Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
KHARISMATIK 2
PENGALAMAN DAN PETUNJUK TUHAN
DI LUAR KITAB SUCI
Pada pelajaran 1 telah kita pelajari bahwa kesalahan utama / dasar dari Kharismatik adalah bahwa ajaran mereka didasarkan pada 'Kitab Suci + sesuatu'. Yang dimaksud dengan 'sesuatu' itu bisa berupa macam-macam hal seperti:
Pada pelajaran ini kita akan membahas hal-hal tersebut.
I) Pengalaman:
1) Dalam kalangan Kharismatik sering ada pengalaman-pengalaman yang aneh-aneh, seperti:
Yang dimaksud bukannya ada film dalam TV dan Tuhan mengguna-kan film itu untuk berbicara kepadanya. Tetapi maksudnya adalah bahwa tahu-tahu Tuhan muncul dalam acara TV untuk menggantikan acara TV yang ada saat itu dan berbicara kepadanya!
Cerita-cerita yang aneh-aneh seperti itu diterima dengan mudah oleh
kebanyakan orang Kharismatik tanpa memeriksa / menguji dahulu apakah
pengalaman-pengalaman itu sesuai dengan Kitab Suci atau tidak. Padahal
Kitab Suci dengan jelas menyuruh kita untuk menguji hal-hal seperti itu
(bdk. 1Tes 5:21 1Yoh 4:1).
1Tes 5:21 - "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik".
1Yoh 4:1 - "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah
percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka
berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan
pergi ke seluruh dunia".
Sekalipun kita percaya bahwa Allah itu mahakuasa dan bisa saja melakukan
hal yang aneh / spektakuler, tetapi perlu dipertanyakan:
a) Apakah pengalaman itu sesuai dengan Kitab Suci?
Ingat bahwa Allah tidak mungkin memberikan pengalaman yang ber-tentangan dengan FirmanNya!
Misalnya kalau ada orang yang berkata bahwa Allah membawa dia ke neraka
supaya bisa menyaksikan neraka kepada orang-orang lain, tetapi ia lalu
menggambarkan neraka itu secara berbeda dengan apa yang digambarkan oleh
Kitab Suci (misalnya dengan mengatakan bahwa neraka itu ada di perut bumi),
maka itu jelas tidak boleh dipercaya. Ada 2 kemungkinan: atau orang itu
sekedar mengarang bualan / cerita dusta, atau ia diberikan wahyu oleh setan!
b) Apa tujuan Allah memberikan pengalaman yang aneh itu?
Allah tidak mungkin sekedar memberikan sesuatu yang aneh tanpa ada tujuan
apa-apa! Misalnya orang yang anjingnya menggonggong dengan gonggongan yang
tidak dikenal. Apa gerangan maksud Allah memberikan hal seperti itu? Allah
selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya (bdk. Ro 8:28),
bukan memberikan hal spektakuler yang tidak berguna!
2) Dalam Kharismatik, pengalaman sering lebih diutamakan / dipentingkan dari Kitab Suci.
Seorang Kharismatik berkata: "Aku tidak peduli apa yang dikatakan oleh Kitab Suci. Aku mempunyai pengalaman!".
Sekalipun tidak semua orang Kharismatik mempunyai pandangan seperti
itu, tetapi ada banyak dari mereka yang mementingkan pengalamannya lebih
dari Kitab Suci. Kalau mereka menceritakan pengalamannya, dan kita lalu
mendebatnya dan menunjukkan bahwa pengalaman itu tidak sesuai dengan Kitab
Suci, maka reaksi yang sering muncul adalah: "Pokoknya aku mengalami
hal itu!". Bukankah ini menunjukkan bahwa ia lebih mementingkan pengalamannya
dari Kitab Suci? Ini adalah se-suatu yang berbahaya, karena pengalaman
bisa diberikan oleh setan!
Catatan:
Untuk kutipan-kutipan dari kalangan Kharismatik, saya sengaja menggu-nakan
font (= jenis huruf) yang namanya Kids (= anak-anak), untuk menunjukkan
betapa kekanak-kanakannya kata-kata / pandangan me-reka!
