Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
KHARISMATIK 9
NGGEBLAK / TUMBANG DALAM ROH
Dalam banyak gereja / persekutuan kharismatik sering terjadi adanya orang yang ditumpangi tangan, lalu orang itu jatuh pingsan (ke depan / ke belakang):
I) Pandangan Kharismatik:
1) Hal ini (nggeblak) terjadi pada saat orang itu menerima baptisan
/ pengurapan Roh Kudus. Bisa terjadi dalam kelompok ataupun secara pribadi.
Perhatikan kutipan di bawah ini:
"....hal 'tumbang dalam Roh', yang terjadi pada saat seseorang
itu menerima baptisan / pengurapan Roh Kudus, baik orang percaya tsb menerimanya
melalui penumpangan tangan dari seorang hamba Tuhan ataupun tidak. Tumbang
dalam Roh yang dalam bahasa Inggrisnya dikatakan 'slain in the Spirit',
terjadi bisa dalam suatu kelompok (orang banyak) di dalam kebaktian persekutuan
umum atau pada kebaktian di gereja, juga pada pelayanan-pelayanan pribadi"
('Warta Bethany' edisi no. 30, hal 3, kol 1).
2) Ada orang Kharismatik yang berpendapat bahwa hal ini harus terjadi setidaknya 2-3 minggu sekali, bahkan ada yang berkata bahwa hal itu harus terjadi sesering mungkin.
John F. MacArthur Jr. menuliskan pembicaraannya dengan seorang Kharismatik
sebagai berikut:
"I have talked with one charismatic who said: 'Oh, Yes, it's vital to be slain in the Spirit. In fact, you should never go for more than 2 or 3 weeks without being slain in the Spirit'. Another fellow told me that there are no limits to it. It becomes a contest to see who can get 'slain' the most often" (= Saya telah berbicara dengan seorang kha-rismatik yang berkata: 'O ya, adalah merupakan sesuatu yang vital / penting untuk tumbang / rebah di dalam Roh. Bahkan kamu tidak boleh hidup lebih dari 2 atau 3 minggu tanpa tumbang / rebah di dalam Roh'. Seorang lain berkata kepada saya bahwa tidak ada batasan terhadap hal itu. Itu menjadi suatu pertandingan untuk melihat siapa yang bisa tumbang / rebah paling sering ('The Charismatics', p 31).
3) Ada orang Kharismatik lain yang berkata bahwa 'nggeblak itu enak,
karena dari Roh Kudus'.
4) Ada yang mengatakan bahwa hal itu akan didahului dengan tanda-tanda
seperti bibir bergetar, adanya semacam aliran listrik, air mata yang tidak
dapat ditahan, getaran pada badan, sentuhan kuat, sehingga akhirnya jatuh.
'Pada saat seperti itu, bagi seseorang Kuasa Tuhan dirasakan sehingga
bibir yang terus-menerus bergetar dengan tidak dapat ditahan. Bagi orang
yang lain, Kuasa Tuhan dapat dirasakan seolah-olah ada aliran listrik yang
mengalir dari ujung kepala terus bergerak sampai ke ujung kaki. Pengalaman
lain yang dapat terjadi yaitu mengalirnya air mata yang tidak terbendung,
dan terus-menerus membasahi pipi. Ada pula dirasakan sebagai adanya getaran-
getaran pada badan yang terus-menerus. Dan Kuasa Tuhan dapat juga dirasakan
sebagai adanya suatu sentuhan yang kuat, sehingga kita tidak sanggup bertahan,
dan akhirnya jatuh dan terlentang di lantai' ('Warta Bethany' Edisi no.
30, hal 3, kol 3).
Ayat-ayat Kitab Suci yang dipakai sebagai dasar:
1) Daniel 10:7-9.
