkin
Yakub dan keluarganya mati dalam bahaya kelaparan itu. Tetapi toh Yakub tidak hanya
beriman pada janji Tuhan dan lalu tidak melakukan apa-apa di tengah-tengah
bahaya kelaparan itu! Adanya rencana Allah / janji Allah tidak membuang
tanggung jawab manusia!
Penerapan:
Sekalipun sebagai orang beriman kita harus percaya kepada Allah,
berdoa dan berharap kepada Allah pada waktu menghadapi kesukaran, itu tidak
berarti bahwa kita tidak perlu melakukan apa-apa. Kita harus berusaha semaximal
mungkin.
4) Yakub tidak
mengijinkan Benyamin ikut (ay 4).
Yakub masih trauma karena ‘kematian’ Yusuf, sehingga melindungi
Benyamin secara berlebihan. Benyamin sudah dewasa, dan tidak ada bahaya yang
terlihat dengan mengirimkannya ke Mesir bersama 10 saudaranya, sehingga tidak
pada tempatnya kalau Benyamin dilindungi seperti itu. Ini menunjukkan bahwa
Yakub kurang beriman dan berserah kepada Tuhan.
Penerapan:
Kita memang perlu berhati-hati, karena ‘tidak berhati-hati’ sama
dengan mencobai Tuhan. Tetapi ‘terlalu berhati-hati’ menunjukkan kurangnya iman
dan penyerahan. Yang sukar adalah menentukan batas antara ‘tidak berhati-hati /
mencobai Tuhan’ dengan ‘terlalu berhati-hati’. Mintalah hikmat dan pimpinan
Tuhan dalam hal ini!
5) Akhirnya
hanya 10 saudara laki-laki Yusuf yang pergi ke Mesir (ay 3,5).
Mengapa 10 orang yang diutus? Mengapa tidak hanya 2 orang saja
dengan banyak keledai / kuda? Ditinjau dari sudut manusia / logika, ini mungkin
disebabkan karena pembelian gandum di Mesir dijatah berda-sarkan orangnya,
sehingga kalau yang datang hanya sedikit orang maka hanya akan mendapatkan
sedikit gandum. Karena itu Yakub mengirmkan sebanyak mungkin anak, kecuali
Benyamin. Tetapi bagaimanapun juga dibalik semua ini ada tangan Allah yang
mengatur supaya mimpi pertama Yusuf dalam Kej 37:7 (berkas gandum
saudara-saudara Yusuf menyembah kepada berkas gandum Yusuf) tergenapi.
II) Pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya (ay 6-25).
1) Saudara-saudara
Yusuf menyembah Yusuf yang adalah mangkubumi [NIV: governor (= gubernur); NASB: ruler
(= penguasa)] - ay 6.
a) Hati-hati
dengan bagian-bagian Perjanjian Lama yang menunjukkan penyembahan manusia
terhadap manusia. Dalam Perjanjian Lama hal seperti itu memang lazim, dan
memang diijinkan karena belum adanya kata-kata Yesus dalam Mat 4:10. Sekalipun
Mat 4:10 itu dikutip oleh Yesus dari Ul 6:13, tetapi dalam Ul 6:13
tidak ada kata ‘hanya’ (Catatan: dalam Ul 6:13 versi NIV memang ada
kata ‘only’ (= hanya / saja), tetapi
ini salah). Dalam Perjanjian Baru setelah adanya kata-kata Yesus dalam
Mat 4:10, maka penyembahan kepada manusia maupun malaikat dilarang (bdk.
Kis 10:25-26 Kis 14:14-18 Wah 19:10 Wah 22:8-9 Kis
12:20-23). Karena itu, dilarang menyembah Maria, orang-orang suci, roh orang
tua, dan bahkan orang tua / kakek nenek yang masih hidup (paikwi / sungkem).
Ada orang yang keberatan dengan larangan ini dengan alasan bahwa
paikwi / sungkem bukanlah penyembahan, tetapi penghormatan. Untuk ini
perhatikan peristiwa dimana Kornelius menyembah Petrus dalam Kis 10:25.
Mungkinkah ia begitu bodoh sehingga menganggap Petrus sebagai Allah / dewa?