3) Dalam Kharismatik, pengalaman sering dianggap sebagai fakta.
Ada 2 hal yang perlu saudara ketahui:
a) Pengalaman belum tentu betul-betul adalah fakta / kebenaran.
Mengapa demikian? Karena pengalaman itu masih membutuhkan penafsiran
/ analisa! Supaya saudara bisa mengerti apa yang saya maksudkan, perhatikan
contoh-contoh di bawah ini:
b) Kalau suatu pengalaman betul-betul adalah fakta / kebenaran, maka Kitab Suci tidak mungkin bertentangan dengan pengalaman itu.
Misalnya pada tahun 1492, Columbus mengalami dan membuktikan bahwa bumi
ini bulat. Maka Kitab Suci tidak boleh menabrak fakta ini. Kata-kata 'ujung
bumi' di dalam Kitab Suci (Misalnya: Maz 19:5 Yes 40:28) tidak boleh
ditafsirkan sekan-akan Kitab Suci mengajarkan bahwa bumi ini berbentuk
seperti meja segi empat.
4) Dalam Kharismatik, pengalaman satu orang diharuskan menjadi pengalaman
orang yang lain. Ini adalah sesuatu yang sangat lazim dalam kalangan Kharismatik.
Misalnya:
Sikap semacam ini jelas adalah sikap yang salah, karena dalam Kitab Suci saja terlihat dengan jelas bahwa pengalaman seseorang belum tentu bisa menjadi pengalaman orang yang lain.
Memang ada pengalaman yang berlaku umum. Ini adalah pengalaman yang betul-betul mempunyai dasar Kitab Suci. Misalnya: Kitab Suci men-janjikan bahwa orang yang percaya dan mentaati Yesus akan menda-patkan damai dan sukacita (Mat 11:28 Yes 48:18 Yoh 14:27 Gal 5:22-23). Maka kalau saya, atau siapapun juga, mau percaya kepada Yesus, pasti akan mendapatkan damai dan sukacita.
Tetapi ada juga pengalaman yang hanya terjadi pada satu atau beberapa
orang saja.
Misalnya:
Adanya pertentangan antara apa yang dialami oleh seseorang dan apa yang
dialami oleh orang yang lain, menunjukkan bahwa pengalaman setiap orang
tidak selalu sama.
Misalnya:
II) Mimpi, nubuat, bahasa Roh, pendengaran, pengeli-hatan:
Jelas sekali bahwa dalam Kitab Suci Tuhan memang sering menggunakan
cara-cara hal-hal ini untuk berbicara kepada manusia. Tetapi persoalannya,
apakah sampai jaman sekarangpun Tuhan masih menggunakan cara-cara itu untuk
berbicara kepada manusia?
A) Pandangan Kharismatik.
1) Tuhan jelas masih menggunakan cara-cara tersebut untuk berbicara
kepada manusia, karena Tuhan itu tidak berubah (Ibr 13:8).
Tanggapan saya:
Terlepas dari masih atau tidaknya Tuhan berbicara kepada manusia melalui
hal-hal tersebut, perlu kita ketahui bahwa sekalipun Yesus tidak berubah,
itu tidak berarti bahwa Ia pasti terus melakukan apa yang dahulu pernah
Ia lakukan. Misalnya: Ia pernah menciptakan alam semesta, tetapi Ia tidak
mengulangi hal itu. Tuhan pernah menghukum seluruh bumi dengan air bah,
tetapi Ia bahkan berjanji tidak akan melakukannya lagi (Kej 9:9-17).
Yesus pernah mati di atas kayu salib, dan Ia tidak melakukan hal itu lagi
(Ibr 9:27-28). Dahulu Allah berbicara kepada umatNya dengan perantaraan
nabi-nabi, tetapi pada zaman akhir Ia berbicara kepada umatNya dengan perantaraan
Yesus (Ibr 1:1). Jadi, sekalipun Yesus tidak berubah, bisa saja Ia tidak
melakukan lagi apa yang dahulu pernah Ia lakukan!