"Dari ayat ini kita mengetahui bahwa bagaimana Kuasa Roh Kudus
dapat membuat Daniel tak berdaya, tak mempunyai tenada lagi., sehingga
ia terjatuh, tertelungkup dengan muka ke tanah ..... Disini kita juga ketahui
bahwa oleh karena Kuasa Roh Kudus, seseorang dapat terjatuh bukan ke arah
belakang, tetapi terjatuh ke depan" ('Warta Bethany' edisi no. 30,
hal 3 kol 1,2).
2) 2Taw 5:1-14 (khususnya ay 13,14).
Tentang text Kitab Suci ini dikatakan:
"Oleh karena awan kemuliaan Tuhan, maka para imam-imam itu tidak tahan berdiri..... 'the priest coould not stand'....tidak sanggup berdiri adalah berarti tumbang atau terkulai dalam kemuliaan Tuhan atau tumbang dalam Roh".
Sedangkan tentang 2Taw 7:3 dikatakan sebagai berikut:
"Dengan demikian tidak saja para imam yang tumbang dalam Roh, oleh
karena kemuliaan Tuhan, tetapi juga 'segenap orang Israel' atau segenap
umat Tuhan dapat tumbang dalam Roh" ('Warta Bethany' edisi no. 30,
hal 3 kol 2).
3) Wah 1:10-17, khususnya ay 17, yang menunjukkan bahwa ketika melihat
Yesus, rasul Yohanes tersungkur di depan kaki Yesus sama seperti orang
mati.
4) Yoh 18:1-6, khususnya ay 6, yang menunjukkan bahwa pada waktu
Yesus berkata 'Akulah Dia', maka orang yang mau menangkap Yesus mundur
dan jatuh ke tanah.
II) Tanggapan saya:
1) Dalam Kitab Suci memang sering ada orang-orang yang jatuh / rebah / pingsan, tetapi tidak pernah ada orang yang jatuh / rebah / pingsan karena menerima Roh Kudus!
Mari kita perhatikan keempat bagian Kitab Suci yang mereka pakai di
atas:
a) Daniel 10:7-9.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Ini adalah sesuatu yang sering terjadi dalam Kitab Suci. Perhatikan Kel 19:16-25 dan 20:18-21 Hak 6:22-23 Hak 13:20-22 1Raja-raja 19:12,13 Yes 6:1-5 Luk 1:11-13,26-30,65 Luk 2:8-10 Mat 17:6 Mat 28:1-5 Mark 16:4-8 Luk 24:4,5 Wah 22:8. Saya berpendapat bahwa ini adalah sesuatu yang wajar, karena kalau melihat setan saja orang bisa begitu takut sampai pingsan, lebih-lebih kalau seseorang melihat malaikat atau Tuhan sendiri!
Karena Daniel jatuh disebabkan rasa takut, maka jelas bahwa bukan Tuhan yang menjatuhkan Daniel!
Sehubungan dengan ini ada 2 hal yang perlu dipertanyakan:
b) 2Taw 5:1-14 2Taw 7:1-3 (bdk. 1Raja-raja 8:1-11).
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
c) Wah 1:10-17.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
d) Yoh 18:1-6.
Orang-orang ini memang jatuh karena kuasa Tuhan. Tetapi, ini jelas bukan
penerimaan Roh Kudus, karena mereka bukan orang percaya. Juga tidak dikatakan
bahwa mereka pingsan!
Sekarang mari kita perhatikan ayat-ayat Kitab Suci lain yang serupa:
a. Yeh 1:28 2:1-2 3:23-24.
Yeh 2:2 seharusnya berbunyi (NIV) "as he spoke, the Spirit came into me dan raised me to my feet" (= lalu Roh Kudus datang kepadaku dan membangunkan aku).
Yes 3:24 seharusnya berbunyi (NIV) "Then the Spirit came into me and raised me into my feet" (= lalu Roh Kudus datang kepadaku dan membangunkan aku).
