Eksposisi Kisah
Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH PARA RASUL 4:1-22
Pendahuluan:
Pada waktu saudara
bersaat teduh atau mendengar khotbah, kadang-kadang saudara mendengar Firman
Tuhan yang relevan dengan hidup saudara, misalnya:
-
saudara sedang mencari
jodoh dan saudara mendapatkan 2Kor 6:14.
-
saudara sedang dalam
problem dan saudara mendapatkan Ro 8:28.
-
saudara sedang bingung
karena disuruh berdusta oleh boss / orang tua saudara dan saudara mendapatkan
Kis 5:29.
Tetapi kadang-kadang,
bahkan mungkin sering, saudara mendapatkan Firman Tuhan yang sama sekali
tidak relevan dengan hidup saudara, misalnya:
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang syarat / kewajiban seorang majelis / hamba Tuhan,
padahal saudara adalah seorang jemaat biasa.
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi orang tua yang baik, padahal
saudara masih remaja dan belum menikah.
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi seorang istri yang baik,
padahal saudara adalah seorang laki-laki.
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang bagaimana harus setia kepada Tuhan dalam kemiskinan,
padahal saudara adalah orang kaya.
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang sikap yang benar terhadap orang tua, padahal orang
tua saudara sudah mati.
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang bagaimana mencari jodoh yang sesuai dengan kehendak
Tuhan, padahal saudara sudah menikah.
Pada saat saudara mendapatkan
Firman Tuhan yang tidak relevan seperti itu maka apa yang saudara lakukan?
Bukankah saudara cenderung untuk tidak memperhatikannya atau melupakannya
begitu saja?
I) Nubuat / perintah / janji
Tuhan yang tidak relevan.
Suatu hari rasul-rasul
mendapatkan suatu nubuat / perintah / janji Tuhan yang kelihatannya tidak
relevan. Ini terdapat dalam Mat 10:17-20 Mark 13:9-11 Luk 12:11-12 Luk
21:12-15. Ini tidak relevan karena pada saat itu murid-murid itu tidak
sedang menghadapi persidangan / akan menghadapi persidangan. Tetapi toh
ada perintah / janji seperti itu.
Ada 2 perintah:
-
beritakanlah Injil pada
saat seperti itu (Luk 21:13).
Ada 2 janji:
-
mereka akan diberi kata-kata
oleh Tuhan.
-
tidak akan ada yang
bisa membantah mereka.
II) Nubuat Yesus itu menjadi kenyataan.
Dalam Kis 3 Petrus
berkhotbah; lalu apa yang terjadi dalam Kis 4?
1) Mereka (Petrus
dan Yohanes) didatangi oleh para tokoh agama Yahudi (ay 1-2).
a) Yang dikirim
untuk mendatangi mereka adalah orang-orang top karena orang-orang dalam
kalangan agama Yahudi menganggap Pemberitaan Injil sebagai dosa yang serius.
b) Orang-orang yang
mendatangi itu marah (ay 2).
Ini perlu kita bandingkan
dengan Kis 2:47 yang mengatakan bahwa orang kristen disukai oleh semua
orang. Jelas bahwa kata ‘semua’ itu tidak mungkin dimutlakkan. Orang kristen
yang betul-betul mau hidup sesuai dengan kehendak Tuhan memang tidak mungkin
bisa disukai semua orang (bdk. Yoh 15:18-21 2Tim 3:12). Bahkan bisa saja
ada orang-orang yang mula-mula menyukai kita sebagai orang kristen, tetapi
setelah kita mulai memberitakan Injil kepadanya, menegur dosanya dsb, lalu
menjadi benci kepada kita.
c) Mengapa mereka
marah?
Imam-imam mungkin
marah karena menganggap bahwa rasul-rasul itu tidak mempunyai hak untuk
berkhotbah, sedangkan orang Saduki mungkin marah karena rasul-rasul memberitakan
adanya kebangkitan (ay 2 bdk. Kis 3:15 bdk. Mat 22:23).
Orang-orang top ini
berusaha ‘menjaga mimbar’. Tetapi karena mereka salah mengerti Firman Tuhan
dan bahkan mempunyai pengertian yang sesat, maka mereka bukan mencegah
masuknya ajaran sesat tetapi sebaliknya mencegah masuknya ajaran yang benar.
Contoh:
-
Komisi Theologia GKI
yang menyensor hamba Tuhan yang percaya pada Yoh 14:6, yang menyatakan
Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga.