2) Kis 2:17-21 menunjukkan bahwa Tuhan masih menggunakan hal-hal
itu untuk berbicara kepada manusia. Jadi, mimpi, nubuat dll yang ada dalam
Kitab Suci hanyalah suatu model. Semua itu tetap terjadi pada saat ini.
Tanggapan saya:
Perlu diketahui bahwa Kis 2:17-21 (kutipan Petrus tentang nubuat
nabi Yoel) bisa saja diartikan bahwa mimpi, pengelihatan dsb itu hanya
terjadi setelah hari Pentakosta sampai selesainya penulisan Kitab Suci,
dan tidak mesti diartikan sampai Yesus datang kembali.
3) Banyak orang Kharismatik yang bahkan lebih menekankan ajaran-ajaran
yang mereka dapatkan melalui nubuat, bahasa Roh, pengelihatan, pendengaran
dsb, dari pada Kitab Suci / Firman Tuhan sendiri. Banyak orang Kharismatik,
yang kalau ingin mengetahui kehendak Tuhan, bukannya mencari / mempelajarinya
dalam Kitab Suci, tetapi meminta Tuhan memberinya petunjuk melalui nubuat,
pengelihatan, dsb.
Tanggapan saya:
Ini jelas salah. Kitab Suci tidak boleh diabaikan, tetapi harus dipe-lajari
sehingga kita bisa mengetahui kehendak Tuhan.
B) Pandangan Anti Kharismatik.
1) Orang-orang yang anti Kharismatik, seperti John F. MacArthur, Jr.
dan Victor Budgen, menganggap bahwa jaman sekarang Tuhan sudah tidak lagi
menggunakan mimpi, nubuat, dll, untuk berbicara kepada manusia. Mereka
berpendapat bahwa kalau pada jaman sekarang hal itu masih terjadi, maka
itu akan merusak otoritas dari Kitab Suci dan akan menyebabkan orang kristen
mengabaikan Kitab Suci.
2) Dalam bukunya yang berjudul 'The Charismatics and the Word of
God', hal 135, Victor Budgen mengutip kata-kata dari Martin Luther
(1483-1546) yang berkata sebagai berikut:
"The Scripture is so full, that as for visions and revelations,
nec curo, nec desidero, I neither regard nor desire them" (= Kitab
Suci begitu penuh, sehingga untuk pengelihatan dan wahyu, aku tidak mempedulikan
mau-pun menginginkannya).
Budgen melanjutkan dengan mengatakan: Waktu Luther mendapat pengelihatan
tentang Kristus, setelah berdoa dan berpuasa selama 1 hari, maka Luther
lalu berteriak:
"Avoid Satan, I know no image of Christ but the Scriptures"
(= Menjauhlah / pergilah setan, aku tidak tahu gambar Kristus selain Kitab
Suci).
Dalam buku yang sama, hal 138, Budgen mengutip kata-kata John Owen,
seorang ahli theologia Reformed yang hidup pada tahun 1616-1683. John Owen
berkata sebagai berikut tentang 'revelations' (= wahyu):
"They are of two sorts - objective and subjective. Those
of the former sort, whether they contain doctrines contrary unto that of
Scripture, or additional thereunto, or seemingly confirmatory thereof,
they are universally to be rejected, the former being absolutely false,
the latter useless. ... By subjective revelations, nothing is intended
but that work of spiritual illumination whereby we are enabled to discern
and understand the mind of God in the Scripture; which the apostle prays
for in the behalf of believers (Eph 1:16-19) ..." [= Mereka
(Wahyu-wahyu) terdiri dari 2 macam - obyektif dan subyektif. Yang tergolong
jenis pertama (wahyu obyektif), apakah itu berisikan ajaran yang bertentangan
dengan Kitab Suci, atau ajaran yang ditambahkan pada Kitab Suci, atau ajaran
yang keli-hatannya meneguhkan Kitab Suci, harus ditolak secara universal,
yang pertama karena palsu, yang terakhir karena tidak berguna. ... Yang
dimaksud dengan wahyu subyektif tidak lain adalah pekerjaan pen-cerahan
rohani dengan mana kita dimampukan untuk melihat dan mengerti pikiran Allah
dalam Kitab Suci; yang untuknya sang rasul berdoa demi orang percaya (Ef 1:16-19)
...].
