Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
KHARISMATIK 7
AKIBAT KEHARUSAN BERBAHASA ROH
Banyak orang kristen yang beranggapan bahwa doktrin Kharismatik yang
mengharuskan orang kristen berbahasa Roh bukanlah ajaran yang terlalu berbahaya.
Tetapi perlu diingat bahwa doktrin ini menimbulkan akibat-akibat negatif
seperti:
I) Banyak orang kristen yang meragukan imannya.
Karena dikatakan bahwa orang kristen harus bisa berbahasa Roh,
maka orang kristen yang tidak bisa berbahasa Roh, dan yang tidak punya
pe-ngertian Firman Tuhan yang terlalu baik, lalu menjadi ragu-ragu terhadap
iman mereka sendiri. Mereka lalu bertanya-tanya: 'Benarkah saya sudah percaya
kepada Yesus? Apakah saya sudah mempunyai Roh Kudus? Kalau ya, mengapa
saya tidak bisa berbahasa Roh? Apa yang salah dengan iman / kekristenan
saya?'.
Kalau saudara adalah orang kristen yang meragukan iman / kekristenan
saudara, maka pikirkan / renungkan 2 hal di bawah ini:
1) Kalau saudara meragukan iman / kekristenan saudara karena:
Maka harus saya katakan bahwa keraguan saudara tentang iman / kekristenan
saudara itu memang sah! Mungkin sekali saudara memang bukan orang kristen
yang sejati dan belum diselamatkan. Bertobatlah dan percayalah kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, maka saudara akan diselamatkan!
2) Tetapi kalau saudara meragukan iman / kekristenan saudara, hanya
karena saudara tidak bisa berbahasa Roh, maka itu bukanlah keraguan yang
sah. Saudara sudah ditipu oleh setan melalui ajaran Kharismatik jaman ini!
II) Banyak orang kristen 'mencari' bahasa Roh:
Mereka 'mencari' / berusaha mendapatkan bahasa Roh dengan bermacam-macam
cara seperti berdoa / meminta kepada Tuhan, belajar berbahasa Roh,
dsb. Disamping itu juga ada 'hamba-hamba Tuhan' yang mengajarkan cara-cara
untuk bisa berbahasa Roh (kursus bahasa Roh) dan bahkan ada banyak gereja-gereja
yang punya hari pertemuan khusus untuk orang-orang yang ingin mendapatkan
bahasa Roh.
Sekarang, yang perlu kita pertanyakan adalah: bisakah / bolehkah
orang kristen mencari / berusaha mendapatkan suatu karunia tertentu?
Orang-orang Kharismatik pasti menjawab dengan jawaban: Ya! Dasar Kitab
Suci yang biasanya mereka pakai untuk jawaban ini adalah 1Kor 12:31
1Kor 14:1,12,13,39 yang seolah-olah menunjukkan bahwa kita memang bisa
berusaha (bahkan 'harus berusaha') mendapatkan karunia-karunia tertentu
yang tadinya tidak kita miliki.
Tanggapan saya:
1) Kitab Suci jelas berkata bahwa pemberian karunia-karunia dilakukan oleh Allah / Roh Kudus sesuai dengan kehendakNya (bukan sesuai kehendak kita / orang kristen!).
Dasar Kitab Sucinya adalah:
Perhatikan khususnya kata-kata 'seperti yang dikehendakiNya', dimana kata 'Nya' menunjuk kepada Roh Kudus'. Ini jelas menunjuk-kan bahwa pemberian karunia tergantung kehendak Roh Kudus, bukan kehendak kita / orang kristen.
Jadi, jelas bahwa Kitab Suci mengajarkan bahwa pemberian karunia-karunia
itu dilakukan sesuai kehendak Allah [the sovereign will of God (=
kehendak yang berdaulat dari Allah)]. Jadi, kalau kita sudah mempunyai
suatu karunia tertentu, maka jelas bahwa merupakan kehendak Allah bahwa
kita mempunyai karunia itu, dan bukan merupakan kehendak Allah bahwa kita
mempunyai karunia yang lain. Karena itu, kalau kita diberi suatu karunia
dan kita lalu berdoa untuk meminta karunia yang lain, maka itu jelas merupakan
doa yang tidak akan dikabulkan oleh Tuhan karena tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan (1Yoh 5:14).
2) Setiap orang kristen adalah anggota-anggota tubuh Kristus (1Kor 12:12,13,27).