-
Saya mendengar dengan
telinga saya sendiri, satu pendeta GKI (yang oleh kebanyakan orang kristen
masih dianggap sebagai pendeta GKI yang injili) dengan nada bangga
berkata bahwa Pdt. Stephen Tong dilarang berkhotbah di GKI. Kalau tokoh
injili ditolak, bisakah saudara bayangkan bagaimana keadaan gereja itu?
-
Toko Buku kristen yang
menolak buku saya yang menyerang Toronto Blessing, karena mereka pro Toronto
Blessing. Sebaliknya, saya melihat banyak toko buku kristen dipenuhi dengan
buku-buku yang salah dan bahkan sesat, misalnya buku-buku yang ditulis
oleh Dr. Norman Vincent Peale dan Robert Schuller, yang adalah bapak dan
tokoh dari Positif thinking!
Penerapan:
Sebetulnya semua
orang kristen harus banyak belajar Firman Tuhan, tetapi lebih-lebih lagi
orang kristen yang melayani, dan lebih-lebih lagi orang kristen yang berfungsi
sebagai ‘penjaga mimbar’. Kalau saudara berfungsi sebagai ‘penjaga mimbar’,
saudara harus banyak belajar Firman Tuhan, rajin datang dalam Pemahaman
Alkitab, belajar buku-buku rohani, dsb.
Contoh ‘penjaga mimbar’:
-
majelis / pengurus gereja.
Kalau saudara adalah
majelis / pengurus yang tidak pernah ikut Pemahaman Alkitab atau yang ‘murtad’
dari Pemahaman Alkitab, bertobatlah! Kalau saudara tidak mau bertobat,
lebih baik saudara mengundurkan diri dari jabatan itu, dari pada saudara
menjadi penjaga mimbar yang brengsek!
Anehnya, pengurus
Komisi Pemuda Remaja biasanya hanya mau aktif dalam kebaktian / persekutuan
Pemuda Remaja, tetapi biasanya tidak ada yang muncul dalam Pemahaman Alkitab!
-
pemilik / pimpinan toko
buku kristen dan / atau orang yang ditugaskan untuk menyensor buku-buku
yang dijual di toko itu. Tugas ini tidak bisa diserahkan kepada sembarang
orang, tetapi kepada orang yang mengerti Firman Tuhan dengan benar dan
yang rajin belajar Firman Tuhan.
2) Mereka (Petrus
dan Yohanes) ditangkap dan ditahan (ay 3).
a) Kalau ada satu
pelayanan yang paling mudah menyebabkan orang kristen menderita, maka itu
adalah pelayanan Pemberitaan Injil! Karena itu kalau dalam hidup saudara
relatif tidak banyak penderitaan, itu mungkin sekali karena saudara jarang
/ tidak pernah memberitakan Injil.
b) Kelihatannya,
dengan ditangkap dan dipenjarakannya rasul-rasul, maka habislah riwayat
kekristenan / gereja saat itu. Tetapi betulkah demikian? Perhatikan ay
4. Rasul-rasul itu boleh dibelenggu, tetapi Firman Tuhan tidak bisa dibelenggu
(bdk. Fil 1:12-14).
3) Mereka (Petrus dan
Yohanes) diadili (ay 5-7).
Dari ay 1-2 kelihatannya
mereka ditangkap karena memberitakan Injil / kebangkitan, tetapi dari ay
5-7 dan dari jawaban Petrus dalam ay 8-10 kelihatannya mereka ditanyai
karena penyembuhan orang lumpuh itu.
4) Mereka (Petrus
dan Yohanes) diancam (ay 17,18,21).
Kalau saudara memberitakan
Injil, dan lalu diancam, jangan terlalu heran. Ini sudah biasa terjadi
sejak abad pertama.
Dengan terjadinya semua
ini, nubuat / perintah / janji Yesus yang tadinya kelihatan tidak relevan,
sekarang menjadi relevan!
III) Sikap / tindakan Petrus.
1) Petrus tidak
takut.
-
Bacalah sekali lagi
jawaban Petrus dalam ay 8-12. Apakah ada kesan takut? Sama sekali tidak!
-
Ay 13 mengatakan: ‘Ketika
sidang melihat keberanian Petrus dan Yohanes ...’.
-
Pada waktu dilarang
memberitakan Injil (ay 18), Petrus juga tidak menunjukkan rasa takut, dan
ia menjawab dalam ay 19-20.
-
Ay 19: Petrus sendiri
tentu sudah memutuskan untuk lebih mentaati Allah dari pada manusia, tetapi
untuk menyerang mereka ia berkata: "Silakan kamu putuskan sendiri
manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada
Allah".