Jadi, dalam bagian ini bisa kita lihat bahwa Yehezkiel jatuh, karena
melihat penglihatan, tetapi ia justru diperintahkan untuk berdiri (Yeh
2:1) dan waktu Roh Kudus datang kepadanya, Roh Kudus itu justru membangunkan
dia! Jadi, Roh Kudus tidak menjatuhkan dia, malah membangunkan dia! Ini
tidak cocok dengan doktrin Kharismatik ten-tang 'Tumbang dalam Roh'!
b. Kis 9:4-9.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
c. 1Sam 19:23-24.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
NIV: "So Saul went to Naioth at Ramah. But the Spirit of God came upon him, and he walked along prophesying until he came to Naioth. He stripped off his robes and also prophesied in Samuel's presence. He..." (= Lalu Saul pergi ke Nayot di Rama. Tetapi Roh Allah datang kepadanya, dan ia berjalan sambil bernubuat sampai ia tiba di Nayot. Ia membuka jubahnya dan juga bernubuat di hadapan Samuel. Ia ...).
Jadi, Saul bukannya kepenuhan Roh, tetapi bernubuat! (kesalahan
penterjemahan yang sama terjadi pada ay 20 akhir, ay 21 tengah, dan ay
21 akhir!).
Jadi, kesimpulannya: Dalam bagian ini, Roh Kudus datang bukan demi kebaikan orang kepada siapa Ia datang. Ia datang kepada orang-orang Saul dan kepada Saul sendiri (yang jelas bukan anak-anak Tuhan) untuk melakukan intervensi guna mencegah mereka membunuh Daud!
Jadi jelas bahwa bagian inipun tidak bisa dipakai untuk sebagai dasar
untuk membenarkan ajaran / praktek 'tumbang dalam Roh'.
Dari semua penjelasan ini jelas bahwa dalam seluruh Kitab Suci tidak
pernah ada orang jatuh / rebah / pingsan karena menerima Roh Kudus /
dipenuhi Roh Kudus! Doktrin Kharismatik tentang 'rebah / tumbang dalam
Roh' bukanlah ajaran Alkitab!
2) Doktrin 'tumbang dalam Roh' bukan saja tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi juga tidak ada dalam sejarah gereja (baik ajarannya maupun prakteknya!).
Ajaran maupun praktek dari doktrin 'tumbang dalam Roh' baru muncul mulai
sekitar tahun 1960. Kalau ajaran ini memang berasal dari Kitab Suci, mengapa
dibutuhkan waktu lebih dari 19 abad untuk menemukan-nya?
3) Salah satu dari hal-hal yang merupakan buah dari Roh Kudus adalah
'penguasaan diri' (Gal 5:22-23). Karena itu, kalau seseorang menerima Roh
Kudus / dipenuhi Roh Kudus, seharusnya ia makin bisa menguasai diri! Tetapi
orang-orang yang nggeblak itu justru kehilangan kesadaran-nya, bahkan ada
yang lalu mulutnya berbuih, kaki, dan tangannya kejang-kejang seperti orang
sakit ayan / epilepsi. Mereka justru kehilangan penguasaan dirinya dan
lebih mirip orang mabuk / gila / kerasukan setan daripada orang Kristen.
Bagaimana mungkin Roh Kudus masuk dalam diri seseorang dan memenuhinya
tetapi justru menghancurkan penguasaan diri, yang merupakan buah Roh Kudus?
4) Dalam Kitab Suci Tuhan / Roh Kudus tidak pernah membanting-banting anak-anakNya. Kalau ada satu oknum yang suka / sering membanting- banting orang, maka oknum itu adalah setan! Perhatikan ayat-ayat ini: Mat 17:15 Mark 9:25-27 Luk 9:37-43 Mark 3:11 Luk 8:28. Karena itu, saya lebih percaya bahwa orang-orang yang nggeblak / pingsan itu sedang kerasukan setan daripada sedang menerima Roh Kudus!
Perlu saudara ingat bahwa dengan menggunakan hipnotisme, yang jelas
termasuk occultisme / penggunaan kuasa gelap, seseorang bisa mem-buat orang
lain pingsan / rebah! Ada kemungkinan besar bahwa banyak orang menggunakan
hal ini di dalam gereja, supaya dianggap 'mem-punyai kuasa Tuhan', padahal
sebetulnya mereka menggunakan kuasa setan!