Jelas bahwa tiap anggota tubuh mempunyai kemampuan dan fungsinya sendiri-sendiri dan tidak mungkin satu anggota tubuh menginginkan kemampuan dari anggota tubuh yang lain.
Misalnya: jari ingin melihat, atau telinga ingin berbicara. Ini pasti tidak mungkin!
3) Penjelasan tentang 1Kor 12:31 (bdk. 1Kor 14:1,12,39).
a) Peter Masters dan John C. Whitcomb dalam buku 'The Charismatic
Phenomenon' berkata bahwa:
Catatan:
Ini seperti perintah untuk bersaksi sampai ke ujung bumi dalam Kis 1:8.
Ini bukan perintah untuk setiap individu Kristen, seakan-akan setiap orang
Kristen harus keliling dunia untuk memberitakan Injil! Ini adalah perintah
yang diberikan kepada Gereja yang Kudus dan Am secara kolektif. Jadi bisa
saja ada orang kristen yang ter-panggil untuk memberitakan Injil kepada
bangsanya sendiri / kotanya sendiri, tetapi ada juga yang terpanggil untuk
menjadi missionaris untuk pergi memberitakan Injil ke pelosok-pelosok dunia.
b) John Calvin (ingat bahwa ia hidup pada abad 16, jauh sebelum ada gerakan Kharismatik) mengatakan bahwa:
Kesimpulan:
1Kor 12:31 menunjukkan bahwa Paulus menginginkan supaya gereja
lebih menghargai karunia-karunia yang terutama yaitu 'karunia bernu-buat'
(bdk. 1Kor 14:1,12,39). Ayat ini jelas tidak menyuruh orang kristen
mencari / mengusahakan suatu karunia tertentu!
4) Andaikatapun kata ZELOUTE diterjemahkan 'berusahalah untuk memper-oleh', tetap saja dari sini kita tidak akan mendapatkan doktrin bahwa orang kristen harus mencari karunia bahasa Roh. Karena apa? Dalam 1Kor 12:31 dikatakan bahwa 'berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama'. Dan bahasa Roh jelas bukan karunia yang paling utama! Mengapa?
5) Lalu mengapa dalam 1Kor 14:13 seseorang yang mempunyai karunia bahasa Roh diharuskan meminta karunia penafsiran bahasa Roh?
Ini suatu perkecualian. Mengapa dikecualikan? Rupa-rupanya karena karunia bahasa Roh dan karunia penafsiran bahasa Roh adalah dua karunia yang berpasangan. Karena itu seringkali disebutkan secara berurutan (1Kor 12:10,30) dan dikatakan bahwa karunia bahasa Roh tidak ada gunanya, kalau tidak disertai karunia penafsiran bahasa Roh (1Kor 14:5-9,26-28), dan jelas bahwa karunia penafsiran bahasa Roh juga tidak ada gunanya kalau tidak disertai karunia bahasa Roh. Karena itulah maka orang yang mempunyai karunia bahasa Roh disuruh meminta karunia penafsiran bahasa Roh.
Dalam perkecualian ini sajalah kita bisa meminta suatu karunia, tetapi
tidak bisa dalam hal-hal yang lain.
III)Timbul bahasa roh yang palsu:
Gereja (dan persekutuan) Pentakosta dan Kharismatik jaman sekarang dipe-nuhi dengan 'bahasa roh'. Dalam setiap pertemuan ibadah / persekutuan, bahkan tiap hari secara pribadi, berjuta-juta orang Kharismatik di seluruh dunia 'berbahasa roh'. Perlu saudara perhatikan bahwa ini adalah suatu keadaan yang bahkan dalam Kitab Sucipun tidak pernah terjadi!
Dalam Kitab Suci peristiwa bahasa Roh hanya terjadi pada Kis 2:1-13
Kis 10:44-46 Kis 19:1-6. Lalu ada beberapa bagian lain yang membicarakan
bahasa Roh yaitu dalam Mark 16:17 1Kor 12-14. Mengapa dalam Kitab
Suci sendiri begitu sedikit, sedangkan jaman sekarang begitu sering / banyak
orang berbahasa roh? Jelas bahwa sekarang ada banyak bahasa roh yang palsu,
bahkan mayoritas dari bahasa roh jaman sekarang ini adalah bahasa roh yang
palsu!
Sekarang saya akan membahas bahasa roh yang palsu:
A) Bahasa roh yang dipelajari / diusahakan.
"Experience seems to prove that the majority of those who reach
out simply to God, do receive the gift of speaking in another language.