-
Ay 20: Petrus mengatakan:
"Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang
apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar".
Kalau ada banyak
orang kristen bisa tidak memberitakan Injil, mungkin sekali penyebabnya
adalah mereka memang belum mengalami pertemuan dengan Yesus / belum percaya
kepada Yesus! Orang yang sudah percaya kepada Yesus dan diselamatkan, tidak
mungkin tidak memberitakan Injil.
-
Juga perhatikan ay 21.
Setelah diancampun Petrus tetap tidak takut!
Apakah saudara
menganggap sikap seperti ini sebagai sikap extrim, dan karenanya tidak
boleh ditiru pada jaman ini? Perlu diingat bahwa orang Yahudi mungkin sekali
mempunyai sifat religius dan fanatisme yang paling hebat di seluruh dunia.
Tetapi menghadapi orang-orang seperti itu Petrus toh berani bersikap seperti
itu!
Mengapa Petrus bisa
tidak takut? Tidak lain karena ia ingat, percaya dan taat pada perintah
dan janji Tuhan Yesus yang tadinya tidak relevan itu! Petrus percaya bahwa
Tuhan Yesus pasti menepati janjiNya itu dan Tuhan Yesus memang menepati
janjiNya itu. Ini terlihat dari:
a) Ay 8: ‘Maka
jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus’.
Roh Kudus memenuhi
Petrus untuk memimpin Petrus dalam berbicara. Kalau melihat sikap / kata-kata
Petrus tadi saudara berpendapat bahwa itu adalah sikap yang extrim, maka
ingatlah bahwa Petrus bersikap / berkata seperti itu pada saat ia dipenuhi
dan dipimpin oleh Roh Kudus! Ini mestinya menyadarkan saudara bahwa ‘sikap
bijaksana’ untuk tidak memberitakan Injil ataupun untuk tidak memberitakan
Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan, seperti yang dianjurkan oleh
kebanyakan gereja / hamba Tuhan jaman sekarang, adalah sikap salah yang
bersifat pengecut!
b) Ay 14-17: Tokoh-tokoh
agama Yahudi itu memang tidak bisa membantah mereka, padahal Petrus dan
Yohanes adalah ‘orang biasa yang tidak terpelajar’ (ay 13). Karena tidak
bisa membantah, maka mereka ‘main kayu’ (ay 17).
Penerapan:
Sikap tidak takut
ini sangat penting dalam Pemberitaan Injil. Mengapa? Karena kalau ada satu
pelayanan yang paling dibenci oleh setan, itulah Pemberitaan Injil. Mengapa?
Karena melalui Pemberitaan Injil itu anak setan bisa bertobat dan menjadi
anak Allah! Karena itu setan selalu mengerahkan anak-anaknya untuk mengejek,
membenci, menyerang, mengancam, menangkap, menganiaya. dan bahkan membunuh
orang-orang yang memberitakan Injil. Kalau saudara takut, bubarlah penginjilan!
Tetapi saudara mungkin
berkata: ‘Bagaimana kalau saya tidak takut, dan tetap setia dalam memberitakan
Injil, lalu saya ditangkap, disiksa, dan dibunuh?’. Saya harus katakan
bahwa hal itu memang mungkin sekali terjadi. Dalam text hari ini memang
Petrus dibebaskan, tetapi dalam Kis 5 ia ditangkap lagi dan disesah (Kis
5:40). Dan akhir hidup dari 10 rasul (kecuali Yudas dan Yohanes) adalah
melalui kematian syahid! Kalau saudara harus mengalami hal seperti itu
karena Pemberitaan Injil, maka saudara memikul salib bagi Kristus (Mat
16:24), dan Kristus menyebut saudara sebagai orang yang berbahagia (Mat
5:10-12).
2) Petrus memberitakan
Injil.
a) Mula-mula ia
menjelaskan kepada mereka tentang kesembuhan itu.
Petrus berkata bahwa
Yesuslah yang menyembuhkan (ay 8-10). Tetapi berbeda dengan kebanyakan
orang Kharismatik dan Pentakosta jaman sekarang, yang kalau ‘memberitakan
Injil’ hanya berbicara tentang kemampuan Yesus dalam menyembuhkan
orang sakit, Petrus melanjutkan dengan berbicara tentang kematian dan kebangkitan
Yesus (ay 10b)! Inilah penginjilan yang benar! Bdk. 1Kor 15:3-4.
b) Petrus melanjutkan
dengan ay 11.