Lalu dalam hal 183, Budgen mengutip lagi dari Charles Haddon Spurgeon
(1834-1892) sebagai berikut:
"Every now and then there comes up a heresy, some woman turns
prophetess and raves; or some lunatic gets the idea that God has inspired
him, and there are always fools ready to follow any impostor"
(= sesekali muncullah seorang penyesat, seorang wanita yang menjadi nabiah
dan mengoceh; atau seorang gila yang mempunyai gagasan bahwa Allah mengilhaminya,
dan selalu ada orang-orang tolol yang siap untuk meng-ikuti seadanya penipu).
Catatan:
3 orang yang dikutip oleh Budgen ini semuanya hidup pada jaman dimana
Kharismatik (bahkan Pentakosta) belum ada! Perhatikan tahun dimana mereka
hidup. Karena itu mereka ini tidak bisa disebut sebagai 'anti kharismatik'!
C) Pandangan saya.
1) Nubuat, bahasa Roh, pengelihatan, pendengaran yang ada pada jaman
sekarang banyak sekali yang palsu. Bisa dipastikan sebagian besar adalah
palsu, artinya tidak datang dari Tuhan tetapi mungkin dari orang itu sendiri,
atau orangnya hanya membual, atau datang dari setan. Ini sesuai dengan
peringatan Yesus dan Kitab Suci bahwa menjelang akhir jaman akan ada banyak
pemalsuan dari setan.
Contoh:
2) Nubuat, bahasa Roh, pengelihatan, pendengaran, mimpi yang isinya
adalah pengajaran yang berlaku umum (untuk semua orang), saya yakin
sudah tidak ada lagi pada jaman ini. Alasannya: kalau hal-hal itu masih
ada, maka harus dituliskan menjadi Kitab Suci jilid II dan itu jelas tidak
mungkin.
Contoh:
3) Tentang nubuat, bahasa Roh, pengelihatan, pendengaran, mimpi yang isinya adalah tentang hal-hal yang hanya ditujukan kepada satu atau sekelompok orang saja (tidak berlaku umum), pada saat / sikon tertentu saja, saya ragu-ragu / tidak pasti apakah semua ini juga tidak ada lagi pada jaman sekarang.
Misalnya ada orang kristen mengalami problem yang berat yang menyebabkan
ia mau bunuh diri. Tidak mungkinkah Tuhan melakukan intervensi dan memberi
dia pengelihatan sehingga ia dikuatkan / dihiburkan dan tidak jadi bunuh
diri?
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Tidak ada satu ayat Kitab Sucipun yang secara jelas menyatakan bahwa
nubuat, bahasa Roh, pengelihatan, pendengaran itu sudah tidak ada lagi.
Saya berpendapat bahwa kata-kata John Owen di atas tidak mempunyai dasar
Kitab Suci yang jelas dan meyakin-kan.
b) Dalam Kitab Suci ada nubuat-nubuat yang terjadi, tetapi isi nubuat itu tidak dimasukkan ke dalam Kitab Suci.
Contoh: Bil 11:27. Disini Kitab Suci Indonesia salah terjemahan. NIV: Eldad and Medad are prophesying in the camp (= Eldad dan Medad sedang bernubuat dalam kemah).
Mereka jelas bernubuat, dan nubuat itu datang dari Tuhan, tetapi isi nubuat itu tidak dicatat dalam Kitab Suci.
Jadi, kalau jaman sekarang ada nubuat, bahasa Roh, dsb, tidak harus
menimbulkan Kitab Suci jilid II, dan dengan demikian tidak merusak otoritas
dari Kitab Suci.
c) Ada hal-hal penting yang tidak bisa kita ketahui dari Kitab Suci. Misalnya: Siapa jodoh yang Tuhan kehendaki bagi kita? Dimana kita harus bekerja?
