oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Daftar nama rasul-rasul (ay 13).
Mengapa Lukas menuliskan daftar itu lagi? Karena pada waktu Yesus ditangkap, murid-murid semua melarikan diri (Mat 26:56) sehingga sekarang dirasa perlu untuk mendaftar mereka lagi. Ada 2 hal yang menarik dari daftar rasul itu:
Dalam semua daftar rasul-rasul, Petrus selalu disebut sebagai yang pertama (Mat 10:2-5 Mark 3:16-19 Luk 6:14-16). Ini digunakan oleh Gereja Roma Katolik untuk mengatakan bahwa Petrus adalah rasul yang tertinggi (Catatan: Gereja Roma Katolik menganggap Petrus sebagai Paus I). Menanggapi penafsiran ini Calvin berkata: Kalau karena disebut pertama Petrus adalah rasul tertinggi, maka kesimpulan yang juga harus diambil dalam ay 14 adalah bahwa Maria adalah yang terendah dari semua wanita yang mengikut Yesus karena dalam ay 14 itu Maria disebut terakhir.
2) Yudas Iskariot
tidak ada dalam daftar rasul, karena ia sudah mati.
Dalam Mat 27:3-10 juga terdapat cerita kematian Yudas. Ada 2 hal yang kelihatannya bertentangan dengan cerita kematian Yudas dalam Kis 1:16-20 ini, yaitu:
2) Dalam Mat 27 dikatakan bahwa Yudas mati gantung diri. Dalam Kis 1:18 dikatakan Yudas jatuh tertelungkup, perutnya terbelah dan isi perutnya keluar.
b) Yudas sudah menyetujui pembelian tanah itu sebelum ia mengkhianati Yesus tetapi ia lalu menyesali perbuatannya dan lalu bunuh diri sehingga imam-imam yang menyelesaikan / meneruskan pembelian tanah itu atas nama Yudas.
c) Imam-imam yang
membeli tanah, sedangkan Yudas mendapatkan tanah itu sebagai kuburannya.
Dalam ay 18 ada
kata ‘membeli’. Kata bahasa Yunaninya adalah EKTESATO yang mempunyai beberapa
arti sehingga terjemahannya juga berbeda-beda:
NIV/RSV: ‘bought’ (= membeli).
KJV: ‘purchased’ (= membeli).
NASB: ‘acquired’ (= mendapatkan).
Calvin: ‘possessed’ (= memiliki).
A. T. Robertson: ‘obtained’ (= mendapatkan).
Ada penafsir yang mengatakan bahwa kata Yunani EKTESATO itu seharusnya diterjemahkan ‘mendapatkan’. Ini digunakan sebagai sindiran. Yudas mendapatkan tanah, artinya ia mendapatkan tanah itu sebagai kuburannya.
Kalau penafsiran
ini benar, maka pertentangan dalam persoalan ini menjadi hilang. Bukan
Yudas, tetapi imam yang membeli tanah, sedangkan Yudas mendapatkan
tanah itu sebagai kuburannya.
b) Karena ia bukan
orang kristen.
Yudas diganti bukan
karena ia mati. Yakobus juga mati dalam Kis 12:1-2, tetapi ia tidak pernah
diganti. Tetapi Yudas harus diganti karena ia bukan orang kristen.
Nama Barsabas tidak diketahui dengan pasti artinya. Ada yang mengartikan ‘the son of an oath’ (= anak sumpah) yang menunjukkan dia sebagai orang yang jujur. Ada yang mengatakan artinya adalah ‘the son of Sabbath / rest’ (= anak Sabat / istirahat). Nama Yustus adalah nama Latin yang artinya adalah ‘just’ (= benar).
b) Matias.
b) Kalau toh mau menggunakan undian mengapa dibatasi hanya 2 orang saja? Mengapa tidak 120 orang itu diundi semua? Bukankah ini membatasi Allah? Bagaimana kalau Allah ingin memilih orang yang lain dari 2 orang itu?
Jawab:
Dari pengundian itu,
ternyata yang dipilih oleh Allah adalah Matias (ay 26). Padahal kalau kita
melihat ay 23, kelihatannya Yusuf lebih ditonjolkan. Penonjolan Yusuf ini
terlihat dari:
Ada bermacam-macam keberatan terhadap sahnya Matias sebagai rasul pengganti Yudas:
Jawab:
Jawab: Undian ditentukan oleh Allah, bukan oleh rasul-rasul.
3. Matias tidak disebut lagi dalam Kitab Suci; yang seharusnya menjadi pengganti Yudas adalah Paulus.
Jawab:
Ada yang mengatakan bahwa Yudas selamat karena ia menyesal. Ini salah. Penyesalan Yudas bukan penyesalan yang benar karena tidak diikuti oleh pertobatan tetapi sebaliknya diikuti dengan tindakan bunuh diri (bdk. 2Kor 7:10 - “Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian”).
Sebetulnya tindakan
bunuh diri itu sudah menunjukkan secara jelas bahwa Yudas tidak selamat.
Orang yang mati bunuh diri jelas tidak selamat, bukan karena tindakan bunuh
diri itu merupakan dosa yang terlalu besar untuk diampuni, tetapi karena
tindakan bunuh diri itu menunjukkan bahwa ia bukan orang percaya. Kalau
ia adalah orang percaya, bagi dia berlaku janji Tuhan dalam 1Kor 10:13
yang berbunyi:
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab
Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar,
sehingga kamu dapat menanggungnya”.
Bahwa seseorang
ternyata tidak kuat menghadapi pencobaan sehingga lalu mati bunuh diri,
menunjukkan bahwa ia bukan orang percaya, dan karena itu janji Tuhan itu
tidak berlaku baginya.
Hal-hal lain yang menunjukkan bahwa Yudas tidak selamat:
KJV: ‘that he might go to his own place’ (= supaya ia bisa pergi ke tempatnya sendiri).
RSV/NASB: ‘to go to his own place’ (= pergi ke tempatnya sendiri).
NIV: ‘to go to where he belongs’ (= pergi ke tempat yang cocok baginya).
Ada bermacam-macam
penafsiran tentang kalimat ini:
Tetapi ini jelas salah. Kata ‘telah’ dalam ay 25 tidak memungkinkan penafsiran ini.
b) Kebanyakan orang
mengatakan bahwa kalimat ini ditujukan kepada Yudas. Tetapi apa artinya?
Riwayat Yudas Iskariot adalah peringatan bagi kita. Yudas adalah contoh orang yang mengikut Yesus secara lahiriah, atau orang yang mempunyai iman di otak saja. Kalau saudara adalah orang seperti itu, tidak peduli berapa lama saudara menjadi orang kristen, dan tidak peduli betapa tinggi jabatan saudara di gereja, saudara akan menyusul dia! Karena itu bertobatlah dan ikutlah / percayalah Yesus dengan sungguh-sungguh.