>
Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
KHARISMATIK 3
PENGGUNAAN OTAK / PIKIRAN
A) Ajaran Kharismatik:
1) Penggunaan pikiran / otak adalah sesuatu yang menentang Roh Kudus
/ pekerjaan Roh Kudus.
2) Kita harus membuang pikiran, supaya kita terbuka terhadap pekerjaan
Tuhan secara langsung.
3) Persekutuan terindah / tertinggi dengan Allah tercapai pada waktu
pikiran kita dibuang / disingkirkan / tidak digunakan.
Bahwa banyak orang Kharismatik mempercayai ajaran di atas ini terlihat
dari kutipan-kutipan di bawah ini:
Peter Masters mengutip kata-kata seorang tokoh Kharismatik yang bernama
John Wimber yang mengatakan:
"Fear of losing control is threathening to most Western Christians"
(= rasa takut kehilangan kontrol adalah sesuatu yang mengancam / menakutkan
bagi kebanyakan orang barat kristen) - Peter Masters, 'The Healing Epidemic',
p 181.
Dalam buku yang sama, hal 181-182, Peter Masters lalu melanjutkan dengan
mengatakan:
- "He (John Wimber) insists that we must overcome our
fears, because rational control must be forfeited for tongue-speaking to
occur; for soaring ecstatic sensations to be felt in worship; for messages
from God to be received directly into the mind, and for miraculous events
to happen, such as healings" [= Ia (John Wimber) berkeras bahwa
kita harus mengalahkan rasa takut kita, karena kontrol pikiran harus ditinggalkan
supaya bahasa lidah / Roh bisa terjadi; supaya rasa gembira yang luar biasa
dapat dirasakan dalam kebaktian; supaya pesan-pesan Allah dapat diterima
lang-sung pada otak, dan supaya mujijat-mujijat, seperti kesembuhan, bisa
terjadi].
- "Increasing numbers of healers are practising the technique
of putting sick people into trance states which knock out their power of
rational control" (= makin banyak penyembuh-penyembuh yang mempraktekkan
tehnik yang membuat orang sakit masuk dalam keadaan trance / tak
sadar yang memukul K.O. kekuatan kontrol pikiran mereka).
- "Most charismatic healing meetings now begin with strenuous
efforts to help people to surrender their rational control and behave in
a completely un-inhibited way. The goal is that worshippers should be 'open'
to accept anything that happens, no matter how strange, inexplicable or
bizzare it may be. Loud, rhythmic music forms the basis of worship, and
all present are urged to join in with arm-waving, body-swaying, foot-tapping,
and even dancing and leaping in the air. Rational control must at all costs
be swept away because nothing which occurs must be impeded, tested or evaluated
by the intelligent mind, versed in the Word of God" (= Kebanyakan
kebaktian kesembuhan Kharismatik di-mulai dengan usaha keras untuk menolong
jemaat untuk membuang kontrol pikiran mereka dan bertindak / bersikap tanpa
rasa malu. Tujuannya adalah supaya jemaat terbuka untuk menerima apapun
yang terjadi, tidak peduli betapa anehnya, tidak masuk akalnya, dan ajaibnya
hal yang terjadi itu. Musik yang keras adalah dasar dari kebaktian / ibadah
itu, dan semua orang yang hadir didorong untuk menggerak-gerakkan tangan,
tubuh, kaki, dan bahkan berdansa dan melompat-lompat. Apapun yang terjadi,
kontrol pi-kiran harus dibuang karena apapun yang terjadi tidak boleh dihalangi,
diuji atau dievaluasi oleh pikiran yang benar-benar mengetahui / mengenal
Firman Allah).
- "By discarding the law of sound mind charismatics have rendered
themselves highly gullible in the face of false teaching, exaggeration
and lies" (= Dengan membuang hukum akal sehat, orang-orang Kharismatik
telah membuat diri mereka sendiri mudah tertipu dalam menghadapi ajaran
sesat / palsu, cerita-cerita yang dilebih-lebihkan, dan dusta).
Contoh-contoh pikiran yang dibuang / di by pass:
- Orang yang 'nggeblak'. Memang ada orang yang pura-pura saja / ikut-ikutan
nggeblak, tetapi ada juga yang betul-betul pingsan / kehilangan kesadarannya.
Ini jelas membuang pikiran / akal.
- Orang yang menjadi histeris pada saat penyembahan dalam kebaktian /
persekutuan Kharismatik. Ini tidak terlalu berbeda dengan orang-orang yang
nonton pagelaran musik Rock!
- Berdoa dengan bahasa roh. Ini adalah suatu usaha untuk berdoa tanpa
menggunakan otak, padahal Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus berdoa
dengan menggunakan pikiran (Bdk. 1Kor 14:14,15).
- Banyak chairman (= pemimpin liturgi) yang berbicara, menyanyi
dan berdoa dengan cara sedemikian rupa sehingga terlihat jelas bahwa mereka
hanya menggunakan perasaan mereka, dan membuang pikiran mereka! Juga banyak
orang yang memberikan sharing dengan cara yang sama.
- Mengaminkan segala sesuatu yang dikatakan pengkotbah / chairman
dari atas mimbar, tanpa peduli betapa tidak masuk akalnya dan betapa tidak
alkibiahnya ajaran yang mereka berikan (bdk. Kis 17:11).
- Mempercayai segala kesaksian yang disharingkan tanpa mempedulikan
betapa tidak masuk akalnya dan betapa tidak alkitabiahnya cerita yang disharingkan.
- Toronto Blessing adalah contoh yang paling mutakhir tentang pikiran
yang dibuang atau di-by pass!