Tuhan memang punya banyak cara untuk bisa menunjukkan kehendakNya kepada
kita dalam hal-hal seperti itu, tetapi tidak mungkinkah untuk hal-hal ini
Tuhan lalu menggunakan hal-hal seperti nubuat, bahasa Roh, dsb untuk menunjukkan
kehendakNya kepada kita?
4) Kalau saudara mengalami nubuat, bahasa Roh, pengelihatan, dsb, periksalah / ujilah dengan Kitab Suci / Firman Tuhan. Ingat bahwa setan juga bisa memberikan hal-hal seperti itu (bdk. Mat 24:23-25 2Kor 11:14 Gal 1:6-9).
Kalau saudara kurang mempunyai pengertian Kitab Suci, mintalah seorang hamba Tuhan (yang sejati) untuk membantu saudara dalam menguji dengan menggunakan Kitab Suci.
Contoh pengujian: Ada pendeta / penginjil yang berkata bahwa Yesus berulang-ulang
/ terus menerus menampakkan diri kepadanya pada waktu ia sedang berkhotbah
(dan Yesusnya tidak melakukan apa-apa kecuali hanya tersenyum, duduk dsb).
Padahal dalam 1Kor 14:33,40 dikatakan bahwa Tuhan menghendaki ketertiban
dalam kebaktian. Karena itu, tidak mungkin Yesus menampakkan diri tanpa
ada gu-nanya dan merusak ketertiban dalam kebaktian. Karena ini berten-tangan
dengan Kitab Suci, maka ini pasti palsu (mungkin sekedar merupakan isapan
jempol pendeta / penginjil itu, atau pengelihatan itu datang dari setan).
III) Suara Roh Kudus dalam hati / pikiran kita:
Yang saya maksudkan dengan 'suara Roh Kudus' di sini bukanlah suara yang bisa terdengar oleh telinga kita, tetapi juga bukan sekedar 'dorongan Roh Kudus' dalam hati kita. Yang saya maksud betul-betul adalah 'suara Roh Kudus' yang berbicara dalam hati / pikiran kita sehingga tanpa suatu proses pemikiran, kita tahu apa yang Ia kehendaki.
Ada banyak orang yang menyatakan bahwa mereka pernah mengalami hal seperti
ini. Dalam banyak kasus bahkan dikatakan bahwa mereka berdialog dengan
Tuhan / Roh Kudus.
A) Pandangan Kharismatik.
Boleh dikatakan semua orang Kharismatik menerima hal ini.
B) Pandangan anti Kharismatik.
Mereka menolak adanya hal seperti ini pada jaman sekarang ini. Mengapa?
Karena mereka berpendapat bahwa sama seperti nubuat, ba-hasa Roh, pengelihatan
dsb, maka 'suara Roh Kudus' dalam hati / pikiran kita adalah sesuatu yang
datang langsung dari Allah dan pasti tidak mungkin salah. Kalau hal seperti
itu masih ada pada jaman ini, itu akan merusak keunikan dan otoritas Kitab
Suci.
C) Pandangan saya.
1) Saya percaya bahwa Roh Kudus bisa mengingatkan kita akan Firman Tuhan
yang sudah pernah kita pelajari / dengar, untuk menegur, menguatkan atau
menghibur kita. Ini memang adalah salah satu tugas Roh Kudus (Yoh 14:26)
dan ini harus diterima oleh setiap orang kristen, termasuk yang anti Kharismatik.
2) Tetapi suara Roh Kudus dalam hati / pikiran kita jelas tidak sama dengan no 1 di atas. Melalui suara Roh Kudus ini Roh Kudus di-katakan bisa berdialog, menjelaskan arti ayat Kitab Suci, atau menyu-ruh kita melakukan hal-hal lain. Jadi berbeda dengan no 1 di atas dimana Ia hanya mengingatkan kita akan hal-hal yang sudah pernah kita pelajari / dengar, maka disini Ia memberikan sesuatu yang belum pernah kita ketahui.