Psychologically the only explanation that satisfies me is the fact that
this is a potential capacity, dormant in most people, awakened in the Christian
by the Holy Spirit and filled with meaning" (= pengalaman kelihatannya
membuktikan bahwa mayoritas dari mereka yang hanya mengulurkan tangannya
kepada Allah, menerima karunia un-tuk berbicara dalam bahasa yang lain.
Secara psikologis satu-satunya penjelasan yang memuaskan saya adalah fakta
bahwa ini merupakan kapasitas yang potensial, tidur dalam kebanyakan orang,
dibangunkan dalam diri orang kristen oleh Roh Kudus dan diisi dengan arti)
- dikutip oleh Victor Budgen dalam bukunya yang berjudul 'The Charismatics
and the Word of God', p 66.
"The Holy Spirit gives utterance, but man does the speaking" (= Roh Kudus memberikan ucapan, tetapi manusialah yang mengucapkannya) - dari Buku 'Roh Kudus', SOM GBI Bethany, hal. 25).
Dasar Kitab Suci yang mereka pakai:
Dari dua ajaran tersebut diatas, lalu timbullah teori-teori untuk belajar
bahasa Roh!
Teori 1:
a) Berhentilah berbicara dalam bahasa saudara sendiri, bahkan jangan mengucapkan sepatah katapun yang saudara kenal.
b) Jangan takut menerima bahasa Roh yang palsu.
c) Berbicaralah dengan penuh keyakinan, dengan iman bahwa Tuhan akan membentuk kata-kata itu menjadi bahasa Roh.
d) Jangan pikirkan apa yang kau katakan.
e) Kata-kata pertama akan terasa aneh, tetapi kalau diteruskan, maka
bibir / lidah akan bergerak dengan bebas dan Roh Kudus akan mulai membentuk
bahasa Roh yang indah.
Contoh:
1. Assemblies of God handbook:
"Help the candidate see that the Gift is already given and that
all that he has to do is receive it. Lead him to realize that anyone who
is saved through baptism is prepared to receive a Baptism of the Spirit.
Tell him that when hands are laid on him he is to receive the Holy Spirit:
tell the candidate to move on his vocal cords, but that he must co-operate
with the experience as well: tell him to throw away all fear that this
experience may be false: tell him to open his mouth wide and breathe as
deeply as possible at the same time telling himself that he is receiving
the Spirit now" (= Tolonglah calon itu untuk melihat bahwa Karunia
itu telah diberikan dan apa yang harus ia lakukan hanyalah menerimanya.
Bimbinglah ia untuk me-nyadari bahwa setiap orang yang telah diselamatkan
melalui baptisan telah siap untuk menerima Baptisan Roh Kudus. Katakanlah
kepadanya bahwa pada waktu tangan diletakkan di atasnya ia akan menerima
Roh Kudus: suruhlah calon itu untuk menggerakkan pita suaranya, tetapi
ia juga harus be-kerja sama dengan pengalaman itu: suruhlah ia untuk mem-buang
semua rasa takut bahwa pengalaman itu bisa palsu: suruhlah ia membuka mulutnya
lebar-lebar dan bernafas sedalam mungkin dan pada saat yang sama memberitahu
dirinya sendiri bahwa sekarang ia sedang menerima Roh) - dikutip oleh Victor
Budgen dalam bukunya yang berjudul 'The Charis-matics and the Word of
God', p 65.
2. Anglican Charismatic:
"Open your mouth and show that you believe the Lord has baptized
you in the Spirit by beginning to speak. Don't speak English, or any other
language you know, for God can't guide you to speak in tongues if you are
speaking in a language known to you" (= Bukalah mulutmu dan tunjukkanlah
bahwa kamu percaya bahwa Tuhan telah membaptis kamu dalam Roh dengan mulai
berbicara. Jangan berbicara dalam bahasa Inggris, atau bahasa apapun yang
kamu kenal, karena Allah tidak dapat membimbing kamu untuk berbicara dalam
bahasa Roh jika kamu sedang berbicara dalam bahasa yang kamu kenal) - dikutip
oleh Victor Budgen dalam bukunya yang berjudul 'The Charismatics and
the Word of God', p 65.
Victor Budgen lalu menambahkan:
"The same writer says that on these occasions people
may experience 'involuntary tremblings, stammering lips, or chattering
teeth'. He reassures them that it is all part of the package and may simply
indicate that they have resisted him with their lips hitherto"
(= Penulis yang sama mengatakan bahwa pada peristiwa-peristiwa ini
orang bisa mengalami 'gemetar yang tidak disengaja, bibir yang menggagap,
atau gigi yang gemeletuk'. Ia menenteramkan hati mereka dengan menga-takan
bahwa itu merupakan bagian dari paket dan mungkin hanya menunjukkan bahwa
sampai saat itu mereka telah menahan / menolak Dia dengan bibir mereka).