Rasanya tidak mungkin, karena Kornelius adalah seorang simpatisan Yudaisme
(Kis 10:2,22). Jelas bahwa ia sebetulnya bukan menyembah, tetapi hanya
menghormat, tetapi ia melakukan penghormatan itu dengan sikap menyembah. Tetapi
Petrus tetap menolak penghormatan seperti itu, dan ia berkata: “Bangunlah, aku
hanya manusia saja”. Jadi, Petrus beranggapan bahwa penghormatan seperti itu
tidak layak baginya karena ia hanya seorang manusia biasa; penghormatan seperti
itu hanya layak bagi Allah.
b) Ini
merupakan penggenapan mimpi Yusuf dalam Kej 37:7.
Pada waktu mimpi itu diberikan, adalah sesuatu yang tidak masuk
akal bahwa mimpi itu akan terjadi. Tetapi kenyataannya itu terjadi. Memang
Firman Tuhan sering kelihatan tidak masuk akal dan pasti tidak akan terjadi,
tetapi pada akhirnya itu pasti terjadi!
2) Yusuf
berlaku sebagai orang asing dan menuduh mereka sebagai pengintai (ay 7-14).
a)
Pada
saat Yusuf dijual, saudara-saudara Yusuf sudah dewasa, sehingga wajah mereka
tidak berubah jauh. Disamping itu, pakaian mereka, jumlah mereka yang 10 orang,
dan bahasa mereka, menyebabkan Yusuf langsung bisa mengenali mereka
(ay 7-8a), sekalipun sedikitnya 20 tahun berlalu (bdk. Kej 37:2
dengan Kej 41:46,53).
b)
Tetapi
saudara-saudara Yusuf tidak mengenal Yusuf (ay 8b), karena:
·
Waktu
ia dijual ia baru berusia 17 tahun, sehingga mungkin sekali ia banyak mengalami
perubahan.
·
Pakaian
Mesir dan bahasa Mesir yang digunakan oleh Yusuf membuat mereka tidak
mengenalinya.
·
Pangkat
Yusuf yang begitu tinggi menyebabkan mereka tidak menyangka bahwa itu adalah
adik mereka yang mereka jual sebagai budak.
c) Yusuf
berlaku seolah-olah tidak kenal mereka, dan bahkan menuduh mereka sebagai
pengintai. Mengapa ia melakukan ini? Pasti bukan karena ingin membalas dendam.
Alasannya:
·
kalau
ingin balas dendam ia bisa melakukan yang jauh lebih hebat.
·
Kej 50:15-21
jelas menunjukkan Yusuf tidak mendendam kepada saudara-saudaranya.
Kalau begitu mengapa ia berlaku demikian?
¨
Untuk
mengetahui apakah mereka menyesali tindakan mereka atau tidak.
¨
Untuk
mengetahui keadaan Yakub dan Benyamin.
¨
Untuk
mengtahui apa yang terjadi selama 13 tahun ini.
Tetapi saya berpendapat bahwa bagaimanapun
juga sikap pura-pura seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam kekristenan,
karena merupakan dusta dengan sikap / perbuatan.
3) Yusuf
menahan Simeon sampai mereka membawa Benyamin ke Mesir (ay 15-25).
a) Mula-mula
Yusuf menahan mereka semua sampai hari yang ketiga (ay 15-16).
Mungkin ini dilakukan untuk memberi mereka waktu luang sehingga
bisa merenungkan kejahatan mereka dahulu (Catatan: pada waktu menderita orang
sering bertanya-tanya dan melakukan introspeksi dosa apa yang telah mereka
lakukan sehingga mengalami semua itu). Tindakan Yusuf ini rupanya berhasil
karena kata-kata mereka dalam ay 21 mungkin menunjukkan bahwa dalam
tahanan itu mereka menduga-duga bahwa mereka mengalami semua ini karena mereka
menjual Yusuf.
b) Lalu
Yusuf memanggil mereka dan berbicara kepada mereka (ay 18-25).
·
Yusuf
cuma menahan seorang, yaitu Simeon, sampai mereka kembali membawa Benyamin.
Mengapa Simeon yang dipilih? Mungkin karena:
*
Kata-kata
Ruben dalam ay 22 terdengar oleh Yusuf sehingga ia tahu bahwa Ruben yang adalah
saudara tertua tidaklah terlalu salah. Karena itu Yusuf memilih saudara yang
kedua, yaitu Simeon.