Apakah hal seperti ini masih ada atau tidak, saya ragu-ragu. Alasan
keragu-raguan saya adalah:
a) Tuhan adalah Gembala kita. Itu berarti Ia memimpin kita dalam segala
hal, termasuk yang kecil-kecil. Padahal Kitab Suci jelas tidak mengajarkan
segala sesuatu kepada kita. Lalu, bagaimana Tuhan menunjukkan jalanNya
kepada kita dalam hal-hal yang tidak ada dalam Kitab Suci? Misalnya, bagaimana
Ia menunjukkan ke-pada seseorang jodoh dari orang itu? Memang karena kemaha-kuasaanNya
Ia bisa menggunakan banyak cara untuk menunjuk-kan hal itu, misalnya dengan
mengatur situasi dan kondisi di sekitar kita, atau dengan memimpin kita
dalam proses pemikiran kita. Tetapi karena dalam Kitab Suci dikatakan bahwa
Roh Kudus itu diberikan untuk memimpin kita, tidak mungkinkah Roh Kudus
itu memimpin kita dalam hal itu melalui suaraNya dalam hati / pikiran kita?
b) Bahwa ada banyak orang kristen mengaku pernah mendengar suara seperti
itu bukanlah bukti yang kuat untuk memastikan masih adanya hal itu pada
jaman ini. Karena persoalannya adalah: bagaimana bisa dipastikan bahwa
itu adalah suara Roh Kudus? Apakah itu bukan sekedar suara hati atau naluri
/ indera ke 6?
c) Bahwa ada banyak orang kristen tidak pernah mengalami hal ini, bukanlah
merupakan bukti bahwa hal ini pasti tidak ada lagi. Mungkin itu adalah
semacam karunia khusus yang hanya diberikan oleh Tuhan kepada orang-orang
kristen tertentu saja.
3) Pesan saya:
Kalau saudara pernah / sering mendengar 'suara' seperti itu, maka:
a) Ingatlah bahwa suara itu bisa datang dari setan sekalipun suara itu
terbukti benar dan memberikan kebaikan kepada saudara.
Jonathan Edwards (1703-1758) mengatakan sebagai berikut:
"One erroneous principle, than which scarce any has proved
more mischievous to the present glorious work of God, is a notion that
it is God's manner in these days, to guide his saints, at least some that
are more eminent, by inspiration or immediate revelation. They suppose
he makes known to them what shall come to pass hereafter, or what it is
his will that they should do, by impressions made upon their minds, either
with or without texts of Scripture; whereby something is made known to
them, that is not taught in Scripture. By such a notion the devil has a
great door opened for him; and if once this opinion should come to be fully
yielded to, and established in the church of God, Satan would have opportunity
thereby to set up himself as the guide and oracle of God's people, and
to have his word regarded as their infallible rule, and so to lead them
where he would, and to introduce what he pleased, and soon to bring the
Bible into neglect and contempt. Late experience, in some instances, has
shown that the tendency of this notion is to cause persons to esteem the
Bible as in a great measure useless" (= Satu prinsip yang salah,
yang jarang ada tandingannya dalam merusak / merugikan pekerjaan Allah
yang mulia pada jaman ini, adalah suatu anggapan bahwa adalah merupakan
cara Allah pada jaman ini, untuk me-mimpin para orang kudusNya, setidaknya
beberapa orang yang lebih menonjol, dengan menggunakan ilham atau wahyu
langsung. Mereka menganggap Ia memberitahu mereka apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang, atau apa yang Ia kehendaki untuk mereka lakukan,
dengan suatu kesan yang dibuat dalam pikiran mereka, dengan atau tanpa
text Kitab Suci; dengan mana sesuatu, yang tidak diajarkan dalam Kitab
Suci, dinyatakan kepada mereka. Dengan adanya pandangan / anggapan seperti
itu, setan mempunyai sebuah pintu besar yang terbuka bagi dia; dan sekali
pandangan ini diterima secara penuh, dan ditegakkan dalam gereja Allah,
maka setan akan mempunyai kesempatan melalui hal ini untuk menjadikan dirinya
sendiri sebagai pemandu dan kata-kata ilahi dari umat Allah, dan menjadikan
kata-katanya sebagai peraturan yang tidak bisa salah dari umat Allah, dan
dengan demikian membawa mereka kemanapun ia mau, dan mengajukan apapun
yang senangi, dan dengan cepat menyebabkan Alkitab diabaikan dan dihina.