3. Dalam buku yang berjudul 'Prison to Praise', yang ditulis oleh Merlin R. Carothers, pp 33-34, ada cerita sebagai berikut (langsung saya berikan terjemahan bebas):
Ada orang yang ditumpangi tangan dan didoakan untuk bisa menerima baptisan Roh Kudus. Tetapi tidak terjadi apa-apa, dan orang itu tidak merasa apa-apa.
Lalu si penumpang tangan mulai berdoa dengan bahasa roh, tetapi orang itu tetap tidak melihat, mendengar atau merasa apa-apa.
Lalu si penumpang tangan bertanya: 'Apakah dalam hatimu ada kata-kata yang tidak kaumengerti?'.
Orang itu menjawab: 'Ya'.
Penumpang tangan bertanya lagi: 'Kalau kata-kata itu kauucapkan, apakah kamu merasa dirimu tolol?'.
Orang itu menjawab: 'Ya'.
'Maukah kamu menjadi tolol atau dianggap tolol demi Kristus?'.
Lalu orang itu mengucapkan kata-kata itu dan ia berbahasa roh.
Teori 2:
Teori ini lebih 'sederhana' dari teori 1 di atas. Caranya hanyalah dengan mengucapkan kata-kata yang sama secara cepat dan terus-menerus dalam waktu yang cukup lama (15 - 30 menit atau bahkan lebih).
Contoh kata-kata yang bisa digunakan:
Perlu saudara perhatikan bahwa teori 2 ini jelas bertentangan dengan
teori 1, karena dalam teori 2 ini mereka mengucapkan kata-kata
yang mereka mengerti seperti Haleluya, Praise Him, dsb, padahal dalam teori 1
mereka tidak boleh mengucapkan kata yang mereka kenal.
Tanggapan saya:
1) Kalau bahasa Roh dianggap sebagai 'potential capacity, dormant in most people' (= kapasitas yang potensial, tidur dalam kebanyakan orang), maka:
2) Dalam Kitab Suci tidak pernah ada orang yang berbahasa Roh karena kehendak / usahanya sendiri! Di antara orang-orang yang berbahasa Roh dalam Kis 2:1-13, Kis 10:44-48 maupun Kis 19:1-7, tidak ada satupun yang mengusahakan bahasa Roh itu dengan cara seperti teori 1 maupun teori 2.
Bahasa roh yang dipelajari / diusahakan baik dengan mengunakan teori 1 atau teori 2 itu, jelas adalah bahasa roh ciptaan manusia karena diusahakan oleh manusia dan dilakukan karena kehendak manusia! Bahkan mungkin juga bahwa bahasa roh itu memang datang bukan dari manusia itu sendiri tetapi dari roh jahat!
Terhadap serangan seperti ini, orang Kharismatik mengatakan bahwa kalau mereka memulai dengan bunyi-bunyi seperti itu, itu tidak berarti bahasa Roh itu adalah ciptaan manusia. Mereka mengeluarkan bunyi-bunyi itu sebagai tindakan iman, dan Roh Kudus akan menghargai tin-dakan iman itu dengan memberikan bahasa Roh yang sebenarnya.
Tetapi perlu diingat bahwa dalam seluruh Kitab Suci tidak ada dasar
secuilpun untuk mendukung ajaran seperti ini! Coba cari sendiri, dalam
Kitab Suci bagian mana ada orang belajar bahasa Roh dengan cara seperti
ini (berbicara sebagai tindakan iman)? Bagaimana mungkin itu disebut sebagai
tindakan iman, padahal tidak ada dasar Kitab Suci / Firman Tuhannya? Bukankah
sesuatu hanya bisa disebut sebagai 'tindakan iman' kalau itu dilakukan
berdasarkan Firman Tuhan?
3) Dalam Kitab Suci memang dikatakan bahwa manusianyalah yang berbicara
dalam bahasa Roh. Tetapi tidak pernah dikatakan bahwa manusianya yang harus
bicara dulu, baru nanti bahasa Rohnya menyusul!