Ini adalah kutipan
dari Maz 118:22 (bdk. Mat 21:42 Luk 20:17). Dalam Maz 118:22 pemazmur /
Daud merasa ditolak oleh manusia, tetapi ia tahu bahwa Allah memilih dia.
Tetapi Maz 118:22 ini mempunyai arti kedua yang lebih dalam pada diri Yesus
/ Mesias. Yesus / Mesias juga ditolak oleh manusia, tetapi ditinggikan
/ dipilih oleh Allah!
Penerapan:
Hati-hati untuk tidak
menolak / merendahkan orang yang dipilih oleh Allah, dan sebaliknya hati-hatilah
untuk tidak memilih / meninggikan orang yang ditolak oleh Allah!
c) Petrus melanjutkan
lagi dengan ay 12 yang berbunyi:
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun
juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama
lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan".
Di sini Petrus
secara jelas / tegas menyatakan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan
/ ke surga! Bdk. Yoh 14:6 1Yoh 5:11-12.
Seorang penafsir bernama
Ironside mengatakan:
"Remember, it must be Christ or hell, and
to neglect the one is to choose the other" (= Ingat, harus Kristus
atau neraka, dan mengabaikan yang satu berarti memilih yang lain).
Petrus bukan hanya tidak
takut, tetapi ia bahkan memberitakan Injil kepada tokoh-tokoh agama Yahudi
itu. Ini bisa terjadi karena Petrus ingat, percaya dan taat pada janji
/ perintah Tuhan Yesus yang tidak relevan pada saat diberikan, tetapi menjadi
relevan pada saat ini.
Kesimpulan:
Tidak ada Firman
Tuhan yang tidak relevan. Mungkin Firman Tuhan yang saudara terima tidak
berguna pada saat ini, tetapi pasti berguna di kemudian hari. Misalnya:
-
saudara mendengar /
membaca Firman Tuhan tentang syarat / kewajiban seorang majelis / hamba
Tuhan, padahal saudara adalah seorang jemaat biasa. Tetapi siapa tahu suatu
hari saudara menjadi majelis / hamba Tuhan? Atau saudara bisa menggunakan
Firman Tuhan itu untuk membedakan mana majelis / hamba Tuhan yang baik
dan mana yang tidak baik, atau menggunakannya untuk menasehati majelis
/ hamba Tuhan yang salah.
-
saudara mendengar /
membaca Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi orang tua yang baik,
padahal saudara masih remaja dan belum menikah. Jelas bahwa Firman Tuhan
ini bisa berguna dan menjadi relevan bagi saudara pada saat saudara menikah
dan mempunyai anak. Kalaupun saudara akhirnya terus tidak menikah, atau
menikah tetapi tidak mempunyai anak, saudara bisa menggunakan Firman Tuhan
itu untuk menasehati orang lain yang mempunyai anak.
-
saudara mendengar /
membaca Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi seorang istri yang
baik, padahal saudara adalah seorang laki-laki. Firman Tuhan ini bisa berguna
bagi saudara dalam mencari seorang istri yang baik (kalau saudara belum
beristri), atau untuk menasehati wanita lain supaya menjadi istri yang
baik.
-
saudara mendapatkan
Firman Tuhan tentang bagaimana harus setia kepada Tuhan dalam kemiskinan,
padahal saudara adalah orang kaya. Tetapi siapa yang tahu nasib saudara?
Bagaimana kalau saudara bangkrut? Bukankah pada saat itu Firman Tuhan itu
lalu menjadi relevan? Kalaupun saudara tidak jatuh bangkrut, saudara tetap
bisa menggunakan Firman Tuhan itu untuk menasehati orang kristen yang miskin.
-
saudara mendengar /
membaca Firman Tuhan tentang sikap yang benar terhadap orang tua, padahal
orang tua saudara sudah mati. Firman inipun bisa tetap saudara gunakan
dalam menasehati orang lain yang masih mempunyai orang tua, atau saudara
gunakan untuk mendidik anak saudara sehingga mereka mempunyai sikap yang
benar kepada saudara.
-
saudara mendengar /
membaca Firman Tuhan tentang bagaimana mencari jodoh yang sesuai dengan
kehendak Tuhan, padahal saudara sudah menikah. Firman Tuhan ini juga bisa
saudara pakai untuk menasehati orang-orang yang belum menikah!
Jadi, mulai sekarang,
janganlah menganggap ada Firman Tuhan yang tidak relevan sehingga boleh
diabaikan! Perhatikan semua Firman Tuhan, dan simpan dalam hati saudara,
karena suatu hari pasti akan ada gunanya!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@mailcity.com