*
Mungkin
Yusuf tahu bahwa dalam peristiwa memasukkan dia ke sumur dan / atau menjualnya
sebagai budak, Simeonlah yang paling berperan.
·
Yang
lain diperbolehkan kembali sambil membawa gandum.
·
Tanpa
sepengetahuan mereka, Yusuf mengembalikan uang mereka dan memasukkannya ke
dalam karung gandum masing-masing (ay 25).
III) Saudara-saudara Yusuf kembali ke Kanaan (ay 26-38).
1) Dalam
perjalanan seorang dari mereka mendapati bahwa uangnya ada dalam karung
gandumnya. Ini membuat mereka jadi takut dan bertanya-tanya: ‘Apakah juga yang
diperbuat Allah terhadap kita?’ (ay 27-28).
Mereka benar dalam satu hal, yaitu mereka tahu bahwa ‘God is the First Cause of everything’
(= Allah adalah penyebab pertama dari segala sesuatu). Tetapi kesalahan mereka
adalah bahwa mereka tidak beriman pada kasih dan kebijaksanaan Allah!
2) Ketika
sampai di rumah, mereka menceritakan semuanya kepada Yakub (ay 29-34),
lalu membuka karung gandum mereka. Ternyata mereka mendapati semua uang mereka
ada di dalam karung gandum masing-masing. Ini membuat mereka lebih takut lagi
(ay 35).
3) Yakub
menjadi putus asa (ay 36).
Hiburan tolol dari Ruben (ay 37) sama sekali tidak menolong
Yakub dari keputus-asaannya, dan ini menyebabkan Yakub, tanpa mempedulikan
Simeon, melarang Benyamin pergi ke Mesir (ay 38).
Sekarang mari kita membahas kata-kata Yakub dalam ay 36.
Ay 36: ‘Aku inilah yang menanggung segala-galanya’. Ini
salah terjemahan.
NIV: ‘Everything is
against me’ (= Segala sesuatu menentang aku).
KJV/NASB: ‘all these
things are against me’ (= Semua hal ini menentang aku).
Adam Clarke:
“All
these things are against me, said poor desponding Jacob; whereas, instead of
being against him, all these things were for him” (= Semua hal-hal ini menentang aku, kata Yakub yang
putus asa; padahal semua hal-hal itu bukannya menentang dia, tetapi untuk
dia).
Kalau saudara adalah seorang anak Tuhan yang sungguh-sungguh,
maka Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah bekerja menentang saudara.
Sebaliknya Ia selalu bekerja untuk saudara! Bdk. Ro 8:28 (KJV): “... all
things work together for good to them that love God” (= ... segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah).
Pulpit Commentary:
·
“So God’s providences are often misinterpreted by his
saints” (= Demikianlah
providensia Allah sering disalahmengerti / disalahtafsirkan oleh orang-orang
kudusNya).
·
“How often the believer says, ‘All these things are
against me.’ when he is already close upon that very stream of events which
will carry him out of his distress into the midst of plenty, peace, and joy of
a healed heart in its recovered blessedness”
(= Betapa sering orang percaya berkata: ‘Semua hal ini menentang aku’ pada saat
ia sudah dekat dengan aliran peristiwa-peristiwa yang akan membawanya keluar
dari kesukaran / penderitaan ke tengah-tengah kelimpahan, damai dan sukacita
dari hati yang disembuhkan dalam keberkatan yang dipulihkan).
Memang, Yakub sebetulnya sudah dekat sekali dengan kebahagiaan
yang luar biasa dimana ia bertemu kembali dengan Yusuf, dan semua yang ia alami
ini mengarahkan ia kepada pertemuan yang berbahagia itu, tetapi saat ini ia
justru menjadi putus asa.
Bagi kita, karena kita mengetahui Kej 43-dst, maka kita
bisa melihat betapa bodohnya Yakub. Tetapi bagi Yakubnya sendiri pada saat itu,
segalanya terlihat gelap gulita, sehingga ia menjadi putus asa.
Penerapan:
Kalau saudara adalah anak Allah, dan pada saat ini segalanya
kelihatan gelap gulita bagi saudara, jangan putus asa seperti Yakub. Percayalah
bahwa Allah mengarahkan semua itu pada kebaikan saudara, dan mungkin sekali,
sama seperti Yakub, saudara sudah dekat sekali dengan saat yang akan sangat
membahagiakan saudara!
-AMIN-