4) Mereka mengatakan 'jangan pikirkan apa yang kau katakan'. Ini lagi-lagi
merupakan suatu contoh yang menunjukkan bahwa ajaran Kharis-matik sering
membuang pikiran! Tetapi Kitab Suci / Firman Tuhan tidak pernah mengajar
kita untuk membuang ratio / pikiran. Memang Firman Tuhan berkata bahwa
kita tidak boleh bersandar pada ratio / pikiran (Amsal 3:5), tetapi
Firman Tuhan tidak pernah mengajar kita untuk tidak menggunakan
pikiran! Pikiran yang dipenuhi Firman Tu-han dan dipimpin oleh Roh Kudus
adalah sesuatu yang mutlak perlu supaya kita bisa membedakan antara yang
benar dan yang palsu!
5) Ajaran yang mengatakan untuk tidak boleh takut akan menerima bahasa Roh yang palsu, jelas adalah ajaran yang berbahaya! Kitab Suci / Firman Tuhan menyuruh kita untuk menguji segala sesuatu (1Yoh 4:1 1Tes 5:21). Bagaimana mungkin mereka bisa mengatakan bahwa calon itu tidak perlu takut untuk menerima bahasa Roh yang palsu?
Kenneth Hagin (seorang tokoh Kharismatik) dalam bukunya yang berjudul
'Tujuh Langkah untuk Menerima Roh Kudus', bahkan menga-takan "Tidak
ada bahayanya apabila kita menerima se-suatu yang keliru atau palsu!"
(hal 7). Ini betul-betul adalah ajaran yang tolol! Kalau yang palsu itu
memang tidak berbahaya, apa gunanya setan memberikan yang palsu?
Pada akhir jaman ini dimana sesuai dengan nubuat Tuhan Yesus ada banyak
nabi palsu, ajaran palsu / sesat, mujijat palsu, dsb (Mat 24:23-24),
maka jelaslah bahwa kita harus berhati-hati terhadap semua kepalsuan, khususnya
yang bersifat rohani (hamba Tuhan, gereja, ajaran, mujijat, bahasa Roh,
nubuat, pengelihatan, dsb).
6) Ada karunia-karunia yang tidak bersifat mujijat, seperti karunia mengajar, menyanyi, berkhotbah, dsb. Orang yang tidak mempunyai karunia ini tetap tidak akan bisa melakukannya dengan baik sekalipun ia belajar. Tetapi orang yang mempunyai karunia itu tetap harus belajar untuk mengasah karunia itu sehingga makin baik.
Tetapi juga ada karunia-karunia yang bersifat mujijat seperti bahasa
roh, bernubuat, menyembuhkan orang sakit, dsb. Yang ini tidak pernah bisa
dipelajari / diusahakan / diasah / ditingkatkan dsb.
7) Teori 1 mengatakan bahwa orang yang ingin mendapatkan bahasa Roh
itu harus berbicara dengan penuh keyakinan. Jadi, mereka harus mengucapkan
apa saja yang ada dalam hatinya (kata-kata yang tidak dimengerti!).
Kenneth Hagin dalam bukunya 'Tujuh Langkah untuk Menerima Roh Kudus'
mengatakan bahwa calon penerima Roh Kudus itu harus "membuka mulutnya
dengan lebar dan bebas, serta mengambil nafas sedalam-dalamnya". Juga
supaya orang itu lalu "dengan gamblang untuk berucap apa saja yang
paling mudah baginya" (hal 8).
Untuk mendukung teorinya ini Kenneth Hagin lalu menggunakan Yoh 7:37.
Ia berkata: "Yesus berkata: 'Marilah datang kepadaku dan minumlah'.
Yang dimaksud oleh Yesus disini adalah Roh Kudus. Apabila seseorang mau
minum air, maka iapun membuka mulutnya dan mengambil napas dalam-dalam.
Anda tidak mungkin minum air dengan keadaan mulut tertutup, maka demikian
pula anda tidak mungkin menerima Roh Kudus dengan keadaan mulut anda tertutup."
(hal 9).
Ini betul-betul adalah ajaran tolol yang menggelikan! Mengapa?
a) Karena dalam Kitab Suci tidak pernah ada orang menerima Roh Kudus
dengan mulut terbuka dan sebagainya!
b) Yoh 7:37 jelas tidak bisa diartikan secara hurufiah begitu! Kalau Yoh 7:37 boleh diartikan begitu, maka:
Ini jelas adalah hal-hal yang hanya bisa dipercaya oleh orang yang tidak
waras!