Catatan:
Kalau saudara mau melihat penjelasan saya yang lebih terperinci tentang
hal ini, saudara bisa membacanya dalam buku saya yang berjudul "Toronto
Blessing, Alkitabiahkah?".
5) Orang yang kerasukan setan, kalau setannya diusir dan lalu mening-galkan
orang itu, memang bisa rebah (bdk. Mark 9:25-27). Mungkin ini terjadi
karena tubuh yang tadinya dipakai oleh setan untuk mengamuk, lalu menjadi
kehabisan tenaga pada waktu setan meninggalkannya.
6) Satu hal lagi yang ingin saya tambahkan adalah: dalam Majalah Intisari
bulan September 1992, Dr. Luh Ketut Suryani, kepala bidang Labora-torium
Psikiatri Universitas Udayana Bali mengatakan:
Catatan:
Selanjutnya, Dr. Luh Ketut Suryani juga menambahkan lagi:
"Tapi kalau penari Bali puasnya tak terlukiskan. Bahkan, dalam
tarian keagamaan di pura, kepuasan itu berwujud ketenangan batin yang masih
berlangsung sampai tiga hari" (hal 138).
Ketenangan batin semacam ini juga disaksikan oleh seorang kristen bernama
Yan Solihin, yang bertobat dari praktek Yoga dan penyembuhan menggunakan
Yoga. Dalam bukunya yang berjudul 'Lepas dari belenggu Yoga', hal 39-40,
ia berkata:
"Setelah itu, penyembuh akan menyalurkan prana ke pasien-pasiennya.
Metode yang umum digunakan adalah dengan menumpangkan tangan di dahi pasien.
... Pada waktu itu pasien akan merasakan tubuhnya seolah-olah dialiri arus
listrik yang halus atau rasa hangat yang menjalari tubuhnya, yang merupakan
ciri dari prana. Sesudah pasien dipenuhi prana, biasanya ia akan mengalami
ekstase, yaitu perasaan bahagia yang sangat mendalam di dalam hatinya.
Perasaan itu bisa berupa rasa haru yang sangat dalam, ataupun perasaan-perasaan
lain".
Catatan: yang dimaksud dengan 'prana' adalah tenaga / energi dalam Yoga.
Jadi, baik tarian Bali, maupun Yoga (dan mungkin banyak praktek-praktek
occultisme yang lain), bisa memberikan ketenangan batin / damai. Ini bisa
menjelaskan mengapa orang-orang yang mengalami 'tumbang dalam Roh', Toronto
Blessing dsb, berkata bahwa hal itu enak, atau berkata bahwa mereka merasa
sukacita / damai sejahtera, dsb (Catatan: saya berpendapat ini hanya damai
yang semu, bukan damai dan sukacita sejati yang dari Tuhan. Tuhan tidak
pernah memberikan damai dengan membuat anakNya rebah!).
Kesimpulan:
Karena itu, kalau hal semacam itu terjadi di sekitar saudara, maka:
1) Berdoalah supaya Tuhan melindungi saudara, maupun orang-orang lain
dari pekerjaan setan.
2) Hati-hati terhadap hamba Tuhan yang bisa membuat orang pingsan. Mereka
mungkin sekali adalah nabi palsu (serigala berbulu domba) yang menggunakan
ilmu hitam, supaya dianggap 'sakti', sehingga dipercaya / diikuti banyak
orang.
3) Hati-hati juga terhadap orang yang nggeblak itu. Kalau orang itu
betul-betul orang Kristen, tidak mungkin setan bisa menjatuhkan dia. Bahwa
dia bisa dijatuhkan oleh kuasa gelap, mungkin sekali menunjukkan bahwa
ia bukan orang Kristen sejati.
email us at : gkri_exodus@mailcity.com