oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Penjelasan tentang Pentakosta.
Pentakosta Perjanjian
Baru adalah hari turunnya Roh Kudus yang terjadi pada hari ke 50 setelah
Paskah / Easter (hari kebangkitan Yesus).
Tetapi ‘Pentakosta’
dalam ay 1 adalah Pentakosta Perjanjian Lama. Beberapa hal yang perlu diketahui
tentang Pentakosta Perjanjian Lama ini:
2) Hari ini adalah
hari untuk memperingati 2 hal, yaitu:
b) Perayaan syukur
karena panen gandum (Ul 16:10 Kel 34:22).
II) Apa yang terjadi pada hari Pentakosta itu?
Pada saat itu murid-murid sedang berkumpul di suatu tempat sebagai ketaatan terhadap perintah Yesus dalam Kis 1:4-5. Yang dimaksud dengan ‘suatu tempat’ tidak diketahui dengan pasti. Mungkin ruang atas yang ada dalam Kis 1:3 dan mungkin juga suatu tempat dalam Bait Allah (bdk. Luk 24:53).
Pada saat itu terjadilah hal-hal sebagai berikut:
Kitab Suci memang sering menggambarkan Roh Kudus sebagai angin (Yoh 3:8 Yeh 37:9,10,14 Yoh 20:22). Kata bahasa Yunani PNEUMA memang bisa diartikan sebagai ‘roh’, ‘angin’ atau ‘nafas’ (sama seperti kata Ibrani RUACH). Karena itulah maka sebelum Roh Kudus turun maka Ia didahului oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras.
Roh Kudus juga sering digambarkan sebagai api karena Ia berfungsi untuk menyucikan / menguduskan kita. Karena itu, tanda dari orang yang mempunyai Roh Kudus / dipenuhi Roh Kudus adalah adanya perubahan hidup ke arah yang positif (bukan kemampuan untuk berbahasa Roh!)
3) Roh Kudus turun dan memenuhi mereka (ay 4a).
Ay 4a terjemahan Indonesia kurang lengkap terjemahannya. Seharusnya ada kata ‘semua’.
NIV: ‘All of them were filled with the Holy Spirit’ (= Mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus).
Jadi, bukan hanya rasul-rasul saja yang menerima / dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi semua orang kristen pada saat itu. Roh Kudus diberikan bukan hanya kepada orang percaya tertentu saja, tetapi kepada semua orang yang percaya kepada Kristus.
Bagaimana mengharmoniskan Kis 2:4 ini dengan Yoh 20:22? Kapan sebetulnya rasul-rasul itu menerima Roh Kudus? Pada Yoh 20:22 atau pada Kis 2:4?
Ada macam-macam penafsiran tentang Yoh 20:22:
Keberatan terhadap penafsiran ini adalah: Murid-murid sudah percaya kepada Kristus sebelum Yoh 20:22 (bdk. Mat 16:16). Itu tidak mungkin terjadi kalau belum ada kelahiran baru (perlu diingat bahwa doktrin yang benar tentang kelahiran baru adalah: kelahiran baru harus mendahului iman).
Dasar yang dipakai:
Seringkali ada orang
yang mengatakan bahwa bahasa roh harus dimiliki oleh orang yang penuh dengan
Roh Kudus, dan ia menggunakan Kis 2 ini sebagai dasar. Ini adalah penafsiran
yang salah. Mengapa? Karena Kis 2:4 (dan juga Kis 10:46) adalah bagian
Kitab Suci yang bersifat descriptive (menggambarkan apa yang terjadi
pada saat itu). Bagian semacam ini tidak bisa dijadikan rumus! Contoh lain:
Perlu juga diingat bahwa pada hari Pentakosta itu mereka bukan hanya menerima Roh Kudus dan berbahasa roh, tetapi juga ada bunyi seperti tiupan angin, dan lidah-lidah api yang hinggap pada mereka masing-masing. Kalau bahasa rohnya diharuskan, maka konsekwensinya angin dan lidah api itu juga harus diharuskan.
Juga 1Kor 12:8-10,28-30 jelas sekali menunjukkan bahwa karunia bahasa roh tidak diberikan kepada semua orang percaya, tetapi hanya kepada orang-orang tertentu saja.
Banyak orang yang kalau membahas Pentakosta selalu menekankan bahasa roh. Padahal sebetulnya yang paling ditekankan dalam Pentakosta bukan bahasa roh tetapi Pekabaran Injil. Ini bisa terlihat dari:
Bandingkan ini dengan
Kis 1:8 yang berbunyi:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Bandingkan juga dengan
Yoh 15:26 yang berbunyi:
“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa
datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang
Aku”.
2) Semua ini terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta.
Mengapa Allah memilih kota Yerusalem dan mengapa Allah memilih hari Pentakosta? Calvin beranggapan karena pada hari Pentakosta kota Yerusalem penuh sesak, karena orang-orang Yahudi dari semua penjuru datang ke Yerusalem. Mereka semua kembali ke Yerusalem karena hal ini memang diperintahkan oleh Tuhan (Kel 23:14-17 Kel 34:22-23).
Ay 5 mengatakan:
‘Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari
segala bangsa di bawah kolong langit’.
Bunyi apa yang dimaksud
dalam ay 6 itu? Ada 3 kemungkinan:
Allah memilih saat ini supaya mereka semua bisa mendengar Injil (ay 11 - ‘perbuatan besar yang dilakukan Allah’) dan supaya setelah itu mereka bisa kembali ke negaranya untuk menyebarkan Injil di negaranya masing-masing. Jadi semua ini jelas menunjukkan bahwa Pentakosta menekankan Pekabaran Injil.
Mengapa saat itu
harus terjadi bahasa roh? Karena orang-orang Yahudi dari negara-negara
lain itu mempunyai bahasanya masing-masing. Adanya banyak bahasa menghalangi
Pekabaran Injil dan kalau Injil hanya diberitakan dalam 1 bahasa saja,
maka orang akan beranggapan bahwa Injil itu memang ditujukan hanya untuk
satu bangsa / bahasa saja (Yahudi). Allah tidak mau hal itu terjadi dan
Ia lalu memberi bahasa roh. Dengan cara ini maka:
b) Orang tahu bahwa Injil bukan hanya untuk satu bangsa / bahasa saja.
Dengan demikian, bahasa roh di sini membuktikan panggilan Allah untuk bangsa non Yahudi.
Kalau kita memberitakan
Injil mungkin kita sering mempunyai keinginan untuk bisa melakukan mujijat
supaya orang yang kita injili bisa bertobat. Tetapi dalam Kis 2 ini, sekalipun
ada banyak yang bertobat (itupun terjadi karena khotbah Petrus, bukan karena
bahasa roh / mujijat), tetapi ada banyak yang tidak bertobat sekalipun
mereka melihat mujijat bahasa roh yang luar biasa (bdk. Luk 17:11-19
Mat 11:20-24 Luk 16:27-31).
Kalau saudara memang sudah mempunyai Roh Kudus, buktikan itu dengan rajin / tekun memberitakan Injil! Dan dalam memberitakan Injil itu, jangan mengharapkan mujijat untuk memenangkan jiwa, dan jangan takut pada reaksi negatif. Tetapi teruslah memberitakan Injil!