8) Mereka berbahasa Roh dengan mengeluarkan bunyi yang sama terus- menerus!
a) Malaikatpun tidak mungkin hanya menggunakan 1 atau 2 bunyi untuk
memaksudkan banyak hal.
b) Tidak ada grammar (= tata bahasa) maupun vocabulary (= perbendaharaan kata) yang berbeda dalam bahasa Roh itu, kare-na mereka hanya mengucapkan kata yang sama terus-menerus.
Seseorang memberikan komentar tentang bahasa Roh mereka "The
total absence of language characteristics" (= tidak ada ciri-ciri
bahasa sama sekali).
Terhadap serangan ini orang Kharismatik menjawab: itu seperti telegram,
yang mengeluarkan bunyi yang sama, tetapi bunyi yang sama itu nantinya
menghasilkan kata-kata yang berbeda.
Tetapi tidak ada dasar Kitab Suci sedikitpun tentang jawaban / penjelasan
itu, dan karenanya penjelasan itu tidak bisa diterima!
9) Hal lain yang perlu disoroti dan dianggap aneh adalah fakta bahwa
para pembicara bahasa roh itu pada umumnya menggunakan bunyi-bunyi / suara-suara
yang sama.
"It is striking that many of the different tongue speakers
use the same terms and sounds. They all generally speak the same way"
(= adalah sesuatu yang menyolok bahwa banyak dari orang-orang yang berbahasa
Roh itu menggunakan istilah-istilah dan bunyi-bunyi yang sama. Pada umumnya
mereka semua berbicara dengan cara yang sama) - John F. MacArthur,
Jr. dalam bukunya 'The Charismatics', p 176.
Ini menunjukkan bahwa bahasa Roh mereka adalah hasil dari 'kursus bahasa
Roh'.
10) John F. MacArthur, Jr. memberikan suatu kutipan yang menarik sebagai
berikut:
"Rise upon your feet, speak or make some sound and continue
to make sounds of some kind and the Lord will make a tongue or language
of it" (= berdirilah, dan ucapkanlah atau buatlah bunyi dan teruslah
membuat bunyi-bunyi tertentu dan Tuhan akan membuatnya menjadi bahasa Roh)
- John F. MacArthur, Jr. dalam bukunya 'The Charismatics', p 178.
Ini adalah cara yang sama dengan cara yang banyak dipakai oleh orang-orang
Kharismatik untuk mengajarkan bahasa Roh. Sesuatu yang sangat menarik adalah
bahwa John F. MacArthur, Jr. mengata-kan bahwa kata-kata ini diucapkan
oleh Joseph Smith yang adalah pendiri gereja Mormon! Bagaimana mungkin
ajaran Kharismatik jaman ini bisa sama dengan ajaran dari pendiri gereja
Mormon, yang jelas-jelas adalah gereja yang sesat?
B) Bahasa Roh yang timbul karena effek psikologis.
John F. MacArthur, Jr. dalam bukunya 'The Charismatics' (p 177) me-ngatakan bahwa beberapa kasus bahasa roh bisa dijelaskan secara psikologis. Orang yang berbahasa roh itu masuk dalam 'motor automatism', yang secara klinis digambarkan sebagai suatu pemutusan radikal di dalam dirinya dari hal-hal di sekelilingnya. Motor automatism itu meng-hasilkan pemutusan dari hampir semua otot-otot dari kontrol otak.
Ia juga berkata bahwa orang-orang yang menerima bahasa roh jenis ini serupa dengan orang-orang yang menonton musik Rock. Dalam kegembiraan dan emosi yang meluap-luap, ditengah-tengah musik / lagu yang keras, mereka menyerahkan kontrol dari pita suara dan sebagian besar otot-otot mereka. Mereka jatuh ke tanah, meloncat-loncat, dsb.
Karena itu tidak heran bahwa dalam persekutuan / kebaktian Kharismatik,
musik selalu begitu keras dan emosi selalu diusahakan untuk dibang-kitkan!
Dalam gereja-gereja Protestan, dimana hal-hal ini tidak ada, juga tidak
ada bahasa roh.
C) Bahasa roh dari setan.
1) Perlu kita sadari bahwa setan selalu berusaha memalsu hal-hal yang dari Tuhan, seperti: Mesias palsu, nabi palsu, rasul palsu, malaikat palsu, pelayan palsu, Injil palsu, mujijat / tanda palsu, nubuat palsu, pengusiran setan yang palsu, dsb (Mat 24:4,5,11,23,24 Mat 7:21-23 2Kor 11:13-15 Gal 1:6-7 Kel 7:10-12,20-22 Kel 8:5-7,17-18).