Pengalaman akhir-akhir ini, dalam beberapa contoh, menunjukkan bahwa pandangan
/ anggapan ini mempunyai kecondongan untuk menyebabkan orang-orang menganggap
Alkitab itu sia-sia) - Victor Budgen, 'The Cha-rismatics and the
Word of God', pp 176-177.
Jonathan Edwards memang termasuk orang yang tidak menerima adanya suara
Roh Kudus dalam hati / pikiran kita pada jaman ini. Kalaupun saudara
tidak bisa menyetujui dia dalam hal ini, kata-katanya tetap penting untuk
saudara perhatikan! Bahaya yang ia kuatirkan adalah kalau setan yang
memberikan suara itu. Kalau saudara menganggap bahwa setan tidak mungkin
membe-rikan suara yang benar / baik, maka saudara perlu ingat bahwa setan
adalah pendusta yang sangat licik dan banyak akalnya. Ia bisa saja mula-mula
memberikan suara yang benar / baik, dan sesudah suaranya itu saudara percayai
secara mutlak, ia mulai memberikan hal-hal yang salah!
Ul 13:1-3 memberikan peringatan tentang kemungkinan akan terjadinya peristiwa sebagai berikut: ada seorang nabi / pemimpi yang menubuatkan suatu tanda, dan tanda itu lalu terjadi (ini menyebabkan ia dipercaya). Tetapi setelah itu ia mengajak orang Israel untuk menyembah berhala. Tuhan berkata bahwa orang Israel tidak boleh menurutinya.
Ini menunjukkan bahwa setan mula-mula bisa memberikan hal-hal yang baik
/ benar, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan kita. Setelah kita
mempercayainya, maka ia menyesatkan kita.
Illustrasi:
Ada orang yang pada waktu mau membunuh tikus-tikus di rumahnya, mula-mula
memberi makan tikus-tikus itu. Setelah semua tikus-tikus itu 'percaya'
kepadanya dan selalu memakan habis makanan yang ia sediakan tanpa curiga,
ia lalu memberi makanan yang dicampur racun. Tikus-tikus yang sudah menaruh
kepercayaan kepadanya tertipu dan mereka mati semua di dalam satu malam!
Maukah saudara mati diracun oleh setan dengan cara seperti itu? Kalau
saudara tidak mau diracun oleh setan dengan cara seperti itu maka checklah
setiap suara dengan menggunakan Kitab Suci! Roh Kudus tidak mungkin
memberikan suara / petunjuk yang bertentangan dengan Kitab Suci! Jadi jangan
ada saat dimana saudara sudah begitu mempercayai suara itu sehingga saudara
langsung menerimanya tanpa mengecheck dengan Kitab Suci!
b) Jangan mengabaikan Kitab Suci dalam mencari pimpinan Tuhan. Sekalipun dalam Kitab Suci banyak orang mendapatkan pimpinan Tuhan melalui mimpi, nubuat, tanda, suara Tuhan / Roh Kudus dsb, tetapi semua itu terjadi pada saat Kitab Suci belum lengkap! Setelah Kitab Suci lengkap, maka pada umumnya Tuhan mem-berikan pimpinanNya melalui Kitab Suci (kalau tidak, apa gunanya Ia memberikan Kitab Suci kepada kita?).
Kalaupun saudara sering mendapatkan pimpinan Roh Kudus melalui suara
Roh Kudus tersebut, ingatlah bahwa pada umumnya Tuhan tetap memimpin melalui
Kitab Suci. Bacalah Maz 119:105 dan Mat 22:29! Jadi, apapun yang
terjadi, jangan sekali-kali meng-abaikan Kitab Suci. Pelajarilah Kitab
Suci dengan tekun untuk mendapatkan pimpinan Tuhan!
email us at : gkri_exodus@mailcity.com