B) Pandangan saya:
1) Adanya pikiran adalah salah satu ciri manusia sebagai peta dan teladan
Allah. Tanpa pikiran, manusia tidak berbeda dengan binatang (Ayub 39:16-20
Maz 32:9 Maz 49:21 Maz 73:22 Yudas 10). Jadi, orang
yang berusaha membuang pikirannya, sebetulnya sedang berusaha untuk menjadi
binatang!
2) Dengan pikiran saja, manusia memang tidak akan bisa mengenal Allah.
Harus ada Kitab Suci / Firman Tuhan dan Roh Kudus yang bekerja di dalam
diri manusia. Tetapi, hanya dengan Kitab Suci dan Roh Kudus, tanpa otak,
kita juga tidak akan bisa mengenal Allah!
Dasar Kitab Suci:
- Mat 22:29 - kata 'mengerti' jelas menunjukkan penggunaan otak!
- Mat 13:51 Mat 15:16 Mat 16:9,11 -- Yesus jelas menekankan
penger-tian. Dan ini tidak mungkin bisa ada tanpa penggunaan otak.
- Ef 4:17-18 menunjukkan otak orang non kristen; Ef 4:20,21,23
me- nunjukkan otak orang kristen. Ef 4:23 itu menunjukkan bahwa menjadi
orang kristen tidak berarti bahwa pikirannya dibuang, tetapi diperba-harui.
- Luk 24:45 berbunyi: "Lalu Ia membukakan pikiran
mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci".
Ini menunjukkan pentingnya penggunaan otak, Kitab Suci dan pekerjaan
Tuhan.
3) Kitab Suci juga menunjukkan pentingnya penggunaan otak dalam ber-bagai
hal, seperti:
- Dalam pertobatan (Luk 15:17 - 'menyadari').
- Dalam menerima Firman Tuhan (Mat 13:23 - 'mengerti').
- Dalam pertumbuhan pengenalan akan Tuhan (2Pet 1:5-6 - 'pengetahuan').
- Dalam mengasihi Tuhan (Mat 22:37 - 'akal budi').
- Dalam memberitakan Injil / Firman Tuhan (Kis 6:9-10 - 'bersoal
jawab'; Kis 9:22 - 'membuktikan').
- Dalam berdoa dan menyanyi (1Kor 14:15 - 'dengan akal budiku').
- Dalam memecahkan perbedaan pendapat Theologia (Kis 15:7 - 'per-tukaran
pikiran').
- Dalam berusaha hidup sesuai kehendak Tuhan (1Tim 1:13 Ro 10:2).
- Kitab Amsal menekankan hikmat. Hikmat menyangkut pengertian / pengetahuan.
Lihat Amsal 1:17 2:1-6 9:10 12:1 18:2-3 19:2. Jadi, kalau kita membuang
pikiran, itu berarti kita juga membuang hikmat yang justru ditekankan pentingnya
oleh Kitab Amsal!
4) Kitab Suci mengharuskan kita mempunyai akal sehat.
Dalam 1Tim 3:2, salah satu syarat untuk penilik jemaat adalah 'bijaksana'.
Kata ini diterjemahkan berbeda-beda.
NASB: prudent (= bijaksana, hati-hati).
NIV: self-controlled (= menguasai diri).
RSV: sensible (= berpikiran sehat / bijaksana).
KJV: sober (= waras / bijaksana).
Kata bahasa Yunaninya adalah: SOPHRON (= soundminded / berpikiran
sehat) yang berasal dari 2 kata Yunani yaitu SOZO [= I save (= aku
menyelamatkan)] dan PHREN [= mind (= pikiran)].
Kata Yunani yang sama terdapat dalam Tit 1:8 Tit 2:2,5,12
(diterjemah-kan 'bijaksana'), dalam Tit 2:6 (diterjemahkan 'menguasai
diri'), dan da-lam 1Pet 4:7 (diterjemahkan 'kuasailah dirimu').
Semua ayat ini jelas menunjukkan bahwa berpikiran sehat merupakan keharusan
bagi setiap orang kristen!
5) Kita harus menggunakan otak / pikiran, tetapi kita tidak boleh
bersandar pada pikiran! (Ams 3:5).
Kalau Kharismatik mengambil sikap extrim kiri yaitu membuang / tidak
menggunakan pikiran, maka liberalisme dan banyak orang Protestan mengambil
sikap extrim kanan yaitu bersandar pada pikiran. Kedua extrim ini harus
dijauhi!
Otak harus digunakan di bawah pimpinan Tuhan untuk mengerti Kitab Suci,
bukan untuk menghakimi Kitab Suci!
6) Ada beberapa hal yang bisa membuang pikiran sehat:
- minuman keras.
- narkotik.
- penyakit, misalnya gila.
- usia tua, dimana orang menjadi pikun.
- occultisme, yaitu praktek-praktek yang berhubungan dengan kuasa gelap,
seperti semedi, trance, hipnotis, dsb.
Empat hal yang pertama adalah persoalan jasmani, dan hanya occultisme
yang merupakan persoalan rohani. Kalau Kharismatik membuang pikiran, maka
Kharismatik sudah termasuk dalam occultisme! Dr. Kurt Koch, seorang ahli
occultisme, dalam bukunya yang berjudul 'Occult ABC' (hal 29-34)
memang memasukkan 'Charismatic Movements' ke dalam daftar hal-hal yang
termasuk occultisme!
Pesan-pesan yang perlu diperhatikan:
Jangan malas menggunakan otak dalam segala sesuatu:
- pada waktu mendengar khotbah (bdk. Kis 17:11).
- pada waktu memberitakan Firman Tuhan / memberitakan Injil.
- dalam menentang ataupun menyetujui suatu pendapat.
- dalam menentang / menyetujui suatu praktek rohani tertentu.
email us at : gkri_exodus@mailcity.com