Jelas bahwa dalam hal bahasa Roh, setan juga berusaha memalsu. Berbeda dengan bahasa roh buatan manusia, atau bahasa roh yang timbul karena effek psikologis, maka bahasa roh dari setan ini betul-betul terlihat sebagai mujijat.
Beberapa waktu yang lalu di sebuah surat kabar diberitakan bahwa pe-gawai-pegawai suatu pabrik rokok tertentu tahu-tahu berbicara da-lam bahasa asing yang sama sekali tidak mereka ketahui sebelumnya, padahal para pegawai itu sama sekali bukan orang kristen. Bisa dipastikan bahwa ini adalah bahasa roh dari setan.
Adanya bahasa roh dari setan ini juga terbukti dari adanya bahasa roh
dalam banyak agama-agama lain diluar kristen, bahkan dalam aliran- aliran
setan seperti Voodoo dan Spiritist.
2) Kalau seseorang meminta sesuatu secara paksa (mendesak Tuhan), maka bukan tidak mungkin kalau setanlah yang lalu datang dan mengabulkan permintaannya.
Dr Kurt Koch, seorang ahli Occultisme, dalam bukunya yang berjudul 'Occult
ABC', hal 32, mengutip suatu cerita dari buku yang ditulis oleh seorang
yang bernama Vim Malgo sebagai berikut:
"A lady who belonged to the Roman Catholic charismatic movement
prayed for a long time for the baptism of the Spirit. Nothing obvious happened.
She did not speak in tongues. Finally she cried out to the Lord in desperation,
'I have now been asking You so long, and You have not given me my request.
If You do not give me the baptism of the Spirit, I will speak to Your mother
about it'. At that very moment she began to speak in tongues. Vim Malgo
adds: 'Here again we cannot speak of a baptism of the Spirit, but rather
of baptism with spirits'" [= Seorang perempuan dari kalangan Roma
Katolik Kharismatik berdoa untuk waktu yang lama untuk mendapatkan baptisan
Roh Kudus. Tidak ada hal yang jelas yang terjadi. Ia tidak berbicara dalam
bahasa Roh. Akhirnya ia berteriak kepada Tuhan dengan putus asa: 'Aku telah
begitu lama meminta baptisan Roh, dan Engkau belum mengabulkan permintaanku.
Jika Engkau tidak memberiku baptisan Roh, aku akan berbicara dengan ibumu
(Maria) tentang hal ini'. Pada saat itu juga ia mulai berbicara dalam bahasa
roh. Vim Malgo menambahkan: 'Di sini lagi-lagi kita tidak bisa berbicara
tentang baptisan Roh, tetapi tentang baptisan roh-roh].
IV)Apa bahayanya bahasa roh yang palsu?
1) Yang dari setan:
Sekalipun tidak bisa dipastikan apa bahayanya / apa tujuan setan memberikan bahasa roh, tetapi ini jelas berbahaya, karena kalau tidak, setan tidak akan memalsu.
Hal-hal yang mungkin menjadi tujuan setan adalah:
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi
namaMu, dan mengadakan banyak mujijat demi namaMu juga? Pada waktu itulah
Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah me-ngenal
kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!".
2) Yang dari manusia:
Jangan lupa bahwa bahasa Roh yang benar adalah suatu karunia dari Allah.
Dengan seseorang mengusahakannya sendiri, ia menjadi se-orang pemalsu karunia
Allah.
Ini sama dengan musik / nyanyian (dan juga sama dengan morfin, ecstasy,
ganja, dsb). Mula-mula mungkin hanya membutuhkan waktu 15 menit dan orang
sudah merasa 'high' dimana mereka terbangkit semangatnya / emosinya.
Tetapi makin lama membutuhkan waktu yang makin banyak dan makin lama makin
sukar untuk mendapatkan rasa 'high' itu. Dan ini bisa menyebabkan
rasa bosan, frustrasi, putus asa dsb.
V) Cara mengecheck bahasa Roh asli / palsu:
1) Orang yang berbahasa Roh itu Kristen sungguh-sungguh atau tidak?
a) Periksalah kepercayaan / pengertian orang itu tentang hal-hal dasar dari kekristenan. Misalnya:
Kalau pengertian dan kepercayaannya tentang hal-hal dasar ini sudah
salah, ia pasti bukanlah orang kristen yang sejati.
b) Periksalah hidup orang itu (bdk. Mat 7:15-20).
Kalau orang itu:
Kalau ia bukan orang Kristen yang sejati, sudah pasti bahasa rohnya
palsu, karena bahasa Roh, sama dengan karunia-karunia Roh yang lain, hanya
diberikan kepada orang yang betul-betul percaya kepada Kristus.
2) Apakah orang itu dalam berbahasa Roh menuruti peraturan Tuhan dalam 1Kor 14:26-28 tentang penggunaan bahasa Roh dalam kebaktian? Ada 3 peraturan tentang penggunaan bahasa Roh dalam kebaktian:
Kalau peraturan ini dilanggar (dan hampir semua orang yang berbahasa
roh pada jaman ini melanggar peraturan ini!), maka mungkin sekali itu adalah
bahasa roh yang palsu!
3) Bahasa Rohnya harus betul-betul bahasa manusia (real human language).
Orang-orang Kharismatik menganggap bahwa ada bahasa Roh yang ada-lah bahasa manusia dan ada bahasa Roh yang adalah bahasa malaikat.
Dasar Kitab Suci mereka:
Tanggapan saya:
a) 1Kor 13:1-3 jelas merupakan gaya bahasa Hyperbole (= gaya bahasa yang melebih-lebihkan)! Perhatikan 1Kor 13:2,3 yang juga melebih-lebihkan dan bahkan tidak pernah betul-betul terjadi.
Jadi, tidak bisa diartikan bahwa memang ada bahasa Roh yang ada-lah
bahasa malaikat.
b) 1Kor 14:2.
Kata 'rahasia' (Inggris: mystery; Yunani: MUSTERION).
Dalam Perjanjian Baru, kata Yunani MUSTERION itu dipakai di:
Bacalah semua ayat-ayat itu dan periksalah apa arti dari kata 'rahasia' itu. Dengan 2Tes 2:7 sebagai perkecualian, jelas semua ayat-ayat yang lain menunjukkan bahwa 'rahasia' itu:
Jadi, jelaslah bahwa 'rahasia' dalam 1Kor 14:2 tidak berarti bahwa
itu adalah bahasa malaikat yang tidak dimengerti oleh seorangpun.
c) 1Kor 14:2 - 'sebab tak ada seorangpun yang mengerti bahasanya'.
NASB: 'for no one understands' (= karena tidak seorangpun mengerti).
NIV / RSV: 'no one understands him' (= tidak seorangpun mengerti dia).
KJV: 'for no man understandeth him' (= karena tidak seorangpun
mengerti dia).
d) Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa bahasa roh itu haruslah bahasa
manusia:
Ini dipakai dalam 1Kor 12:10 1Kor 14:26. Kata ini juga dipakai dalam Yoh 1:38,42 Yoh 9:7 Ibr 7:2. Dari ayat-ayat itu, jelas bahwa kata itu harus diartikan 'menterjemahkan'.
Ini dipakai dalam 1Kor 12:30 1Kor 14:5,13,27,28. Kata ini juga dipakai dalam Kis 9:36 dan Luk 24:27.
Ini dipakai dalam Mat 1:23 Mark 5:41 Mark 15:22,34 Yoh 1:41 Kis 4:36
Kis 13:8.
Ketiga kata ini sebetulnya artinya sama yaitu 'menafsirkan', 'menjelaskan',
'menterjemahkan'. Tetapi dalam Perjanjian Baru selalu diambil arti 'menterjemahkan',
kecuali dalam Luk 24:27 dimana harus diartikan 'menafsirkan' / 'menjelaskan'.
Karena itu, dalam 1Kor 12:10,30 dan 1Kor 14:5,13,26,27,28 besar kemungkin-annya
juga harus diambil arti 'menterjemahkan'. Dan kalau ini benar, maka itu
harus berarti bahwa bahasa roh itu adalah bahasa manusia (bukan sekedar
bunyi yang aneh-aneh yang sama terus-menerus dan tidak mengandung arti
apa-apa! Yang seperti itu tidak bisa diterjemahkan, karena bukan bahasa!)
Kesimpulan:
Sekalipun tidak 100 % yakin, tetapi saya mempunyai kecondongan
sangat kuat bahwa bahasa roh haruslah bahasa manusia (bahasa asing). Jadi,
kalau ada orang yang 'berbahasa roh' dengan mengeluarkan bunyi yang sama
terus-menerus, yang jelas bukan bahasa manusia, maka saya mempunyai kecondongan
sangat kuat untuk menganggapnya sebagai bahasa roh yang palsu.
email us at : gkri_exodus@mailcity.com